BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan termasuk aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran. Teknologi softcomputing adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Pada dasarnya, sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan, pemanduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, perakitan, pengaturan, pengendalian, diagnosis, perumusan, penjelasan, pemberian nasihat, dan pelatihan. Selain itu, sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. Berdasarkan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edition), ciri penting dari gangguan autistik adalah adanya abnormalitas atau gangguan dalam perkembangan interaksi sosial dan komunikasi serta adanya keterbatasan aktivitas dan minat. Manifestasi dari gangguan ini, sangat bervariasi, tergantung pada level perkembangan dan usia kronologis individu (American Psychiatric Association, 2004, hal.70). Melly Budhiman, Ketua Yayasan Autisme Indonesia (YAI) mengatakan gangguan autistik kini sudah menjadi pandemi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak dirinya berpraktek sebagai psikiater dari 1976 sampai 1980-an, pasien gangguan autistik yang datang ke dirinya hanya tiga sampai lima per tahun. Sekarang, tiga pasien baru per hari. Bayangkan, dari tiga per tahun sampai tiga per hari hanya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Menurut Melly, gangguan autistik di Indonesia kurang mendapat perhatian. Padahal sekali terdiagnosis sebagai anak dengan gangguan autistik maka untuk keluar dari gejala itu butuh waktu bertahun-tahun dan biayanya sangat mahal. Ini seperti bom waktu yang mau
meledak. Makin banyak, dan akhirnya kita akan kehilangan generasi mendatang karena anak gangguan autistik dari lapisan masyarakat bawah tidak mendapat penanganan yang baik. Data yang muncul di beberapa media menyebutkan bahwa pada tahun 1987 rasio jumlah orang dengan gangguan autistik adalah 1: 5.000. Pada tahun 2007 di AS menurut laporan Center for Disease Control memiliki rasio gangguan autistik 1:150 (di antara 150 anak, ada satu anak gangguan autistik). Sementara di Inggris sendiri disebutkan rasionya yaitu 1:100. Dari data yang sudah muncul di beberapa media terlihat semakin lama semakin tinggi jumlah orang dengan gangguan autistik (www.autis.info). Teknologi internet memudahkan manusia untuk mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemanfaatan teknologi ini memudahkan perancangan sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosis gejala awal gangguan autistik pada anak. Pembuatan website ini akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tanpa harus datang kepada pakar, serta diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup bagi pengguna untuk memastikan penyakit yang diderita oleh anak. Penggunaan certainty factor dalam program aplikasi ini adalah untuk memetakan besarnya persentase penyakit yang diderita oleh pasien. Aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat membantu meringankan pekerjaan pakar dalam mendiagnosis penyakit pasiennya, dan dapat memberikan informasi yang cukup bagi pasien sebelum melakukan konsultasi dengan pakar. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana merancang tabel daftar aturan diagnosis. 2. Bagaimana mengetahui besar certainty factor berdasarkan input gejala-gejala yang diberikan oleh user. 3. Bagaimana merancang tampilan agar mampu memberikan informasi yang tepat dan mudah digunakan oleh user.
1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup masalah ini dibatasi pada: 1. Sistem pakar fuzzy ini berbasis web 2. Sumber pengetahuan diperoleh dari buku-buku, internet, dan pakar. 3. Metode inferensinya menggunakan metode kuantifikasi pertanyaan. 4. Parameter yang digunakan dalam menganalisis adalah nilai gejala berdasarkan frekuensi. 5. Perancangan aplikasi akan menghasilkan nilai Certainty factor Gangguan autistik. 6. Sistem pakar fuzzy ini ditujukan untuk orangtua atau seseorang yang dekat secara emosional dengan penderita. 7. Tidak membahas tentang jenis gangguan autistik. 8. Desain aplikasi menggunakan Dreamweaver CS 5.0. 9. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP 5. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu perangkat lunak untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan diagnosis gejala awal gangguan autistik dengan metode kuantifikasi pertanyaan, jika mungkin sebaik pakar. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Membantu user dalam memperoleh informasi mengenai gejala-gejala awal penyakit, dalam penegakan diagnosis gejala awal gangguan autistik. 2. Memudahkan user untuk mengakses informasi tentang gejala awal gangguan autistik tanpa terbatas ruang dan waktu.
1.6 Metode Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi literatur untuk mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan sistem pakar, gejala-gejala awal gangguan autistik, baik dari buku, jurnal, pakar, maupun internet. 2. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar. 3. Menguji dan menganalisis perangkat lunak untuk mengetahui kesalahan dan memperbaiki kesalahan yang ada, kemudian menganalisis hasil output dari program yang telah dibuat. 4. Mengambil kesimpulan berdasarkan output yang dihasilkan oleh program. 5. Membuat laporan skripsi untuk dijadikan sebagai dokumentasi hasil penelitian untuk mengetahui kesalahan dan memperbaiki kesalahan yang ada. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membagi sistematika penulisan menjadi lima bab, yang lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas masalah yang berhubungan dengan perancangan aplikasi sistem pakar serta teori lainnya yang mendukung pembuatan aplikasi. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan bagaimana menganalisis dan merancang sistem pakar yang akan dibuat. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini menjelaskan bagaimana mengimplementasikan sistem pakar dan dilanjutkan dengan menguji aplikasi yang dibangun. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan memuat saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.