BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjadikan pokok kajiannya fenomena yang tampak sebagai subjek

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Metodologi sendiri merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh (general logic) dan gagasan teoritis (theoretic perspectives) suatu penelitian. Sedangkan kata metode merujuk pada teknik yang digunakan dalam penelitian seperti survey, wawancara, dan observasi. Menurut Creswell dalam (Semiawan, 2010:67), metode penelitian menggambarkan proses penentuan metode yang akan dipergunakan berdasarkan masalah yang hendak dijawab atau dimengerti. Masalah penelitian dapat berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain dan masukan dari peneliti lain. Sumber masalah ini akan menentukan metode yang dipakai. Menurut Sugiyono (2009:1), metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data be rsifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Herdiansyah (2010:9), metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. 24

25 Metode penelitian kualitatif dipilih oleh penulis untuk membantu menyelesaikan penelitian ini guna melihat strategi public relations dalam mengelola citra perusahaan dengan subjek penelitian adalah public relations PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penelitian deskriptif, data deskriptif mengandaikan bahwa data tersebut berupa teks. Karena untuk menangkap arti yang terdalam tidak mungkin diperoleh hanya dalam bentuk angka, karena angka itu sendiri hanyalah simbol. Simbol tidak memiliki arti pada dirinya sendiri (Semiawan, 2010:60). Sedangkan metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2009:21). 3.2. Objek dan Subjek Penelitian 3.2.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono, (2009:38), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan diatas penulis menetapkan objek dalam penelitian ini adalah divisi public relations dari PT. Swiss-Belhotel International Indonesia dimana peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi-strategi yang telah dilakukan dalam mengelola citra perusahaan.

26 3.2.2. Subjek Penelitian Menurut Martono (2010:112), subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak / non acak) yang digunakan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah penulis akan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang berada dalam divisi public relations perusahaan yang memang mengetahui dan dapat menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh penulis. 3.3. Metode Pengumpulan Data Menurut Kriyantono (2008:93), metode pengumpulan data adalah tekhnik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Penulis mengambil kesimpulan bahwa keberhasilan suatu penelitian didukung oleh metode pengumpulan data dimana data-data yang diperlukan dikumpulkan lalu dianalisis sehingga dapat menjawab pertanyaan dan memberikan hasil dari penelitian. Berdasarkan jenisnya data kualitatif dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.1. Data Primer Menurut Kriyantono (2010:41), data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dilapangan.

27 Sumber data ini bisa berasal dari responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuisioner, wawancara, dan observasi. Jadi data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi, seperti hasil wawancara dan observasi. a) Wawancara Menurut Berger (Kriyantono, 2011:98), wawancara adalah percakapan antara seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Menurut Herdiansyah (2010:118), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama dan sebagian besar data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada beberapa narasumber. Narasumber merupakan sasaran subjek penelitian yang dianggap sangat kredibel dan akurat dalam penyampaian datadata yang dicari serta dibutuhkan oleh peneliti. 3.3.2. Jenis-Jenis Wawancara Menurut Kriyantono (2010:100), terdapat beberapa jenis-jenis wawancara, yaitu: 1. Wawancara Pendahuluan Pada wawancara jenis ini tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol, terjadi begitu saja, tidak terorganisasi atau terarah. Wawancara jenis ini biasanya digunakan untuk mengenalkan periset kepada orang yang akan diriset. 2. Wawancara terstruktur Pada jenis wawancara ini periset menggunakan pedoman wawancara (interview guide / schedule), yang merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan periset

28 dalam melakukan wawancara. Wawancara jenis ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin. 3. Wawancara semistruktur Pada wawancara semistruktur ini, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. 4. Wawancara mendalam Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulangulang) secara intensif. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai narasumber adalah seorang praktisi yang terjun langsung dan yang terlibat langsung dalam menjalankan strategi public relations PT. Swiss-Belhotel International Indonesia dalam mengelola citra perusahaan Narasumber tersebut antara lain: 1. Harshanty Kaloko, selaku Regional Public Relations & Promotion Manager PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Beliau dipilih karena menentukan perencanaan serta bertanggung jawab atas pencapaian strategi public relations. 2. Annisa Nurulita, selaku Regional Public Relations Executive PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Beliau dipilih karena memiliki keterlibatan dalam pelaksanaan strategi public relations mengelola citra PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. 3. Indra, selaku Design Graphis PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Beliau dipilih karena berada satu divisi dengan public

