PENYAMAKAN KULIT. Cara penyamakan melalui beberapa tahapan proses dan setiap tahapan harus berurutan tidak bisa di balak balik,

dokumen-dokumen yang mirip
ALUR PROSES PENYAMAKAN

PENYAMAKAN KULIT BULU DOMBA DENGAN METODE KHROM DALAM UPAYA PEMANFAATAN HASIL SAMPING PEMOTONGAN TERNAK

D. Teknik Penyamakan Kulit Ikan

BAB III PROSES PRODUKSI KULIT

PENYAMAKAN KULIT IKAN PARI (DASYATIS SP.) DALAM PEMBUATAN PRODUK VAS BUNGA

PROSES PRODUKSI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

reversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad

PENGGUNAAN AIR PADA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT Sumber Air Yang Digunakan Pada Industri Penyamakan Kulit

TEKNIK PENYAMAKAN KULIT BULU KELINCI REX DENGAN BAHAN PENYAMAK KHROM

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

KAJIAN PENGGUNAAN BAHAN PENYAMAK NABATI (MIMOSA) TERHADAP KUALITAS FISIK KULIT KAKAP MERAH TERSAMAK

TELUR ASIN PENDAHULUAN

PENGARUH JENIS BAHAN PENYAMAK TERHADAP KUALITAS KULIT IKAN NILA TERSAMAK

AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONSENTRASI MIMOSA TERHADAP SIFAT FISIK KULIT IKAN PARI TERSAMAK

PENGARUH PENGGUNAAN ASAM SULFAT (H 2 SO 4 ) DAN ASAM FORMIAT (HCOOH) PADA PROSES PIKEL TERHADAP KUALITAS KULIT CRUST DOMBA PRIANGAN

Materi-1. PENGANTAR Manik-manik

Jajang Gumilar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. LatarBelakang. Menurut data Ditjennak (2012) pada tahun 2012 pemotongan tercatat

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB IV PROSES PENGOLAHAN KULIT SAPI WET BLUE

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

KAJIAN PEMANFAATAN LEMAK AYAM RAS PEDAGING DAN MINYAK KELAPA SEBAGAI BAHAN PERMINYAKAN KULIT SAMAK KAMBING

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing. Kambing adalah hewan yang ideal hidup di negara-negara tropis dan daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

B. Struktur Kulit Ikan

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN MINYAK IKAN TERSULFIT PADA PROSES FAT LIQUORING

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

KARAKTERISTIK PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN GAMBIR PADA ph 4 DAN 8

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

Pusat Kerajinan Kulit Buaya dan Ular, Teritip 9 BAB II PROSES PRODUKSI KERAJINAN KULIT SEBAGAI OBYEK WISATA

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

Modul. Modul 32 BAB I PENDAHULUAN

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

BAB III BAHAN DAN METODE

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

ZAT WARNA BEJANA/INDHANTHREN UNTUK PEWARNAAN BATIK

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

MANISAN BASAH BENGKUANG

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB I PENDAHULUAN.

TIPE DAN SUMBER PEMBANGKIT LIMBAH

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

LAPORAN PRAKTIKUM KUNJUNGAN INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT SAPI DAN DOMBA DI WILAYAH GARUT

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

MATERIA MEDIKA INDONESIA

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN ENZIM PAPAIN PADA PROSES BATING TERHADAP KUALITAS KULIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SAMAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

JENIS KEJU DAN PEMBUATAN KEJU

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

MANISAN KERING BENGKUANG

BAB I PENDAHULUAN. senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

LAMPIRAN A TUGAS KHUSUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

Pembuatan Sosis Ikan

Transkripsi:

PENYAMAKAN KULIT Suatu kegiatan untuk mengubah kulit yang sifatnya labil menjadi kulit yang sifatnya stabil, yaitu dengan cara menghilangkan komponen-komponen yang ada didalam kulit yang tidak bermanfaat dan menambahkan bahan-bahan tertentu untuk merubah sifatnya yang tadinya labil, menjadi stabil. Cara penyamakan melalui beberapa tahapan proses dan setiap tahapan harus berurutan tidak bisa di balak balik, Tahapan proses penyamakan 1. Penimbangan Penimbangan bertujan untuk mengetahui berat kulit, berat kulit ini untuk menentukan jumlah bahan kimia yang akan digunakan dalam proses penyamakan. 2. Pembuangan sisa daging dan tulang Proses ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa daging dan tulang hasil pelepasan kulit dari badan hewan atau ikannya, supaya bakteri tidak tumbuh didalam proses pengawetan nantinya, sehingga dapat mempertahankan kualitas kulit sisa daging dan tulang dibersihkan menggunakan pisau seset yang tajam 3. Pengawetan Pengawetan bertujuan untuk mengawetkan kulit dalam jangka waktu tertentu, supaya kulit dapat diproses sesuai kuantitas mesin penyamakan yang digunakan. Kulit ditaburi garam bagian atas dan bawahnya satu demi satu, kemudian ditumpuk pada papan yang miring, sehingga air dalam kulit bisa mengalir terbuang, untuk menjaga kelembaban sebaiknya atasnya ditutup pakai plastik 4. Perendaman / Soaking Perendaman bertujuan untuk mengembalikan kadar air dalam kulit supaya keadaan kulit kembali segar seperti waktu kulit lepas dari perkakasnya/ikan 300 % air 0,5% surfacktan 30 Cek kandungan air dalam kulit, kotoran dan kelemasan kulit

