TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (1978) klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.)

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Berdasarkan literatur Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam divisio Spermatophytae dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Intensifikasi Padi (SRI) semusim yang berupa rumput-rumputan yang dapat di klasifikasikan sebagai,

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

TINJAUAN PUSTAKA. ke dalam divisio Spermatophytae dengan subdivisio Angiospermae, digolongkan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. family Gramineae, genus Oryza, spesies Oryza sativa L (Perdana, 2007).

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakat.

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Morfologi Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk genus Oryza L. yang meliputi kurang lebih dari 25 spesies, dan dipanen, tumbuhan padi akan langsung mati (Ina, 2007).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman dari famili Gramineae. Padi memiliki akar serabut

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hasanah (2007) padi merupakan tanaman yang termasuk genus

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. roots) yang berkembang dari radicle (akar kecambah) embrio. Akar sementara

TINJAUAN PUSTAKA. Spermatophytae dengan subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisol adalah tanah muda dan mulai berkembang. Profilnya. mempunyai horison yang dianggap pembentukannya agak lamban sebagai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. berikut, Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae,

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

II. TINJAUAN PUSTAKA

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. (1960) cit. Hanum (2008), padi dala m sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (1978) klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.) dalam taksonomi adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, sub Divisi: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo: Graminales, Famili: Graminaceae Genus: Oryza,Spesies : Oryza sativa L. Akar tanaman padi memiliki sistem perakaran serabut. Ada dua macam sistem perakaran yaitu :Akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikula sewaktu berkecambah dan bersifat sementara. Akar adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah.menurut Yoshida (1981) dalam Makarim dansuharti (2009) menyatakan bahwa akar tanaman padi selain berperan secara fisik, juga berperan dalam berbagai proses kimia, biokimia dan biologi di lingkungan tanaman. Akar tanaman padi juga berperan dalam proses penyerapan unsur hara dan mineral didalam tanah. Batang tanaman padi (Oryza sativa L.) termasuk dalam tumbuhan golongan graminae yang di tandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Pada tiap ruas tanaman padi tidak sama panjangnya dan ditutupi oleh buku buku daun. Pada buku bagian batang bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas (Siregar, 1981). Daun tanaman padi tumbuh pada batang dalam susunan yang berselangseling terdapat satu daun pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas helaian daun yang menempel pada buku melalui pelepah daun, pelepah daun yang membungkus ruas diatasnya dan kadang-kadang pelepah daun dan helaian daun ruas berikutnya, telinga daun (auricle) pada dua sisi pangkal helaian daun, lidah daun (ligula) yaitu

struktur segitiga tipis tepat di atas telinga daun, dan daun bendera adalah daun teratas dibawah malai (Suharno, 2005). Padi juga memiliki daun bendera, daun bendera adalah tiga daun teratas yang letaknya dekat dengan malai padi.morfologi daun bendera sangat berpengaruh terhadap daya hasil, kualitas biji dan produksi.beberapa karakter morfologidaun bendera seperti ukuran dan bentuk daun bendera dianggap berperan penting dalammenentukan kapasitas penyimpanan dan pendistribusian hasil fotosintesis.karakteristik daun bendera pada padi bervariasi berdasarkan panjang, lebar dan jumlah kandungan klorofil, tergantung pada sitem genetika yng dimiliki oleh varietas tanaman padi tersebut (Karim, 2014). Bunga padi yang tumbuh secara keseluruhan disebut dengan malai.malai terdiri dari8 10 buku yang menghasilkan cabang cabang primer selanjutnya menghasilkancabang cabang sekunder. Dari buku pangkal malai pada umumnya akan munculhanya satu cabang primer, tetapi dalam keadaan tertentu buku tersebut dapatmenghasilkan 2 3 cabang primer (Tobing et al., 1995). Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palae, lemma steril dan ekor gabah (kalau ada) yang menempel sangat kuat.butir biji padi tanpa sekam (kariopsis) disebut beras.buah padi adalah sebuah kariopsis, yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit ari), yang membentuk sebuah butir seperti biji.komponen utama butir biji adalah sekam, kulit beras, endosperm, dan embrio (Suharno, 2005). Syarat Tumbuh Pertumbuhan dan produksitanaman padi umumnya sangat dipengaruhi oleh iklim dan tanah, diataranya adalah sebagai berikut.

