FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L) DENGAN PEMANIS SUKROSA- LAKTOSA-ASPARTAM

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum, Ruiz & Pav) DENGAN VARIASI PEMANIS

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM BIJI DURIAN (Durio zibethinus, Murr) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

FORMULASI KOMBINASI PEMANIS SUKROSA DAN ASPARTAM TERHADAP SIFAT FISIK TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantina L.

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

THE EFFECT OF ASPARTAME AND SUCROSE AS SWEETENER AND DURIAN SEED S STARCH AS A BINDING AGENT IN ETHANOL EXTRACT 95% BETLE LEAF LOZENGES

Uji Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) dengan Bahan Pengikat PVP (Polivinilpirolidon) secara Granulasi Basah

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlahan agar mendapatkan efek lokal (Mohr, 2009), parameter yang perlu

tradisional, daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam perkawinan adat Jawa (Anonim, 2010). Umumnya masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG UMBI PORANG (Amorphophallus oncophyllus) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I PENDAHULUAN

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata N.) SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN KOMBINASI MANITOL SORBITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM BIJI DURIAN

BAB II. STUDI PUSTAKA...4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK DAUN GEDI HIJAU (Abelmoschus manihot) DENGAN METODE GRANULASI BASAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR SECARA INTRAGRANULAR, EKSTRAGRANULAR, DAN KOMBINASINYA

Rika Widyapranata, Siti Aisiyah,Yunita Ayuningtyas Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Jl. Let. Jen. Sutoyo, Mojosongo, Surakarta ABSTRAK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

PEMBUATAN TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAGA

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI

EFFECT OF TRAGACANTH AS BINDING AGENTS TO GINGER (Zingiber officinale Roxb.) lozenges

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Sirih Hijau

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

ABSTRAK. Kata kunci : daun sirih hijau, tablet hisap, granulasi basah, gelatin ABSTRACT

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

UJI SIFAT FISIK FORMULASI TABLET ANTI DIABETES EKSTRAK PARE

PENGARUH VARIASI KADAR GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

PENGARUH PENAMBAHAN AVICEL PH 101 TERHADAP SIFAT FISIS TABLET EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum. L) SECARA GRANULASI BASAH

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 01 April 2011 ISSN PENGARUH MANITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI YANG DIVARIASIKAN TERHADAP SIFAT FISIK TABLET ANTASIDA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) DENGAN VARIASI PEMANIS MANITOL DAN LAKTOSA

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET PERCOBAAN 2 EVALUASI GRANUL

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

NASKAH PUBLIKASI FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT GELATIN MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) Yetti O.K, Sri Handayani, Surban

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM GARUT (Maranta arundinaceae Linn) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PATI BIJI ALPUKAT

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PATI BIJI ALPUKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

Beberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan

POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.

FORMULASI TABLET EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-LAKTOSA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dulu. Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya, kandungan daun sirih

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh orang dewasa maupun anak-anak. Loratadin merupakan salah satu jenis

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

OPTIMASI TABLET HISAP EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN METODE RANCANGAN FAKTORIAL

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah. Aktivitas

Inding Gusmayadi, Nella Azwar *)

OPTIMASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN JATI BELANDA

FORMULASI TABLET KUNYAH DARI EKSTRAK ETANOL CABAI RAWIT

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

PENGARUH VARIASI KADAR GETAH SAGU (Metroxylon sagus Rottb) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PELEPASAN TABLET DEXAMETHASON

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Asam Sitrat Terhadap Sifat Fisik Granul Effervescent Sari Buah Naga (Hylocereus undatus)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

a. Pemeriksaan Organoleptis b. Uji Susut Pengeringan... 25

FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIS TABLET VITAMIN C DENGAN METODE GRANULASI KERING

Pengaruh Bahan Pengikat Amylum Tritici dan Cma-Na terhadap Sediaan Tablet yang Mengandung Ekstrak Air dan Etanol Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa L.

