DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR PENANGANAN PENYAKIT BALITA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Liyan Febrianti

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DBD DAN DEMAM TIFOID DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS PUSKESMAS PRACIMANTORO I)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

BAB III ANALISIS SISTEM

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

Feresi Daeli ( )

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI. Oleh : HERU ANDRIAWAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com Abstrak Sistem pakar diagnosa penyakit akibat infeksi virus adalah memberikan informasi dini tentang penyakit akibat infeksi virus yang dialami oleh anak. Penyakit akibat infeksi virus pada anak dan gejala-gejala yang ditimbulkan sangat banyak. Kemajuan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Salah satu teknologi kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang merupakan program komputer yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menerapkan metode Certainty Factor (CF) didapatkan nilai kemungkinan gangguan penyakit yang dialami pasien. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan metode Certainty Factor (CF) maka didapatkan nilai akurasi sebesar 95%, ini menunjukkan pengujian dengan metode Certainty Factor (CF) berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan diagnosa pakar dan diagnosa sistem. Kata Kunci: Certainty Factor, Diagnosa, Sistem Pakar, Penyakit akibat infeksi virus P I. PENDAHULUAN enyakit akibat infeksi virus merupakan satu kumpulan jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang anak-anak. Oleh sebab itu, para petugas kesehatan rumah sakit (paramedis) perlu mengetahui gejalagejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang dikarenakan infeksi virus. Penyakit akibat infeksi virus pada anak dan gejala-gejala yang ditimbulkan sangat banyak. Suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh virus pada makanan dan lingkungan dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita anak. Kemajuan teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Salah satu teknologi kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang merupakan program komputer yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah. Implementasi sistem pakar banyak digunakan pada bidang kesehatan karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam suatu program, sehingga dapat memberikan suatu keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Dalam hal ini sistem pakar yang merupakan salah satu teknik kecerdasan buatan yang dapat menirukan proses penalaran manusia menawarkan hasil yang lebih spesifik untuk dimanfaatkan, karena sistem pakar berfungsi secara konsisten seperti seorang pakar manusia yang menawarkan nasihat kepada pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai macam permasalahan yang spesifik, termasuk juga dalam pemecahan masalah penyakit infeksi virus pada anak. Dalam melakukan diagnosa penyakit banyak hal yang tidak pasti dan tidak konsisten yang mengakibatkan kesalahan diagnosa. Ketidakkonsistenan dapat mengakibatkan diagnosa sistem menjadi tidak jelas dan menjadi timbul suatu pertanyaan. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang digunakan untuk mengukur kepastian hasil diagnosis. Salah satunya adalah metode Certainty Factor. Certainty Faktor merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Secara konsep, Certainty Factor merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Certainty factor dapat terjadi dengan berbagai kondisi. Diantara kondisi yang terjadi adalah terdapat beberapa atensenden (dalam rule yang berbeda) dengan satu konsekuen yang sama. II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan prilaku manusia []. masukan, masalah, pertanyaan,dll Basis Pengetahuan Mesin Inferensi output, jawaban, solusi Gambar 2. Bagian Utama Sistem Pakar (Sumber : Kusumadewi, 2003)

2 Dari definisi tersebut kecerdasan buatan diterapkan pada sistem pakar (expert system), pengolahan bahasa alami (natural language processing), pengenalan ucapan (speech recognition), jaringan saraf tiruan (artificial neural system), penglihatan komputer (computer vision). 2.2 Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli [2]. 2.3 Certainty Factor Faktor kepastian (Certainty Factor) ini diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar. Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar MYCIN. Tim pengembang MYCIN mencatat bahwa dokter sering kali menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti misalnya: mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti, dan sebagainya. Untuk mengakomodasi hal ini tim MYCIN menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi [3]. Certainty Factor didefinisikan sebagai persamaan berikut : CF (H, E) = MB (H, E) MD (H, E) Keterangan : CF (H, E): Certainty Factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara - sampai. Nilai - menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai menunjukkan kepercayaan mutlak. MB (H, E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD (H, E) : Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (meansure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. 2.3 Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi atau simbol untuk menggambarkan arus data. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD terdiri dari diagram konteks dan diagram rinci (DFD Levelled). Diagram konteks berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram rinci menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi [4]. III. PERANCANGAN SISTEM 3. Perancangan Arsitektur Sistem Arsitektur sistem secara umum dapat dilihat pada gambar 3. User / Pengguna Antarmuka Penguna Fasilitas Penjelas Mesin Infernsi Basis Pengetahuan Proses Akuisisi Pengetahuan Pakar Gambar 3. Arsitektur Sistem Pakar (Sumber : Kusrini, 2006) Sistem yang dibangun adalah sebuah sistem yang dapat menerapkan sistem pakar pada bisang kesehatan dengan metode certainty factor sebagai penarik nilai kepastian sistem pakar. 3.2 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang memberikan gambaran seluruh proses terhadap seluruh masukan keluaran (input / output) sistem yang dimaksudkan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data yang masuk dan keluar sistem [4]. PASIEN info pasien, info penyakit, info gejala, info hasil diagnosa username,, data pasien, gejala yang dirasakan SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DIKARENAKAN INFEKSI VIRUS Gambar 3.2 Diagram Konteks info admin, info penyakit, info gejala, info relasi username,, data penyakit, data gejala, data relasi 3.3 Diagram Overview Diagram overview adalah diagram yang menggambarkan proses dari diagram arus data. Diagram overview memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai Sistem Pakar Diagnosa Penyakit akibat Infeksi Virus pada Anak Berbasis Web, yang menunjukkan tentang proses yang ada, arus data, dan entitas-entitas yang terkait [4]. Proses alur sistem secara umum dapat dilihat pada gambar 3.3. ADMIN

