BAB 1 PENDAHULUAN. Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan maka untuk mengelola faktor - faktor produksi tersebut di atas haruslah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sekarang ini sedang berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

DCD"K" RGPFCJWNWCP" Sejalan dengan era globalisasi yang juga mempengaruhi kemajuan

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan industri baru bermunculan dengan berbagai macam bentuk,

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks operasi

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. hidup suatu perusahaan dan juga menjadi sumber pendapatan yang utama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Untuk dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat berkembang paling tidak dapat bertahan, perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian Indonesia sampai saat ini masih belum stabil. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara berbagai perusahaan akan semakin meningkat. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini banyak perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini negara kita sedang mengalami berbagai masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan sediaan. Tanpa adanya sediaan, para pengusaha akan dihadapkan

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan manufaktur tidak dapat terlepas dari masalah biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis saat ini bergerak dengan sangat cepat dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan suatu produk menuntut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis mengalami tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, karena itu diperlukannya hal yang paling utama yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, persaingan merupakan hal yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pada situasi perekonomian yang sedang diwarnai oleh persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik dasar industri modern, sebab pada dasarnya pengendalian yang efektif terutama faktor - faktor seperti: manusia, bahan, mesin, dan uang merupakan aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup perusahaan. Sejalan dengan perkembangan suatu perusahaan maka untuk mengelola faktor - faktor produksi tersebut di atas haruslah dipertimbangkan suatu sistem pengendalian yang dapat menunjang seluruh aktivitas perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Sebuah sistem pengendalian juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa suatu organisasi melibatkan individu - individu yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilupakan adalah bahwa individu sebagai makhluk pribadi juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pribadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai,oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian kerja sehingga tujuan individu dapat selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai tujuan tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik (Halim, dkk, 2002). 1

Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju. Hal ini terbukti dari banyaknya industri baru yang memproduksi berbagai macam produksi. Dengan demikian kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak. Di lain pihak kegiatan lain perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sistem pengendalian bahan baku sebagai bagian yang sangat vital dalam perusahaan. Pada akhirnya sistem pengendalian bahan baku ini harus diselaraskan dengan semua unsur perusahaan tanpa terkecuali. Pentingnya pengendalian bahan baku dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan produksi barang harus ada bahan baku. Oleh karena itu di dalam dunia usaha masalah bahan baku merupakan masalah yang sangat penting. Agar jangan sampai terjadi keterlambatan ketersediaan bahan baku, maka harus diadakan penentuan persediaan bahan baku secara baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Yamit (1998: 216) yang menyatakan bahwa Persediaan bahan baku sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam pabrik. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap 2

keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga masalah ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga. Cara penyelenggaraan persediaan bahan baku berbeda beda untuk setiap perusahaan, baik dalam jumlah unit persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan, waktu penggunaannya, maupun jumlah biaya untuk membeli bahan baku tersebut. Paling sedikit ada tiga alasan perlunya persediaan bahan baku bagi perusahaan, yaitu (Yamit, 1998: 216): 1. Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak). 2. Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier. 3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu. Untuk menghadapi ketiga unsur ketidakpastian tersebut, pihak perusahaan harus mampu mengantisipasinya. Antisipasi tersebut berkaitan erat dengan tujuan diadakannya persediaan bahan baku, yaitu (Yamit, 1998 : 216) : 1. Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan. 3

2. Untuk memperlancar proses produksi. 3. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (Stock Out). 4. Untuk menghadapi fluktuasi harga. Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan, yaitu harus menanggung biaya maupun risiko yang berkaitan dengan persediaan (Yamit, 1998: 216). Terjadinya kekurangan persediaan material atau tidak adanya material pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan jalannya aktivitas terhenti, sebaliknya terlampau banyaknya persediaan material akan mengakibatkan tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor kerugian bagi perusahaan. PT. PINDAD (persero) merupakan sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak di bidang persenjataan. Untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif, sangat dibutuhkan sistem pengendalian manajemen yang meliputi seluruh bagian perusahaan. Yang dimaksud dengan hal tersebut adalah bahwa sistem pengendalian manajemen yang ada, tidak hanya dilakukan pada aspek - aspek yang bersifat keorganisasian saja, atau hanya pada aspek - aspek yang memberi pemasukan saja, tetapi juga pada aspek aspek yang memberikan beban pengeluaran bagi perusahaan. Salah satu bagian yang menjadi sumber pengeluaran yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan adalah dalam hal persediaan bahan baku. Dalam hal ini 4

sangat penting bagi perusahaan untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan bahan baku agar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, terjamin kontinuitasnya, serta efektivitas produksi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sistem pengendalian manajemen di PT. PINDAD (Persero), dimana hasil penelitian akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Persediaan Bahan Baku Guna Menunjang Efektivitas Produksi pada PT. PINDAD (Persero) Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan sistem pengendalian manajemen atas persediaan bahan baku dalam PT. PINDAD telah memadai? 2. Apakah persediaan bahan baku pada PT. PINDAD telah dilaksanakan secara efektif? 3. Seberapa besar peranan sistem pengendalian manajemen dalam persediaan bahan baku guna menunjang efektivitas produksi? 5

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kememadaian sistem pengendalian atas persediaan bahan baku yang dilaksanakan PT. PINDAD (persero). 2. Untuk mengetahui apakah persediaan bahan baku telah dilaksanakan secara efektif pada PT. PINDAD (persero). 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan sistem pengendalian manajemen dalam persediaan bahan baku guna menunjang efektivitas produksi pada PT. PINDAD (persero). 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi: 1. Perkembangan Ilmu Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perkembangan sistem pengendalian manajemen khususnya bidang pengadaan bahan baku dan menambah pengetahuan yang lebih luas. 2. Perkembangan penelitian Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan pembaca mengenai peranan sistem pengendalian manajemen dan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini. 6

