Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangan RI Perihal : Permohonan Usulan DAK

DAK Sub Bidang Sarana Perdagangan Tahun Biro Perencanaan, Kementerian Perdagangan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

: 510 I 179 /Disperindag/2016

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

PROPOSAL PEMBANGUNAN GUDANG SRG BESERTA FASILITAS PENDUKUNGNYA DALAM RANGKA PERCEPATAN IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan. Memorandom Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Pelalawan Hal 1

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

pelalawankab.bps.go.id

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

pelalawankab.bps.go.id

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi

BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PROPOSAL PEMBANGUNAN GEDUNG UPTD METROLOGI LEGAL KABUPATEN BATANG KABUPATEN BATANG DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

BUPATI BATANG. Kepada :

2017, No Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD METROLOGI KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017 Di- Jakarta Yang bertanda tangan dibawah ini, Bupati Kabupaten Pelalawan bersama ini mengusulkan program/kegiatan prioritas pembangunan Kabupaten Pelalawan, dalam tahun anggaran 2017, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Tahun Anggaran 2017, meliputi: Bidang Sarana Perdagangan dan Industri : A. Subbidang Sarana Perdagangan 1. Pembangunan Pasar Rakyat 1,800,000,000 Jumlah 1,800,000,000 Total Dana Sebesar Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah Berkenaan dengan hal tersebut, kami menyatakan bahwa kami akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dan mendapatkan alokasi pendanaan DAK dengan kesungguhan dan penuh tanggung jawab. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS Tembusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala BAPENNAS di Jakarta 2. Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan RI di Jakarta 3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau di Riau 4. Bappeda Kabupaten Pelalawan di RIAU

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN PELALAWAN YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 10. BIDANG SARANA PERDAGANGAN NO KEGIATAN TARGET DANA LOKASI TOTAL BIDANG SARANA 1,800,000,000 PERDAGANGAN A. Sub Bidang Sarana Perdagangan 1,800,000,000 1. Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Cik Andak Wahid, Desa Padang Luas- Langgam 2. Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Pasar Sidomukti, Desa Sidomukti Pangkalan Kuras 3. Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Pasar Sukamaju, Desa Kampung Baru - Ukui Keterangan : 1. Kolom Target untuk menu pasar rakyat diisi maksimal 3 dan 2 pasar di lokasi alamat yang berbeda. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS

DATA TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH DAERAH KAB. PELALAWAN No JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGN 1 Memiliki lahan yang dibuktikan Ya dengan sertifikat tanah 2 Volume konsumsi barang kebutuhan - Ton pokok dan barang penting 3 Volume produksi barang kebutuhan - Ton pokok dan barang penting 4 Nilai perdagangan barang kebutuhan - Rupiah pokok dan barang penting antar propinsi 5 Jumlah potensi UTTP di wilayah 1500 Unit kerjanya (diluar kwh meter dan meter air) 6 Jumlah SDM yang telah dan/ atau 1 Orang sedang mengikuti Diklat Penera 7 Komitmen membentuk UPTD dan Ya pengawasan kemetrologian 8 Jumlah pasar tertib ukur 0 Unit 9 Volume kapasitas penyimpanan - Ton Gudang SRG 10 Volume permintaan penyimpanan - Ton komoditas 11 Telah menerbitkan resi gudang untuk - Resi komoditas SRG secara aktif dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir 12 Telah memiliki sarana penunjang Tidak gudang berupa RMU dan atau Truk 13 Memiliki areal/lahan yang berada Tidak dalam 1 (satu) areal dengan gudang SRG untuk membangun rumah RMU dan parkir truks 14 Rata-rata volume produksi padi di kabupaten / kota dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir 40000 Ton Keterangan 1 Lahan dengan sertifikat tanah merupakan syarat mutlak untuk seluruh menu DAK pada subbidang sarana perdagangan. 2 Dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus sudah ada penyerahan dari masyarakat adat kepada Pemerintah Daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan tidak dalam keadaan sengketa. 3 Volume produksi dan konsumsi dirinci per barang kebutuhan pokok dan barang kebutuhan penting. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS

JUSTIFIKASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN APBN 2017 SKPD Program Kegiatan Dana : Disperindagsar Kabupaten Pelalawan : Peningkatan sarana dan Prasarana Perdagangan : Pembangunan Pasar Pedesaan : Rp 1.800.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah) A. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Pelalawan yakni terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industry yang tangguh dalam masyarakat yang beradab, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun 2030. Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan mulai dari akses jalur transportasi sampai dengan fasilitas sarana dan prasarana perekonomian merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan. Sarana dan prasarana perekonomian dalam konteks yang lebih spesifik adalah pasar. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi, bahkan kebanyakan fenomena ekonomi berhubungan dengan pasar. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktifitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang. Disinilah semua produsen baik yang langsung dari sumbernya maupun produsen dalam bentuk perdagangan perantara, bertemu dengan pemakai atau pembeli yang akan memanfaatkan barang dari penjual. Untuk kenyamanan dan mempunyai akses yang cukup baik, perlu dirancang suatu tempat pertemuan yang betul-betul representative dan memadai. Pada dasarnya pasar dapat dikelompokkan ke dalam pasar modern dan pasar tradisional. Pasar Tradisonal merupakan infrastruktur ekonomi daerah sebagai pusat kegiatan distribusi dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lainnya. Keberadaan Pasar Tradisional semakin menurun seiring dengan perkembangan pasar swasta dan pasar modern khususnya di daerah perkotaan atau berkarakteristik perkotaan. Pasar tradisional lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan, sehingga memiliki kesan (image) yang tradisional pula, seperti becek, kotor, kurang nyaman, dan fasilitas minim : parkir, toilet, semenisasi Jalan Masuk ke Lingkungan Pasar dan tempat pengolahan sampah, fisik kurang terawat. Berikut data pasar di Kabupaten Pelalawan : Data Pasar Kabupaten Pelalawan NO KECAMATAN JUMLAH PASAR 1. 2. 3. 4. Pangkalan Kerinci Bandar Seikijang Langgam Pangkalan Kuras 2 3 6 6

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12 Bandar Petalangan Pangkalan Lesung Ukui Kerumutan Bunut Pelalawan Teluk Meranti Kuala Kampar 3 4 10 7 4 4 7 4 Tabel 1. Jumlah Data Kabupaten Pelalawan B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari Pembangunan Pasar, antara lain : 1. Menambah ruang usaha bagi masyarakat 2. Mewujudkan ruang publik sebagai tempat transaksi ekonomi dan interaksi sosial yang refresentatif 3. Meningkatkan dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya 5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6. Mewujudkan Pasar Bersih, Aman, Nyaman dan Segar 7. Meningkatkan daya saing dan optimalisasi pasar tradisional menghadapai pesaingan dengan pasar modern. C. Kondisi Existing Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat, oleh karena itu perlu adanya kerjasama dalam pembangunan secara berkesinambungan dibidang Fasilitas dan infrastruktur pasar di daerah yang belum tersebar secara merata di Kabupaten Pelalawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi pedagang serta dapat memperlancar arus Distribusi produk yang akan diperdagangkan. Sebagaian besar pasar di Kabupaten Pelalawan memang sudah lanjut usia, daya tampungnya tidak lagi kuasa untuk memberikan kenyamanan kepada para pedagang dan pengunjungnya. Beberapa fasilitas dan infrastrukturnya sudah banyak yang usang dan tidak maksimal untuk mendukung kinerjanya sebagai ujung tombak logistik dan distribusi komoditaskomoditas kebutuhan sehari-hari masyarakat. Adapun untuk menghadapi perdagangan global, peran pasar-pasar sangatlah diharapkan. untuk itu pasar-pasar yang ada perlu didukung dengan fasilitas-faslitas pemasaran yang mendukung terjadinya ekspor komoditas Indonesia keberbagai negara dan juga tata kelola yang lebih canggih dari yang sudah diterapkan.