29 relations dan ikut membantu kegiatan public relations dalam menjalankan strategi public relations. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara terstruktur yang dilakukan berdasarkan pertanyaanpertanyaan yang dibuat oleh peneliti mengenai strategi public relations dalam mengelola citra PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. Proses wawancara dimulai dengan pembuatan daftar pertanyaan yang dilakukan sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan dan melakukan wawancara dengan key informan dan informan. Penulis memilih sumber informan berdasarkan keterkaitan, kecakapan, pemahaman, dan dapat memberikan penilaian serta memiliki wewenang untuk melakukan evaluasi terhadap divisi public relations PT. Swiss- Belhotel International Indonesia. Dan penulis memilih sumber key informan berdasarkan pemahaman dan mengetahui secara akademis dalam bidang public relations serta dalam hal mengelola citra perusahaan Sehingga penulis mendapatkan informasi mengenai hasil penelitian yang dilakukan. b) Observasi Dalam penelitian ini, kegiatan observasi yang diterapkan adalah observasi partisipasif dari segi pengumpulan data. Menurut Steinbeck (Sugiyono, 2009:405), dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,

30 mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Selama tiga bulan, peneliti mendapat kesempatan untuk menjalankan kegiatan observasi di PT. Swiss-Belhotel International Indonesia sebagai bagian dari public relations. Peneliti berkesempatan mengikuti proses strategi-strategi yang telah dijalankan dalam mengelola citra perusahaan. Perusahaan sangat kooperatif dan mendukung penelitian peneliti menjadikan peneliti dapat dengan mudah melakukan kegiatan observasi divisi public relations secara menyeluruh. Observasi tersebut dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dimulai dari tanggal 18 Febuari 2013 hingga berakhir pada 22 Mei 2013 dengan kehadiran setiap hari Senin - Jumat sesuai jam kerja 09.00-18.00 WIB. Dalam waktu tiga bulan observasi ini diharapkan akan cukup untuk menggambarkan secara rinci masalah yang dihadapi. 3.3.3. Jenis-Jenis Observasi Menurut Kriyantono (2012:112), metode observasi memiliki dua jenis observasi, yaitu: 1. Observasi Partisipan Metode observasi di mana periset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang di riset. 2. Observasi Nonpartisipan Metode observasi di mana periset hanya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset, baik kehadirannya diketahui atau tidak.

31 3.3.4. Data Sekunder Menurut Ruslan (2010:30), data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan. Menurut Ruslan (2010:30), metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan oleh penulis antara lain dengan melakukan: 1. Studi kepustakaan Segala usaha yang dilakukan oleh penulis untuk menghimpun informasi dengan membaca serta mempelajari buku-buku penunjang yang berkaitan dengan topik penulisan, makalahmakalah untuk memperoleh perbandingan antara teori yang ada dengan kenyataan yang terlihat dilapangan. 2. Dokumen Dokumen yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa: a. Profil perusahaan PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. b. Sejumlah media cetak maupun media internet mengenai PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. c. Arsip dan dokumen lain yang didapat dari PT. Swiss- Belhotel International indonesia. 3. Internet Penulis mendapatkan segala informasi melalui media internet. Terutama pada website resmi PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. 3.4. Keabsahan Data Menurut Kriyantono (2010:152), instrumen penelitian kualitatif adalah si periset, maka validitas dan reliabilitas instrumen tergantung pada kemampuan si peneliti dalam menjaga keabsahan data. Menurut Sugiyono (2009:458-470), uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Uji Kredibilitas Terdapat macam-macam bentuk uji kredibilitas, yakni: a. Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengecekan kembali data awal yang telah

32 diperoleh di awal penelitian. Lama waktu perpanjangan tergantung dari jumlah dan keluasan cek data yang diperlukan b. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan kecermatan dalam melakukan pengamatan serta banyak membaca literatur dan hasil dokumentasi yang berhubungan dengan topik penelitian. Peneliti akan dapat menjelaskan penelitian dengan lebih sistematis, jelas, dan akurasi data dapat terjamin. c. Triangulasi Menurut Wiersma (Sugiyono, 2009:464), triangulasi dinyatakan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Ketiga komponen tersebutlah yang dijadikan uji trianggulasi. Di dalam penelitian ini, peneliti juga menerapkan uji trianggulasi: 1) Trianggulasi Sumber Melakukan pengumpulan data kepada tiga sumber yang berbeda untuk memperoleh data yang lebih kredibel. Kesimpulan yang ditemukan nantinya akan kembali lagi di cross-check kepada narasumber. Peneliti mengumpulkan data dari tiga sumber yang berkaitan langsung dengan topik bahasan peneilitian yaitu corporate public relations manager, public relations executive, dan desain graphis. 2) Trianggulasi Teknik Peneliti mencoba mengumpulkan data dari narasumber yang sama dengan tiga teknik yang berbeda, mungkin wawancara, observasi, ataupun dokumen. 3) Trianggulasi waktu Pengumpulan data dilakukan pagi hari hingga siang hari karena hasil yang diperoleh bisa saja berbeda bila dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda d. Menggunakan bahan referensi Data-data pendukung selama pengumpulan data utama dilakukan seperti hasil rekaman wawancara, foto-foto kegiatan, rekaman kegiatan, dapat meningkatkan validitas data. Maka lebih baik bila dilengkapi ketika menyajikan data pendukung di dalam penyajian data. e. Analisis kasus negatif Dalam analisis kasus negatif, peneliti berusaha menemukan datadata yang bertentangan dengan data-data yang telah ditemukan sebelumnya. Ketika tidak ditemukan lagi data-data yang bertentangan, maka data yang ada sudah dapat dipercaya. f. Member check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya agar informasi yang