3 ADMIN Username, Validasi hak admin Username,.0 LOGIN Username, Validasi hak Username, Data pasien PASIEN pasien data pasien info data pasien 3.0 DAFTAR PASIEN Data admin Info data admin Data gejala Info data gejala Data penyakit Info data penyakit Data relasi Info data relasi 2.0 MANAJEMEN DATA Info gejala data gejala Info penyakit data penyakit Info relasi data relasi tb_gejala tb_penyakit tb_relasi data gejala data penyakit data relasi 4.0 DIAGNOSA lihat hasil diagnosa gejala yang dirasakan nilai cf tb_hasil data hasil diagnosa tmp_analisa data analisa info data analisa info nilai cf tmp_cf Gambar 3.3 Diagram Overview 3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut ini adalah Entity Relationship Diagram untuk sistem pakar diagnosa penyakit akibat infeksi virus : alamat umur jk nama PASIEN memilih M GEJALA M memiliki username kd_gejala* M nm_gejala gambar username kd_penyakit** Gambar 4. Antarmuka Halaman Utama Halaman ini merupakan halaman untuk admin dan pasien login. Antarmuka hasil perancangan halaman data penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.2. mengolah relasi HASIL tanggal_diagn osa umur username kd_penyakit* nm_penyakit cf nama alamat PAKAR jk tmpt_bertugas mengolah M definisi penyebab PENYAKIT pencegah an gambar solusi memiliki Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram IV. HASIL DAN ANALISIS PERANCANGAN 4. Hasil Perancangan Halaman utama merupakan tampilan awal dari sistem pakar diagnosa penyakit akibat infeksi virus dengan metode certainty factor. Gambar 4.2 Antarmuka Halaman Login Halaman utama admin merupakan halaman yang pertama kali tampil setelah admin berhasil melakukan login. Halaman ini memilki banyak menu yang dapat diakses oleh admin khususnya yang berkaitan dengan pengolahan data penyakit, pengolahan data gejala, pengolahan data relasi penyakit dan gejala serta pengolahan data bobot gejala. Antarmuka hasil perancangan halaman utama admin dapat dilihat pada Gambar 4.3.

4 Gambar 4.3 Antarmuka Halaman Admin Halaman utama pasien merupakan halaman yang pertama kali tampil setelah pasien berhasil melakukan login. Halaman ini memilki menu yang dapat diakses oleh pasien khususnya yang berkaitan dengan biodata pasien, diagnosa penyakit, lihat tabel hasil diagnosa. Antarmuka hasil perancangan halaman utama pasien dapat dilihat pada Gambar 4.4. 4.3 Pengujian Akurasi Pengujian akurasi sistem dilakukan untuk mengetahui hasil akhir atau ouput yang berupa kemungkinan jenis penyakit yang dihasilkan oleh sistem pakar dengan yang dihasilkan oleh pakar. Tabel 4.2 Pengujian Akurasi Hasil Diagnosa No Gejala Sistem Pakar Pakar Status Badan pegal-pegal Kehilangan refleks tubuh Kaki dan tangan terasa terkulai atau lemah Sakit atau lemah otot yang serius Ruam-ruam Gangguan fungsi hati dan ginjal 2 Pendarahan dalam tubuh yang kadang juga keluar melalui mulut,hidung,mata 3 Batuk Tenggorokan dan mulut terasa sakit Pilek Muncul bitnikbintik merah berisi cairan di sekitar mulut, tangan dan kaki Akurat Gambar 4.4 Antarmuka Halaman Pasien 4.2 Pengujian Validasi Pengujian yang dilakukan pada aplikasi ini menggunakan Black Box. Black Box adalah pengujian yang dipilih berdasarkan spesifikasi masalah tanpa memperhatikan detail internal dari program, pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah program dapat berjalan dengan benar [5]. Tabel 4. Pengujian Validasi No Kasus Uji Status Registrasi Pengguna Valid 2 Login Pakar Valid 3 Input Data Penyakit Valid 4 Input Data Gejala Valid 5 Kelola Relasi Valid 6 Kelola Bobot Gejala Valid 7 Login Pengguna Valid 8 Profil Pengguna Valid 9 Proses Diagnosa Valid 0 Proses Hasil Diagnosa Valid Bantuan/Informasi Valid Dari kasus uji yang telah dilakukan pengujian black box menunjukkan nilai valid sebesar 00% yang menandakan bahwa fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan daftar kebutuhan. 4 5 6 7 Mual dan muntah Diare Pembengkakan kelenjar getah bening leher Leher kaku Sakit tenggorokan Merasa sangat lemas Ruam-ruam Gangguan fungsi hati dan ginjal Kehilangan nafsu makan Penurunan berat badan Gejala yang menyerupai flu Kaki dan tangan terasa sakit Lemas dan lelah Meningitis Meningitis Akurat

