PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING PISANG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 4,5 kg PER-SIKLUS

BAB 3 PERANCANGAN ALAT PENGERING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Buah Kakao Menurut Susanto (1994) klasifikasi buah kakao adalah sebagai berikut: : Dicotyledon

TINJAUAN PUSTAKA. Proses pembuatan kopra dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Pengeringan dengan sinar matahari (sun drying).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PENGERINGAN COKLAT DENGAN MESIN PENGERING ENERGI SURYA METODE PENGERINGAN THIN LAYER

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING JAGUNG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 9 kg PER-SIKLUS

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KAKAO DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 7,5 kg PER-SIKLUS

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI SATU UNIT MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA DENGAN LUAS KOLEKTOR 1,5 m 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

SKRIPSI MOTOR BAKAR. Disusun Oleh: HERMANTO J. SIANTURI NIM:

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA

PEMILIHAN MATERIAL DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUSIBLE PELEBUR ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG DENGAN BAHAN BAKAR PADAT

PEMILIHAN BAHAN BAKAR DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATU BARA

RANCANG BANGUN OVEN UNTUK MENGERINGKAN TOKEK DENGAN SUMBER PANAS UDARA YANG DIPANASKAN KOMPOR LPG

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI

TUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA

PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL

PENGUJIAN PERFORMANSI MESIN PENGERING TENAGA SURYA DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERSIRIP DAN PRODUK YANG DIKERINGKAN CABAI MERAH

RANCANG BANGUN DAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KETEL UAP BERTENAGA LISTRIK

Disusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST, MT, Ph.D.

UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

PERENCANAAN MESIN PENGERING PADI METODE PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI DENGAN KAPASITAS 100Kg/ jam SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

TUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

RANCANG BANGUN OVEN BERKAPASITAS 0,5 KG BAHAN BASAH DENGAN PENAMBAHAN BUFFLE UNTUK MENGARAHKAN SIRKULASI UDARA PANAS DI DALAM OVEN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK KAPASITAS 2 TON PERHARI UNTUK MENGAWETKAN IKAN NELAYAN DI PANTAI MEULABOH ACEH

EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA LAJU PENGERINGAN PUPUK ZA DALAM TRAY DRYER

PERANCANGAN MESIN PENGERING KENTANG KAPASITAS 20 KG / PROSES

Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian pengeringan ikan dengan rata rata suhu

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUKAAN CEROBONG PADA OVEN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN KERUPUK RENGGINANG

ALAT PENGERING HASIL - HASIL PERTANIAN UNTUK DAERAH PEDESAAN DI SUMATERA BARAT

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI

SKRIPSI ALAT PENUKAR KALOR

PENGUJIAN THERMAL ALAT PENGERING PADI DENGAN KONSEP NATURAL CONVECTION

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR UNTUK MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA SURYA

UJI EKSPERIMENTAL OPTIMASI LAJU PERPINDAHAN KALOR DAN PENURUNAN TEKANAN PENGARUH JARAK BAFFLE

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API

KARAKTERISTIK PENGERINGAN GABAH PADA ALAT PENGERING KABINET (TRAY DRYER) MENGGUNAKAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen pada penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Termodinamika di

MODIFIKASI DAN PENGUJIAN EVAPORATOR MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN

KONSTRUKSI DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50 KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PADAT

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENGERING HIBRID ENERGI SURYA-BIOMASSA UNTUK PENGERING IKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEEFEKTIFAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE SATU LALUAN CANGKANG DUA LALUAN TABUNG SEBAGAI PENDINGINAN OLI DENGAN FLUIDA PENDINGIN AIR

STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L). Ikan cakalang

Lingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP

UJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BAKAR BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN CAMPURAN ZAT ADITIF-PREMIUM (C1:80, C3:80, C5:80)

LAPORAN TUGAS AKHIR. Analisa Performance Menara Pendingin Tipe Induced Draft Counterflow Tower With Fill Sebagai Pendingin Pengecoran Baja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGERING PADI ENERGI SURYA DENGAN VARIASI TINGGI CEROBONG

PERANCANGAN ULANG ALAT PEMANAS DAN PENDINGIN AIR MINUM BERTENAGA LISTRIK

PENGARUH PENGGUNAAN CETANE PLUS DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMANSI MOTOR DIESEL


RANCANGAN TURBOCARJER UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL

SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGERING PISANG BARLIN DENGAN KAPASITAS 10 KG/PROSES

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

TUGAS SKRIPSI SISTEM PEMBANGKIT TENAGA

PERANCANGAN MESIN PENGERING (OVEN) UNTUK PENGECATAN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

TUGAS AKHIR. Perancangan Dan Pembuatan Alat Peraga Praktikum AC (Air Conditioner) Mobil. Disusun Oleh : : Salim Agung Musofan NIM :