5. Pengapuran / Limming Pengapuran bertujuan untuk melampingkan/membengkakkan kulit sehingga komponen kulit yang berbentuk globular protein, lemak, maupun epidermis dapat putus/pisah dari ikatanikatan protein fibril yang nantinya hanya serat fibril ini yang akan kita gunakan Caranya: 300% air 3% kapur (larutkan dengan air panas) 10 3% SN 10 Aduk selama 60, rendam 1 malam, esok hari aduk 60, sikat kotoran dan urat kulit 6. Pembuangan kapur / Delimming Pembuangan kapur bertujuan untuk menghilangkan sisa kapur yang digunakan dalam proses pengapuran sehingga ph nya menjadi netral kembali. 200 air 2% ZA 60 Cek kelemasan kulit, warna kulit putih tidak transparan dan cek indikator PP tidak berwarna 7. Pembuangan protein / Batting Pembuangan protein bertujuan untuk menghilangkan protein-protein yang terkandung didalam kulit yang tidak digunakan dalam penyamakan kulit 1% oropon 60 Cek dengan metode tumb tes, dengan menekan memakai ibu jari/kuku kulit terasa kosong,kulit lemas tidak ada tekanan balik 8. Pembuangan lemak dan serat / Degreasing Pembuangan lemak bertujuan untuk menghilangkan lemak natural yang berbau amis/tidak enak, serta membuang serat-serat kasar yang tidak digunakan 1% degrasing agent Kulit lemas dan sedikit sedikit berbau amis karena lemak yang tercuci

9. Pengasaman / pickling Pengasaman bertujuan untuk mengawetkan kulit atau untuk mempersiapkan ph kulit dalam proses selanjutnya 15% garam 7-10 0 Be 1,5% Asam formiat (1:10) 3x@ 10 1% asam Sulfat (1:10) 3x@ 10 Cek ph 3, Cek indikator BCG berwarna kuning 10. Penyamakan / Tanning Penyamakan bertujuan untuk melapisi serat kulit yang tadinya labil menjadi serat yang stabil menggunakan bahan penyamak tertentu. Carnya : +2% PF 30 + 6 %cromosal B 60 cek tembus (seluruh penampang kulit berwarna hijau rata) jangan buang cairan, lanjutkan dengan proses basifikasi 11. Basifikasi / basifing Basifikasi bertujuan membesarkan molekul bahan penyamak, sehingga bahan penyamak itu bisa melindungi serat kulit secara sempurna +0,75% Soda kue (1:10) 3x @ 10 Cek ph 3,8-4, indikator BCG berwarna kuning Aduk 120, rendam 1 malam Esok hari aduk 60, buang cairan

12. Pemeraman / Aging Aging bertujuan untuk membentuk ikatan kovalen antara bahan penyamak dengan kulit yang disamak Diamkan kulit selama 1 malam (tutup pakai kantong plastik) 13. Penetralan / Netralising Netralisasi bertujuan, menetralkan/mengembalikan kembali kondisi kulit pada ph 7 200 air 1% Soda kue (1:10) 3x @10 menit, aduk 30, cek ph 6-7, Indikator BCG berwarna biru 14. Penyamakan ulang / Re tanning Retanning bertujuan untuk menyempurnakan penyamakan yang belum sempurna dan memperoleh sifat kulit seperti yang diinginkan (padat,keras,lentur dll) 200% Air 1% Aukseleris syntan 10 3% Replaisiment syntan 60 Cek keadaan kulit sesuai dengan yang kita inginkan 15. Peminyakan / Faliquoring Peminyakan bertujuan memperkecil lubrikasi/gesekan antar serat kulit, sehingga kulit akan lebih flexsibel/lemas 100% Air hangat 50 0 c 4% Minyak kuning 2% minyak pasta 1% minyak putih 0,3% emulsifier Larutkan dulu minyak diatas dengan air panas 50 0 c, campurkan dengan kulit aduk 60 Jangan dibuang cairannya, teruskan dengan pewarnaan.

16. Pewarnaan / Dyeing Pewarnaan bertujuan untuk memberikan warna kulit sesuai dengan yang kita inginkan (merah, kuning, hijau dsb) + 3% pewarna 30 cek kerataan warna cairan jangan dibuang, lajutkan dengan fixasi 17. Pengikatan / fixasi Fixsasi/pengikatan bertujuan untuk mengikat molekul minyak/warna dengan serat kulit sehingga minyak/warna tidak mudah luntur caranya : +0,75%FA (1:10) 3x@ 10 Cuci bersih sampai warna tidak luntur +0,01% anti jamur 10 Buang cairan 18. Pementangan dan Pengeringan / Togling Pementangan bertujuan untuk mengeringkan kulit dan memperoleh sifat yang rata sehingga memberikan kualitas yang lebih baik Paku bagian tepi kulit diatas papan yang rata, keringkan dengan angin-angin 19. Pelemasan / Stacking Pelemasan bertujuan membuka serat secara dengan perlakuan mekanik, sehingga diperoleh kelemasan yang maksimal. Lemaskan kulit dengan cara digosok pakai benda yang pipih sehingga serat kulit dapat terbuka dengan baik Finish Leather crust