HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/ AIDS DENGAN TINDAKAN PERAWAT TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia (Silalahi, Lampus, dan Akili, 2013). Seseorang yang terinfeksi HIV dapat

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini memungkinkan terjadinya peralihan lingkungan, dari lingkungan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

PEDOMAN WAWANCARA PERILAKU TRANSGENDER (WARIA) DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSEMBAHAN ii HALAMAN MOTTO. iii HALAMAN PERNYATAAN. iv HALAMAN BIMBINGAN. v HALAMAN PENGESAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

SUFA (Strategic Use of ARV) di Kabupaten Jember ; Capaian dan Kendala

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

ABSTRAK Lazarus Folkman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KABUPATEN GROBOGAN. OLEH : PENGENDALIAN PENYAKIT (PROGRAM HIV &AIDS) DINAS KESEHATAN Kab.

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Badan kesehatan dunia, World Health Organitation

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan epidemi HIV (Human Immunodefisiency virus) dan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. masalah epidemi (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune. Deficiency Syndrome) HIV/AIDS dan penyebarannya yang sangat cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah

BAB VI PEMBAHASAN. dikaitkan dengan tujuan penelitian maupun penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

(VCT) BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meninggal akibat HIV/AIDS, selain itu lebih dari 6000 pemuda umur tahun

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik, mental dan atau spiritual (Kemp, 2009). Selain kegiatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang buruk di antara jutaan orang setiap

BAB I PENDAHULUAN. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/ AIDS DENGAN TINDAKAN PERAWAT TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT KOTA MANADO P. Kawatu, J. Pangemanan, B. Lampus, J. Rattu

Latar Belakang Provinsi Sulawesi Utara, jumlah kasus HIV sampai dengan Maret 2012 terdata 1.620 kasus, sedangkan jumlah kasus AIDS terdata 361 kasus. Terdapat kecenderungan peningkatan kasus HIV/AIDS dalam 3 tahun terakhir (2009-2011) berturut-turut terdapat 94 kasus, 186 kasus dan 222 kasus. Peningkatan kasus HIV-AIDS perlu dibarengi dengan adanya layanan yang dapat menangani penderita tersebut. Layanan Perawatan, Dukungan, & Pengobatan (PDP) terhadap penderita saat ini telah dilakukan di beberapa rumah sakit, puskesmas maupun klinik.

Latar Belakang Sesuai data KPA sampai Maret 2012 RS Prof dr. R. D Kandou adalah RS yang melayani pasien HIV-AIDS terbanyak diantara RS lainnya di Sulawesi Utara yakni sebanyak 160 kasus. Perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas atau klinik) merupakan orang yang terdekat dan yang paling sering untuk kontak langsung dengan pasien HIV-AIDS. Masih ada kecemasan perawat dlm melaksanakan tugas perawatan terhadap penderita HIV/AIDS. Perlu tindakan cermat dan tepat dari Perawat untuk menangani penderita HIV/AIDS Kemampuan perawat khususnya dalam memberikan layanan terhadap pasien HIV-AIDS dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap tentang HIV AIDS dalam memberikan pelayanan perawatan.

Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dari perawat tentang HIV/AIDS dengan tindakan terhadap penderita. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Dilakukan pada bulan Februari sd Mei 2012 Populasi adalah seluruh perawat di bagian Irina F Rumah Sakit Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yang menangani penderita HIV/AIDS. Sampel penelitian adalah total populasi yang berjumlah 85 orang. Data dikumpulkan dengan kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, Selanjutnya dianalisis dengan mengunakan uji statistik Chi Square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan sikap dan tindakan perawat.

Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur 68 70 60 50 40 30 20 20 11 10 0 20 29 30-39 40

Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir 80 70 60 50 40 30 20 10 0 D3 Keperawatan S1 Keperawatan

Distribusi Responden Menurut Kategori Pengetahuan tentang HIV/AIDS 37% Baik 63% Kurang Baik

Distribusi Responden Menurut Kategori Sikap terhadap penderita HIV/AIDS 58.8 41.2 Baik Kurang baik

Distribusi Responden Menurut Tindakan Perawat Terhadap Penderita HIV/AIDS 80 71.8 70 60 50 40 28.2 30 20 10 0 Baik Kurang baik

Distribusi Umur dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS Pada Perawat 90 80 82 90 70 60 50 55 45 40 30 20 10 18 10 0 20 29 30 39 40

Distribusi Pendidikan dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS Pada Perawat D3/keperawatan 80 S1/keperawatan 58 42 20 Baik Kurang

Distribusi Umur dengan Sikap Terhadap Penderita HIV/AIDS 70 60 50 40 30 Baik Kurang 20 10 0 20 29 30 39 40

Distribusi Pendidikan dengan Sikap Terhadap Penderita HIV/AIDS D3/ keperawatan S1/ keperawatan 58 60 42 40 Baik Kurang

Distribusi Umur dengan Tindakan Perawat terhadap Penderita HIV/AIDS Baik Kurang 81 82 67 33 19 18 20 29 30 39 40

Distribusi Pendidikan dengan Tindakan Terhadap Penderita HIV/AIDS D3/ keperawatan S1/ keperawatan 72 70 28 30 baik kurang

Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan terhadap penderita HIV/AIDS

Hubungan antara Sikap dengan Tindakan terhadap penderita HIV/AIDS

Kesimpulan Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV/AIDS. Terdapat hubungan antara sikap tentang HIV/AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV/AIDS.

Saran Memberikan rekomendasi agar pihak RS dapat menyelenggarakan seminar tentang HIV AIDS dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang HIV-AIDS Memberikan pelatihan khusus bagi petugas perawat yang ada agar dapat melaksanakan tugas perawatan secara maksimal kepada penderita HIV-AIDS dengan tetap memperhatikan tindakan pencegahan yang tinggi terhadap penularan infeksi HIV. Memberikan Rekomendasi agar penyelenggara pendidikan keperawatan lebih mengintensifkan pembahasan tentang perawatan pasien HIV-AIDS. Perawat harus lebih aktif dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan yang benar perihal penanganan terhadap penderita HIV-AIDS sehingga perawat dalam bertugas tidak memiliki keraguan atau kecemasan terhadap penularan HIV- AIDS.

TERIMA KASIH