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Blade Tipe Single Row Distributor pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.5, No. 1, Maret 2017

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PAKAIAN SISTEM HIBRIDA DENGAN KAPASITAS RUANG PENGERING SATU METER KUBIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN KOLEKTOR SURYA SATU LALUAN TERHADAP WAKTU PROSES PENGERINGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. PROTOTYPE PENGERING BIOMASSA TIPE ROTARY (Tinjauan Pengaruh Waktu Pengeringan terhadap Nilai Kalor Produk dan Laju Pengeringan)

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

PENGUJIAN PERFORMANSI MOTOR DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR BIODIESEL CAMPURAN MINYAK JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS) DENGAN CRUDE PALM OIL (CPO)

BAB IV PENGOLAHAN DATA

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

PERANCANGAN MESIN PENGERING CENGKEH KAPASITAS 5 KG / PROSES MENGGUNAKAN TIPE TRAY DRYER

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS Tugas Akhir Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik AHMAD QURTHUBI ASHSHIDDIEQY NIM. 050401088 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Salawat dan salam kepada Rasulullah SAW sebagai teladan umat. Tugas ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan mencapai gelar sarjana di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul Skripsi ini yaitu Perancangan Dan PengujianAlat Pengering Kopra Dengan Tipe Cabinet Dryer Untuk Kapasitas 6 kg Per-Siklus". Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Farel H. Napitupulu DEA, selaku dosen pembimbing. 2. Bapak DR.Ing.Ir.Ikhwansyah Isranuri, selaku Ketua Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU. 3. Bapak Tulus Burhanuddin ST. MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU. 4. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU. 5. Orang tua penulis,masril Amiruddin dan Nurbaiti Ibrahim, yang selalu memberikan penulis nasehat-nasehat serta do a selama studi di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU. Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan banyak terima kasih. Medan, Januari 2010 Penulis, Ahmad Qurthubi Ashshiddieqy

ABSTRAK Proses pengeringan merupakan salah satu bentuk penanganan produk pertanian pasca panen dengan tujuan untuk menurunkan kadar air produk pertanian tersebut sehingga secara tidak langsung akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme sekaligus menunda pembusukan. Proses pengeringan produk pertanian di Indonesia pada umumnya masih dilakukan secara tradisional sehingga amat bergantung pada matahari sebagai sumber energi utamanya. Atas dasar ini, diperlukan sebuah alat pengering yang dapat membantu petani melakukan proses pengeringan tanpa banyak tergantung pada kondisi cuaca yang saat ini cenderung tidak stabil. Pada tugas akhir ini saya mengusulkan suatu rancangan alat pengering produk pertanian dengan menggunakan minyak tanah dan kayu bakar sebagai pengganti energi matahari. Alat yang dirancang adalah tipe Cabinet Dryer yang dapat digunakan secara siklus. Sebagai produk yang dikeringkan saya memilih kopra. Setelah dipanen, umumnya kadar air yang dikandung kopra adalah sekitar 50-55 % berat yang diturunkan hingga sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, yakni menjadi 5-6 % berat Alat pengering ini dirancang dengan menggunakan kopra sebagai produk yang dikeringkan dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 6 kg per siklus. Setelah dirancang alat ini diuji dengan menggunakan produk dan kapasitas yang sama dengan rancangan. Medium pengering yang digunakan pada pengujian ini adalah uap air sebagai pengganti udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan energi dari sumber pemanas dibanding jika harus menggunakan udara biasa. Parameter yang diuji adalah distribusi suhu pada produk yang dikeringkan, waktu pengeringan, kebutuhan air sebagai medium pengering, kadar air produk, kebutuhan energi, dan analisa biaya. Dari uji performance yang dilakukan kesimpulan utama penelitian ini adalah, pertama pengeringan kopra dapat dilakukan pada Cabinet Dryer yang tidak tergantung pada tenaga matahari dengan hasil yang memenuhi standar yang diinginkan, dan kedua pengeringan dengan menggunakan kayu bakar untuk saat ini lebih baik dari pada dengan menggunakan minyak tanah dari segi biaya, meskipun waktu pengeringan dengan bahan bakar kayu bakar menjadi lebih lama jika dibandingkan dengan minyak tanah.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBARAN PENGESAHAN DOSEN PEMBANDING SPESIFIKASI TUGAS LEMBARAN EVALUASI SEMINAR TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 2 1.3. Manfaat Perancangan... 2 1.4. Batasan Masalah... 2 1.5. Sistematika Penulisan... 3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kopra... 4 2.2. Proses Pengeringan... 5 2.2.1.Pengeringan Dengan Cara Alami... 5 2.2.2. Pengerigan Dengan Udara Panas... 6 2.2.3. Pengeringan Dengan Uap Air... 6 2.3. Cabinet Dryer... 8 2.4. Standar Mutu Kopra... 9 2.5. Perhitungan Kadar Air... 11 2.6. Perhitungan Kebutuhan Energi Selama Proses Pengeringan... 12 2.7. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar yang Digunakan... 15 2.8. Perhitungan Analisis Titik Impas... 15 BAB 3. PERANCANGAN ALAT PENGERING 3.1.Data Kopra... 16 3.2. Penentuan Dimensi Alat Pengering... 16 3.3. Prinsip Kerja Alat... 24 3.4. Material yang Digunakan Dalam Perancangan Alat Pengering... 26 3.4. Pelaksanaan Perancangan Alat Pengering... 27 BAB 4. PERANCANGAN ALAT PENGERING 4.1.Tempat dan Waktu... 28 4.2. Alat... 28