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

FORMULASI TABLET DISPERSIBEL EKSTRAK KERING DAUN SUKUN DENGAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI PENGHANCUR SECARA METODE GRANULASI KERING

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN PULVIS GUMMI ARABICI (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KONSENTRASI PATI BIJI DURIAN SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT

PENGARUH PENGEMPAAN ULANG PADA STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGISI-PENGIKAT TABLET KEMPA LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanaman obat di Indonesia. Dalam penelitian sebelumnya telah terbukti bahwa

Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan

Transkripsi:

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM Akhmad Jazuli, Yulias Ninik Windriyati, Sugiyono Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang ABSTRAK Sirih merah (Piper crocotum Ruiz & Pav.) adalah salah satu tanaman obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit diantaranya batuk. Untuk memudahkan penggunaan maka dibuat dalam bentuk sediaan tablet hisap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah dengan pemanis sorbitol-laktosaaspartam dan respon rasanya. Ekstrak daun sirih merah diperoleh secara perkolasi dengan penyari etanol 70%. Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan 5 formula yang mengandung pemanis sorbitol-laktosa sebagai fase internal yakni : FI (0%-82%), F II (20,5%-61,5%), F III (41%-41%), F IV (61,5%-20,5%), F V (82%-0%) dan aspartam sebagai fase eksternal sebanyak 10%. Granul diuji sifat fisiknya meliputi kecepatan alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Tablet hisap diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu melarut dan uji tanggapan rasa. Data tersebut dibandingkan dengan Farmakope Indonesia dan pustaka lainnya. Selain itu data sifat fisik tablet dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskal Wallis, dilanjutkan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Uji tanggapan rasa dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemanis sorbitol-laktosa-aspartam menghasilkan tablet hisap yang memenuhi persyaratan sifat fisik tablet. Formula V dengan sorbitol-laktosa (82%-0%) dan aspartam 10% dapat diterima oleh 90% responden. Kata kunci : Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah, Sorbitol-laktosa-aspartam, Tablet hisap,. 1. PENDAHULUAN Salah satu jenis tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat adalah sirih merah. Tanaman sirih merah mulai dikenal orang karena manfaat dan khasiatnya diantaranya sebagai obat batuk (Sudewo, 2010). Senyawa kimia yang terkandung dalam daun sirih merah adalah flavonoid, alkaloid, saponin, tanin (Agoes, 2010), polifenolat (Syahida, 2011). Penelitian oleh Syahida (2011), menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah pada konsentrasi 0,3% mempunyai aktivitas mukolitik setara dengan asetilsistein 0,1%. Daun sirih merah dibuat dalam bentuk ekstrak karena ekstrak merupakan bahan baku obat yang efektif dan efisien. Ekstrak daun sirih merah mempunyai rasa yang sangat pahit dan getir (Sudewo, 2010), maka harus dibuat ke dalam sediaan yang mampu menutupi rasa tidak menyenangkan dari sirih merah sehingga bisa lebih acceptable. Tablet hisap merupakan suatu sediaan padat yang dimaksudkan untuk hancur perlahan-lahan di dalam mulut dengan komponen-komponen penyusunnya antara lain zat aktif, bahan tambahan serta bahan pemanis untuk menimbulkan kesan menyenangkan di dalam mulut. Sediaan ini absorbsinya cepat dan ditujukan untuk memberikan efek lokal, namun bisa juga digunakan untuk memberikan efek sistemik (Mohr, 2009). Penelitian Arumsari (2013) mengungkapkan bahwa kombinasi pemanis sorbitolaspartam pada tablet hisap dengan konsentrasi tertinggi yaitu aspartam 10%-sorbitol 20% belum mampu menutupi rasa pahit dari ekstrak etanol daun sirih merah. Sorbitol merupakan pemanis alami yang biasa digunakan untuk formulasi tablet secara granulasi basah serta 91