5 8 9 0 2 Bersin-bersin, hidung tersumbat atau hidung beringus Tenggorokan dan mulut terasa sakit Pilek Muncul bitnikbintik merah berisi cairan di sekitar mulut, tangan dan kaki Nyeri otot atau persendian Merasa sangat lemas Ruam-ruam Pendarahan dalam tubuh yang kadang juga keluar melalui mulut,hidung,mata Pegal-pegal Kehilangan refleks tubuh Kaki dan tangan terasa terkulai atau lemah Sakit atau lemah otot yang serius Pegal-pegal Batuk Sakit tenggorokan Bersin-bersin, hidung tersumbat atau hidung beringus Lemas dan lelah Nyeri otot atau persendian Influenza Tidak Akurat Influenza Influenza Akurat 5 6 7 8 9 20 Kehilangan nafsu makan Diare Leher kaku Rentan terhadap cahaya Batuk Tenggorokan dan mulut terasa sakit Muncul bitnikbintik merah berisi cairan di sekitar mulut, tangan dan kaki Lesu Gejala menyerupai flu Lemas dan lelah Nyeri otot atau persendian Merasa sangat lemas Gangguan fungsi hati dan ginjal Pendarahan dalam tubuh yang kadang juga keluar melalui mulut,hidung,mata Sakit kepala Mual dan muntah Leher kaku Rentan terhadap cahaya Sakit kepala Badan pegal-pegal Kaki dan tangan terasa terkulai atau lemah Sakit atau lemah otot yang serius Meningitis Meningitis Akurat Akurat Meningitis Meningitis Akurat 3 4 Mual dan muntah Penurunan berat badan Kehilangan nafsu makan Badan pegal-pegal Kehilngan refleks tubuh Sakit atau lemah otot yang serius Untuk mengetahui hasil tingkat akurasi sistem pada kasus diatas, maka perhitungannya sebagai berikut : Nilai keakuratan = Jumlah yang sesuai Jumlah kasus Nilai keakuratan = 9 x 00% = 95% 20 V. PENUTUP x 00% 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:. Akurasi sistem pakar berdasarkan 20 data yang diuji adalah 95% yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan diagnosa pakar.

6 2. Hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada sistem pakar memiliki hasil diagnosa berupa nilai kepercayaan yang sesuai. 3. Dengan menggunakan sistem ini dapat dijadikan solusi alternatif bagi masyarakat untuk melakukan diagnosa dini terhadap gejala-gejala penyakit akibat infeksi virus pada anak sebelum melakukan konsultasi langsung kepada pakar dalam hal ini dokter. 5.2 Saran Hal-hal yang menjadi saran dalam pengembangan sistem ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:. Diharapkan sistem ini dikembangkan dengan metode yang berbeda atau mengkombinasikan metode certainty factor dengan metode lain sehingga dapat dibandingkan mana metode yang lebih baik dalam perolehan hasil identifikasinya. 2. Dalam pengambilan data atau basis pengetahuan, diharapkan memakai lebih dari satu pakar. 3. Diharapkan sistem ini dikembangkan menjadi berbasis mobile dalam diagnosa penyakit akibat infeksi virus pada anak. DAFTAR PUSTAKA [] Kusmadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence. Yogjakarta: Graha Ilmu. [2] Arhami, Muhammad. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogjakarta: Andi. [3] Gregorius S. Budhi, Rolly Intan. 2003. Proposal penerapan Probabilitas Penggunaan Fakta guna menentukan Certainty Factor sebuah Rule pada Rule Base Expert System.Surabaya: UK Petra Surabaya [4] Hartono, Jogiyanto. 989. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. [5] Ariani Sukamto, Rosa. 2009. Black-Box Testing. [Online] Unduh: http://www.gangsir.com/download/6-black BoxTesting.pdf.