BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

ZHAFIRA HADYAN

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1)

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

ALEX SATRYA MAULANA ( )

YOGYAKARTA NPM :10 02

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisa Earned Value Concept dan Cost Varians pada Pekerjaan Jalan Wilayah Painan-Kambang Sumatra Barat

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

ANALISA PENGENDALIAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE CONCEPT

BAB II SISTEM PENGENDALIAN. 2.1 Konsep & Metode Pengendalian

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN SIRING SDN 037 PENAJAM. Hamriani Ryka 1, Irna Hendriyani 2

PERBANDINGAN BIAYA PROYEK GEDUNG EMPAT LANTAI STKIP KIE RAHA TERNATE DENGAN METODE EARNED VALUE

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH

PRESENTASI TUGAS AKHIR

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) ZUL FADLI

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

MONITORING PROYEK REHABILITASI SALURAN IRIGASI NGREJO DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL BERDASARKAN TIME BASED DAN PROGRESS BASED SKRIPSI TEKNIK SIPIL

PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK. Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE (Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan)

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN DERMAGA KASIPUTE KAB.BOMBANA)

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG

KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO

Analisis Kinerja Biaya Dan Jadwal Terpadu Dengan Konsep Earned Value Method (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung)

Keywords : Earned Value Analysis (EVA), Microsoft Project 2007, Cost Control, Time Control Brothers 2 Hotel Solo Baru.

KAJIAN PERENCANAAN APLIKASI ANALISIS VARIANS DAN KONSEP NILAI HASIL MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DALAM PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA

RENCANA KERJA ULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DAN OPTIMALISASI NASKAH PUBLIKASI

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV ANALISA DATA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB II Bab II Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. (Soeharto, 1999) Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas. Menurut George R. Terry Manajemen proyek meliputi proses perencanaan (planning) kegiatan, pengaturan (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengendalian (controlling) (Widiasanti & Lenggogeni, 2013). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal dengan proses manajemen. II - 1

2.1.1 Fungsi Manajemen Proyek Bab II Tinjauan Pustaka Sebagai suatu proses, manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan yang logis yang menggambarkan bahwa ada tindakan-tindakan manajemen semata-mata diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, oleh karena penetapan tujuan/sasaran merupakan tindakan manajemen yang pertama, kemudian diikuti tindakan perencanaan (planning), organisasi (organizing) dan koordinasi (coordinating), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan dan pengendalian (controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Kelima tindakan ini pada dasarnya merupakan fungsi-fungsi dari manajemen. Jika seluruh usaha kegiatan diilustrasikan sebagai bentuk input, proses dan output, maka : 1. Sumber daya yang tersedia merupakan input 2. Fungsi-fungsi manajemen merupakan proses 3. Tujuan merupakan output Sumber Daya Proyek Kegiatan Proyek Hasil Akhir Kegiatan Gambar 2.1 Bagan usaha kegiatan proyek (Modul MK) Perlu diingat fungsi-fungsi manajemen didalam unsur manajemen merupakan perangkat lunaknya (prosedur operasi), manajer merupakan perangkat SDM (brainware) serta organisasi berikut pendukungnya merupakan perangkat kerasnya. Secara umum fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut : II - 2

1. Fungsi Perencanaan Bab II Tinjauan Pustaka Fungsi perencanaan (planning) berupa tindakan pengambilan keputusan yang mendukung data dan informasi,maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah : a. Menetapkan tujuan dan sasaran proyek b. Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek ataupun per bagian-bagian dari rencana c. Menetapkan penggunaan sumber daya d. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek e. Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi f. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan g. Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan. 2. Fungsi organisasi (organizing) Fungsi organisasi adalah berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Untuk menjalankan fungsi organisasi diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan berupa antara lain : II - 3

a. menetapkan daftar penugasan Bab II Tinjauan Pustaka b. menyusun lingkup kegiatan c. menyusun struktur kegiatan d. menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya. Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas. 3. Fungsi pelaksanaan (actuating) Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain : a. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan b. mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab c. memberikan pengarahan penugasan dan motivasi. Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam kerjasama untuk tujuan bersama. 4. Fungsi pengendalian Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Tindakantindakan tersebut meliputi antara lain : a. mengukur kualitas hasil b. membandingkan hasil terhadap standar kualitas c. mengevaluasi penyimpangan yang terjadi II - 4