kempa langsung dan mempunyai karakteristik yang sangat higroskopis dan mudah larut di dalam air (Depkes RI, 1995). Laktosa merupakan gula susu yang berfungsi sebagai bahan pengisi sekaligus pemanis (Banker dan Anderson, 1986). Aspartam mempunyai intensitas kemanisan 180-200 kali sukrosa dan merupakan serbuk yang larut perlahan-lahan di dalam air (Wang, 2005). Pembuatan tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah menggunakan kombinasi pemanis sorbitol-laktosa-aspartam ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah baik sifat fisik tablet hisap maupun tanggapan respondennya. 2. METODE PENELITIAN Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain perangkat perkolasi (IWAKI PYREX), rotary evaporator (HEIDOLPH), mesin tablet single punch (KORSCH), hardness tester (ERWEKA), friability tester (ERWEKA), alat alat gelas (IWAKI PYREX) dan pendukung lainnya. Bahan-bahan untuk membuat ekstrak : daun sirih merah, etanol 70%, sorbitol, amylum, laktosa, aspartam, magnesium stearat, mentol dan air suling. Kecuali dinyatakan lain, seluruh bahan yang digunakan mempunyai kualitas farmasetis. 2.a. Pembuatan ekstrak etanol daun sirih merah Daun sirih merah diperoleh dari Salatiga, dipetik pada waktu pagi hari pada saat tanaman berumur 4 bulan dan dideterminasi. Simplisia kering diblender dan diayak. Serbuk daun sirih merah diekstraksi dengan metode perkolasi. Ekstrak cair yang diperoleh diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak kental yang dihasilkan diperiksa secara organoleptis dan diperiksa susut pengeringannya. 2.b. Pembuatan tablet hisap dengan metode granulasi basah Formula tablet hisap dapat dilihat pada tabel I. Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan cara mencampurkan bahan-bahan yaitu ekstrak etanol daun sirih merah, sorbitol, laktosa, mucilago amyli hingga terbentuk massa granul yang baik. Granul kering selanjutnya diayak dengan ayakan mesh 16 kemudian dilakukan pemeriksaan sifat fisik granul yaitu kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas. Granul kemudian ditambahkan aspartam tiap formula 10%, mentol dan magnesium stearat ke dalam granul secara eksternal. Selanjutnya granul dibuat tablet menggunakan mesin tablet single punch dengan bobot tablet 1000 mg. Tablet yang dihasilkan diperiksa sifat fisiknya meliputi : keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut, serta tanggapan responden. Data sifat fisik granul dan tablet yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratan yang ada di dalam kepustakaan. Data sifat fisik tablet dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Pemeriksaan tanggapan responden dianalisis secara deskriptif. Tabel I. Formula Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah dengan Pemanis Sorbitol-laktosa-aspartam Bahan (mg) F I F II F III F IV F V Ekstrak kental 30 30 30 30 30 Laktosa 820 615 410 205 - Sorbitol - 205 410 615 820 Mucilago q.s q.s q.s q.s q.s Amyli Menthol 20 20 20 20 20 Mg Stearat 30 30 30 30 30 Aspartam 100 100 100 100 100 Total 1000 1000 1000 1000 1000 92

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.a. Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Daun sirih merah segar sebanyak 9,93 kg setelah dikeringkan menyusut menjadi 1740 gram daun sirih merah kering, sehingga rendemen simplisia daun sirih merah adalah : Ekstrak etanol daun sirih merah dibuat dengan metode perkolasi karena merupakan metode penyarian dengan cara dingin sehingga tidak merusak zat aktif yang terkandung dalam daun sirih merah. Perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan cara evaporasi ekstrak cair menggunakan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental. Bobot ekstrak kental yang diperoleh adalah 350 gram dari 1,11 kg serbuk daun sirih merah, sehingga diperoleh rendemen ekstrak kental : 350 gram x 100% = 31,53 % 1110 gram Hasil pemeriksaan organoleptis, ekstrak mempunyai bentuk seperti pasta kental, berwarna hijau kehitaman, rasa sangat pahit dan getir serta bau yang khas. Hasil pemeriksaan susut pengeringan sebesar 6,4%. Hasil tersebut memenuhi syarat susut pengeringan ekstrak kental yakni <30%. 3.b. Sifat Fisik Granul Pemeriksaan sifat fisik granul meliputi kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas. Data sifat fisik granul tersaji pada tabel II berikut. Tabel II. Data Sifat Fisik Granul Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Sifat Fisik Granul Formula I II III IV V Kecepatan alir 13,00 13,64 12,64 13,30 13,57 (gram/detik) SD 0,44 0,11 0,76 1,38 1,33 Sudut diam 29,10 29,11 31,91 30,71 30,71 ( ) SD 0,74 1,93 0,19 1,73 2,05 Kompresibilita 16,67 17,67 16,00 19,00 17,33 s (%) SD 1,15 0,58 2,00 1,00 0,58 3.c. Sifat Fisik Tablet Hisap Tablet hisap diperiksa sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut. Hasil penelitian diperoleh data sifat fisik tablet hisap yang tersaji pada tabel III. 93

