PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN DI RB. ANANDA DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

ASUHAN KALA I PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

HUBUNGAN MASSASE DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN THE CORRELATIONS OF MASSAGE WITH A CHILDBIRTH PROGRESS

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA IBU BERSALIN KALA I BERPENGARUH TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN NIRMALA MEDAN

HUBUNGAN MASSASE DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN

PENGARUH MASSASE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPS NURHASANAH KECAMATAN TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

PENGARUH METODE RELAKSASI TERHADAP BERKURANGNYA INTENSITAS NYERI HIS PADA IBU INPARTU KALA I

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAXAXI TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DI BPS Ny. YOHANA DIAN, AMD.KEB DESA SUMBERTANGGUL MOJOSARI MOJOKERTO

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I Dita Lestiya, Siska Wahyu Wakhida AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email : jurnalwijayakusuma@gmail.com Abstrak : Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan yang selalu disertai dengan rasa nyeri. Banyak cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan, salah satunya dengan pemberian kompres panas. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui Adakah Pengaruh Pemberian Kompres Panas Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Kala I. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh pemberian kompres panas untuk mengurangi nyeri kala I persalinan. Dengan hipotesa yang diajukan Tidak Ada Pengaruh Pemberian Kompres Panas Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Kala I. Design penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimental menggunakan one group pra test post test design. Dengan jumlah sampel 10 ibu bersalin dengan sampel yang digunakan accidental sampling, dengan kriteria : ibu bersalin kala I, persalinan fisiologis, tidak dalam pengaruh analgesik, dan bersedia menjadi subyek penelitian. Pengambilan data dengan cara observasi dan eksperimen dengan pemberian kompres panas pada punggung selama beberapa kali his. Analisis yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil skala nyeri responden sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri berat sebanyak 80%. Kemudian setelah diberikan perlakuan turun menjadi 10% nyeri berat, nyeri sedang sebanyak 80%, dan 10% nyeri ringan. Setelah dilakukan analisis, diketahui T tabel= 8, T 0 = 0, dan T 0 < 8. Kesimpulan hipotesa yang diajukan ditolak sehingga Ada Pengaruh Pemberian Kompres Panas Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Kala I. Kata Kunci : Kompres panas, Nyeri persalinan 59

PENDAHULUAN Melahirkan adalah proses yang menyakitkan bagi kebanyakan wanita, tapi kadar sakitnya berbeda-beda bagi setiap wanita. Yang terpenting adalah ibu hamil harus menghadapi proses persalinan dengan rasa percaya diri dan sikap positif. Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman klinik, persalinan yang tidak normal, persalinan lama atau dipersulit oleh distosia, diinduksi atau diakselerasi oleh oksitosin, atau diakhiri oleh persalinan dengan bantuan alat tampaknya lebih menyakitkan dari pada kelahiran normal. Meskipun demikian, persalinan yang benar-benar normal pun menyakitkan juga (Surinah, 2009). Nyeri yang dirasakan oleh ibu pada kala I disebabkan oleh adanya his dan perubahan serviks, yang merupakan salah satu tanda dan gejala persalinan. Nyeri tersebut di rasakan oleh ibu pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal, punggung, dan paha. Sedangkan pada akhir kala II dan III, nyeri yang di rasakan ibu adalah pada daerah perineum akibat peregangan pada jaringan perineum, tarikan peritoneum, dan daerah uteroservikal saat kontraksi, atau penekanan kandung kemih, usus dan struktur sensitive panggul oleh bagian terendah janin (Bobak, 2005). Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa sakit. Umumnya Bidan menemukan ibu pada persalinan awal normal, mengeluh nyeri hebat yang terlihat dari perilaku marah, mengulang-ulang cercahan, dan mengeluarkan kata-kata secara berlebihan (Pastuty, 2009).Fenomena yang terjadi saat ini ibu memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi sesar walaupun tanpa indikasi yang jelas dan dilakukan tanpa pertimbangan medis. Operasi sesar tersebut dilakukan atas keinginan ibu sendiri karena mereka beranggapan bahwa 60

