BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (treatment) dengan perilaku subjek. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

Bab 3 METODE PENELITIAN. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. objek lainnya (Hatch dalam Sugiyono, 2006). Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

Validitas dalam Penelitian Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

Transkripsi:

18 BAB III A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap amatan perilaku individu. Manipulasi yang dilakukan dapat berupa situasi tertentu, diberikan kepada individu atau kelompok dan setelah itu dilihat pengaruhnya. Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Penelitian eksperimen bersifat prediktif, yaitu meramalkan akibat dari suatu manipulasi terhadap variabel terikat (Latipun, 2004). Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttet Design (Seniati, 2005). One Group Pretest Posttest Design merupakan desain eksperimen yang diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap VT yang telah dimiliki subjek yaitu kecemasan mengerjakan skripsi. Setelah diberikan manipulasi yaitu menulis ekspresif, dilakukan pengukuran kembali terhadap VT dengan alat ukur yang sama. Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut: Comment [N1]: Ganti bahasa nona tapi intinya seniati juga. Gambar 2. Skema Desain Eksperimen (O 1 ) (x) (O 2 )

19 Keterangan : O 1 = pengukuran sebelum diberi perlakuan O 2 = pengukuran setelah diberi perlakuan X = terapi menulis ekspresif Subjek mendapat perlakuan terapi menulis ekspresif selama 5 hari secara berturut-turut. Hal ini sejalan dengan Susilowati (2011) yang mengatakan bahwa pelaksanaan menulis ekspresif dilakukan secara berturut-turut agar subjek masih mempunyai ingatan dan suasana hati yang sama untuk melanjutkan topik tulisannya pada pertemuan sebelumnya, dengan harapan subjek dapat mengemukakan semua pikirannya secara menyeluruh. Subjek menuliskan pengalaman secara bebas tanpa ada batasan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari perbedaan pretest (O 1 ) dengan posttest (0 2 ), dan juga dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh dari VB terhadap VT. A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang mempunyai variabilitas, suatu konstruk yang bervariasi atau memiliki bermacam nilai tertentu. Variabel adalah simbol yang padanya diberikan nilai atau bilangan (Latipun, 2004). Variabel yang digun akan

20 dalam penelitian ini adalah variabel tergantung dan variabel bebas. Adapun yang menjadi kedua variabel tersebut adalah : Variabel Tergantung : Kecemasan pada Mahasiswa dalam Proses Mengerjakan Skripsi Variabel Bebas : Terapi Menulis Ekspresif B. Definisi Operasional Definisi operasional adalah memberikan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengukur variabel yang bersangkutan. Penyusunan definisi operasional berimplikasi pada metode dan alat ukur yang akan dipilih, serta kerangka teori yang digunakan. Cara membuat definisi operasional untuk variabel perlakuan adalah dengan menjelaskan secara spesifik kegiatan peneliti dalam memanipulasi suatu variabel, yang mana definisi operasional menjelaskan kriteria menipulasi terhadap variabel, prosedur-prosedurnya, intensitas kegiatan yang akan dilakukan dan cara mengukur efek dari manipulasi tersebut (Latipun, 2004). Definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitian ini, yaitu : 1. Menulis Ekspresif Menulis ekspresif adalah aktivitas menulis untuk pengungkapan emosional atau mencerminkan refleksi ekspresi seseorang berupa pengalaman emosional subjek tanpa memperhatikan tata bahasa dan EYD dengan waktu

21 yang ditentukan yaitu 30 menit setiap sesi, pelaksanaannya selama 5 hari secara berturut-turut. Aktivitas dipandu oleh eksperimenter, sesuai dengan modul menulis ekspresif yang disusun oleh peneliti. 2. Kecemasan dalam proses mengerjakan skripsi Kecemasan dalam proses mengerjakan skripsi merupakan perasaan tertekan dan kesulitan menghadapi masalah-masalah yang muncul pada waktu berlangsungnya proses pengerjaan skripsi, kondisi ketidaknyamanan yang mengakibatkan terganggunya diri individu. Untuk mengukur kecemasan dengan skala kecemasan yang disusun oleh peneliti, namun akan dibedakan susunan aitem pernyataan pada pretest dan posttest untuk menghindari proses belajar dari subjek terhadap skala kecemasan yang digunakan. C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Eksperimen Persiapan eksperimen yang harus dilakukan peneliti sebelum melaksanakan pelatihan, antara lain : a. Persiapan administrasi (perijinan), yaitu pada pihak yang berwenang terhadap penggunaan ruangan laboratorium Psikodiagnostik Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. b. Persiapan alat ukur. Alat ukur yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan yang akan diberikan pada saat pretest dan posttest.

