BAB I PENDAHULUAN. terciptanya sumberdaya manusia unggul yang dapat membantu terwujudnya

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN BPJS KESEHATAN BAGI PEKERJA PT PROPAN RAYA I.C.C TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pekerja dalam dunia kerja tidak dibedakan baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memperoleh pekerjaan merupakan salah satu hak yang paling asasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Propan Raya

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak dapat hidup sendiri, ada orang yang dapat melakukan usaha sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Di era modernisasi ini banyak terjadi perubahan dalam bidang ilmu sosial, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang. ketaatan kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional negara Indonesia dilaksanakan dalam rangka

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (2) mengatur bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 27 ayat (2)

Pengetahuan Tentang Jaminan Kesehatan Nasional pada Mahasiswa Tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. haknya. Bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa tenaga kerja atau sering disebut dengan perusahaan outsourcing.

I. PENDAHULUAN. hidup layak dan baik. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bentuk perlindungan tenaga kerja di Indonesia selain yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang menginginkan menjalani

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia. Sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, hak

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi. perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2

di segala bidang.banyak sektor yang dibuka untuk para pekerja, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa outsourcing atau penyedia tenaga kerja. 1. Meningkatkan konsentrasi bisnis. Kegiatan operasional telah

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya, hal tersebut tertuang dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat instant dan praktis, termasuk salah satunya dalam memilih makanan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan sistim outsourcing.

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi fisik bahkan kondisi sosial penyandang disabilitas pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN TEORITIS

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN dituangkan dalam Undang-Undang Pokok-pokok Agraria (UUPA). Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. setempat dan juga kearifan lokal yang berlaku pada daerah tersebut.

PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang ditugasi khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah penduduk yang menempati urutan nomer ke-empat dunia

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

BAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata bekerja sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari dalam setiap

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 11 Agustus 2009 pukul WIB.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan negara Indonesia dirumuskan dalam Undang-undang. Dasar Tahun Untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menunjang kesehatan dari masyarakat. Maju atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PELAKSANAAN JAMINAN KETENAGAKERJAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN BAGI PEKERJA DI PT GALANG PRESS YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Vokasi Universitas Gadjah Mada tersebut, tentu saja bekal yang diberikan secara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan faktor strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional Indonesia. Peran negara dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional adalah dengan menjamin dan mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja. Salah satu bentuk terwujudnya kesejahteraan tenaga kerja adalah terpenuhinya jaminan kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional sehingga harus mempunyai acuan yang jelas tentang arah pembangunan kesehatan yang dapat dipedomani oleh seluruh komponen pelaku pembangunan 1. Jaminan kesehatan merupakan faktor penting terciptanya sumberdaya manusia unggul yang dapat membantu terwujudnya pembangunan nasional sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Terpenuhinya jaminan kesehatan dapat dicapai dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang layak bagi tenaga kerja. Pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Kedua. Dalam rangka menjamin terwujudnya hak asasi manusia dalam bidang kesehatan 1 Ekowati retnaningsih, 2013. Akses Layanan Kesehatan, cetakan pertama, Raja Grafindopersada, Jakarta, hlm 1. 1

2 yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, maka sesuai dengan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen Keempat, negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak, termasuk bagi tenaga kerja. Penyediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang layak, akan mendukung program jaminan kesehatan khususnya dalam pembangunan ketenagakerjaan. Dengan demikian upaya untuk terus mengembangkan penyediaan dan pelayanan kesehatan dalam sistem jaminan sosial nasional menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Negara dalam hal ini pemerintah telah berupaya untuk memberikan suatu jaminan khususnya dalam pembangunan ketenagakerjaan melalui program Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ) yang secara khusus mengatur jaminan sosial bagi tenaga kerja swasta meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Sesuai dengan amanat Pasal 5 ayat ( 4 ) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, maka dapat dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial baru. Dalam penjelasan Pasal 5 ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pembentukan BPJS dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan jaminan sosial dengan tetap memberi kesempatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan sosial yang telah ada atau baru, dalam mengembangkan cakupan kepesertaan dan program jaminan sosial. Dengan demikian upaya pemenuhan jaminan sosial yang adil

