III. METODE PENELITIAN. Sumber data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. penerima PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Utara terletak pada sampai Bujur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas atau instansi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

Dengan persetujuan bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN dan BUPATI WAY KANAN MEMUTUSKAN :

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 1 TAHUN 2008 T E N T A N G

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan. berikut ini : Tabel 7. Jumlah Penduduk Perkecamatan dan luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data Primer Sumber data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat penerima PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Way Tuba Kabupaten Way Kanan. b. Data Sekunder Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berbagai literature dari internet, buku buku, dan kantor- kantor yang terkait dengan PNPM Mandiri Desa. Kantor kantor yang dimaksud adalah Kantor Kecamatan Way Tuba dan Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Desa (UPK). B. Teknik Pengumpulan Data Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan suatu penelitian. Adapun cara yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

41 a. Wawancara Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada pelaksana kegiatan, yaitu Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kecamatan Way Tuba, Ketua Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Desa (UPK), Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK), Fasilitator Kecamatan (FK), dan masyarakat di Kecamatan Way Tuba. b. Kuisioner Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yang alternative jawabanya telah disediakan, kemudian responden diminta untuk memilih alternatif jawaban yang menurutnya paling tepat. c. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen dokumen atau arsip arsip yang terdapat pada kantor atau lokasi penelitian sebagai pelengkap data yang telah dikumpulkan. C. Penentuan Ukuran Sampel Metode Pengambilan dilakukan secara random sampling. Pengambilan sampel untuk desa terpilih adalah berdasarkan cluster random sampling dari sampel yang diperoleh dari data hasil keputusan Rapat Forum Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan Kecamatan Way Tuba Tahun 2011.

42 1. Teknik Penentuan Sampling Teknik pemilihan sampel sebagai responden adalah dengan teknik Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Dalam memilih sampel, penelitian tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada ditempat. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja atau juga captive sampel (man-onthe-street). Menurut Sugiyono (2004 :77) adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya sehingga tidak dapat mengambil yang besar dan jauh. Keuntungan daripada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel dalam penelitian ini bukan hanya kaum perempuan saja, tetapi juga kaum laki-lakinya. Hal ini dikarenakan penulis juga melihat pada jumlah masyarakat yang hadir pada saat musyawarah desa, musyawarah antar desa dan musyawarah khusus perempuan. Sehingga adanya responden yang laki-laki walaupun yang menjadi pembahasan utamnya adalah dana Simpan Pinjam Perempuan.

43 D. Alat Analisis Penelitian ini tergolong peneltian deskriptif, dengan mnggunakan analisis kualitatif deskriptif, yaitu analisis yang memberikan penjelasan pada hasil survey dengan menggunakan kuisioner dan analisis tabel yang diperoleh dari rekapitulasi kuisioner yang selanjutnya diuraikan secara deskriptif untuk memberikan pembahasan atas permasalahan yang ada. Rekapitulasi kuisioner terdiri dari 5 alternatif jawaban, jawaban tersebut diberi skor secara berjenjang dari yang tinggi sampai yang terendah. Nilai 1 untuk alternatif jawaban (Tidak Paham / Tidak Pernah / Tidak Perlu Hadir) yang memiliki kategori sangat rendah Nilai 2 untuk alternatif jawaban (Kurang Paham / Kadang kadang / Kadang kadang) yang memiliki kategori rendah Nilai 3 untuk alternatif jawaban (Cukup Paham / Pernah / Sekedar Hadir) yang memiliki kategori sedang Nilai 4 untuk alternatif jawaban ( Paham / Sering / Perlu Hadir) yang memiliki kategori tinggi Nilai 5 untuk alternatif jawaban ( Sagat Paham / Selalu / Sangat Perlu Hadir) yang memiliki kategori sangat tinggi. Kemudian diberi skor rata-rata dari hasil jawaban tersebut. Untuk mengetahui skor jawaban termasuk kategori baik, kurang baik, atau tidak baik dapat digunakan dengan skala interval, dimana skor 5 sebagai skor tertinggi yang menjadi skor yang paling diharapkan dan skor 1 sebagai skor terendah atau skor