22 c. Persiapan alat eksperimen. Alat eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah modul menulis ekspresif sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian menulis ekspresif. Aktivitas menulis ekspresif diberikan selama 5 kali pertemuan secara berturut-turut. d. Screening bagi pelaksana menulis ekspresif. 2. Pelaksanaan Eksperimen a. Uji coba Sebelum penelitian dilaksanakan, sebaiknya dilakukan penelitian dalam skala kecil (uji coba) yang tujuannya adalah agar se mua rencana dapat berjalan dengan baik dan dapat mengantisipasi kesalahan atau gangguan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan. Uji coba pada penelitian ini dilakukan sebagai uji coba modul terapi menulis ekspresif yang telah disusun peneliti dapat diterapkan sesuai dengan rencana. b. Screening subjek penelitian Tujuan pemberian screening adalah untuk seleksi subjek yang diikuti dengan kesediaan mengikuti keseluruhan proses eksperimen. Hasil screening digunakan sebagai data pretest. c. Pretest Pretest dilakukan dengan memberikan skala kecemasan pada subjek penelitian, tujuan pemberian pretest adalah untuk memperoleh skor kecemasan awal sebelum perlakuan.

23 d. Perlakuan Perlakuan kelompok eksperimen berupa menulis ekspresif dimulai dengan pemberian instruksi kepada peserta yang akan mengikuti proses terapi selama 5 hari berturut-turut dan selanjutnya sesuai dengan yang tertera dimodul menulis ekspresif. e. Posttest Posttest dilakukan dengan memberikan skala kecemasan kepada subjek setelah perlakuan dilaksanakan. Skala yang digunakan dalam proses ini adalah skala yang sama digunakan dalam pretest, hanya sedikit perbedaan urutan tampilan aitem. Pelaksanaan posttest ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan skala kecemasan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada subjek. f. Wawancara Wawancara dilakukan diakhir sesi dengan tujuan mendapatkan informasi tambahan dari para peserta tentang pengaruh yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan menulis ekspresif selama 5 hari berturut-turut. Pada sesi wawancara ini menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengundang subjek memiliki kebebasan yang cukup untuk menentukan jumlah dan jenis informasi yang diberikan, (Stewart & Cash, 2012), intinya pertanyaan terbuka mengundang jawaban yang terbuka pula.

24 Uji Coba Modul Screening Subjek Pretest Wawancara Posttest Perlakuan Gambar.3 Skema Alur Penelitian D. Subjek Penelitian Seniati (2005) menyatakan bahwa dalam perencanaan penelitian perlu dijelaskan lebih rinci lagi hal yang berkaitan dengan sampel dan populasi penelitian. Pada perencanaan penelitian, subjek penelitian lebih terkait kepada sampel, yaitu kelompok kecil dari populasi, yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek penelitian dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penelitian bersifat tidak acak, pemilihan sampel sesuai dengan yang dikehendaki dan dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Populasi target dalam penelitian eksperimen ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan karakteristik sebagai berikut : a. Mahasiswa Fakultas Psikologi semester 8-14.

25 b. Sedang mengerjakan skripsi (proposal) minimal 24 minggu (6 bulan). Hal ini dengan pertimbangan bahwa penyelesaian skripsi kurang dari 24 minggu belum dapat dikategorikan bermasalah atau penundaan (Anggraeni, 2008). c. Mengalami kecemasan tinggi dan sangat tinggi. Hal ini di dasarkan pada Yerkes dan Dodson (dalam Durant & Barlow, 2006) yang mengatakan bahwa seseorang akan bekerja dengan lebih baik jika merasa sedikit cemas. Seseorang tidak akan begitu sukses dalam mengerjakan sesuatu jika tidak merasa cemas sama sekali. Artinya, cemas yang masih dalam kategori rendah itu justru bermanfaat bagi individu. Proses penentuan tingkat kecemasan melalui screening subjek yang mengisi skala kecemasan. Peneliti kemudian memilih mahasiswa dengan kecemasan tinggi dan sangat tinggi yang bersedia mengikuti rangkaian penelitian tanpa paksaan siapapun. E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui beberapa metode, yaitu: 1. Skala Kecemasan Skala kecemasan sebagai alat ukur yang diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Skala ini bertujuan untuk mendapatkan data faktual tentang kecemasan mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Skala kecemasan

