BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. listrikan Indonesia. PLN merupakan satu-satunya perusahaan milik negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan yang menyediakan jasa sebagai produknya. Satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

acuan dalam menentukan standar kerja tersebut seperti tingkat pendidikan, usia, pengalaman kerja atau bahkan status dari calon karyawan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perusahaan selalu ingin menjadikan terbaik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih aktif

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

Bab 2 Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

BAB I PENDAHULUAN. kerja agar mampu mandiri dan bersaing. Diantara salah satu aspek yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan di sekolah bagi setiap orang tidak lepas dari kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang merupakan perencanaan secara sistematis yang dibuat oleh guru dalam bentuk satuan pelajaran. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi penyampaian materi untuk mendesain KBM yang dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mencoba memunculkan segala kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Dengan sistem ini siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Jadi dalam lingkup ini siswa merupakan subyek belajar. Dalam kegiatan ngajar-mengajar faktor guru mempunyai pengaruh besar, karena gurulah yang melaksanakan proses mengajar tersebut. Guru pada hakekatnya merupakan salah satu unsur yang menjadi sumber daya manusia dalam proses ngajar mengajar di Sekolah. Para guru akan memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dan keterampilan dalam pekerjaannya. Sedangkan guru dan dosen menurut undangundang no 14 tahun 2005 adalah : Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dinilai melalui jalur formal pendidik dasar dan pendidik menengah. Sedangkan menurut Husnul Chotimah 1

2 (2008:17) Guru dalam pengertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi proses pelatihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik. Dengan demikian diperlukan suatu motivator bagi pengajar yaitu berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka guru akan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka akan lebih memusatkan perhatiannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang dicapai dapat meningkat. Untuk itulah dibutuhkan suatu dorongan bagi guru didalam menyelenggarakan kegiatan di Sekolah. Dengan adanya motivasi dapat merangsang guru untuk lebih menggerakan tenaga dan pikiran dalam menyampaikan pelajaran terhadap muridnya. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja para guru. Produktivitas kerja akan terwujud jika para guru mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing. Oleh karena itu pimpinan harus dapat memberikan suatu dorongan atau motivasi pada para guru. Masalah yang sering dihadapi pimpinan organisasi adalah bagaimana mencari cara yang paling terbaik yang harus ditempuh agar dapat menggerakan dan meningkatkan produktivitas mengajar, karena setiap guru mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbedabeda sehingga pimpinan harus mengerti dan memahami kebutuhan serta keinginan para guru terutama guru honorer. Dari dua sekolah SLB yang di teliti di Kabupaten Pangandaran yaitu guru yang ada di SLB Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang ini sebanyak 32 orang. Apabila kebutuhan serta keinginan guru sudah terpenuhi, maka mereka akan melaksanakan dan pekerjaanya dengan baik serta juga akan lebih bersemangat dalam mengajar sehingga para guru itu memiliki

3 kesanggupan atas tugas yang dibebankan, kesanggupan untuk bekerja sama serta sanggup menaati Kurikulum Berbasis Kompetensi. Adapun pengertian motivasi menurut Hasibuan, S.P Malayu (2007:143) : Motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Pengertian lain tentang motivasi menurut Hasibuan S.P Malayu (2007:143) yaitu : Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and organization interest so that bevavior result in achievement of employee want simultaneously with attainment or organization objectivies. Definisi diatas oleh penulis diterjemahkan secara bebas sebagai berikut : (Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dalam tujuan organisasi sekaligus tercapai). Dalam teori Hierarki Maslow mengatakan bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama seperti kebutuhan fisik telah terpenuhi, kebutuhan tingkat ke dua seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat ke dua telah terpenuhi, muncul kebutuhan ke tiga yaitu kebutuhan sosial dan seterusnya sampai ke tingkat kebutuhan yang ke lima. Mengenai teori kebutuhan ini seperti diutarakan Hierarki Maslow yang dikutip oleh Sedarmayanti (2010:234-235) sebagai berikut :