d. memberikan saran-saran perbaikan Bab II Tinjauan Pustaka e. menyusun laporan kegiatan Manfaat dari fungsi pengedalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Fungsi pengendalian dilaksanakan oleh semua tingkat dalam struktur organisasi, laporan-laporan kemajuan pekerjaan, dan sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi pengendallan harus dipersiapkan secara tepat dan segera agar menjadi bermanfaat. Laporanlaporan itu juga harus disimpan sebagai referensi dimasa yang akan datang sehingga suatu sistem pengarsipan secara tertib dan benar, yaitu format-format laporan yang baik, ketepatan waktu pembuatan laporan perlu dilakukan dengan baik. 2.1.2 Tujuan Manajemen Proyek Tujuan dari proses manajemen adalah untuk mengusahakan agar semua rangkaian kegiatan tersebut : 1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek 2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari perencanaan biaya yang telah dianggarkan 3. Kualitas yang sesuai dengan persyaratan 4. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar 2.2 Pengendalian Proyek Pengendalian Biaya proyek merupakan langkah akhir dari proses pengelolaan biaya proyek yaitu dengan mengusahakan penggunaan biaya agar sesuai dengan perencanaan. Kegiatan pelaksanaan harus selalu dipantau dan dikendalikan agar implementasinya sesuai anggaran. Agar pengendalian biaya dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan juga suatu sikap yang mendukung, yaitu : Sadar dampak II - 5

kegiatan yang dilakukan terhadap biaya. Selalu berfikir mencari alternatif penghematan. Permasalahan yang biasanya muncul dalam proses pengendalian biaya yaitu adanya penyimpangan anggaran, sehingga terjadi over budget. Dengan demikian, pengendalian biaya dapat berfungsi untuk memberikan informasi kondisi biaya proyek, dan melihat performa pekerjaan suatu proyek. Pengendalian Biaya Soeharto (1999) dalam siklus proyek dikelompokkan menjadi : 1. Pengendalian biaya tahap konseptual Pengendalian biaya tahap konseptual merupakan suatu tahapan gagasan/rencana awal yang menjadikan garis besar perwujudan fisik secara teoritis yang telah memulai meletakkan dasar jumlah biaya proyek. 2. Pengendalian biaya tahap pengembangan proyek (PP) Pengendalian biaya tahap pengembangan proyek merupakan tahap pendetailan dari konsep-konsep pembiayaan yang telah ada, sehingga kemungkinan berubahnya biaya dan penjadwalan proyek dari estimasi awal dapat dikendalikan. 3. Pengendalian biaya tahap implementasi Pengendalian biaya tahap implementasi memerlukan persiapan yang matang sebelum kegiatan proyek berlangsung. Tahapan tersebut meliputi penyusunan program implementasi pengendalian biaya dan penjadwalan. 2.2.1 Analisa Pengendalian Biaya Metode pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu (Earned Value). Metode ini mengkaji kecenderungan II - 6

Varian Jadwal dan Varian Biaya pada suatu periode waktu selama proyek berlangsung (Soeharto, 1999) Cash flow atau Anggaran Kas Proyek adalah suatu metode perhitungan penggunaan anggaran pada suatu proyek yang bertujuan agar biaya akhir proyek tidak melebihi anggaran yang tersedia. Cash flow ini biasanya dibuat sebagai salah satu bahan acuan untuk mengajukan permohonan turunnya dana proyek. Anggaran kas menunjukan perencanaan penggunaan dana untuk melaksanakan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Dalam proyek anggaran disusun berdasarkan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan. Susunan anggaran ini dituangkan dalam master schedule yang juga dijadikan acuan dalam pengendalian biaya. Cara yang ditempuh untuk mengendalikan biaya adalah dengan menganalisis dan menghitung biaya yang telah dikeluarkan setiap unit pada kurun waktu tertentu, kemudian membandingkannya dengan perencanaan biayanya, dengan membuatkan cash flow dan biaya yang masuk harus sama dengan biaya yang dikeluarkan. Secara umum tujuan penyusunan Anggaran Kas Proyek (cash flow) adalah: a. Untuk mengetahui kemungkinan posisi kas pada masa yang akan datang. b. Untuk mengetahui terlebih dahulu kapan akan terjadi kekurangan kas serta kapan akan terjadi kelebihan kas. Dengan demikian dapat membuat persiapan jauh-jauh hari sebelumnya seperti dari mana memperoleh dana apabila terjadi kekurangan kas, juga dapat dipersiapkan kemana harusmdipergunakan bila terjadi kelebihan kas. c. Sebagai dasar unuk melakukan pengendalian kas. Pembuatan cash flow terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan yang dapat dilihat pada master schedule dan dilanjutkan dengan identifikasi persentase bobot pekerjaan. Yang dimaksud persentase bobot pekerjaan adalah II - 7