26 menggunakan teori dari Blackburn & Davidson. Skala kecemasan kemudian dimodifikasi dan disusun oleh peneliti sehingga menjadi skala kecemasan dalam proses mengerjakan skripsi. Skala dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.1 Blue Print skala kecemasan dalam proses mengerjakan skripsi NO Aspek Aitem Nomor Item Jumlah 1 Suasana Hati Kecemasan, mudah marah, perasaan sangat tegang 2 Pikiran Khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong, membesarbesarkan ancaman, memandang diri tidak berdaya atau sensitif. 3 Motivasi Menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin melarikan diri. 4 Perilaku Gelisah, gugup, waspada berlebihan 5 Biologis Banyak berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering, gerak otomatis meningkat. 12,13,14,15,17,18,28 7 6,7,11,16,21,30 31,32,33 20,22,23,26,36 5 3,5,19,27,29,34 6 1,2,4,8,9,10,24 25,35 Jumlah 36 9 9 Sistem penilaian berisi empat tingkat jawaban mengenai persetujuan responden terhadap pernyataan yang ditemukan melalui opsi jawaban yang disediakan. Tingkat persetujuan responden terhadap statemen dalam skala Sangat Sesuai (SS) dengan skor 4, Sesuai (S) dengan skor 3, Kurang Sesuai (KS) dengan skor 2, Tidak Sesuai (TS) dengan skor 1. Semakin tinggi skor yang diperoleh

27 maka akan semakin tinggi kecemasan yang dimiliki individu. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka akan semakin rendah pula kecemasan yang dimiliki individu. Skala kecemasan digunakan untuk screening subjek penelitian sekaligus mengukur kecemasan subjek sebelum dan sesudah perlakuan. 2. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan tambahan untuk peserta yang mengikuti kegiatan eksperimen. Wawancara ini dilakukan untuk mengertahui secara langsung bagaimana kondisi psikologis maupun fisik selama mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi, atau membandingkan kondisi sebelum dan setelah mengikuti kegiatan menulis ekspresif selama 5 hari berturut-turut. Tabel.2 Guide Wawancara Pertanyaan Jawaban 1. Ceritakan, hal apa saja yang menjadi penghambat Anda selama mengerjakan skripsi? 2. Bagaimana dampak psikologis yang Anda rasakan selama mengerjakan skripsi? 3. Bagaimana dampak biologis yang Anda rasakan selama mengerjakan skripsi? 4. Bagaimana pengaruh aktivitas menulis ekspresif pada diri Anda? 5. Perbedaan apa yang Anda rasakan sebelum dan setelah melakukan kegitan menulis ekspresif?

28 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Suatu eksperimen dianggap valid bila variabel perlakuan benar-benar mempengaruhi variabel yang diamati dan akibat yang terjadi pada variabel terikat tersebut bukan karena variabel lain. Eksperimen dapat dikatakan valid jika hasil eksperimen dapat digeneralisasikan pada populasi lain yang berbeda subjek, tempat dan ekologinya (Latipun, 2004). Ada dua macam validitas yang harus dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung yang ditemukan dalam penelitian. Semakin kuat hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung maka semakin besar validitas internal suatu penelitian. Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian, yaitu sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan pada subjek, situasi, dan waktu di luar situasi penelitian (Seniati, 2005). Seniati (2005) juga berpendapat bahwa a da beberapa faktor yang dapat mempengaruhi validitas internal. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

29 a. Testing Faktor testing terjadi apabila dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan pretest dan posttest kepada subjek untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Seringkali tes yang diberikan pada dua waktu yang berbeda tersebut merupakan tes yang sama. Dengan kondisi ini, kemungkinan skor yang diperoleh subjek pada posttest akan berbeda. Pada penelitian ini, faktor testing dikendalikan dengan menggunakan alat ukur berupa skala kecemasan dengan tipe pernyataan yang sama, namun pemberian tampilan urutan aitem yang berbeda pada pretest dan posttest. b. Instrumentation Effect Berhubungan dengan alat ukur yang digunakan dan pengadministrasian tes yang mempengaruhi validitas internal. Hal itu dikendalikan dengan berkonsultasi pada orang yang berkompeten di bidang terapi dalam menyusun materi modul terapi menulis ekspresif (validitas isi), dan sebelum pemberian perlakuan peneliti mengadakan simulasi kepada terapis tentang metode dan teknik penyampaian instruksi yang diseragamkan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kesalahan saat perlakuan. c. Statistical Regression Hukum statistika yaitu pengukuran dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan nilai ekstrem, yaitu nilai tertinggi dan nilai terendah, cenderung

