BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia periode tahun Berdasarkan kriteria

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGUJIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh size, financial leverage dan, fixed asset turnover baik secara simultan maupun secara parsial. Sebelum masuk pada analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan model regresi tidak bias dan dapat digunakan sebagai alat analisis yang representatif. Jika seluruh pengujian asumsi klasik telah dilakukan dan model regresi telah lolos pengujian, maka proses selanjutnya adalah melakukan analisis regresi berikut pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F IV.1 Analisis Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Setelah diakukan pengumpulan data, maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut: 1) Size Ukuran perusahaan dapat mencerminkan besar atau kecilnya suatu perusahaan. Size perusahaan bisa didasarkan pada total penjualan, karena total penjualan dipandang mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai ukuran perusahaan. Ukuran yang didapat dari total penjualan ini merupakan seluruh penjualan yang dilakukan perusahaan. Dari laporan keuangan tahunan perusahaan dapat dilihat nilai total penjualan suatu perusahaan. Salah satu contoh adalah perusahaan Astra Argo Lestari (AALI) yang mempunyai total 41

penjualan sebesar Rp 10.772.582,00 yang didapat dari ikhtisar rugi laba laporan keuangan perusahaan yang dapat dilihat pada Lampiran. 2) Financial Leverage Secara umum financial leverage adalah proporsi penggunaan utang oleh perusahaan sebagai modalnya atau menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Pada dasarnya perusahaan yang menggunakan financial leverage bertujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya tetapnya. Financial leverage didapatkan dengan membandingkan total utang sebesar Rp 1.778.337,00 dengan total aktiva sebesar Rp 10.204.495 yang diperoleh dari neraca tahun 2011 perusahaan Astra Argo Lestari (AALI) yang dapat dilihat pada Lampiran: Financial Leverage = 1.778.337 = 0,17427 10.204.495 3) Fixed asset turnover (FATO) Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi yaitu semua aktiva berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa. Perputaran aktiva tetap adalah perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap neto pada suatu perusahaan. Rasio perputaran aktiva tetap menunjukan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan kantor dalam menunjang penjualan perusahaan. Nilai penjualan sebesar Rp 10.772.582,00 dan aktiva tetap sebesar Rp 8.318.108,00 yang 42

diperoleh dari neraca dan ikhtisar laba rugi laporan keuangan perusahaan. Salah satu contoh adalah perusahaan Astra Argo Lestari (AALI) yang dapat dilihat pada Lampiran: Fixed Asset Turnover = 10.772.582 = 1,29508 8.318.108 Hasil analisis deskriptif dari variabel independen dengan menggunakan program SPSS 17 disajikan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LN_SIZE 40 14.5173 18.9066 16.327111.9500371 FL 40.0568.9179.505653.2562144 FATO 40.2231 304.4839 11.737806 47.6953099 Valid N (listwise) 40 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumah observasi atau jumlah perusahaan yang diteliti pada LQ45 tahun 2011 sebanyak 40. Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa ln size memiliki nilai terendah sebesar 14,5173 pada Bakrieland Development Tbk, nilai tertinggi 18,9066 pada Bakrie & Brothers Tbk, dan rata-rata sebesar 16,327111. Dalam tabel 4.1 terlihat bahwa ln financial leverage (FL) memiliki nilai terendah sebesar 0,0568 pada Adro 43

Energy Tbk, nilai tertinggi 0,9172 pada Bank Tabungan Negara Tbk, dan ratarata sebesar 0,505653. Dalam tabel 4.1 terlihat bahwa ln fixed asset turn over (FATO) memiliki nilai terendah sebesar 0,2231 pada Telekomunikasi Indonesia Tbk, nilai tertinggi 304,4839 pada Energi Mega Persada Tbk, dan rata-rata sebesar 11,737806. Standar deviasi yang baik adalah standar deviasi yang bernilai kecil atau dapat dikatakan bahwa semakin kecil standar deviasi maka akan semakin baik. IV.2 Uji Asumsi Klasik Syarat penerapan Ordinary Least Square (OLS) dinyatakan baik untuk memprediksi adalah regresi harus bebas dari gejala-gejala klasik yaitu normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. IV.2.1 Uji Normalitas Dalam uji normalitas, data dalam penelitian ini menggunakana uji secara grafis yaitu uji normal P-P plot Regression Standardized Residual. Data dikatakan normal jika memenuhi asumsi normalitas data yaitu menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Jika data jauh dari garis diagonal, maka model regresi dikatakan tidak berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data secara grafis tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1. 44