besarnya persen pekerjaan siap, dibanding dengan pekerjaan siap seluruhnya. Dari pembuatan cash flow dapat diketahui besarnya pengeluaran, selisih pendapatan serta saldo akhir dari keuangan proyek. 2.3 Metode Pengendalian Biaya Untuk Pengendalian Biaya dan jadwal terdapat dua macam teknik dan metode (Soeharto, 1995) yang luas pemakaiannya, yaitu: 1. Identifikasi varians 2. Konsep nilai hasil 2.3.1 Identifikasi varians Secara umum identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah uang yang sesungguhnya dikeluarkan dengan anggaran. Sedangkan untuk jadwal, identifikasi dilakukan dengan menganalisis kurun waktu yang telah dipakai dibandingkan dengan waktu perencanaan. Dalam teknik analisis varians dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : 1. Biaya pelaksanaan dengan anggaran 2. Waktu pelaksanaan dengan jadwal 3. Tanggal mulai pelaksanaan dengan rencana 4. Tanggal akhir pekerjaan dengan rencana 5. Angka kenyataan pemakaian tenaga kerja dengan anggara 6. Jumlah penyelesaian pekerjaan dengan rencana II - 8

Contoh Identifikasi varians Bab II Tinjauan Pustaka Gambar 2.2. Varian Biaya Konstruksi (Soeharto, 1995) 2.3.1.1 Kombinasi Identifikasi Varian dengan Grafik S Salah satu teknik pengendalian kemajuan proyek adalah memakai kombinasi grafik S dan tonggak kemajuan (milestone). Milestone adalah titik yang dianggap menandai suatu peristiwa yang dianggap penting dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. Titik Milestone ditentukan pada waktu pembuatan perencanaan dasar yang disipakan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian kemajuan proyek. Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik S sangat efektif untuk mengendalikan pembayaran berkala. II - 9

Gambar 2.3 Menganalisa Varians dengan Grafik Kurva S (Soeharto, 1999) Besar Varians (komulatif) = 180 / 660 x 100% = 27,20 % Dari contoh dapat digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan proyek, untuk kegiatan akuntansi dan audit proyek. Pendekatan tersebut memberikan gambaran hasil kerja masa lalu dan menunjukkan perbandingan antara hasil pelaksanaan dan perencanaan. 2.3.2 Konsep nilai hasil Metode konsep nilai hasil (earned value concept) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek, sehingga efektifitas kegiatan tersebut dapat dicapai. Konsep perhitungan besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (budgeted cost of works performed). Tiga pendekatan yang dipakai pada konsep nilai hasil : 1. Biaya pekerjaan berdasarkan anggaran 2. Pekerjaan yang masih berlangsung 3. Indikator-indikator ACWP, BCWP, dan BCWS II - 10