Iklim Tanaman padi tumbuh di daerah tropis / subtropis pada 45 LU sampai dengan 45 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan empat bulan. rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun (Ristek, 2000). Pada lahan basah (sawah irigasi), curah hujan bukan merupakan faktor pembatas tanaman padi, tetapi pada lahan kering tanaman padi membutuhkan curah hujan yang optimum >1.600 mm/tahun.bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan >200 mm dan tersebar secara normal atau setiap minggu ada turun hujan sehingga tidak menyebabkan tanaman stress karena kekeringan.(pujiharti, et al. 2008). Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur 22-27 C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur 19-23 C. Selain itu tanaman padi juga memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. Pergerakan angin dapat membantu proses penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencangakan merobohkan tanaman (Ristek, 2000). Tanah Untuk padi sawah, ketersediaan air sangat penting untuk menggenangi lahan persawahan.oleh sebab itu, maka kemampuan tanah untuk menahan air sangat lah penting, seperti tanah lempung.untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar, kemudian ditampung dalam waduk dan di alirkan melalui saluran irigasi selama pertumbuhan padi sawah (Suparyono dan Setyo, 1997).

Tanah yang baik untuk pertumbuhan padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya 18 22 cm dengan ph 4,0 7,0 (Ristek, 2000). Tanah yang baik untuk areal persawahan ialah tanah yang mampu memberikan kondisi tumbuh tanaman padi.kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukan beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat kemasaman tanah yang netral, sumber air alam dan kondisi alam oleh kegiatan manusia (Suparyono dan Setyo, 1997). Sistem Tanam Jajar Legowo Jajar legowo berasal dari bahasa jawa yang terdiri dari kata Lego yang berarti luas dan dowo yangberarti panjang. Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan produksi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu sistem tanam tersebutjuga memanpulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi dibuatmenjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti yang diketahui tanamanpadi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitasgabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkansinar matahari yang lebih banyak (Departemen pertanian, 2014). Sistem tanam jajar legowo pada barisan tanaman terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih lebar.dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih baik untuk

pertanaman.selain itu, upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah (Abdulrachman, et al. 2013). Penerapan sistem tanam jajar legowo akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan arah barisan tanaman dan arah datangnya sinar matahari. Lajur barisan tanaman dibuat menghadap ke arah matahari terbit agar seluruh barisan tanaman pinggir dapat memperoleh intensitas sinar matahari yang optimum, dengan demikian tidak ada barisan tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain dalam mendapatkan sinar matahari untuk dapat melakukan proses fotosintesis (Saeroji, 2013). Ada beberapa sistem tanam jajar legowo, diantaranya adalah sistem tanaman jajar legowo 2 : 1, dimana setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak antar barisan. Namun jarak tanam padabarisan pinggir yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.sistem tanam 3 : 1, yaitu setiap 3 baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak antar barisan. Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.sistem jajar legowo 4:1 yaitu, setiap empat baris tanaman diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak antar barisan, dengan jarak tanaman yang dipinggir setengah jarak tanam yang ditengah. Begitu pula dengan sistem jajar legowo 5:1, 6:1 dan lain lainnya (Departemen Pertanian, 2014). Manfaat tanam jajar legowo adalah (1) populasi tanaman padi meningkat sekitar 24% daripada tanaman tegel. (2) Meningkatkan produksi 12 22 %. (3) Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir. (4)