Gambar 4.1 Sumber: Hasil Uji Normalitas Data Data yang diolah Berdasarkan Gambar 4.1. terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berdistribusi normal. IV.2.2 Uji Multikolinearitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yag baik 45

seharusnya tidak terjadi gejala multikolinearitas, karena gejala ini menyebabkan kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat. Penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Indikasi terjadinya multikolinearitas dengan memperhatikan VIF, jika lebih besar dari 10 dan dan tolerance kurang dari 0,1. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerence lebih besar dari 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji dari multikolinearitas dengan menggunakan bilai VIF serta nilai tolerance dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 LN_SIZE.916 1.092 FL.976 1.024 FATO.903 1.108 Sumber: a. Dependent Variable: BETA Data yang diolah Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk keempat variabel independen bernilai kurang dari 10 46

serta mempunyai angka tolerance mendekati 1, yang berarti variabel terbebeas dari asumsi klasik multikolinearitas. IV.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam satu pengamatan ke pengamatan lain dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dalam suatu pengamatan ke pengamatan lain sama atau tetap, maka disebut homokedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas data secara grafis tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2. 47

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data yang diolah IV.1.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara residual pada suatu pengamatan dengan pegamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) yaitu dengan melihat koefisien korelasi DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1) 1,65 < DW < 2,35 maka tidak terjadi autokorelasi 2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat disimpulkan 3) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 2,104 a. Predictors: (Constant), FATO, FL, LN_SIZE b. Dependent Variable: BETA Sumber: Data yang diolah Berdasarkan Tabel 4.3. dari hasil uji autokorelasi menggunakan SPSS v.17 for windows, menghasilkan nilai DW sebesar 2,104. Menurut ketentuan penilaian berdasarkan buku ekonometrika, bila nilai DW berkisar antara 1,65 < DW < 2,35 maka tidak terjadi autokorelasi. IV.3 Uji Regresi Linear Berganda Setelah melalui semua tahapan uji asumsi klasik, maka model regresi dianggap layak sebagai dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis serta mengetahui pengaruh size, financial leverage dan fixed asset turnover terhadap beta saham. Uji regresi ini menggunakan uji hipotesis secara simultan (uji F) dan uji hipotesis secara parsial (uji t) 49

IV.3.1 Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.4 Hasil Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).452 1.665.271.788 LN_SIZE.014.102.020.136.892 FL.429.365.167 1.174.248 FATO.007.002.493 3.332.002 a. Dependent Variable: BETA Sumber:Data yang diolah Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.4. diketahui bahwa: 1) Size Berdasarkan Tabel 4.4. nilai t - hitung size sebesar 0,136 sementara t - tabel sebesar 1,68 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05. Ini berarti bahwa t - hitung > - t α - tabel. Dengan demikian H O diterima, artinya Size tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap beta saham perusahaan. Hasil ini tidak mendukung hipotesis satu yang meyatakan bahwa size berpengaruh negatif signifikan terhadap beta. Hasil ini sejalan dengan penelitian Zion 50

dan Shalit (1975), Hidayat (2001) serta Suseno (2009) bahwa size tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham perusahaan. Perusahaan besar belum tentu mendapat proyek dengan varians rendah. Dengan kata lain sebagian mendapat proyek dengan risiko tinggi, sebagian berhasl mendapat proyek dengan risiko rendah. Hal ini mungkin yang menyebabkan variabel size tidak berpengaruh terhadap beta perusahaan. 2) Financial Leverage (FL) Berdasarkan Tabel 4.4. nilai t - hitung FL sebesar 1,174 sementara t - tabel sebesar 1,68 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05. Ini berarti bahwa t - hitung < t - tabel. Dengan demikian Ho diterima, artinya financial leverage tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap beta saham perusahaan. Ini berarti bahwa model ini tidak berhasil mendukung hipotesis dua yang menyatakan bahwa bahwa financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap beta. Hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan investor di BEI kurang memperhatikan faktor fundamental perusahaan. Dalam kenyataannya, investor lebih mengandalkan saran dari broker dalam membeli atau menjual saham. Broker hanya mengandalkan analisis teknikal saham yang hanya menekankan kapan waktu yang baik membeli atau menjual saham, bukan saham mana yang fundamentalnya baik dan layak dibeli. Penjelasan ini sesuai dengan penelitian Albert dan Indrawati (2007) dimana dari empat variabel bebas (price earning ratio, dividend yield, market to book ratio, dan size) hanya size yang mempengaruhi return 51