D. Permasalahan. Untuk kedepannya pasar tradisional yang mampu bertahan dengan kokoh hingga kini didaerah ataupun kota diharapkan dapat mampu mengungguli pasar modern dengan memanfaatkan potensi suasana belanja sambil wisata. sehingga perekonomian daerah di Kabupaten Pelalawan ke depan akan mendorong ekonomi serta dapat ditingkatkan daya saingnya dengan membenahi, baik fisik maupun pengelolaan manajemennya dan dapat bersaing menuju masyarakat ekonomi asean ( MEA ). Selain itu, pasar modern tetap memiliki peluang besar untuk terus tumbuh berkembang dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tidak sedikit masyarakat beralih kepasar modern, fakta tersebut membuat sejumlah pihak khawatir pasar tradisional akan semakin tersingkir. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengharapkan Pemerintah Provinsi Riau mendukung untuk menciptakan pasar rakyat yang ideal yakni pasar yang sehat, bersih, tidak membahayakan konsumen, tertib hukum dalam hal penggunaan takaran atau timbangan dan harus mempromosikan atau memberikan ruang secara maksimal bagi produk-produk petani dan produk nasional melalui bantuan yang diusulkan ini. E. Uraian Kegiatan Pasar Suka Maju Kecamatan Ukui Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Suka Maju 40.000 M 2 220 Rp. 176.000.000 Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00 Pasar Sido Mukti Kecamatan Pangkalan Kuras Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Sido Mukti 20.000 M 2 160 Rp. 128.000.000 Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00

Pasar Cik Andak Wahid Desa Padang Luas Kecamatan Langgam Rata-Rata Jumlah Hari No Nama Pasar Luas Tanah Jumlah Pedagang Omzet /Transaksi Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Status Tanah perbulan Minggu 1 Padang 20.000 M 2 150 Rp. 1 (satu) dalam (Dalam Luas 120.000.000 seminggu Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00 F. Manfaat Bagi masyarakat di daerah dengan adanya pembangunan pasar sangat dibutuhkan bukan semata-mata tempat jual beli saja, bahkan sangat erat dengan konsepsi hidup dan sosial budaya. Dan tidak semata-mata mewadahi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana interaksi sosial dan rekreasi dengan suasana dan produknya yang khas dari masing masing daerah. Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai berikut : - Mewujudkan Pasar Rakyat yang besih, aman, nyaman dan berdaya saing - Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan masyarakat - Memperlancar perkembangan perekonomian daerah - Dapat terpenuhinya serapan pembangunan di daerah - Meningkatnya perekonomian masyarakat di daerah - Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Pangkalan Kerinci, Februari 2016 Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pelalawan Drs. H. ZUERMAN DAS, MM NIP. 19590104 198303 1 003

1. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Pelalawan yakni terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industry yang tangguh dalam masyarakat yang beradab, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun 2030. Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan mulai dari akses jalur transportasi sampai dengan fasilitas sarana dan prasarana perekonomian merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan. Sarana dan prasarana perekonomian dalam konteks yang lebih spesifik adalah pasar. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi, bahkan kebanyakan fenomena ekonomi berhubungan dengan pasar. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktifitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang. Disinilah semua produsen baik yang langsung dari sumbernya maupun produsen dalam bentuk perdagangan perantara, bertemu dengan pemakai atau pembeli yang akan memanfaatkan barang dari penjual. Untuk kenyamanan dan mempunyai akses yang cukup baik, perlu dirancang suatu tempat pertemuan yang betul-betul representative dan memadai. Pada dasarnya pasar dapat dikelompokkan ke dalam pasar modern dan pasar tradisional. Pasar Tradisonal merupakan infrastruktur ekonomi daerah sebagai pusat kegiatan distribusi dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lainnya. Keberadaan Pasar Tradisional semakin menurun seiring dengan perkembangan pasar swasta dan pasar modern khususnya di daerah perkotaan atau berkarakteristik perkotaan. Pasar tradisional lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan, sehingga memiliki kesan (image) yang tradisional pula, seperti becek, kotor, kurang nyaman, dan fasilitas minim : parkir, toilet, semenisasi Jalan Masuk ke Lingkungan Pasar dan tempat pengolahan sampah, fisik kurang terawat. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari revitalisasi Pasar, antara lain : 1. Menambah ruang usaha bagi masyarakat 2. Mewujutkan ruang publik sebagai tempat transaksi ekonomi dan interaksi sosial yang refresentatif 3. Meningkatkan dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya 5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6. Mewujudkan Pasar Bersih, Aman, Nyaman dan Segar 7. Meningkatkan daya saing dan optimalisasi pasar tradisional menghadapai pesaingan dengan pasar modern.