Tabel III. Data Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah dengan Pemanis Sorbitol-laktosa-aspartam Sifat Fisik Tablet Bobot Tablet (gram) Kekerasan Tablet (kg) Formula Formula II Formula Formula Formula I III IV V 1,046 1,037 1,060 1,052 1,037 SD 0,018 0,015 0,029 0,018 0,026 CV (%) 0,017 0,015 0,027 0,017 0,025 12,40 17,08 15,48 12,00 13,66 SD 0,86 1,17 0,69 1,98 0,78 Kerapuhan Tablet (%) Waktu Melarut (menit) 0,342 0,025 0,034 0,047 0,044 SD 0,22 0,02 0,005 0,009 0,01 9,2 8,25 7,7 7,95 8,15 SD 1,36 1,48 2,10 1,87 1,59 3.c.1. Keseragaman bobot Hasil pemeriksaan keseragaman bobot menunjukkan bahwa pada formula I sampai V hanya ada satu tablet pada formula V yang menyimpang lebih dari 5% dan tidak ada satupun tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya, sehingga semua formula tablet memenuhi syarat keseragaman bobot. Hasil uji Kruskal Wallis untuk keseragaman bobot tablet hisap diketahui nilai signifikansi adalah sebesar 0,005 < 0,05 artinya ada perbedaan bobot antar formula. Uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan keseragaman bobot pada formula II dengan formula III dan IV, formula III dengan formula V, dan formula IV dengan formula V. 3.c.2. Kekerasan tablet Kekerasan tablet hisap yang baik adalah 10 kg sampai 20 kg (Parrott, 1971). Berdasarkan persyaratan tersebut maka kelima formula telah memenuhi persyaratan kekerasan tablet hisap. Hasil uji Kruskal Wallis untuk kekerasan tablet hisap diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,01<0,05 artinya ada perbedaan kekerasan tablet hisap antar formula. Uji ini dilanjutkan dengan uji Mann Whitney terjadi perbedaan kekerasan antara formula I dengan formula II, III, dan V, formula II dengan formula III, IV dan V, formula III dengan formula IV dan V. Sorbitol dapat meningkatkan kekerasan tablet hisap karena sorbitol yang sifatnya sangat higroskopis akan meningkatkan kelembaban massa granul. Kekompakan dan kekerasan tablet akan bertambah ketika aspartam mengisi ruang antar granul. Peningkatan jumlah sorbitol pada penelitian ini tidak diikuti peningkatan kekerasan tablet karena pengaruh penambahan mucilago amyli sebagai pengikat yang jumlahnya berbeda-beda. Pengikat berfungsi memberikan kohesivitas yang diperlukan untuk mengikat partikelpartikel padat di bawah pengempaan, untuk membentuk tablet yang kompak. 3.c.3. Kerapuhan tablet Persen bobot yang hilang selama pemeriksaan kerapuhan tidak boleh melebihi 0,8% (Voigt, 1984). Pada tabel 3, semua formula menghasilkan tablet yang kuat dan tidak mudah terkikis karena persentase kerapuhannya < 0,8%. Kerapuhan tablet pada formula I persentasenya paling besar dibandingkan dengan formula lainnya. Sorbitol yang sifatnya sangat higroskopis akan meningkatkan kelembaban massa granul, sehingga menghasilkan tablet yang keras dengan persentase kerapuhan kecil. 94