4.3. Bahan... 34 4.4. Prosedur Pengujian... 35 4.5. Pengaturan Eksperimental... 37 4.5.1. Perkiraan Toatal Energi yang Dibutuhkan per Jam... 38 4.5.2.Perkiraan Kebutuhan Air yang Dibutuhkan per Siklus... 43 4.5.3.Perkiraan Kebutuhan Bahan Bakar yang Dibutuhkan per Jam... 44 4.5.3 Setting Alat Ukur... 45 4.6.Variabel yang Diamati... 45 4.1.Pelaksanaan Penelitian... 45 BAB 5. DATA DAN ANALISA 5.1.Data Hasil Pengujian... 47 5.1.1. Lama Waktu Pengeringan... 47 5.1.2.Distribusi Suhu Pada Masing-Masing Tray... 48 5.1.3.Kebutuhan Air Selama Proses Pengeringan... 48 5.2. Analisa Data Hasil Pengujian... 51 5.2.1. Perhitungan Kadar Air Kopra... 51 5.2.2. Kadar Air Kopra Dengan Bahan Bakar Kayu Bakar... 52 5.2.3. Kadar Air Kopra Dengan Bahan Bakar Minyak Tanah... 54 5.3. Perhitungan Total Energi Pengeringan Per Siklus... 56 5.3.1Perhitungan Total Energi Pengeringan Dengan Bahan Bakar Minyak Tanah... 57 5.3.1Perhitungan Total Energi Pengeringan Dengan Bahan Bakar Kayu Bakar... 67 5.4. Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar Per Siklus... 76 5.4.1. Kebutuhan Bahan Bakar Kayu Bakar... 77 5.4.2. Kebutuhan Bahan Bakar Minyak Tanah... 77 5.5. Analisa Biaya Penggunaan Alat Pengering Per Siklus... 78 5.5.1. Analisa Biaya Penggunaan Alat Pengering Dengan Bahan Bakar Minyak Tanah... 78 5.5.2. Analisa Biaya Penggunaan Alat Pengering Dengan Bahan Bakar Kayu Bakar... 81 5.5.3. Perbandingan Biaya Berdasarkan Biaya yang Digunakan... 84 5.6. Total Perbandingan Bahan Bakar Minyak Tanah Dengan Kayu Bakar... 85 5.6.1. Perbandingan Bahan Bakar Minyak Tanah Dengan Kayu Bakar dengan massa yang sama... 85 5.6.2. Perbandingan Bahan Bakar Minyak Tanah Dengan Kayu Bakar dari Hasil Pengujian... 87 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 89 6.2. Saran... 91 DAFTAR PUSTAKA... 92 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Standar Nasional Indonesia Mixed Kopra... 9 Tabel 2.2. Kelas mutu Kopra dalam perdagangan kopra di beberapa Negara... 10 Tabel 2.3. Standar mutu kopra (APCC, 2006)... 11 Tabel 3.1.Material yang Diperlukan Untuk membuat Alat Pengering...... 26 Tabel 5.1.Berat kopra tiap tray selama pengeringan berlangsung... 47 Tabel 5.2. Berat kopra tiap tray selama pengeringan berlangsung... 48 Tabel 5.3.Kadar air (%) kopra kering menggunakan bahan bakar kayu bakar... 53 Tabel 5.4. Kadar air kopra kering (%) menggunakan bahan bakar minyak tanah... 55 Tabel 5.5.Total biaya produksi untuk pengeringan kopra per siklus... 80 Tabel 5.6.Total biaya produksi untuk pengeringan kopra per siklus... 82 Tabel 5.7.Perbandingan analisa biaya antara minyak tanah dengan kayubakar... 85 Tabel 5.8.Perbandingan Analisa Biaya Antara Minyak Tanah dengan Kayu Bakar untuk Pemakaian Massa Bahan Bakar yang Sama... 86 Tabel 5.9.Perbandingan alat pengering berdasarkan bahan bakar yang digunakan untuk Pemakaian Massa Bahan Bakar yang Sama... 86 Tabel 5.10.Perbandingan alat pengering berdasarkan bahan bakar yang digunakan selama pengeringan berlangsung... 87