dengan operasi sesar ibu tidak akan mengalami nyeri seperti pada persalinan normal. Penanganan rasa nyeri persalinan merupakan hal utama yang harus diperhatikan tenaga kesehatan saat memberikan pertolongan persalinan. Berbagai metode penanganan nyeri dapat dilakukan pada ibu bersalin, baik farmakologi maupun nonfarmakologi kedua metode tersebut bertujuan menurunkan atau menghilankan rasa nyeri persalinan dengan cara memblok syaraf nyeri. Penggunaan metode farmakologi sering kali berefek negatif terhadap ibudan bayi, sedangkan metode nonfarmakologi bersifat nonintrusif, noninfasif, murah, simple, tidak menimbulkan alergi dan tidak menyebabkan depresi pernafasan pada bayi (Murray, (1998) dalam Yuliatun, 2008). Pemberian kompres panas merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang sederhana dan sangat efektif untuk menurunkan kasus-kasus nyeri. Dalam persalinan, panas buatan dapat dilakukan dengan cara meletakkan botol atau kantong air panas yang dibungkus dengan handuk di punggung (Pastuty, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada tanggal 22 Desember diketahui bahwa angka rata-rata persalinan di BPS. Hj. Indriyati, Amd.Keb memiliki angka persalinan rata-rata 135 persalinan pertahun. Untuk tafsiran persalinan bulan Januari adalah 10 orang. Survey pendahuluan diketahui pula bahwa di BPS tersebut untuk melakukan manajemen pengurangan nyeri pada proses persalinan dengan cara Massase yaitu dengan memberikan penekanan dan usapan lembut pada punggung pasien. Namun yang menjadi kendala pada tehnik pengurangan nyeri ini adalah tidak semua ibu bersalin mau diberikan penekanan pada daerah punggungnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kompres 61

panasterhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I METODE PENELITIAN Desain penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental menggunakan one group pra test post test design yaitu mengobservasi skala nyeri ibu bersalin pada kala 1 sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pemberian kompres panas pada punggung bawah ibu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan tafsiran persalinan pada bulan Januari yaitu sebanyak 10 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu bersalin sebanyak 10 orang menggunakan tehnik Accidental sampling.. Variabel dalam penelitian ini adalah nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I sebelum diberikan kompres panas dan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I setelah diberikan kompres panas. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah skala intensitas nyeri. Uji statistik yang digunakan oleh peneliti adalah uji Willcoxon signed rank yang merupakan suatu uji untuk membandingkan pengamatan sebelum dan setelah perlakuan. HASIL PENELITIAN Hasil rekapitulasi distribusi frekuensi yang terkumpul tentang skala nyeri persalinan responden sebelum perlakuan dapat dilihat dari tabel : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Sebelum diberikan Kompres Panas Skala Nyeri Frekuen si Persentas e (%) 0 0 0% 1-3 0 0% 4-6 2 20% 7-9 8 80% 10 0 0% Jumla h 10 100% Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 10 responden sebagian besar skala nyeri persalinan sebelum 62

diberikan kompres panas antara 7-9 dengan prosentase 80%. Hasil rekapitulasi distribusi frekuensi yang terkumpul tentang skala nyeri responden setelah diberikan kompres panas dapat dilihat dari tabel : Tabel 2Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Setelah diberikan Kompres Panas Skala Nyeri Frekue nsi Persenta se (%) 0 0 0% 1-3 1 10% 4-6 8 80% 7-9 1 10% 10 0 0% Jumla h 10 100% Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 10 responden sebagian besar skala nyeri persalinan setelah diberikan kompres panas antara 4-6 yaitu sebanyak 80%. Analisa data untuk mencari skala nyeri menstruasi pada ibu bersalin kala I persalinan fisiologis di BPS Hj. Indriyati Amd. Keb Lowokwaru Malang, dengan jalan mencari pengaruh pemberian kompres panas pada ibu bersalin kala I fisiologis. Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Dari uji tersebut diketahui T tabel = 8, T 0 = 0, dan T 0 < 8 sehingga dapat disimpulkan H 0 ditolak berarti Ada Pengaruh Pemberian kompres panas terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I. PEMBAHASAN Saat persalinan kala I sebelum diberikan kompres panas diketahui bahwa dari 10 responden sebagian besar berada dalam skala nyeri 7-9 sebanyak 80%, dan sebagian kecil sebesar 0% pada skala nyeri 0, 1-3, dan 10. Jadi yang menjadi kelompok mayoritas rasa nyeri yang dialami oleh ibu bersalin adalah nyeri berat. Hal ini dikarenakan pada kala I terjadi perubahan servik dan kontraksi yang semakin kuat, lama dan sering sehingga nyeri yang dirasakan oleh ibu inpartu sangat hebat. Seperti yang disebutkan dalam teori bahwa rasa nyeri dalam persalinan dapat disebabkan banyak hal antara lainterjadinya anoksia (kekurangan 63