3 dan merata untuk seluruh rakyat Indonesia dapat terus dilaksanakan sejalan dengan program pembangunan nasional Indonesia yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional ( BPJS ) melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional merupakan pelaksanaan program jaminan sosial nasional yang bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) dan mulai beroperasinya BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014, maka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial khususnya tenaga kerja yaitu Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan. Jaminan Sosial Tenaga Kerja selanjutnya berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014. Dikeluarkannya program pemeliharaan kesehatan dalam program BPJS ketenagakerjaan merupakan langkah baru yang diterapkan agar jaminan pemeliharaan kesehatan dapat dikelola tersendiri dengan tujuan agar kepesertaan program jaminan pemeliharaan kesehatan dapat mencakup seluruh masyarakat Indonesia. Khusus untuk program jaminan kesehatan, para pekerja/buruh dapat mengikuti dengan cara mendaftarkan kembali

4 dalam program BPJS Kesehatan. Pendaftaran tersebut dimaksudkan agar pekerja atau buruh berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kewajiban membayar iuran kepesertaan program BPJS kesehatan setiap bulan. PT Propan Raya I.C.C adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak khusus dibidang chemical coating atau lebih dikenal dengan istilah CAT. Didirikan oleh DR. Hendra Adidarma Dipl. Chemiker pada tahun 1979 dengan konsentrasi pasar di bidang finishing kayu untuk kerajinan rotan dan mebel sehingga menjadikannya perusahaan cat terdepan untuk wood finishing 2. Salah satu misi PT Propan Raya I.C.C yaitu mengembangkan seluruh pekerjanya menjadi orang-orang yang berpengatahuan, kreatif, dan inovatif. PT Propan Raya I.C.C berkomitmen untuk selalu mendukung program jaminan kesehatan dengan mendaftarkan seluruh pekerja dan keluarganya ke dalam program BPJS kesehatan. Dari data jumlah pekerja PT Propan Raya yang mencapai kurang lebih 3.500 di seluruh Indonesia, seluruhnya secara bertahap didaftarkan oleh PT Propan Raya ke dalam program BPJS Kesehatan. Program jaminan kesehatan menjadi sarana pekerja dan keluarga pekerja untuk mencapai kemakmuran dalam hal pemenuhan kesehatan. Pelayanan program jaminan kesehatan adalah faktor penentu bagaimana kebutuhan jaminan kesehatan pekerja dapat terpenuhi. Setelah BPJS berlaku pada 1 Januari 2014, pekerja PT Propan Raya sudah 2 www.propanraya.com diakses tanggal 3 September 2014 jam 20.20 WIB.

5 banyak yang menggunakan program Jaminan Kesehatan. Namun, pelaksanaan pelayanan program Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan masih memiliki kendala 3. Hal ini dapat diketahui dari beberapa pekerja yang berkonsultasi dengan dokter PT Propan Raya I.C.C. Dari hasil konsultasi pekerja dengan dokter PT Propan Raya I.C.C diketahui bahwa para pekerja dan keluarganya yang telah menggunakan program Jaminan Kesehatan mengalami kendala dalam hal pelayanan baik ditingkat fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Kendala pelayanan kesehatan ini tidak sesuai dengan tujuan dibentuknya BPJS dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yaitu untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluargannya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kendala pelaksanaan program jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS kesehatan bagi pekerja PT Propan Raya I.C.C. Tangerang? 2. Bagaimana upaya PT Propan Raya I.C.C Tangerang dalam mengatasi kendala pelayanan jaminan kesehatan bagi pekerjanya? 3 www.tempo.com/read/news/2014/03/23/173564668 Jaminan Kesehatan Nasional belum dipahami. Diakses pada hari senin, 20 oktober 2014 pukul 01.00 WIB.

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Faktor-faktor yang menjadi kendala pelaksanaan program jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS kesehatan bagi pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang. 2. Upaya yang dilakukan PT Propan Raya I.C.C Tangerang dalam mengatasi kendala pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi pekerjanya. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan hukum di Indonesia khususnya tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang dan menambah wawasan pengetahuan serta memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan hukum lebih lanjut terhadap ilmu hukum. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan tentang masalah hukum khususnya tentang pelayanan jaminan kesehatan bagi pekerja.