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Skema sistem pengering udara panas... 6 Gambar 2.2.Skema sistem pengering uap panas... 8 Gambar3.1.Ruang bahan pengeringanyang dirancang...... 17 Gambar 3.2.Bentuk Tray yang dirancang...... 20 Gambar 3.3.Pola aliran udara yang terjadi...... 20 Gambar 3.4.Heater yang dirancang...... 22 Gambar 3.5.Ruang bahan bakaryang dirancang...... 22 Gambar 3.6.Cabinet Dryer tipe tray dryer... 23 Gambar 3.7.Alat pengering yang dirancang... 22 Gambar 3.8.Laju aliran panas pengeringan dengan uap air... 25 Gambar 3.9.Diagram alir pelaksanaan perancangan... 24 Gambar 4.1.Alat pengering yang digunakan... 28 Gambar 4.2.Heater... 29 Gambar 4.3. Thermocouple Thermometer... 30 Gambar 4.4.Thermo Anemometer... 31 Gambar 4.5.Relative Humidity Meter... 32 Gambar 4.6.Thermometer... 33 Gambar 4.7.Kompor... 33 Gambar 4.8.Timbangan... 34 Gambar 4.9.Kayu Bakar... 34 Gambar 4.10.Kopra yang akan dikeringkan... 35 Gambar 4.11.Neraca kesetimbangan energi... 37 Gambar 4.12.Diagram proses pemanasan air... 43 Gambar 4.13.Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian... 46 Gambar 5.1.Grafik distribusi suhu tiap tray untuk bahan bakar minyak tanah... 49 Gambar 5.2. Grafik distribusi suhu tiap tray untuk bahan bakar kayu bakar... 49 Gambar 5.3.Grafik kadar air kopra kering tiap tray minyak tanah vs kayu bakar... 50 Gambar 5.4.Grafik kadar air kopra kering tiap tray bahan bakar kayu bakar... 53 Gambar 5.5. Grafik kadar air kopra kering tiap tray bahan bakar minyak tanah... 55 Gambar5.6.Grafik kadar air kopra kering tiap tray minyak tanah vs kayu bakar... 56 Gambar 5.7. Grafik Break Even Point pengeringan kopra bahan bakar kayu... 84

Gambar 5.8. Grafik perbandingan analisa biaya minyak tanah vs kayu bakar... 85 Gambar 5.9. Grafik Analisa Alat Pengering Minyak tanah vs Kayu Bakar... 87 Gambar 5.10. Grafik Kebutuhan perbandingan energi minyak tanah vs kayu bakar. 88

DAFTAR NOTASI LAMBANG KETERANGAN SATUAN A w Luas dinding alat pengering m 2 c p.air Panas jenis air kj/kg o C c p.kopra Panas jenis kopra kj/kg o C c p.udara Panas jenis udara basah kj/kg. o C h fg Panas laten penguapan air kj/kg k r Koefisien pindahan panas karet isolasi W/m. o C k w Koefisien pindahan panas dinding W/m. o C NKB Nilai Kalor Bahan Bakar kj/kg q lw Aliran energi melalui dinding box pengering kj/jam q kv Aliran energi konveksi dalam box pengering kj/jam q lv Aliran energi melalui saluran pembuangan kj/jam Q d Kebutuhan energi untuk pengeringan kopra kj Q kv Energi total konveksi dalam box pengering kj Q l Kebutuhan energi penguapan air kopra kj Q lv Energi total melallui saluran pembuangan kj Q lw Energi yang hilang melalui dinding box pengering kj Q t Kebutuhanenergi pemanasan kopra per jam kj/jam Q T Total energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan kopra per siklus kj Q w Kebutuhan energi pemanasan air kopra kj RHd Kelembaban relative udara pengering rata-rata % RHa Kelembaban relative udara luar % t Lama pengeringan jam T Temperatur T a T d Temperatur awal kopra Temperatur udara pengering u Kecepatan udara pengering diantara kopra m/s U Koefisien perpindahan panas menyeluruh W/m 2. o C wf Kadar air kopra kering % W kb Berat kopra basah kg o C o C o C

W kk Berat kopra kering kg W i Berat air kopra awal kg W f Berat kandungan air kopra akhir kg W r Berat air yang dipindahkan kg x w Tebal plat dinding m x r Tebal karet isolasi m ρ ar Massa jenis uap air ventilasi gr/m 3 ρ sd Massa jenis moisture jenuh pada td gr/m 3 ρ sa Massa jenis moisture jenuh pada ta gr/m 3