oksigen) pada otot rahim, otot rahim yangberkontraksi terlalu kuat, peregangan serviks (mulut rahim), adanya tarikanpada tuba (saluran telur), ovarium dan ligamen ligamen penyangga uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih dan rektum, dan adanya reganganotot otot dasar panggul. Lebih dari itu berbagai hambatan fisik danpsikologis pada ibu saat persalinan akan menambah rasa nyeri yang terjadi(suheimi, 2008). Ada 7 orang responden dengan prosentase 70% yang mana primigravida mengalami nyeri berat sebelum diberikan kompres panas. Hal ini dikarenakan faktor pengalaman nyeri masa lalu. Ibu primigravida cenderung belum bisa menyesuaikan diri dengan rasa nyeri persalinan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Hutajulu (2003), bahwa pasien bersalin pertama kali pada umumnya mengalami persalinanyang lebih lama dan nyeri dibandingkan dengan pasien yang sudah pernah bersalin sebelumnya. Intensitas kontraksi rahim pada persalinan yang pertama cenderung lebih tinggi padaawal persalinan. Juga pada kemacetan persalinan akibat janin yang besaratau jalan lahir yang sempit, pasien mengalami rasa nyeri yang lebih hebat dari pada persalinan normal. Ada 20% responden multigravida yaitu sebanyak 2 orang yang mengalami nyeri sedang. Hal ini juga disebabkan oleh pengalaman nyeri masa lalu, yang mana seorang ibu multigravida lebih bisa beradaptasi dengan nyeri yang pernah ia alami sebelumnya. Sedangakan 10% responden multigravida dengan frekuensi 1 orang yang mengalami nyeri berat dikarenakan pengalaman nyeri masa lalu yang mungkin membuat responden menjadi khawatir dan takut, sehingga dapat mempengaruhi tingkat nyeri yang ia rasakan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Hutajulu (2003) bahwa keletihan, kekhawatiran, dan ketakutan akan rasa nyeri dapatmeningkatkan rasa nyeri yang dialami seorang ibu selama persalinansehingga menjadi tak tertahankan. Peristiwa berat ringannya rasa nyeriyang dialami seorang ibu dibanding ibu yang lain atau oleh seorang ibudari satu persalinan di banding persalinan berikutnya berbeda-beda. 64

Setelah pemberian kompres panas terjadi penurunan skala intensitas nyeri pada responden seperti hasilnya sebagai berikut, dari 10 responden sebagian besar skala nyeri persalinan antara 4-6 yaitu 80% dan sebagian kecil 0% pada skala nyeri 0 dan 10. Sehingga kelompok mayoritas setelah perlakuan berada pada skala nyeri sedang. Setelah pemberian kompres panas prosentase nyeri berat yang dialami oleh primigravida turun menjadi 10% dengan frekuensi 1 orang. Hal ini membuktikan bahwa nyeri akibat spasme otot berespons baik terhadap panas, karenapanas melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah local, seperti yang telah dibahas dalam teori bahwa efek terapiutik panas dapat meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan (Perry & Potter, 2005). Ada 6 orang responden dengan prosentase 60% yang mana primigravida mengalami nyeri sedang. Hal ini membuktikan bahwa pemberian kompres panas pada ibu bersalin kala I dapat memberikan rasa nyaman dan dapat meredakan nyeri. Seperti yang telah disebutkan dalam teori bahwa panas yang diberikan pada punggung bawah wanita diarea tempatkepala janin menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas akan meningkatkan sirkulasi ke area tersebut sehinga memperbaiki anoksiajaringan yang disebabkan oleh tekanan (Varney, 2007). Selanjutnya yang mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 2 orang dengan prosentase 20% yang dialami oleh multigravida. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot. Seperti yang telah dibahas oleh Perry & Potter (2005) bahwa efek terapiutik pemberian panas yaitu dapat meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan. Sedangkan 10% dengan frekuensi 1 orang multigravida mengalami nyeri ringan. Hal ini dikarenakan setelah pemberian intervensi kompres panas pada bagian punggung bawah responden selama beberapa kali his, didapatkan rata-rata ibu bersalin yang mengalami nyeri persalinan merasa 65