44 yang paling tidak diharapkan. Dengan menggunakan 5 alternatif jawaban maka diperoleh interval sebesar 1,33 yang kemudian menjadi interval untuk menyatakan baik atau tidaknya pengelolaan PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Way Tuba. Apabila diintepretasikan maka bila skor rata-rata jawaban responden : 3,68 5,00 dinyatakan baik 2,34 3,67 dinyatakan kurang baik 1,00 2,33 dinyatakan tidak baik E. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Kabupaten Way Kanan Diawali pada tahun 1957, dengan dipimpin oleh Wedana Way Kanan, Ratu Pengadilan, diadakanlah pertemuan yang pertama kali guna membahas rencana Pemerintah Pusat yang memerlukan 100.000 hektar tanah untuk keperluan transmigrasi. Pada saat itu tiga kewedanaan yang ada, yaitu Kewedanaan Kotabumi, Kewedanaan Krui dan Kewedanaan Menggala menolak rencana Pemerintah Pusat. Namun Kewedanaan Way Kanan menerima tawaran itu dengan pertimbangan agar kelak Way Kanan dapat cepat ramai penduduknya. Pada saat itulah muncul gagasan awal yang dikemukakan oleh Hi. Ridwan Basyah selaku notulis dalam pertemuan tersebut, untuk menjadikan Way Kanan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri terpisah dari Kabupaten Lampung Utara.

45 Pada tahun 1971, keinginan untuk menjadikan Way Kanan menjadi kabupaten yang berdiri sendiri muncul kembali. Pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan para ilmuwan diselenggarakan di kediaman Hi. Ridwan Basyah di Tanjung Agung - Bandar Lampung. Selanjutnya pada tahun 1975, Bapak Nasrunsyah Gelar Sutan Mangkubumi, di Bumi Agung - Kecamatan Bahuga melaksanakan acara adat Bugawi dengan mengundang tokoh-tokoh adat (penyimbang) sewilayah Way Kanan. Pada kesempatan itu diadakan musyawarah khusus yang dipimpin oleh Hi. Ridwan Basyah membahas kembali gagasan untuk menjadikan Way Kanan sebagai Kabupaten yang berdiri sendiri, sekaligus mengajukan usul kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Lampung. Kemudian pada tahun 1986, Pemerintah Pusat membentuk Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Blambangan Umpu dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, Nomor : 821.26-502 Tanggal 8 Juni 1985, dengan Wilayah Pembantu Bupati Blambangan Umpu terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Blambangan Umpu dengan ibukota Blambangan Umpu Kecamatan Bahuga dengan ibukota Mesir Ilir Kecamatan Pakuon Ratu dengan ibukota Pakuon Ratu Kecamatan Baradatu dengan ibukota Tiuh Balak Kecamatan Banjit dengan ibukota Banjit Kecamatan Kasui dengan ibukota Kasui

46 Berdasarkan Surat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tingkat I Lampung, Nomor : 660/1990/II/1991 Tanggal 18 Februari 1991 yang ditujukan kepada Pembantu Bupati Wilayah Blambangan Umpu, maka Hi. Ridwan Basyah yang pada waktu itu menjabat sebagai Pembantu Bupati menyelenggarakan Musyawarah besar (Mubes) dengan mengambil tempat di SESAT PURANTI GAWI Blambangan Umpu, pada tanggal 4 Mei 1991 dengan maksud untuk mempersiapkan lahan perkantoran, nama kabupaten, dan letak ibukota kabupaten sebagai persiapan Way Kanan menjadi Kabupaten. Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, ilmuwan dan para pejabat. Dalam Mubes tersebut dibahas mengenai pemantapan usulan dan pernyataan dukungan sepenuhnya agar Way Kanan menjadi Kabupaten dengan ibukota di Blambangan Umpu dan terdiri dari 17 kecamatan. Usulan tersebut ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri, DPR-RI dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Lampung. Berdasarkan usulan tersebut, maka diadakanlah rapat-rapat di tingkat propinsi, kabupaten dan di DPR-RI. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan DPR-RI ke Balambangan Umpu. Berkat perjuangan yang gigih oleh semua pihak dan dengan Ridho Allah SWT, maka pada tahun 1999 terbitlah Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro. Tanggal 27 April 1999 inilah yang dijadikan sebagai tanggal kelahiran Kabupaten Way Kanan.