30 mendekati nilai rata-rata, meskipun tidak diberikan perlakuan apapun. Skor pada kelompok tertinggi cenderung akan menjadi lebih rendah, sedangkan skor pada kelompok terendah cenderung akan menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, oleh karena itu faktor statistical regression hanya terjadi pada penelitian yang melibatkan pretest dan posttest. Statistical regression dapat terjadi apabila alat ukur yang digunakan tidak reliabel, sehingga menyebabkan ketidakkonsistenan skor subjek antara pretest dan posttest. Ketidakkonsistenan ini menyebabkan pengukuran yang tidak akurat, sehingga merendahkan validitas internal dari peneliti. Dalam penelitian eksperimen ini, statistical regression ini dapat dihindari apabila subjek yang digunakan hanya berasal dari satu kelompok ekstrim saja, yaitu hanya kelompok subjek dengan skor kecemasan tinggi dan sangat tinggi. d. Experimental Mortalily Pada penelitian eksperimental yang melibatkan pretest-posttest dalam jangka waktu cukup lama ataupun pada penelitian within subjek, seringkali jumlah subjek pada akhir penelitian berkurang dibandingkan dengan ketika awal penelitian. Hal ini mungkin saja disebabkan ada subjek yang meninggal, menderita sakit, mengalami kecelakaan, atau tidak bersedia mengikuti penelitian hingga selesai. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah subjek, sehingga berpengaruh pada analisis statistik yang dilakukan.

31 Bila ada perbedaan jumlah subjek pada pretest dan posttest, maka yang digunakan adalah jumlah subjek pada posttest karena merekalah yang memiliki data dan skor yang lengkap, yaitu skor pretest dan posttest, yang akan digunakan dalam perhitungan statistik. Dalam penelitian ini Experimental Mortalily diharapkan mampu dikendalikan dengan informed consent yang berisi pernyataan surat subjek akan mengikuti kegiatan eksperimen dari awal sampai akhir, kecuali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau sakit parah maka subjek akan tetap melakukan prosedur secara terpisah atau susulan jika sudah pulih kembali. Penentuan kriteria aitem yang valid adalah minimal 0,30 atau minimal 0,25 (Azwar, 2010). Pada Penelitian ini, penulis menggunakan koefisien minimal 0,25 sebagai acuan penentuan daya diskriminasi aitem. Try out dilaksanakan mulai tanggal 12-16 Juni 2014. Dari 36 aitem yang diujicobakan, semuanya mencapai skor lebih dari 0,25 (lihat lampira n C). Dengan kata lain aitem-aitem pada skala kecemasan mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi tersebut dapat dikatakan handal dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS 18.00 2. Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsisten atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan

32 menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Data jawaban respon yang dihasilkan dari uji coba dapat digunakan sebagai data reliabilitas. Dikarenakan pengujian reliabilitas dan validitas merupakan pengujian yang akan terus berlanjut selama skala yang bersangkutan masih digunakan, maka pada tahapan-tahapan berikutnya data untuk pengujian reliabilitas diperoleh dari kelompok subjek yang diukur (Azwar, 2010). Reliabilitas skala dianalisis menggunakan metoda cronbach s Alpha. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas, Sebaliknya koefisien yang mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010). Hasil analisis terhadap reliabilitas diperoleh koefisien 0,944 (Lampiran B). Hasil koefisien 0,944 menunjukkan bahwa skala reliabel, dihitung menggunakan bantuan program SPSS 18. G. Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara komputasi dengan menggunakan program Statistical Packages for Social Science (SPSS) 18.00 for windows. Analisis data yang digunakan. adalah analisis non parametrik dengan Wilcoxon signed-rank test untuk menguji taraf signifikansi perbedaan skor kecemasan pada mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Seniati (2006) mengatakan bahwa p erbedaan antara skor

33 pretest dengan skor posttest dianggap sebagai efek atau pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Penelitian ini juga melakukan analisis tambahan yaitu analisis kualitatif yang dilakukan dengan menganalisa dan menyimpulkan data yang diperoleh dari tulisan subjek selama 5 hari dan data hasil wawancara. H. Jadwal Penelitian Tabel.3 Rician kegiatan dan jadwal penelitian Jenis Kegiatan Masa Pelaksanaan A. Persiapan 1. Pengajuan Sinopsis 2. Pengarahan Sinopsis 3. Pengarahan Proposal 4. Seminar Proposal Desember 2013 Desember 2013 Januari 2014 Mei 2014 5. Perbaikan Setelah Seminar Mei 2014 Proposal 6. Konsultasi Instrumen (Alat Mei 2014 Ukur) 7. Uji Coba (Alat Ukur) Juni 2014 B. Pengumpulan Data Juni 2014 C. Pengolahan / Analisa Data September 2014 D. Seminar Hasil Januari 2015 Perbaikan setelah seminar hasil E. Ujian Munaqasah April 2015