3. Kegunaan Praktis Memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan untuk menilai pengendalian manajemen yang telah ada, melakukan koreksi dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam perusahaan sehubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku. 1.5 Kerangka Pemikiran Persediaan bahan baku yang baik bermanfaat bagi manajemen dan persediaan bahan baku yang efektif akan mengurangi terjadinya kekeliruan dan penyelewengan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan antara biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang akan diterima. Kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dapat dipertahankan apabila perusahaan menganggap penting serta memperhatikan masalah efisiensi. Agar eksistensi perusahaan dapat dipertahankan, manajemen bertugas untuk merencanakan dan mengawasi aktivitas perusahaan. Eksistensi perusahaan dapat dicapai melalui perolehan laba yang layak dan diusahakan meningkat dari tahun ke tahun. Usaha untuk meningkatkan laba dapat ditempuh dengan cara menaikkan volume penjualan, menaikkan harga jual, dan melakukan penekanan terhadap biaya yang dikeluarkan. Alternatif untuk menekan biaya lebih mudah dilaksanakan karena biaya merupakan faktor internal perusahaan. Manajemen yang bijaksana akan melakukan perencanaan dan pengendalian biaya 7

agar dalam jangka waktu yang panjang perusahaan dapat beroperasi secara berkesinambungan. Salah satu jenis biaya yang harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik adalah biaya pengelolaan bahan baku. Perusahaan harus selalu memperhatikan persediaan bahan baku agar kualitasnya tetap baik dan berada pada tingkat yang optimum, yaitu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Persediaan yang terlalu tinggi menyebabkan resiko kerusakan dan penurunan harga, disamping pemborosan biaya karena dana yang tertanam dalam persediaan terlalu tinggi. Sedangkan persediaan yang terlalu rendah menyebabkan perusahaan mengalami kerugian akibat kekurangan persediaan bahan baku sehingga menghambat jannya proses produksi, yang akhirnya menyebabkan tidak dapat dilakukannya penjualan dan hilangnya kepercayaan dari para pelanggan. Dalam hubungannya dengan pengelolaan persediaan bahan baku, Wilson dan Campbell dalam bukunya yang diterjemahkan oleh TjinTjin F.Tjendera (1996: 428) mengatakan bahwa: Operasi bahan yang efektif meliputi fungsi pengelolaan persediaan untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan pada tingkat yang optimum. Dengan kata lain, fungsi pengelolaan persediaan meliputi dua kegiatan inti, yaitu perencanaan dan pengendalian persediaan. Selanjutnya, Wilson dan Campbell dalam bukunya diterjemahkan oleh Tjintjin F. Tjendera (1996: 428) mengatakan bahwa: Perencanaan persediaan berhubungan dengan penentuan komposisi persediaan, penentuan waktu atau penjadwalan. Serta lokasi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan perusahaan yang 8

diproyeksikan. Pengendalian persediaan meliputi pengendalian kualitas dan jumlah dalam batas batas yang telah direncanakan dan perlindungan fisik persediaan. Persediaan bahan baku dikatakan terkelola dengan baik apabila memenuhi kondisi kondisi sebagai berikut: jumlah bahan baku mendukung kontinuitas proses produksi, kualitas bahan baku mendukung kualitas hasil produksi, biaya memiliki persediaan dan investasi modal dalam bahan baku berada pada tingkat minimum, serta menekan resiko kecurangan atau kecurian persediaan. Informasi tentang persediaan yang cukup, dapat dimengerti, terpercaya, dan tersedia tepat waktu sangat diperlukan dalam pengelolaan persediaan bahan baku yang efektif. Dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen memegang peranan penting dengan menyediakan dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Dengan demikian, kelemahan yang terdapat dalam pengelolaan persediaan bahan baku dapat diketahui dan manajemen dapat segera mengevaluasi dan mengambil langkah perbaikan yang diperlukan. Dari uraian diatas, penulis mengajukan penelitian dengan hipotesis: Sistem Pengendalian Manajemen Atas Persediaan Bahan Baku Yang Dilaksanakan Dengan Memadai Pada PT.PINDAD (Persero), Akan Berperan Terhadap Efektivitas Produksi. 9

1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti, dan memberikan saran-saran atau rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ditemukan. Karena penelitian ini dilakukan pada satu perusahaan saja dan masalah yang diteliti bersifat khusus, maka penulis menggunakan metode studi kasus, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data primer atau data sekunder. Untuk menunjang metode tersebut, penulis memperoleh sumber data yang diperoleh dari: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu melakukan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga diperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Untuk itu dilakukan kegiatan pemeriksaan operasional yang meliputi pengenalan akan kegiatan usaha perusahaan, pengumpulan data mengenai kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah: a) Mengajukan kuesioner, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis tentang hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam penelitian ini. 10

b) Wawancara langsung dengan bagian pengadaan terkait dengan masalah yang diteliti oleh penulis. c) Mengumpulkan dan mengamati dokumen, antara lain: Persediaan bahan baku Data produksi Data penjualan Sistem pengendalian manajemen pada sistem persediaan perusahaan Data karyawan Sejarah singkat perusahaan Struktur organisasi perusahaan 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu aktifitas pengumpulan data sekunder dengan membaca dan mempelajari buku-buku serta referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan maka penulis melakukan penelitian di PT. PINDAD (Persero) yang berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto No.517 Bandung 40284. Penelitian ini dimulai pada bulan April 2008 sampai dengan terselesaikannya penyusunan skripsi ini. 11