Data Pasar Kabupaten Pelalawan NO KECAMATAN JUMLAH PASAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12 Pangkalan Kerinci Bandar Seikijang Langgam Pangkalan Kuras Bandar Petalangan Pangkalan Lesung Ukui Kerumutan Bunut Pelalawan Teluk Meranti Kuala Kampar 2 3 6 6 3 4 10 7 4 4 7 4 Tabel 1. Jumlah Data Kabupaten Pelalawan 3. Sasaran Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat oleh karena itu perlu adanya kerjasama dalam pembangunan secara berkesinambungan dibidang Fasilitas dan infrastruktur pasar di daerah yang belum tersentuh oleh pembangunan di Kabupaten Pelalawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi pedagang serta dapat memperlancar arus Distribusi produk yang akan diperdagangkan. 4. Keluaran / Output - Memperlancar perkembangan perekonomian daerah - Dapat terpenuhinya serapan pembangunan di daerah - Meningkatnya perekonomian masyarakat di daerah - Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) 5. Manfaat Bagi masyarakat di daerah dengan adanya pembangunan pasar sangat dibutuhkan bukan semata-mata tempat jual beli saja, bahkan sangat erat dengan konsepsi hidup dan sosial budaya. Dan tidak semata-mata mewadahi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana interaksi sosial dan rekreasi dengan suasana dan produknya yang khas dari masing masing daerah.

6. Dampak yang diharapkan. Untuk kedepannya pasar tradisional yang mampu bertahan dengan kokoh hingga kini didaerah ataupun kota diharapkan dapat mampu mengungguli pasar modern dengan memanfaatkan potensi suasana belanja sambil wisata. sehingga perekonomian daerah di Kabupaten Pelalawan ke depan akan mendorong ekonomi serta dapat ditingkatkan daya saingnya dengan membenahi, baik fisik maupun pengelolaan manajemennya dan dapat bersaing menuju masyarakat ekonomi asean ( MEA ). 7. Gambaran umum kondisi wilayah A. Luas Wilayah Kabupaten Pelalawan dengan luas 13.924,94 km², dibelah oleh aliran Sungai Kampar, serta pada kawasan ini menjadi pertemuan dari Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Kabupaten Pelalawan memilik beberapa pulau yang relatif besar yaitu: Pulau Mendol, Pulau Serapung dan Pulau Muda serta pulau-pulau yang tergolong kecil seperti: Pulau Tugau, Pulau Labuh, pulau Baru Pulau Ketam dan Pulau Untut. Secara geografis, Kabupaten Pelalawan meliputi wilayah teritorial dengan luas 12.404,14 km², terletak pada 1 25 LU, 0 20 LS dan antara 100 42 BThingga 103 28 BB dan berbatas dengan daerah sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Kabupaten Siak dan Bengkalis : Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi : Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar : Kabupaten Karimun dan Kepulauan Riau Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat. Dalam rangka mengakomodir lajunya pertumbuhan disegala sektor, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan secara berkesinambungan melakukan pembangunan dibidang fasilitas dan infrastruktur. Kabupaten Pelalawan dapat dengan mudah dijangkau melalui transportasi darat, laut dan udara. Adapun fasilitas dan infrastruktur lain yang sudah tersedia di Kabupaten ini adalah jaringan listrik, jaringan Pos dan Telekomunikasi, Perbankan dan sarana kesehatan.