Persamaan untuk nilai hasil (earned value) : = % penyelesaian x Anggaran Earned value analysis menggunakan 3 nilai dasar indicator pada tiap-tiap aktivitas: 1. The Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS) atau The Planned Value (PV) BCWS/PV adalah proporsi biaya yang direncanakan untuk dipergunakan oleh sebuah aktivitas. Atau anggaran biaya pekerjaan yang dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam periode tertentu (minggu atau bulan). BCWS = Pekerjaan yang dijadwalkan X Standar Volume X Standarbiaya atau harga per unit..(2.1)(soeharto, 1995) 2. The Actual Cost of Work Performanced (ACWP) atau The Actual Cost (AC), ACWP merupakan total biaya aktual yang terjadi selama melaksanakan penyelesaian aktivitas. Atau realisasi biaya pelaksanaan satu atau beberapa kegiatan dalam periode tertentu (minggu atau bulan) ACWP = Aktual Volume X Realisasi Biaya per unit..(2.2) (Soeharto, 1995) 3. The Budgeted Cost of Work Performanced (BCWP) atau The Earned Value (EV) BCWP merupakan prosentase dari budget yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan performa yang telah dicapai untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Atau anggaran biaya pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam periode tertentu (minggu atau bulan) BCWP = Pekerjaan telah dilaksanakan X Standar Volume X Standar Biaya atau Harga per unit..(2.3) (Soeharto, 1995) II - 11

Gambar 2.4 Kurva Earned Value (Meredith & Samuel J. Mantel, 2009) Dengan menggunakan 3 indikator (BCWS,BCWP dan ACWP), maka dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek. 2.3.2.1. Varians Biaya (CV) dan varians jadwal terpadu (SV) Varians Biaya / Cost Variance (CV) atau Penyimpangan Biaya, yaitu selisih biaya antara yang dianggarkan dengan Realisasi CV = BCWP ACWP (2.4) (Maromi & Indryani, 2015) Varians Jadwal / Schedule Variance (SV) atau Penyimpangan Jadwal, yaitu selisih waktu/durasi antara yang dianggarkan dengan Realisasi SV = BCWP BCWS (2.5) (Maromi & Indryani, 2015) Angka negatif biaya terpadu yang menunjukkan biaya lebih tinggi dari anggaran disebut Cost overrun. Sementara angka positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari pada anggaran, yang disebut Cost underrun. Demikian II - 12

halnya juga dengan jadwal, angka negatif berarti keterlambatan/biaya di atas anggaran, angka nol berarti cepat, dan angka positif berarti lebih cepat dari pada jadwal 2.3.2.2. Indeks produktifitas dan kinerja Indeks Kinerja Biaya / Cost Performance Index(CPI) CPI = BCWP.(2.6) (Maromi & Indryani, 2015) ACWP Indeks Kinerja Jadwal / Schedule Performance Index (SPI) SPI = BCWP...(2.7) (Maromi & Indryani, 2015) BCWS Bila angka kinerja: 1. Angka indeks kinerja kurang dari satu (< 1). Ini berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Bila anggaran dan jadwal sudah dibuat secara realistis, maka berarti ada sesuatu yang tidak benar dalam pelaksanaan pekerjaan. 2. Angka indeks kinerja dari satu (>1) Ini berarti kinerja pelaksanaan atau pelaksanaan proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih kecil dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana. 3. Angka indeks kinerja terlalu tinggi (makin besar perbedaannya dari angka satu) Ini berarti makin besar penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran, atau prestasi pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu diadakan pengkajian apakah mungkin perencanaan tidak realistis. 2.3.2.3. Perkiraan biaya penyelesaian proyek / Forecasting Kemajuan fisik aktual dihitung berdasarkan anggaran yang dialokasikan atau BCWP. Sedangkan pengeluaran tercatat pada sistem akuntansi atau ACWP. BCWP dan ACWP dapat memberikan proyeksi mengenai akhir proyek atas dasar angka yang diperoleh saat pelaporan. Pembuatan prakiraan biaya atau jadwal sangat bermanfaat II - 13

karena memberikan peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang bila kecenderungan yang ada saat ini (saat pelaporan) tidak mengalami perubahan. Sehingga tersedia kesempatan untuk mengadakan pembetulan. Rumus yang digunakan : a. Perkiraan biaya untuk pekerjaan yang tersisa / Estimate to complete (ETC) Yaitu perkiraan biaya yang masih harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek ETC = ( Anggaran keseluruhan proyek BCWP CPI ) (2.8) (Maromi & Indryani, 2015) b. Perkiraan total biaya proyek / Estimate at completion (EAC) Ramalan biaya akhir proyek yang dihitung pada saat review EAC = ACWP + ETC (2.9) (Maromi & Indryani, 2015) Gambar 2.5 Hubungan CPI dan SPI (Meredith & Samuel J. Mantel, 2009) II - 14