7 b. Pemerintah Adanya penelitian ini diharapkan pemerintah dapat mewujudkan pelayanan Jaminan kesehatan yang layak bagi pekerja. c. Masyarakat Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai pelayanan jaminan kesehatan khususnya pelayanan jaminan kesehatan bagi pekerja. E. Keaslian Penelitian Setelah melakukan penelusuran pada berbagai referensi dan hasil penelitian pada perpustakaan Fakultas Hukum Atmajaya Yogyakarta, peneliti tidak menemukan judul yang menjadi fokus penelitian yang diangkat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian mengenai pelaksanaan program jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bagi pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang merupakan karya asli sehingga dapat diyakini kebenarannya dan secara akademis dapat dibuktikan keasliannya. Berdasarkan pada hal diatas, maka penulisan hukum dengan judul PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN BPJS KESEHATAN BAGI PEKERJA PT PROPAN RAYA I.C.C TANGERANG ini merupakan karya asli, bukan duplikasi atau plagiasi dari karya ilmiah lain. Apabila dikemudian hari ditemukan karya ilmiah sejenis, maka penelitian ini merupakan pelengkap.

8 F. Batasan Konsep Dalam penulisan hukum ini, permasalahan yang akan dikaji adalah menyangkut Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT. Propan Raya I.C.C Tangerang yang antara lain dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan 4. 2. Pelayanan sendiri hakikatnya merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan orang lain serta dapat memberikan kepuasan sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh konsumen 5. 3. Jaminan Kesehatan menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. 4. BPJS Kesehatan menurut Pasal 1 angka 2 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. 4 http://ekhardi.blogspot.com/2010/12/pelaksanaan.html?m=1 diakses pada hari jumat tanggal 5 September 2014 jam 16.00 WIB. 5 Titik Triwulan Tutik, dan Shinta Febriana, 2010, Perlindungan Hukum Bagi Pasien, cetakan pertama, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta, hlm 11.

9 5. Pekerja menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, atau imbalan dalam bentuk lain. 6. PT Propan Raya I.C.C adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak khusus dibidang chemical coating atau lebih dikenal dengan istilah CAT. Didirikan oleh DR. Hendra Adidarma Dipl. Chemiker pada tahun 1979 dengan konsentrasi pasar di bidang finishing kayu untuk kerajinan rotan dan mebel sehingga menjadikannya perusahaan cat terdepan untuk wood finishing. Perusahaan ini beralamat kantor pusat di JL Gatot Subroto Km 8 Jatake, Tangerang 6. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian hukum ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris, yaitu suatu penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum. Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada responden sebagai data utamanya yang didukung dengan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 2. Sumber Data Penelitian hukum ini menggunakan metode penelitian empiris, sehingga memerlukan data primer dan data sekunder (bahan hukum) sebagai sumber data. 6 www.propanraya.com diakses pada hari jumat tanggal 5 september 2014 jam 15.30.

10 a. Data Primer Data primer dalam penelitian hukum adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan langsung dalam masyarakat. Data primer yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yakni subjek yang memberikan jawaban langsung atas pertanyaan yang diberikan berdasarkan wawancara yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti. Dalam penulisan hukum ini responden yang dimaksud adalah pengusaha dan pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang. b. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian hukum adalah data yang diperoleh dari hasil penelaahan kepustakaan atau penelaahan terhadap berbagai literatur atau bahan pustaka yang berkaitan dengan rumusan masalah atau materi penelitian yang sering disebut sebagai bahan hukum. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a) Bahan Hukum Primer, meliputi peraturan perundanganundangan yang terkait dengan penulisan ini, yakni: 1. Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen ke dua Pasal 28H ayat ( 1 ) yang mengatur bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

11 mendapatkan lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 2. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasal 24 ayat ( 3 ) yang mengatur bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas jaminan kesehatan. 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Pasal 3 yang mengatur bahwa BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 20 yang mengatur bahwa Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.

12 5. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Pasal 6 ayat (1) yang mengatur bahwa kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk Indonesia. 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. b) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder dapat berupa pendapat hukum, asas-asas hukum, dan pendapat hukum yang diperoleh dari literatur, jurnal, hasil penelitian, dokumen, surat kabar, internet, dan majalah ilmiah. 3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Studi Lapangan 1) Kuesioner adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada responden berdasarkan kuesioner yang telah disusun sebelumnya tentang obyek yang diteliti. 2) Selain mempelajari dan memahami bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, disertai juga wawancara dengan