Mengurangi tingkat serangan hama dan penyakit. (5) Memudahkan perawatan; penyiangan, pemupukan dan penyemprotan pestisida/fungisida (BPTP, 2013). Maksud dan tujuan penerapan sistem Jajar legowo, di antaranyaadalah (1) Memanfaatkan radiasi matahari pada tanaman yang terletak di pinggir petakan, sehingga diharapkan seluruh pertanaman memperoleh efek pinggir (border effect). (2) Memanfaatkan efek turbulensi udara yang bila dikombinasikan dengan sistem pengairan basah-kering berselang maka dapat mengangkat asam-asam organik tanah yang berbahaya bagi tanaman dari bagian bawah ke bagian atas (menguap). (3) Meningkatkan kandungan karbon dioksida (CO2) dan hasil fotosintesis tanaman. (4) Memudahkan dalam pemupukan dan pengendalian tikus, dan (5) Meningkatkan populasi tanaman per satuan luas (Ishaq. 2012). Penerapan teknologi sistem Jajar Legowo (Jarwo) harus diiringi dengan penerapan umur bibit muda (<21 hari) serta jumlah bibityang ditanam tidak lebih dari 3 batang per rumpun (1-3 batang per lubangtanam).dosis pemupukan yang diberikan haruslah disesuaikan dengan jarak tanam yang dipergunakan, semakin banyak populasi tanaman maka semakin banyak dosis pupuk yang diberikan (Ishaq. 2012). Varietas Padi Varietas adalah sekumpulan individu tanaman yang dapat dibedakan oleh setiap sifat (morfologi, fisiologi, sitology, kimia dll) yang nyata untuk usaha pertanian dan bila diproduksi kembali akan menunjukkan sifat-sifat yang dapat dibedakan dari yang lain. Varietas berdasarkan teknik pembentukannya dibedakan atas varietas hibrida, varietas sintetik dan varietas komposit (Mangoendidjojo, 2003).

Varietas hibrida berasal dari persilangan dua inhibrida yang unggul.karena itu, pembuatan varietas hibrida unggul merupakan langkah pertama dalam pembuatan benih hibrida unggul.varietas hibrida memberikan hasil yang lebih tinggi dari pada varietas bersari bebas karena hibrida menggabungkan gen-gen dominan karakter yang diinginkan dari galur penyusunnya, dan hibrida mampu memanfaatkan gen aditif dan non aditif.varietas hibrida memberikan keunggulan yang lebih tinggi bila ditanam pada lahan yang produktivitasnya tinggi (Kartsapoetra, 2003). Penggunaan varietas dari kelompok indika lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan penggunaan varietas dari jenis indo-yaponika.ini dikarenakan varietas jenis indika memiliki daya hasil produksi yang lebih tinggi, sehingga pembudidaya tanaman padi lebih diuntungkan oleh golonga padi jenis indika (Siregar, 1981). Pada umumnya, varietas padi pada kondisi jarak tanam sempit akan mengalami penurunan kualitas pertumbuhan, seperti jumlah anakan dan malai yang lebih sedikit, panjang malai yang lebih pendek, dan tentunya jumlah gabah per malai berkurang dibandingkan pada kondisi jarak tanam lebar. Fakta di lapang membuktikan bahwa penampilan individu tanaman padi pada jarak tanam lebar lebih bagus dibandingkan dengan jarak tanam rapat (Abdulrachman, et al. 2013). Sejak tahun 2008, penamaan padi sawah irigasi sudah tidak lagi menggunakannama sungai, melainkan menggunakan singkatan Inpari (Inbrida PadiIrigasi). Kemudian pada tahun 2009 masyarakat Indonesia telah mengenal beberapa contoh varietas Inpari tersebut, seperti Inpari 1 hingga Inpari 13. Seiring perkembangan teknologivarietas padi sawah irigasi dilepas lagi pada tahun 2011

yaitu : Inpari 14 hingga Inpari 32, varietas tersebut, semuanya memiliki kesamaan karakteristik yaitu agak tahan Hawar Daun Blast namun memiliki produksi hasil yang berbeda beda (Badan Litbang Pertanian, 2012).