BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. komitmen serta pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan populasi studi atau juga disebut populasi studi sensus. Dalam penelitian ini, Penulis melakukan sensus terhadap sumberdaya manusia sebagai karyawan di PT Primarajuli Sukses Tangerang. Objek yang diteliti adalah motivasi kerja baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik dan kinerja kerja karyawan PT Primarajuli Sukses Tangerang. 4.. Variabel dan Operasionalisasinya. 4..1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (004:31), variabel penelitian pada dasarnya adalah merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan judul yang telah ditetapkan penulis yaitu Hubungan Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Karyawan

65 Bagian Produksi Spinning PT Primarajuli Sukses Tangerang, maka penulis menetapkan variabel penelitian sebagai berikut : - Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah : variabel motivasi intrinsik ( X1 ), dan variabel motivasi ekstrinsik (X). - Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Kinerja kerja karyawan. 4... Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operational variable berisikan indikator-indikator dari suatu variabel, yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variable tersebut. Dalam penelitian ini. Operational variable adalah sebagai berikut : 4...1. Motivasi Intrinsik yang diukur Motivasi Instrinsik yang dijadikan sebagai instrument penelitian adalah : Tabel 4.1 Instrument Penelitian Motivasi Intrinsik Variabel Konsep Teori Indikator No. Item Kuesioner Menurut Herzberg faktor 1. Prestasi/Keberhasilan 1, (achievement) motivation/intrinsic factor MOTIVASI INTRINSIK merupakan faktor yang. Pengakuan orang lain 3,4 mendorong semangat guna (recognition) 3. Pekerjaan itu sendiri 5,6

66 mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan seseorang untuk berforma tinggi daripada pemuasan kebutuhan lebih rendah (hygienis).leidecker dan Hall (dalam Timpe, 1999 : 13). (the work it self) 4. Tanggung jawab (responsible) 5. Pengembangan (advancement ) Sumber : Diadaptasi dari Leidecker dan Hall (dalam Timpe, 1999 : 13) 7,8 9,10 4... Motivasi Ekstrinsik yang diukur Motivasi Ekstrinsik yang dijadikan sebagai instrument penelitian adalah : Tabel 4. Instrument Penelitian Motivasi Ekstrinsik Variabel Konsep Teori Indikator No. Item Kuesioner Menurut Herzberg faktor 1.Kebijakan Perusahaan 11,1 MOTIVASI EKSTRINSIK hygienis/extrinsic factor tidak akan mendorong minat para pegawai untuk berforma baik, tetapi jika faktor-faktor ini dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial (Cushway & Lodge, 1995 : 139).. Supervisi 3. Gaji/Upah 4. Hubungan kerja 5. Kondisi kerja Sumber : Diadaptasi dari (Cushway & Lodge, 1995 : 139), dan sumber lain yang relevan 13 14,15 16,17 18

67 4...3. Kinerja yang diukur Kinerja yang dijadikan sebagai instrument penelitian adalah : Tabel 4.3 Instrument Penelitian Kinerja Variabel Konsep Teori Indikator No. Item Kuesioner Maier (dalam As'ad, 1998) 1. Kualitas kerja, 19 menyatakan pada umumnya. Kuantitas hasil kerja 0 kinerja diberi batasan sebagai 3. Tanggung jawab 1, kesuksesan seseorang di dalam terhadap pekerjaan, KINERJA melaksanakan suatu pekerjaan. Yang dimaksud kinerja adalah 4. Kerjasama dengan rekan kerja, 3 hasil yang dicapai oleh 5. Kecelakaan kerja 4 seseorang menurut ukuran 6. Ketepatan dalam 5 yang berlaku untuk pekerjaan pekerjaan yang bersangkutan. Sumber : Diadaptasi dari Maier (dalam As'ad, 1998) dan sumber lain yang relevan 4.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 004:89-90). Maka untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang akan diambil, dikatakan bahwa : sebuah sampel yang diambil dari populasi haruslah benarbenar representatif atau mewakili (Sugiyono, 004:7-73).

68 4.4. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode Sampling jenuh, yakni populasi yang akan diamati digunakan sebagai sampel dalam Sugiyono (007:61). Karena dalam penelitian ini jumlah karyawan bagian spinning di PT Primarajuli Sukses Tangerang sebanyak 70 orang, dan penelitian ini dilakukan dengan sensus (tidak dengan sampel) dengan alasan jumlah populasi yang relatif sedikit. 4.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang diperoleh oleh penulis meliputi : 1. Riset Lapangan (Field Research), Penelitian lapangan dilakukan melalui : a. Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalah-masalah yang akan diteliti yakni hal-hal yang berhubungan dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik dengan kinerja karyawan bagian spinning PT Primarajuli Sukses Tangerang. b. Kuisioner, yaitu seperangkat pertanyaan yang diberikan penulis secara langsung kepada karyawan berdasarkan indikator-indikator motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dan indikator kinerja karyawan Bagian spinning PT Primarajuli Sukses Tangerang.. Riset Kepustakaan (Library Research), upaya untuk memperoleh data yang dilakukan oleh perusahaan melalui buku-buku sebagai landasan teori dalam penelitian, dokumen-dokumen perusahaan, maupun gambaran