Gambar. Peta Provinsi Riau Gambar 1 : Peta Provinsi Riau Data Luas Wilayah Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten sekitarnya yang berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan, terlihat pada tabel sebagai berikut : No. Nama Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk 1 Pelalawan 13.924,94Km2 367.724 2 Kabupaten Siak 8,216.06 Km2 377.232 3 Bengkalis 11,932 Km2 498.335 4 Indragiri Hulu 8.198,26 Km2 363.442 5 Indragiri Hilir 11.605,97 Km2 683.354 6 Kuantan Singingi 7.656,03 Km2 281.095 7 Kota Pekanbaru 446,50 Km2 897,767 8 Kabupaten Kampar 9.756,74 Km2 686,030 9 Kabupaten Karimun 7.984 km² 212.561 10 Pulau Riau/Bintan 59.852,01 km² 442.382 Tabel 2. Wilayah Kabutapen Pelalawan dan Kabupaten Sekitar Data Luas Wilayah dan Penduduk Kecamatan di Kabupaten Pelalawan, pada tabel sebagai berikut : No. Nama Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk 1 Langgam 144.245,09 Ha 27.303 2 Bunut 40.802,77 Ha 14.046 3 Pangkalan Kuras 118.388,79 Ha 54.181

4 Kuala Kampar 150.265,19 Ha 17.877 5 Pangkalan Kerinci 19.355,53 Ha 96.127 6 Ukui 129.956,06 Ha 37.320 7 Pelalawan 149.811,31 Ha 18.117 8 Pangkalan Lesung 50.485,12 Ha 29.493 9 Kerumutan 96.003,66 Ha 20.072 10 Teluk Meranti 423.984,41 Ha 14.558 11 Bandar Petalangan 37.255,16 Ha 13.862 12 Bandar Sekijang 31.941,2 Ha 24.768 Tabel 3. Luas Wilayah dan Penduduk Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Gambar Peta Kabupaten Pelalawan. Gambar 2 : Peta Kabupaten Pelalawan B. Topografi Kabupaten Pelalawan tersebar disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dengan karakter wilayah dataran rendah, termasuk pulau endapan yang terdapat di Kecamatan Kuala Kampar, dengan rasio ketinggian kurang dari 200 meter diatas permukaan laut. Daratannya dibelah oleh sungai besar; Sungai Kampar yang bermuara ke Selat Malaka, yang mana sungai tersebut dapat berfungsi sebagai sarana perhubungan, irigasi, dan sumber air minum. Pada beberapa tempat, daratannya dengan kondisi berbukit dan bergelombang terdiri dari orgonosal, yaitu jenis tanah yang mengandung bahan organik. Kabupaten Pelalawan memiliki iklim tropis dengan suhu

berkisar antara 22 C sampai 32 C dan kelembaban udara dengan rata-rata 80-88% dan curah hujan rata-rata 2.598 m²/tahun. C. Klimatologi Struktur wilayah merupakan daratan rendah dan bukit-bukit, dataran rendah membentang ke arah timur dengan luas wilayah mencapai 93 % dari total keseluruhan. Secara fisik sebagian wilayah ini merupakan daerah konservasi dengan karakteristik tanah pada bagian tertentu bersifat asam dan merupakan tanah organik, air tanahnya payau, kelembaban dan temperatur udara agak tinggi. D. Demografi Berdasarkan data statistik terbaru, populasi penduduk Kabupaten Pelalawan berjumlah 253.308 jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk 20,42 jiwa/km² yang terdiri dari masyarakat Pesisir, Petalangan dan pendatang dari daerah lain. Penduduk Kabupaten Pelalawan sebagian besar (65%) bekerja disektor pertanian dan 35% bekerja diberbagai bidang pekerjaan, seperti Pegawai Negeri, perdagangan, buruh dan lain-lain. E. Sosial Budaya Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 12 Oktober 1999. Sementara peresmian operasionalnya dilakukan oleh Bapak Gubernur Riau pada tanggal 5 Desember 1999, dimana Pangkalan Kerinsi sebagai Ibu Kota Kabupaten Pelalawan. Pembentukan Kabupaten Pelalawan atas dasar Kesepakatan dan Kebulatan Tekad bersama yang dilakukan melalui musyawarah besar masyarakat Kampar Hilir pada tanggal 11 s/d 13 April 1999 di Pangkalan Kerinci. Rapat tersebut menghadirkan seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Lembaga-Lembaga Adat, Kaum Intelektual, Cerdik Pandai dan Alim Ulama. Dari musyawarah besar tersebut ditetapkan Pelalawan yang bermula dari Kerajaan Pekantua, yang melepaskan diri dari Kerajaan Johor tahun 1699 M, kemudian berkuasa penuh atas daerah ini. F. Potensi Wilayah 1. Sektor Pertanian Potensi lahan dibedakan menjadi dua yaitu potensi lahan sawah dan potensi lahan kering. Lahan sawah meliputi sawah pasang surut dan sawah tadah hujan dengan potensi 31.664 ha. Lahan pasang surut banyak dibudidayakan di daerah sepanjang Sungai Kampar.