33 diperoleh dan akan digunakan di dalam penulisan laporan sesuai dengan maksud sumber data. Menurut Moleong (Ruslan, 2010:219), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding yaiti penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori dalam penelitian secara kualitatif. Menurut Dwidjowinoto (Kriyantono, 2010:72), terdapat beberapa jenisjenis triangulasi, yaitu: 1. Triangulasi sumber Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. 2. Triangulasi waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu periset perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali. 3. Triangulasi teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. 4. Triangulasi periset Menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau wawancara, karena masing-masing periset mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati fenomena maka hasil pengamatannya bisa berbeda meski fenomenanya sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua periset akan membuat data lebih absah. 5. Triangulasi metode Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Menurut Ruslan (2010:219), teknik triangulasi sumber berarti membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda melalui: a. Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

34 b. Perbandingan apa yang dikatakan seseorang di depan umum dengan apa yang diucapkan secara pribadi. c. Perbandingan apa yang akan dikatakan tentang situasi penelitian dengan apayang dikatakan sepanjang waktu. d. Perbandingan keadaan dan perspektif seseorang berpendapat sebagai rakyat biasa, dengan yang berpendidikan dan pejabat pemerintah. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan melakukan wawancara terhadap informan dan key informan lalu kemudian melakukan perbandingan dari hasil wawancara kepada informan dan key informan tersebut untuk mendapatkan data yang kredibel. 3.5. Teknik Analisis Data Menurut Miles & Huberman (Ardianto, 2011:223) ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data, yaitu: 1. Reduksi. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara actual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti. Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data. 2. Model data (data display). Kita mendifinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari data kualitatif selama ini adalah teks naratif. 3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, polapola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi proposisi.

35 Menurut Ardianto (2011:58-59), terdapat lima bagian yang dapat mendukung tiga kegiatan dalam menganalisis data, yaitu: 1. What, data dan fakta yang dihasilkan dari penelitian. Data dan fakta ini bisa berupa keseluruhan data dan fakta yang dikumpulkan selama penelitian, baik data primer atau sekunder seperti hasil studi kasus, observasi, wawancara, studi literatur. 2. How, bagaimana proses data itu berlangsung. Bagaimana proses dilapangan terjadi, hubungan-hubungan yang terbentuk di antara subjek-subjek yang diteliti, hingga solusi yang dapat ditawarkan. 3. Who, siapa yang bisa menjadi informan kunci dalam penelitian, siapa saja yang menjalankan proses penelitian, bagaimana cara mereka bekerja. Orang-orang inilah yang akan menjadi narasumber bagi peneliti. 4. Where, dimana proses pengumpulan data berlangsung. Tempat penelitian dan survei dilaksanakan oleh peneliti, termasuk juga observasi, wawancara, dan instrumen pengumpulan data lainnya. 5. When, kapan sumber informasi itu bisa ditemukan. Waktu penelitian dilaksanakan, lama observasi, dan lainnya. 6. Why, analisis mendalam atau penafsiran/interpretasi lebih dalam ada apa di balik fakta dan data hasil penelitian. Ini adalah bagian yang terpenting dari sebuah penelitian. Peneliti harus mampu meinterpretasikan data-data yang diperolehnya dari lapangan menjadi deskripsi tertulis yang sistematis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif, dengan guna mendapatkan jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti dalam penelitian tugas akhir ini. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: 1. Selama kurang lebih tiga bulan penulis melakukan kegiatan observasi di PT. Swiss-Belhotel International Indonesia, untuk meneliti strategi public relations dalam mengelola citra PT. Swiss-Belhotel International Indonesia. 2. Setelah melakukan observasi, penulis melakukan langkah berikutnya yaitu wawancara. Dengan wawancara terstruktur kepada divisi public relations perusahaan yang akan memberikan jawaban menentukan hasil penelitian

36 3. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penulis menghubungkan antara informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait dengan hasil observasi yang penulis lakukan selama tiga bulan dalam meneliti kegiatan public relations perusahaan secara langsung sehingga dapat memperoleh hasil dari strategi public relations dalam mengelola citra PT. Swiss-Belhotel International Indonesia.