Tabel 2.1 Berbagai Kemungkinan Performa Proyek Bab II Tinjauan Pustaka Sumber : (Soeharto, 1995) Gambar 2.6. Berbagai Kemungkinan Performa Proyek (Meredith & Samuel J. Mantel, 2009) II - 15

2.4. Analisa Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan tugas akhir selama 10 tahun terakhir : Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir) NO Judul Author Jenis Tahun Metode Penelitian 1 Metode Earned Value untuk Muhammad Ieuzul Jurnal 2015 Pendekatan Analisis Biaya dan Waktu pada Maromi Kuantitatif Proyek Pembanguna Condotel Retno Indryani de Pasa Surabaya Hasil Penelitian Terjadi keterlambatan proyek sampai dengan minggu ke 67 karena hasil nilai SPI <1, dibutuhkan waktu 99 minggu (TE) untuk penyelesaian akhir proyek dengan nilai (ETC) RP. 29.124.569.975 2 Analisa Earned Value pada Proyek Vimala Hills Villa and Resort Bogor Yomelda Christiono Utomo Jurnal 2015 Pendekatan Kuantitatif Observasi Pada akhir peninjauan yaitu pada minggu ke-86, nilai kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar 0.58281. Hal ini menunjukan bahwa proyek mengalami keterlambatan sebesar 25,19% dari rencana awal proyek yang direncanakan sebesar 60,38% dengan realisasi sebesar 35,19%. Berdasarkan hasil analisa biaya, nilai CPI sebesar 0.92373 yang menunjukan bahwa biaya yang telah dikeluarkan melebihi biaya yang direncanakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek hingga akhir peninjauan antara lain : a. Kondisi cuaca lokasi proyek yang hampir setiap hari b. Tenaga kerja kontraktor pelaksana yang kurang dan keterlambatan material datang. c. Terjadi kesalahan pekerjaan sehingga pekerjaan harus diperbaiki dan membutuhkan waktu yang cukup lama. 3 Analisis Kinerja Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru SMKN 6 Balikpapan Noviar Anang Yahya Jurnal 2015 Pendekatan Kuantitatif Perbandingan grafi k kumulatif pada minggu ke-22 sampai minggu ke-26. Grafi k BCWP di atas grafi k BCWS, yang berarti pelaksanaan proyek lebih cepat dari jadwal rencana dan pelaksanaan proyek II - 16

selesai di minggu ke- 26. Pada minggu ke-22 sampai minggu ke-26 kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan pasangan lantai 1, 2, dan lantai 3. Pekerjaan mekanikal, pekerjaan instalasi air buangan, dan instalasi. 4 ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek ICB Civil Work Construction off Spillway of Countermeasures for Sedimen in Wonogiri) Agung Pamungkas, Sugiarto Sugiono Jurnal Studi kasus 2013 Pendekatan Kuantitatif Observasi Hasil analisis dengan menggunakan metode Earned Value Analysis terhadap waktu dan biaya pada Proyek Pembangunan Spillway di waduk Gajah Mungkur wonogiri adalah: 1. Total biaya pelaksanaan proyek berdasarkan nilai hasil Rp 65,119,105,506.54 sehingga di minggu ke 13 mengalami kerugiaan sebesar Rp 1,286,354,372.41. 2. Total biaya konstruksi dengan memperhitungkan bunga selama masa konstruksi adalah 9,225,434,496,93. 3. Prakiraan waktu penyelesaian proyek apabila menggunakan perhitungan komulatif, berdasar minggu ke-109 adalah 448,67 hari (29 februari 2014), sedangkan waktu rencana adalah 469 hari (30 juni 2013). Hal ini menunjukkan bahwa waktu penyelesaian lebih cepat 21 hari dari yang direncanakan, dengan biaya Rp101,828,845,159.98 dengan dana tersisa Rp 37,528,171,410.02. 5 ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT BANYUMANIK II DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) DAN PROJECT EVALUATION REVIEW TECHNIQUE (PERT) Aries Susanty, Adi Luhung Pekerti, Diana Puspita Sari Jurnal 2016 Pendekatana Kuantitatif Observasi 1. Hasil perhitungan dengan menggunakan EVA menunjukkan bahwa sisa kegiatan dalam proyek diperkirakan akan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 118 hari atau pada tanggal 14 Mei 2016 apabila kondisi kinerja proyek seperti pada saat pelaporan ini dibuat. Dalam hal ini, proyek akan terlambat dari target awal, yaitu pada tanggal 17 Januari 2016. 2. Proyek diperkirakan akan memerlukan dana penyelesaian sebesar Rp 21.080.028.070 atau proyek akan kekurangan dana sebesar Rp 1.721.211.278,13 dari anggaran awal yang telah ditetapkan sebesar Rp19.358.816.791,79 3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metoda PERT dapat disimpulkan bahwa, jika sisa kegiatan proyek dipercepat dan proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu 117 hari, maka total biaya yang diperlukan adalah Rp.4.787.828.482 II - 17