Namun karena formula I tidak mengandung sorbitol maka kerapuhannya paling besar dibanding formula lainnya. Hasil uji Kruskal Wallis untuk kerapuhan tablet hisap diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,063>0,05 artinya tidak ada perbedaan kerapuhan antar semua formula tablet hisap. 3.c.4. Waktu melarut Waktu melarut yang ideal bagi tablet hisap adalah sekitar 5-10 menit (Siregar dan Wikarsa, 2010). Semua formula memiliki waktu melarut yang sesuai antara 5-10 menit. Hasil uji Kruskal Wallis untuk waktu melarut tablet hisap diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,078>0,05 artinya tidak ada perbedaan waktu melarut secara signifikan antara formula tablet hisap yang dihasilkan. Kekerasan dan kerapuhan tablet sangat berpengaruh terhadap lamanya tablet melarut di dalam mulut. Selain itu, karakteristik kelarutan bahan penyusun tablet juga mempengaruhi waktu melarut tablet hisap. 3.d. Tanggapan Responden 3.d.1. Pemeriksaan tanggapan responden terhadap rasa dari tablet hisap Pemeriksaan tanggapan responden bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan pemanis pada formulasi tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah. Hasil pemeriksaan tanggapan responden terhadap rasa dari tablet hisap dapat dilihat pada tabel IV. Tabel IV. Hasil Tanggapan Responden terhadap Rasa dari Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah dengan Pemanis Sorbitol-laktosa-aspartam Rasa Formula Formula II Formula Formula Formula V I III IV Sangat - - - 2 7 Manis Manis - 2 2 14 10 Kurang - 7 10 4 3 Manis Pahit 20 11 8 - - Total 20 20 20 20 20 Formula I seluruh responden menyatakan tablet hisap pahit, hal ini disebabkan karena pada formula I hanya mengandung pemanis laktosa 82% dan aspartam 10%. Formula II dan formula III menghasilkan tanggapan rasa yang relatif sama, yakni mayoritas menyatakan pahit dan kurang manis, sedangkan 10% menyatakan manis. Formula IV 10% responden menyatakan sangat manis, 70% menyatakan manis, dan 20% menyatakan kurang manis. Pada formula V, 35% responden menyatakan sangat manis, 50% menyatakan manis, dan 15% menyatakan kurang manis. Walaupun sebagian besar responden menyatakan bahwa formula V mempunyai rasa manis dan sangat manis, akan tetapi responden menyatakan masih ada rasa pahit dari sirih merah yang tersisa. 3.d.2. Pemeriksaan penerimaan rasa tablet hisap oleh responden Pemeriksaan penerimaan rasa menunjukkan bahwa 90% responden memilih formula V dan 10% memilih formula IV, seperti terlihat pada gambar 1 berikut : 95

Gambar 1. Diagram Penerimaan Rasa Tablet Hisap (%) dari Responden terhadap Beberapa Formula Gambar 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memilih formula V yang mempunyai rasa paling manis diantara lainnya. Konsentrasi pemanis yang digunakan pada formula V adalah sorbitol 82% dan aspartam 10%. Sorbitol mempunyai rasa yang manis dan mempunyai sensasi dingin di mulut. Konsentrasi sorbitol yang tinggi pada formula V mampu menghasilkan tablet yang dapat diterima oleh sebagian besar responden, walaupun kombinasi pemanis masih belum mampu menutupi rasa pahit dari ekstrak etanol daun sirih merah karena masih ada rasa pahit yang terasa. 4. KESIMPULAN Pemanis sorbitol-laktosa-aspartam menghasilkan tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah yang memenuhi persyaratan keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut. Formula V dengan kombinasi pemanis sorbitol-laktosa (82% - 0%) dan aspartam 10% mampu menghasilkan tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah dengan rasa manis dan dapat diterima oleh 90% responden. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah mendanai penelitian ini. 6. DAFTAR PUSTAKA Agoes, A., 2010, Tanaman Obat Indonesia, Salemba Medika, Jakarta. Arumsari, R. Y., 2013, Pengaruh Penggunaan Kombinasi Pemanis Aspartam-Sorbitol terhadap Sifat Fisik dan Tanggapan Responden pada Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocotum Ruiz & Pav.), Skripsi, Universitas Wahid Hasyim, Semarang. Banker, G. S., dan Anderson, N. R., 1986, Tablet, dalam Lachman, L., Lieberman, H. A., Kanig, J. L., Teori dan Praktek Farmasi Industri, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Edisi III, Jilid II, UI Press, Jakarta. Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Mohr, M.E., 2009, Standards of Practice for the Pharmacy Technician, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia. 96

Parrott, E. L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3 rd Ed, Burgers Publishing Company, Minneapols. Siregar, C. J. P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Sudewo, B., 2010, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, Revisi, Agro Media, Jakarta. Syahida, I. A., 2011, Aktivitas Mukolitik Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocotum Ruiz and Pav.) pada Mukosa Usus Sapi dan Kandungan Kimianya, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hasyim, Semarang. Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani Noerono Soewandhi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wang, H., 2005, Aspartame, in Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Owen, S. C., Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Pharmaceutical Press, London. 97