lebih nyaman dan rileks, dan tindakan tersebut dapat mengurangi nyeri pada daerah punggung ibu yang mengalami penekanan oleh kepala janin saat proses penurunan kepala. Seperti yang telah dijelaskan dalam teori bahwa kompres panas pada punggung bawah dapat meningkatkan vaskularisasi, sehingga akan memperbaiki sirkulasi darah daerah yang mengalami penekanan oleh kepala janin (Sulastyawati, & Nugraheny, 2010). Seperti yang dikemukakakan oleh Varney, dalam penelitian yang dilakukannya pemberian kompres panas kering dianggap sebagai tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri, dan pada beberapa wanita yang akan melahirkan diketahui bahwa penggunaan kompres panas kering secara bergantian mampumemberikan rasa nyaman. Panas yang diberikan pada punggung bawah wanita diarea tempat kepala janin menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas akan meningkatkan sirkulasi ke area tersebut sehingga memperbaiki anoksia jaringan yang disebabkan oleh tekanan (Varney 2007,dalam Kriebs 2009). Analisa pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank dengan n <25 dan didapatkan T yang terkecil (T positif ) lebih kecil dari T tabel Wilcoxon, sehingga H0 ditolak yang artinya Ada pengaruh pemberian kompres panas terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I. PENUTUP Sebagian besar ibu bersalin mengalami nyeri berat saat menjelang persalinan yaitu dengan skala nyeri antara 7-9 sebelum diberikan kompres panas dengan prosentse 80%. Dan sebagian kecil pada skala nyeri 0, 1-3, dan 10 sebesar 0%.Setelah diberikan intervensi kompres panassebagian besar nyeri persalinan yang dialami ibu bersalin mengalami penurunan dan berada dalam skala nyeri 4-6 yaitu nyeri sedang dengan prosentase 80%. Dan sebagian kecil dalam skala nyeri 0 dan 10 dengan prosentasae 0%.Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa nilai T = 8 > T 0 = 0sehingga H 0 ditolak, jadi Ada 66

Pengaruh Pemberian kompres panas terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I.Diharapkan bagi tempat penelitian dapat memanfaatkan hasil penelitian sebagai salah satu metode non farmakologi untuk pengurangan nyeri persalinan DAFTAR PUSTAKA Bobak, Irene M. Dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, E/4. Jakarta : EGC Gusman, de, Herminia. 2005. Air Penyembuh Ajaib. Bandung: Indonesia Pubhlising House. Hidayat, Alimul. 2010. Metodologi Penelitian dan Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Kriebs, M, Jan. 2009. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta : EGC Mander, Rosemary. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC Manuaba,Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Marianingsih, Endah, Th, SIP, M. Kes. Dkk. 2005. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya Pastuty, Rosyati. 2009. Buku Saku Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta : EGC Potter, Patricia A & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Simkin, Penny & Rufh. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC Sulistyawati, Ari & Nugraheny, Esty. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika Surinah, dr. 2009. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia 67

Tamsuri, Anas. 2006. Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC Metode Nonfarmakologi. Malang : Bayumedia Publishing. Yuliatun, Laily. 2008. Penanganan Nyeri Persalinan Dengan 68