47 2. Keadaan Geografis Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450-1500 m di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder antara lain Bukit Barisan dan Bukit Persegi. 3. Potensi Wilayah Kecamatan Way Tuba Wilayah Kecamatan Purbolinggo memiliki luas daerah 25.088 Ha. Berikut ini penjelasan tentang penggunaan lahan di Kecamatan Way Tuba : Tabel 3. Tata Guna Tanah di Kecamatan Way tuba Tahun 2011 No Bentuk Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%) 1 Tanah Sawah - Sawah Irigasi Tadah Hujan 5.693 22,69 2 Tanah Kering - Perkarangan / bangunan 1.246 4,97 - Ladang 835 3,33 - Perkebunan Negara 10.102 40,27 - Perkebunan Rakyat 3.997 15,93 3 Tanah Basah Kolam 25,5 0,1 4 Tanah Industri 2.186 8,71 5 Pertokoan 10 0,04 6 Perkantoran 477 1,9 7 Pasar 20 0,08 8 Tanah Wakaf 384,5 1,53 9 Lain lain 112 0,45 Jumlah 25.088 Ha 100 Sumber : Monografi Kec. way tuba, Tahun 2012

48 4. Keadaan Demografi Kecamatan Way Tuba Penduduk Kecamatan Way Tuba terdiri dari suku palembang dan beberapa suku lainnya, ditahun 2011 jumlah penduduknya sebanyak 149.047 jiwa. Penyebaran penduduk di Kecamatan Way Tuba tidak merata, bila dirinci per desa maka jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Way Tuba ada di desa Way Tuba yaitu sebanyak 17.889 jiwa dan terendah di desa Way Tuba Asri sebanyak 2.791 jiwa. 5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu kaitan antara tingkat pendidikan dengan kesempatan kerja merupakan hubungan yang sangat erat dimana dalam dasawarsa ini banyak dipermasalahkan akan kebutuhan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan bidang yang tersedia. Pendidikan juga merupakan salah satu indikator tingkat kemiskinan, dilain pihak pendidikan akan meningkatkan produktivitas kerja. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Wilayah Way Tuba digolongkan sebagai berikut :

49 Tabel 4. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Way Tuba Tahun 2011 Jumlah No. Tingkat Pendidikan (Jiwa) Persentase 1 Belum Sekolah 40.574 27,22 2 Tamat Taman Kanak kanak 18.251 12,25 3 Tamat Sekolah Dasar 35.631 23,91 4 Tamat Sekolah Menengah Pertama 24.862 16,68 5 Tamat Sekolah Menengah Atas 23.507 15,77 6 Tamat Akademi 3.272 2,19 7 Tamat Perguruan Tinggi 2.95 1,98 Jumlah 149.047 100 Sumber : Monografi Kecamatan Way Tuba, Tahun 2012 Jumlah penduduk yang Belum Sekolah di Wilayah Way Tuba pada Tahun 2011 berjumlah 40.574 jiwa atau sebesar 27,22% dari jumlah keseluruhan penduduk. Untuk penduduk yang tamat Taman Kanak Kanak berjumlah 18.251 atau sebesar 23,91% dari keseluruhan penduduk. Tamat Sekolah Menengah Pertama berjumlah 24.862 jiwa atau sebesar 16,68% kemudian untuk Tamat Sekolah Menengah Atas berjumlah 23.057 jiwa atau sebesar 15,77%. Untuk penduduk yang Tamat Akademi (D1-D3) berjumlah 3.272 jiwa atau sebesar 2,19% sedangkan untuk yang Tamat Perguruan Tinggi berjumlah 2.950 jiwa atau 1,98% dari jumlah penduduk. 6. Mata Pencaharian Penduduk Wilayah Purbolinggo yang terdiri dari 22 desa dengan jumlah penduduk 149.047 jiwa pada tahun 2011, dengan pertambahan penduduk rata rata tiap tahunnya sebesar 1,8%. Mata pencaharian penduduk Wilayah Way Tuba sebagian besar

50 disektor pertanian dan selebihnya disektor lainnya. Untuk lebih jelasnya, mata pencaharian penduduk di wilayah Way Tuba dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Way Tuba Tahun 2011 No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) 1 Pertanian 23.673 2 Industri / Usaha sedang / kecil 3.516 3 Pegawai Negeri Sipil 2.878 4 Pengrajin Industri Kecil 492 5 Buruh : - Buruh Tani 874 - Buruh Bangunan 3.753 - Buruh Industri 11.130 - Buruh Perkebunan 1.380 6 Pedagang 982 7 Pengangkutan 315 8 ABRI 877 9 Pensiunan 415 10 Peternakan 13.515 Sumber : Monografi Kecamatan Way Tuba, Tahun 2012