6 EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Balaikota Surakata Dwi hartono Delan Suharto Jurnal 2007 Pendekatan Kuantitantif Terjadi penyimpangan waktu penyelesaian proyek, dimana pada pelaporan tanggal 7 Februari 2003 proyek selesai tanggal 1 Agustus 2003, dan pelaporan tanggal 7 April 2003 selesai tanggal 26 Juli 2003, sedangkan pada pelaporan tanggal 12 Mei 2003 proyek diperkirakan selesai tepat waktu, yaitu tanggal 22 Juli 2003 Besar prakiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sampai akhir proyek adalah : pada Pelaporan Tanggal 7 Februari 2003 Rp7.737.903.910 Pelaporan Tanggal 7 April 2003 Rp7.707.194.590 Pelaporan Tanggal 12 Mei 2003 Rp 7.648.147.210 sedangkan anggararan awal proyek Rp 7.750.254.270.. 7 KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO Alfian Rismawan Ike Pontiawaty, Budiono \Jurna l 2013 Pendekatan Kuantitatif Observasi Berdasarkan parameter BCWS, BCWP dan ACWP diperoleh nilai CV (Cost Variance) Rp 5.457.337.636,9072. Nilai SV (Schedule Variance) Rp (-) 67.550.489.315,7929. Nilai ECAC (Estimated Cost At Completion) Rp 438.147.179.835,9170 < BAC (Budget At Completion) Rp 479.054.304.123,31. Nilai ETAC (Estimated Time At Completion) 15,2848 Bulan > TAC (Target At Completion) 10 Bulan. Hasil tersebut menunjukan proyek mengalami keterlambatan tetapi biaya akhir lebih rendah dari biaya yang direncanakan. 8 Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek S. Y. Pujihastuti M. Priyo Jurnal 2013 Pendekatan Kuantitatif Observasi Analisis keseluruhan proyek adalah menganalisis tentang hasil pada minggu terakhir pelaksanaan proyek. Pada minggu terakhir atau minggu ke-20 menunjukkan hasil analisis yaitu on coston schedule Pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan atau percepatan dan juga tidak menghasilkan untung ataupun Merugi 9 KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN Marzuki Jurnal 2014 Pendekatan Kuantitatif Observasi 1. Kinerja biaya proyek PIP di 15 desa berdasarkan Earned Value Analysis (EVA) dapat dikategorikan baik, dimana hasil analisis didapatkan dari indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 0.96 1.15. II - 18

INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA Eldina Fatimah Ibnu Abbas Majid 2. Kinerja waktu proyek PIP di 15 desa berdasarkan Earned Value Analysis (EVA) dapat dikategorikan buruk, dimana hasil analisis didapatkan dari indeks kinerja waktu (sebesar 0.06 1.00. Ratarata indeks SPI sebesar 0.57 dimana indeks normal 1.00 (proyek tepat waktu rencana) 10 ANALISA PENERAPAN METODE EARN VALUE dan PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Gedung IGD RSUD Sunan Kalijaga, Demak) Talitha Zhafira Mandiyo Priyo Surya Budi Lesmana Jurnal - Pendekatan Kuantitatif Observasi 1. Pada minggu ke-19 menunjukkan bahwa Schedule Varians bernilai positif yang berarti proyek tidak terlambat pada minggu tersebut, sedangkan Cost Variance bernilai positif yang berarti biaya yang digunakan masih di bawah biaya rencana proyek. Nilai SV = Rp. 854.526.800,74, dan nilai CV = Rp. 1.425.777.298,00, artinya nilai SV dan CV ini menunjukkan bahwa proyek tidak terlambat dari jadwal yang direncanakan dan mengeluarkan biaya yang lebih rendah dari anggaran biaya. 2. Nilai indeks performansi pada minggu ke-19 adalah nilai Schedule Performance Index = 1,215. Sedangkan nilai Cost Performance Index = 1,418, artinya menunjukkan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari jadwal rencana dan pengeluaran biaya lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. (Sumber : Pengolahan Oleh Penulis) II - 19