saham. Penelitian ini menggunakan beta sebagai fokus penelitian dimana beta diperoleh dari market model yang menggunakan return IHSG dan return saham. 3) Fixed Asset Turn Over (FATO) Berdasarkan tabel 4.4. nilai t - hitung FATO sebesar 3,332 sementara t- tabel sebesar 1,68. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05. Ini berarti bahwa t - hitung > t - tabel, dengan demikian Ho ditolak, artinya FATO berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham persahaan. Hasil ini berhasil mendukung hipotesis 3 yang menyatakan bahwa FATO berpengeruh positif terhadap beta. Berdasarkan hasil pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jika FATO naik 1 % maka BETA turun 0,007 %, variabelvariabel bebas lainnya konstan. IV.2.2 Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel independen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikan 5%. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ). Hipotesis nol berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Keputusan yang akan 52

diambil apabila F hitung > F tabel, maka hipotesis nol ditolak dan menerima hipotesis alternatif. Tabel 4.5 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.852 3 1.617 4.846.006 a Residual 12.015 36.334 Total 16.867 39 a. Predictors: (Constant), FATO, FL, LN_SIZE b. Dependent Variable: BETA Sumber: Data yang diolah Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai F - hitung sebesar 4,846 dan diketahui F - tabel sebesar 2,84. Hasil tersebut berarti F - hitung > F - tabel dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Dengan demikian H 0 dinyatakan ditolak yang berarti tidak semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. IV.3 Koefisian Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Nilai determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat sangat terbatas. 53

Tabel 4.6 Hasil R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.536 a.288.228.5777130 a. Predictors: (Constant), FATO, FL, LN_SIZE b. Dependent Variable: BETA Sumber: Data yang diolah Dari tabel 4.6. diperoleh nilai R 2 sebesar 0,288. Keofisien ini menunjukkan bahwa 28,8% perubahan beta dapat dijelaskan oleh perubahan keempat variabel bebas, sisanya 71,2% dijelaskan oleh variabel-variabel yang belum ada didalam penelitian. IV.4 Implikasi Penelitian IV.4.1 Size Berdasarkan hasil penelitian, size tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap beta saham perusahaan. Nilai size yang tinggi akan menghasilkan beta saham yang rendah. Karena tingkat penjualan yang tinggi menandakan bahwa perusahaan menghasilkan profitabilitas yang tinggi, kecil kegagalan yang menandakan saha memiliki risiko yang kecil. 54

Hasil penelitian berhasil mendukung hasil penelitian Zion dan Shalit (1975) yang memperoleh hasil yang sama bahwa size tidak berpengaruh secara negatif signifikan terhadap beta saham. Penelitian serupa juga dilakukan Hidayat (2001) dan memperoleh hasil yang sama. IV.4.2 Financial Leverage (FL) Berdasarkan hasil penelitian, financial leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham perusahaan Ini berarti bahwa hasil penelitian berhasil mendukung hipotesis sebagaimana yang ditemukan penelitian Hidayat (2001) yang menunjukkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham. IV.4.3 Fixed Asset Turn Over (FATO) Berdasarkan hasil penelitian, FATO berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham persahaan. Ini berarti bahwa model ini berhasil mendukung pemikiran hipotesis yang diharapkan bahwa semakin besar nilai FATO maka semakin kecil risiko perusahaan karena perusahaan yang dapat memanfaatkan aktiva tetap yang dimilikinya secara baik memberikan risiko semakin kecil. FATO merupakan faktor pembeda yang diuji dalam penelitian ini, sehingga belum ada penelitian terdahuli mengenai variabel FATO. 55