SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

KONDISI TRIWULAN II-2007

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

(%, SBT) (%, qtq)

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

(%, SBT) (%, qtq)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

Kajian Ekonomi Regional Banten

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

SURVEI PERSEPSI PASAR

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Boks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN I. Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BERITA RESMI STATISTIK

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

SURVEI PERSEPSI PASAR

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

SURVEI PERSEPSI PASAR

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

BAB I PENDAHULUAN. Selama krisis berlangsung, sektor pertanian telah menjadi sektor

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Nega

SURVEI PERSEPSI PASAR

Transkripsi:

SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (70,4%) Hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan bahwa realisasi kredit pada triwulan II-2008 dibawah target yang telah ditetapkan. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian kredit baru pada triwulan III-2008 akan meningkat, dengan angka neto tertimbang 83,9%. Secara nominal, rata-rata ekspektasi pemberian kredit baru pada triwulan III 2008 diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q). Secara keseluruhan selama tahun 2008, ekspekstasi pertumbuhan kredit baru diperkirakan sebesar 26,0%. Secara umum, suku bunga dana dan kredit dalam Rupiah pada triwulan II- 2008 masih relatif stabil dibandingkan dengan triwulan I-2008, peningkatan suku bunga Rupiah diperkirakan akan terjadi pada triwulan III-208. KONDISI TRIWULAN II-2008 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 92,5% Berdasarkan hasil survei triwulan II-2008, permintaan kredit baru menunjukkan peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 92,5%, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 70,4% (grafik 1). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh tingginya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan usaha serta masih cukup baiknya prospek usaha nasabah. Permintaan kredit baru tersebut didominasi oleh kredit modal kerja. Secara sektoral, permintaan kredit terbesar berasal dari sektor bangunan, diikuti dengan sektor jasa dunia usaha. Sementara itu, mayoritas permintaan terhadap kredit konsumsi berupa kredit kepemilikan rumah (KPR). Khusus untuk kredit investasi, mayoritas responden menyatakan bahwa penyaluran kredit investasi pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 91,8%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008, sebesar 89,7% Dari seluruh permintaan kredit baru yang disetujui oleh bank, sebagian besar adalah dari kelompok nasabah lama (55,3%). Sementara itu, jumlah aplikasi permohonan kredit yang tidak disetujui oleh bank rata- rata sebanyak 20,0%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan lalu sebesar 19,1%. (%) Grafik 1 Permintaan Kredit Baru 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0-20.0-40.0 I II III IV I II III IV I II III IV I II 2005 2006 2007 2008 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil M etodologi Survei Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta yang mewakili sekitar 80% total kredit nasional. Pengirim an dan pengum pulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat, faksimili dan email. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode saldo bersih tertim bang (net balance weighted), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100% ), selanjutnya dihitung selisih antara persentase jumlah responden yang mem berikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang mem berikan jawaban menurun atau disebut dengan istilah angka neto tertim bang (sebelum nya m enggunakan istilah angka neto ) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1

Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Triwulan II-2008 No. Type of Loan Rincian Kredit Prioritas I-08 II-08 a. Based on Usage Working Capital Loan 1 1 Invesment Loan 2 2 Consumption Loan 3 3 b. Consumption Loan Housing/Property 3 1 Motor Vehicle 1 2 Credit Card - 3 c. Economic Sector Construction - 1 Business Service 3 2 Trade, Hotels, Restaurants 1 3 d. Group of Loan Small Loan (Rp 50 million up to Rp 500 million) 1 1 Middle Loan (Rp.500 million s.d Rp 5 billion) 2 3 Large Loan ( above Rp 5 billion) 3 2 e. Usage Orientation Non-Export Loan 1 1 Export Loan 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan penyaluran kreditnya dibawah target yang telah ditetapkan, menurun dibandingkan triwulan lalu (33,3%) Deviasi Penyaluran Kredit Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan II-2008, hanya sekitar 29,1% responden yang menyatakan bahwa penyaluran kredit barunya dibawah target yang telah ditetapkan (deviasi >5%), menurun dibandingkan triwulan lalu sebesar 33,3%. Faktor utama penyebab deviasi ini adalah karena kondisi perekonomian yang kurang mendukung, diikuti dengan meningkatnya resiko usaha nasabah. Menurut penggunaannya, mayoritas responden (36,2%) menyatakan bahwa deviasi tertinggi terjadi pada kredit investasi, sementara secara sektoral sebagian besar responden (29,8%) menyatakan terjadi pada sektor pertambangan. No. Tabel 2 Realisasi Kredit Baru di Bawah Target yang Ditetapkan Jenis Kredit Rincian Kredit (% responden) I-2008 II-2008 a. Menurut Penggunaan Kredit Investasi 36.20 36.17 Kredit Modal Kerja 38.30 27.66 Kredit Konsumsi 25.50 23.40 b. Kredit Konsumsi Kendaraan Bermotor 27.40 21.28 Properti/perumahan 17.39 19.15 c. Sektor Ekonomi Pertambangan 27.70 29.79 Pertanian 27.70 27.66 Industri Pengolahan 29.80 25.53 d. Golongan Kredit Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta) 27.70 27.70 Kredit Mikro (s.d Rp.50 juta) 27.70 25.50 Kredit di atas Rp. 5 miliar 25.50 25.50 Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 29.80 25.50 e. Orientasi Kredit Non Ekspor 14.89 17.02 Penggunaan Kredit Ekspor 12.88 6.38 TOTAL 33.30 29.08 Sementara itu, sektor-sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya selama triwulan II-2008 relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan I-2008, yaitu: sektor industri pengolahan, terutama industri tekstil/garment (pada beberapa jenis tekstil tertentu) dan industri pengolahan kayu. Hal ini disebabkan karena tingkat persaingan usaha dengan produk tekstil impor yang berasal dari Cina. Sementara itu, penyaluran kredit kepada industri pengolahan kayu dihindari karena terkait dengan upaya menghindari ilegal logging. sektor bangunan (property) khususnya mall karena dinilai sudah over supply sehingga beresiko cukup tinggi Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2

Pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 meningkat, dengan angka neto tertimbang 91,8% Suku bunga dana dan kredit Rupiah pada triwulan II-2008 masih relatif stabil dibandingkan triwulan I-2008 Pemberian Kredit Investasi Mayoritas responden menyatakan bahwa pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang sebesar 91,8%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 (89,7%). Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit pada triwulan II-2008 relatif stabil dengan dibandingkan dengan triwulan I-2008. Rata-rata cost of funds (Rupiah) pada triwulan II-2008 sebesar 6,39%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (6,27%) sementara rata-rata cost of loanable funds (rupiah) sebesar 8,46%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,62% (tabel 5). Rata-rata suku bunga kredit Rupiah masih relatif stabil, sementara rata-rata suku bunga kredit dalam valas cenderung menunjukkan penurunan (kecuali kredit konsumsi) dibandingkan dengan triwulan I-2008. (tabel 6). PERKIRAAN TRIWULAN III - 2008 Target/Ekspektasi Pemberian Kredit Baru Ekspektasi realisasi pemberian kredit baru pada triwulan III- 2008 diperkirakan meningkat dengan angka neto tertimbang 83,9%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) triwulan III diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q) Mayoritas responden mengekspektasikan bahwa realisasi pemberian kredit baru pada triwulan III-2008 masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 83,9%, meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan II-2008 lalu, yang sebesar 92,9% (grafik 2). Secara nominal, rata-rata target/ekspektasi pertumbuhan kredit baru pada triwulan III-2008 mendatang diperkirakan sebesar 9,5% (q-t-q), lebih rendah dibandingkan dengan target/ekspektasi pertumbuhan triwulan II-2008 yang sebesar 11,9% (q-t-q). Alasan internal dari peningkatan ekpektasi pemberian kredit baru tersebut didorong oleh masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta cukup baiknya kualitas portofolio kredit (non performing loans) Sementara itu, persaingan usaha dengan bank lain serta kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan tingkat suku bunga (SBI), merupakan alasan eksternal yang turut mendorong peningkatan tersebut. Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru (%) 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0-20.0-40.0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III* 2005 2006 2007 2008 Semua Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan III-2008 diperkirakan masih didominasi oleh kredit modal kerja, sementara secara sektoral diperkirakan didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan (tabel 3). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3

Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No J enis Kredit Rincian Kredit II-2008 III-08* a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 1 1 1 Kredit Investasi 2 2 2 Kredit Konsumsi 3 3 3 b. Kredit P erumahan (KP R ) 1 1 1 Konsumsi Kendaraan Bermotor 2 2 2 Kredit Multiguna 3 3 3 c. S ektor P erdagangan, Hotel dan R estoran 1 1 1 E konomi Industri P engolahan 2 2 2 J asa-jasa Dunia Usaha 3 3 3 d. Golongan Kredit Besar (diatas R p.5 miliar) 1 1 1 Kredit Kredit Menengah (> R p 500 juta s.d. R p 5 miliar) 2 2 2 Kredit Kecil (R p.50 s.d 500 juta) 3 3 3 e. Orientasi P enggunaan Kredit Non E kspor 1 1 1 Kredit E kspor 2 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Prioritas Triwulanan Prioritas Tahun 2008* Pemberian kredit investasi pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 84,2% Khusus untuk pemberian kredit investasi, pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 84,2%, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2008 sebesar 91,9%. Sementara itu, sektor industri pengolahan terutama untuk produk tekstil/garment dan pengolahan produk kayu dan turunannya, serta sektor bangunan, terutama property berupa mall diperkirakan masih akan dihindari oleh bank dalam menyalurkan kreditnya. Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan DPK pada triwulan III-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, dan peningkatan tersebut diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu Sebagian besar responden memperkirakan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan III-2008 akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto 76,6%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan II-2008 (72,3%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh perbankan ditambah dengan adanya pemberian insentif diluar suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Sementara itu, SBI masih menjadi prioritas utama bagi penempatan dana perbankan pada saat mengalami kelebihan likuiditas. Selain SBI, obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank menjadi prioritas berikutnya bagi bank dalam menempatkan kelebihan dananya. No. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank Instrumen II-2008 III-08* 1 S BI 1 1 1 3 Obligasi P emerintah 2 2 2 2 Antar Bank 3 3 3 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Prioritas Triwulanan Prioritas Tahun 2008* Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4