Sedangkan potensi lahan kering mencapai 240.683,5 ha yang terdiri dari ladang, tegalan dan pekarangan. a. Tanaman Pangan Total produksi padi tahun 2011 mencapai 38.922,77 tons. Produksi padi sistemnya disambung dari lahan pasang surut dan tadah hujan, belum ada sistem irigasi. Tanaman palawija dengan luas tanaman dan panen terbesar adalah jagung, sebagian besar berada di Kecamatan Teluk Meranti. Luas tanaman mencapai 7.996 ha dengan luas panen 7.608 ha. Selain itu ada juga ubi kayu, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan talas. Tanaman sayuran yang biasa ditanam kacang panjang 3.636 kwintal, cabe rawit 3.172 kwintal dan cabe besar 2.729 kwintal b. Perkebunan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit dan karet membeikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Pelalawan G. Gambaran Umum Pembangunan Pasar di Kabupaten Pelalawan 1. Pasar Suka Maju Kecamatan Ukui Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Suka Maju 40.000 M 2 220 Rp. 176.000.000 Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00 2. Pasar Sido Mukti Kecamatan Pangkalan Kuras Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Sido Mukti 20.000 M 2 160 Rp. 128.000.000 Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00

3. Pasar Padang Luas Kecamatan Langgam Rata-Rata Jumlah Hari No Nama Pasar Luas Tanah Jumlah Pedagang Omzet /Transaksi Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Status Tanah perbulan Minggu 1 Padang 20.000 M 2 150 Rp. 1 (satu) dalam (Dalam Luas 120.000.000 seminggu Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp 600.000.000,00 H. Akses Transportasi Panjang jalan di Kabupaten Pelalawan terdiri dari jalan negara dan jalan provinsi serta jalan kabupaten yang merupakan jalan aspal. Kabupaten Pelalawan dapat dengan mudah dijangkau melalui transportasi darat, laut dan udara. Adapun fasilitas dan infrastruktur lain yang sudah tersedia di Kabupaten ini adalah jaringan listrik, jaringan Pos dan Telekomunikasi, Perbankan dan sarana kesehatan. I. Tata Kelola Pasar a) Pengelolaan Pengelolaan Pasar Kabupaten Pelalawan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar melalui Bidang Pengelolaan Pasar, pelaksanaan di lapangan dilaksanakan oleh Petugas Pemungut Retribusi Pasar di Kecamatan b) Dasar Hukum Pelayanan Retribusi : Perda Kabupaten Pelalawan Nomor : 02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum c) Jumlah Personil : Petugas Pemungut Retribusi Pasar di Kabupaten Pelalawan berjumlah 12 orang d) Sistem Retribusi : Retribusi Jasa Umum : - Petugas pengelola pasar memungut langsung ke pedagang harian setiap hari pasar - Petugas Pemungut Ristribusi Pasar (setiap bulan) memungut retribusi pasar kepada pengelola masing-masing pasar - Kemudian petugas pemungut retribusi pasar menyetor ke kas umum daerah melalui Bank Riau Kepri - Bukti setoran kemudian diberikan kepada bendahara penerimaan dinas.

J. Penutup Demikian proposal yang dapat kami sampaikan, besar harapan kami proposal ini dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan. Atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Pangkalan Kerinci, Februari 2016 Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pelalawan Drs. H. ZUERMAN DAS, MM NIP. 19590104 198303 1 003