69 umum PT Primarajuli Sukses Tangerang. Sedangkan data-data yang dikumpulkan bersumber pada : 1.Data Primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari objek penelitian, adapun data tersebut diperoleh dengan cara memantau langsung terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, seperti : wawancara dan menyebarkan kuisioner.. Data Sekunder, yaitu data-data yang didapatkan dari buku-buku, serta catatan kuliah yang dipergunakan sebagai landasan teori yang berkaitan dengan teori motivasi. 4.5.1. Instrumen Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi beberapa butir pertanyaan mengenai motivasi Intrinsik, motivasi ekstrinsik dan kinerja kerja karyawan PT Primarajuli Sukses Tangerang. Kegiatan yang dilakukan dalam mendesain angket penelitian adalah menentukan skala pengukuran terhadap variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian, yang harus disesuaikan dengan cara analisa yang digunakan. Dalam penelitian skala yang digunakan adalah skala Likert. Tipe skala ini biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Menurut Supranto (1997: 115), skala Likert merupakan salah satu alat pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur atribut-atribut objek penelitian yang sifatnya kualitatif. Dengan skala Likert maka variabel dijabarkan ke dalam indikator-indikator, kemudian disusun

70 item-item instrumen yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban (isian) setiap item instrumen memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk kepentingan analisis kuantitatif, maka jawaban gradasi kualitatif tersebut dikonversikan ke dalam skor angka. Skala ini terdiri dari 5 butir kategori, yaitu : Sangat setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak setuju dan Sangat Tidak Setuju. Adapun bobot penilaiannya adalah sebagai berikut : Sangat Setuju diberi skor 5 Setuju diberi skor 4 Ragu-ragu diberi skor 3 Tidak Setuju diberi skor Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. 4.5.. Uji Validitas Instrumen Istilah valid atau validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuisioner benarbenar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang diteliti. Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan

71 untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 004). r xy = koefisien korelasi Product Moment Pearson n X Y = Jumlah sampel yang akan diteliti = variabel bebas = variabel tidak bebas Lebih lanjut, Sugiyono (004), menyatakan biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r > 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir- butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Apabila nilai rxy < rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid, sedangkan jika r xy rtabel maka item pertanyaan tersebut valid. Pedoman Interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (007) adalah : 0,00-0,199 = Sangat rendah

7 0,0-0,399 = Rendah 0,40-0,599 = Cukup 0,60-0,799 = Kuat 0,80-1,000 = Sangat kuat 4.5.3. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berasal dari kata rely dan ability. Reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperolah hasil yang relative sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik. Sebaliknya, apabila diperoleh suatu hasil yang berbeda-beda dengan subjek yang sama, maka dikatakan inkonsistensi. Suatu alat ukur yang reliable adalah alat ukur yang mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi, secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (cronbach alpha) yang berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliable alat ukur tersebut. Rumus Cronbach ( alpha ) : N 1 N 1 total item

73 Keterangan; α= Cronbach s Alpha/ Reliabilitas kuesioner N = banyaknya pertanyaan δ item = variance dari pertanyaan δ total = variance dari skor 4.6. Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis adalah suatu dugaan yang belum tentu kebenarannya dan untuk mengetahuinya perlu diadakan suatu pengujian hipotesis dengan formulasi hipotesis sebagai berikut : 4.6.1. Formulasi hipotesis 1 dan dengan menggunakan analisa regresi Linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan kinerja karyawan bagian Spinning PT Primarajuli Sukses Untuk menentukan persamaan linier menggunakan program komputerisasi yaitu SPSS 17. Model statistik yang akan digunakan adalah regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b 1 x 1 + b x Y = Variabel Terikat, X1 = Motivasi Intrinsik, X = Motivasi Ekstrinsik, a = Konstanta, b = Koefisien

74 Hipotesis 1 : Ho : b1 =0 H1 : b1 >0 Kriteria keputusan: Thitung >t tabel, Ho ditolak, H1 diterima. Ada pengaruh positif signifikan motivasi intrinsik dengan kinerja kerja Thitung<t tabel, Ho diterima, H1 ditolak. Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi intrinsik dengan kinerja kerja Hipotesis : Ho : b=0 H1 : b>0 Uji signifikansi : Pengujian dengan t hitung adalah sebagai berikut : T hitung = βi Se (βi) Dimana Se (βi) adalah standar error parameter dugaaan βi Kriteria keputusan : Thitung>t tabel, Ho ditolak, H1 diterima. Ada pengaruh positif signifikan motivasi ekstrinsik dengan kinerja kerja Thitung<t tabel, Ho diterima, H1 ditolak. Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi ekstrinsik dengan kinerja kerja

75 berikut : Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai t-hitung adalah sebagai dengan dk = n - t = Nilai t hitung r = Nilai korelasi n = Jumlah sampel Setelah didapatkan nilai t hitung melalui rumus diatas, maka untuk Untuk mengetahui t tabel digunakan ketentuan n- pada level of significance (α) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan. 4.6.. Formulasi hipotesis motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik secara Hipotesis 3 : bersama-sama dengan kinerja kerja (hipotesis 3) Ho : R²=0 H1 : R²>0 uji signifikansi : Uji hipotesis dengan F test digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Rumusnya adalah

76 sebagai berikut : Setelah didapatkan nilai F hitung melalui rumus diatas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: Jika F hitung F tabel dan Sig (p) < 0,05 : H 0 ditolak, dan H 1 diterima (Terdapat pengaruh) Jika F hitung F tabel dan Sig (p) > 0,05 : H 0 diterima, H 1 ditolak (Tidak terdapat pengaruh) Untuk mengetahui nilai F tabel digunakan derajat kebebasan (df ) = n- k - 1 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan. Untuk menghasilkan derajat ketepatan terhadap pengujian dan analisis data maka penulis menggunakan alat bantu SPSS (Software Statistic Product Service Solution) versi 17.00. Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R ). R (ryx ) 1 (ryx ).(ryx 1(rx x 1 1 ) ).(ryx ).(rx 1 x ) Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat

77 yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R berada pada interval 0 R 1. Secara logika, makin baik estimasi model dalam menggambarkan data, maka makin dekat nilai R ke nilai 1 (satu), sehingga semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.