Adapun untuk Keyword dan Variable didalam peneleitian terdahulu yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Tabel Hubungan Judul dengan Keyword pada Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir) No Judul Keyword Penelitian Earned Biaya Waktu Kinerja Proyek Pengendalian Evaluasi Laporan Analisi Performance Value Proyek Konstruksi Proyek Proyek Varian Indeks 1 Metode Earned Value untuk Analisis Biaya dan Waktu pada Proyek Pembanguna Condotel de Pasa Surabaya 2 Analisa Earned Value pada Proyek Vimala Hills Villa and Resort Bogor 3 Analisis Kinerja Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru SMKN 6 Balikpapan 4 ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek ICB Civil Work Construction off Spillway of Countermeasures for Sedimen in Wonogiri) X X X X X X X X X X X X 5 ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN X X X II - 20

RUMAH SAKIT BANYUMANIK II DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) DAN PROJECT EVALUATION REVIEW TECHNIQUE (PERT) 6 EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Balaikota Surakata 7 KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO 8 Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek 9 KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN X X X X X X X X X X X X X X X X II - 21

INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA 10 ANALISA PENERAPAN METODE EARN VALUE dan PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Gedung IGD RSUD Sunan Kalijaga, Demak) X X X X X (Sumber : Pengolahan Oleh Penulis) II - 22

Tabel 2.4 Tabel Hubungan Judul dengan Variabel Penelitian pada Penelitian Terdahulu (10 tahun terakhir) Variabel Penelitian Waktu Rancangan Biaya Tenaga Faktor Bahan Progress Jam Analisis Analisis Variasi No Judul Observasi Anggaran Aktual Kerja Keterlambatan dan Aktual Kerja Harga Kegiatan Lokasi Penelitian Biaya Mingguan / / Kemajuan Material Mingguan Satuan Konstruksi Penelitian Bulanan / Bulanan 1 Metode Earned Value untuk Analisis Biaya dan Waktu pada Proyek Pembanguna Condotel de Pasa Surabaya 2 Analisa Earned Value pada Proyek Vimala Hills Villa and Resort Bogor 3 Analisis Kinerja Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru SMKN 6 Balikpapan 4 ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek ICB Civil Work Construction off Spillway of X X X X X X X X X X X X X X X X II - 23

Countermeasures for Sedimen in Wonogiri) 5 ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT BANYUMANIK II DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) DAN PROJECT EVALUATION REVIEW TECHNIQUE (PERT) 6 EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Balaikota Surakata 7 KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO X X X X X X X X X X X X X X X X II - 24

8 Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek 9 KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA 10 ANALISA PENERAPAN METODE EARN VALUE dan PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Gedung IGD RSUD Sunan Kalijaga, Demak) X X X X X X X X X X X X X X (Sumber : Pengolahan Oleh Penulis) Dari tabel 2.2 dan 2.4 dapat terlihat beberapa hubungan antara variabel Y (hasil penelitian jurnal) dan variabel X (variabel yang berpengaruh pada penelitian), maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sangat berpengaruh pada poin-poin tertentu pada variabel X. oleh karena itu II - 25

penulis menentukan variabel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah variabel yang paling banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian yaitu : 1. Waktu melakukan observasi 2. Rancangan anggaran biaya 3. Factor keterlambatan/kemajuan proyek 4. Progress actual mingguan 5. Biaya actual mingguan Dari variabel-variabel ini penulis dapat mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang telah ditentukan. II - 26