13 narasumber tentang objek yang akan diteliti berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari dan memahami bahan hukum primer dan sekunder. 4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah menetapkan tempat/wilayah terjadinya permasalahan hukum yang diteliti. Lokasi Penelitian dilakukan di PT Propan Raya I.C.C Tangerang. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi adalah keseluruhan obyek dengan ciri yang sama. Populasi yang menjadi obyek penelitian hukum ini adalah mencakup subyek ketenagakerjaan di PT Propan Raya I.C.C Tangerang meliputi 700 pekerja/buruh. b. Mengingat jumlah pekerja/buruh PT Propan Raya I.C.C Tangerang cukup banyak, maka Penelitian hukum ini dilakukan terhadap sampel Pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang yaitu 70 pekerja. 6. Responden dan Narasumber a. Responden adalah subyek yang telah ditentukan berdasarkan penentuan sampel dan jumlah sampel yang representatif. Responden memberikan jawaban berdasarkan kuesioner yang telah disusun berdasarkan rumusan masalah hukum yang diteliti. Responden yang

14 akan diteliti dalam penelitian hukum ini adalah pekerja/buruh dan pengusaha PT Propan Raya I.C.C Tangerang. b. Narasumber adalah subyek/seseorang yang berkapasitas sebagai ahli, profesional atau pejabat yang memberikan jawaban atas pertanyaan peneliti berdasarkan pedoman wawancara yang berupa pendapat hukum terkait dengan rumusan masalah hukum yang diteliti. Narasumber dalam penelitian hukum ini adalah BPJS Kesehatan Tangerang dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang. 7. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dikumpulkan, kemudian dianalisis secara kualitatif yaitu analisis dengan mengidentifikasi aturan hukumnya, perkembangan hukum, dan fakta sosial sehingga diperoleh gambaran mengenai masalah yang diteliti. 8. Proses berpikir Dalam penarikan kesimpulan, proses berpikir yang digunakan adalah secara induktif. Proses berpikir induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari proposisi yang bersifat khusus dan berakhir pada kesimpulan yang bersifat umum yaitu peraturan perundang-undangan. H. Sistematika Skripsi BAB I: PENDAHULUAN, Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, batasan konsep, metode penelitian, dan sistematika skripsi. Penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Yang

15 Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT Propan Raya I.C.C. Tangerang Latar belakangnya adalah di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyenggara Jaminan Sosial Pasal 3 yang mengatur bahwa BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota Keluarganya. Pembentukan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS bertujuan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar hidup layak khususnya jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan ini termasuk penyediaan fasilitas dan pelayanan Jaminan kesehatan yang layak. Namun dalam kenyataannya pelayanan jaminan kesehatan khususnya bagi pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang masih ditemui permasalahan yang diketahui dari informasi pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang yang sudah menggunakan layanan BPJS Kesehatan yang seharusnya tidak terjadi karena selain pekerja sudah membayar iuran kepesertaan, pelayanan kesehatan juga merupakan hak setiap pekerja dan keluarganya. Rumusan masalahnya adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kendala pelaksanaan program jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bagi pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang dan bagaiman upaya PT Propan Raya I.C.C Tangerang dalam mengatasi kendala program jaminan kesehatan bagi pekerjanya. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat teoritis yakni penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan hukum di Indonesia khususnya tentang

16 Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang, dan menambah wawasan pengetahuan pada khususnya serta memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan hukum lebih lanjut terhadap ilmu hukum. Keaslian penelitian tidak mencantumkan judul skripsi orang lain karena tidak mempunyai kesamaan tema atau proposisi atau sub-sub isu hukumnya atau sub isu hukumnya. Batasan konsep dari penelitian terdiri atas definisi dari masingmasing kata pada judul penelitian yakni Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian empiris. Sistematika skripsi dari proposal penelitian merupakan rencana isi skripsi yang terdiri atas 3 ( tiga ) Bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, Bab III Kesimpulan dan Saran, dan di bagian terakhir ada Daftar Pustaka. Bab II adalah Pembahasan. Bab ini terdiri atas Tinjauan Pustaka yang pada bagian A berisi Tinjauan tentang perjanjian kerja pada bagian B berisi Tinjauan tentang Pemeliharaan Kesehatan pada bagian C berisi profil PT Propan Raya I.C.C Tangerang, selanjutnya pada bagian D berisi hasil penelitian tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan yang Diselenggarakan BPJS Kesehatan Bagi Pekerja PT Propan Raya I.C.C Tangerang.

17 Bab III adalah PENUTUP. Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi jawaban dari rumusan masalah dan saran berkaitan dengan hasil temuan yang harus ditindaklanjuti.