Suku Bunga Dana dan Kredit Tingkat suku bunga dana dan kredit dana triwulan III-2008 mendatang diperkirakan akan sedikit mengalami peningkatan. Untuk penghimpunan dana Rupiah rata-rata suku bunga dana diperkirakan sebesar 6,66%, sedangkan rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan terjadi pada kredit investasi sebesar 13,34%. Seperti halnya suku bunga dana rupiah, rata-rata suku bunga dana valas pada triwulan III-2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan rata-rata sebesar 3,07%. Namun demikian, suku bunga kredit valas diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Rata-rata terendah suku bunga kredit dalam valas diperkirakan pada kredit modal kerja, yaitu sebesar 7,17%. SUKU BUNGA DANA Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Cost of funds 6,84% 5,19% - 8,49% 6,41% 4,66% - 8,15% 6,27% 4,57% - 7,98% 6,39% 4,89% - 7,89% 6,66% 5,10% - 8,21% 2. Cost of loanable funds 9,05% 6,83% - 11,28% 8,87% 6,39% - 11,36% 8,62% 6,35% - 10,89% 8,46% 6,22% - 10,70% 8,59% 6,15% - 11,02% 1. Cost of funds 3,9% 1,95% - 5,86% 3,55% 2,51%% - 4,58% 3,28% 2,47% - 4,09% 2,91% 2,07% - 3,75% 3,07% 1,91% - 4,24% 2. Cost of loanable funds 4,77% 2,98% - 6,56% 4,92% 3,32% - 6,52% 4,66% 2,96% - 6,36% 4,20% 2,29% - 6,10% 4,35% 2,35% - 6,35% Tw III-2007 Tw IV-2007 Tw I-2008 Tw II-2008 Tw III-2008* SUKU BUNGA KREDIT Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 13,53% 10,70% - 16,36% 13.32% 10,84% - 15,80% 12,94% 10,23% - 15,64% 13,05% 10,62% - 15,47% 13,43% 11,08% - 15,77% 2. Kredit Investasi 13,65% 10,99% - 16,31% 13.75% 11,31% - 16,18% 13,21% 10,80% - 15,62% 13,05% 10,75% - 15,36% 13,34% 10,07% - 15,60% 3. Kredit Konsumsi 14,02% 10,20% - 17,84% 16.25% 8,65% - 23,84% 14,99% 7,96% - 22,02% 14,81% 8,75% - 20,87% 15,2% 9,11% - 21,29% 1. Kredit Modal Kerja 8,18% 6,37% - 9,99% 7.57% 5,85% - 9,29% 7,30% 5,48% - 9,13% 7,19% 5,11% - 9,27% 7,17% 5,15% - 9,19% 2. Kredit Investasi 8,23% 6,49% - 9,97% 7.75% 6,26% - 9,24% 7,73% 6,01% - 9,44% 7,44% 5,36% - 9,53% 7,36% 5,66% - 9,06% 3. Kredit Konsumsi 7,47% 4,46% - 10,48% 7.03% 4,90% - 9,15% 7,30% 4,59% - 10,01% 8,52% 6,15% - 10,90% 7,47% 5,59% - 9,34% Tw III-2007 Tw IV-2007 Tw I-2008 Tw II-2008 Tw III-2008* PERKIRAAN TAHUN 2008 Target/Ekspektasi Pemberian Kredit Baru Ekspektasi pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan angka neto 94,7%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 sebesar 26,0% Berdasarkan hasil survei triwulan II-2008, mayoritas responden mengekspektasikan bahwa realisasi pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 94,7%, dengan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 diperkirakan sebesar 26,0%, lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan triwulan I-2008 sebesar 29,8%. Masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta masih cukup baiknya kualitas portfolio kredit merupakan alasan internal utama yang akan mendorong peningkatan ekspektasi tersebut. Sementara itu, semakin kompetitifnya persaingan antar bank serta arah kebijakan BI dalam menetapkan tingkat suku bunga (SBI), merupakan alasan eksternal utama yang turut mendorong peningkatan tersebut. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5

Target pemberian kredit investasi pada tahun 2008 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,3%. Secara sektoral, pemberian kredit kepada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan akan berperan dalam mendorong peningkatan kredit di tahun 2008. Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan dana pihak ketiga masih akan mengalami peningkatan, dengan angka neto 91,5%, lebih tinggi dibandingkan hasil survey triwulan I-2008 (78,7%) Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga pada tahun 2008 diperkirakan akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto 91,5%, lebih tinggi dibandingkan hasil survei triwulan I-2008 (78,7%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank, disertai dengan adanya pemberian insentif diluar tingkat suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Berdasarkan jenis simpanannya, sebagian besar dana tersebut diperkirakan berasal dari simpanan deposito. Sementara itu, penempatan dana di SBI masih menjadi pilihan utama pada saat bank mengalami kelebihan likuiditas, diikuti dengan obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank. Suku Bunga Dana dan Kredit Untuk suku bunga penghimpunan dana Rupiah pada tahun 2008 diperkirakan rata-rata 6,74%, sementara rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan pada kredit investasi sebesar 13,52%. Tabel 7 Perkiraan Suku Bunga Dana Tahun 2008 SUKU BUNGA DANA Rata-rata Tahun 2008* Kisaran 1. Cost of funds 6,74% 5,14% - 8,35% 2. Cost of loanable funds 8,79% 6,47% - 11,11% 1. Cost of funds 3,11% 2,32% - 3,90% 2. Cost of loanable funds 4,32% 2,30% - 6,34% Tabel 8 Perkiraan Suku Kredit Tahun 2008 SUKU BUNGA KREDIT Perkiraan Tahun 2008* R ata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 13,64% 11,39% - 15,88% 2. Kredit Inves tas i 13,52% 11,26% - 15,79% 3. Kredit Kons ums i 15,51% 9,28% - 21,73% 1. Kredit Modal Kerja 7,25% 5,28% - 9,21% 2. Kredit Inves tas i 7,92% 4,80% - 11,04% 3. Kredit Kons ums i 7,44% 5,57% - 9,30% Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6