4 a. Kebutuhan fisik dan biologis b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan akan penghargaan atau prestasi e. Aktualisasi diri Dengan demikian setiap pekerja mempunyai atau membutuhkan hal tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya. Mengenai teori pemuas dan pemelihara ini seperti diutarakan Sondang P. Siagian, (2003:290-291) ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu : a. Faktor Pemuas Merupakan faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang datang dari dalam dirinya sendiri (intrinsic) antara lain : 1. Achievement (Prestasi yang diraih) 2. Recognition (Pengakuan dari orang lain) 3. The work it self (Pekerjaan itu sendiri) 4. Responsibility (Tanggung jawab) 5. The Possibility of Growth (Kemungkinan pengembangan diri) 6. Advancement (Peluang untuk maju) b. Faktor Pemelihara Merupakan faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Faktor ini meliputi :

5 1. Salary (Kompensasi) 2. Working Condition (Kondisi kerja) 3. Job Security (Keamanan dan keselamatan kerja) 4. Status and Facility (Status dan fasilitas untuk karyawan) 5. Relationship With Company Workers (Hubungan antar pribadi) 6. Company Policy (Kebijakan dan prosedur perusahaan) Kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja adalah menyangkut hal-hal berikut : kebutuhan fisik dan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan egoistik. Agar dapat memotivasi guru, pihak Kepala Sekolah terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami harapan dan kebutuhan dalam bekerja dari setiap guru dan memberikan kompensasi sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah mereka kerjakan. Pengertian kompensasi itu sendiri menurut Hasibuan, S.P Malayu (2007:118) bahwa : Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa kompensasi yang dapat diberikan terhadap para guru tidak hanya berupa uang, tetapi juga dapat juga berupa rewarding, promosi jabatan, welfare atau kesejahteraan, serta hal-hal lain yang sejenis yang dapat memacu motivasi guru. Selain itu mengenai teori balas jasa ini seperti diutarakan Dale Yoder Ph. D yang dikutip oleh Hasibuan, S.P Malayu dalam buku (2007:118) adalah: The payment made to member of work team for their participation. Artinya, balas jasa membuat anggota tim kerja dapat bekerja sama dan berprestasi. Didalam

6 penerapannya, apabila guru telah terpuaskan akan harapan dan keinginannya maka merekapun akan berusaha untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Sehingga dengan balas jasa, guru akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. Mengenai teori harapan ini seperti diutarakan Victor H. Vroom yang dikutip oleh Sondang P. Siagian, (2007:292) memunculkan sebuah teori bernama Teori Harapan bahwa : Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkan itu. Artinya, apabila seseorang menginginkan sesuatu dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat mendorong untuk memperoleh hal yang diinginkanya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya pun untuk berupaya akan menjadi rendah. Pentingnya motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya bekerja giat dan antusias supaya mencapai hasil yang optimal. Seperti yang yang diungkapkan oleh Sondang P. Siagian, (2007:294) bahwa : Motivasi seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun ekternal. Dan yang termasuk pada faktor-faktor internal adalah:

7 a. Presepsi seseorang mengenai diri sendiri b. Harga diri c. Harapan pribadi d. Kebutuhan e. Keinginan f. Kepuasan kerja g. Prestasi kerja yang dihasilkan Sedangkan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi motivasi seseorang antara lain : a. Jenis dan sifat pekerjaan b. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung c. Organisasi tempat bekerja d. Situasi lingkungan pada umumnya e. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya Dari penjabaran sebelumnya di atas khususnya di dalam faktor pemuas dan faktor pemelihara ada banyak yang belum didapat oleh guru pengajar di SLB Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang secara maksimal seperti pemberian kompensasi/insentif bagi para guru honorer dari Provinsi yang tidak tepat waktu dalam pemberian konvensasinya. Atas dasar hal-hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan ketidak lancaran operasional ngajar mengajar oleh para guru. Masalah-masalah tentang kinerja pengajar tersebut, diduga dikarenakan kurangnya motivasi bagi para guru.

8 Selain itu penulis melakukan pra survey dengan metode sampling insidential terhadap 32 responden guru pengajar di SLB Kabupaten Pangandaran yaitu SLB Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang bagaimana terangkum dalam tabel berikut ini : Tabel 1.1 Rekap Kuesioner Prasurvey No PERTANYAAN MOTIVASI SS S CS TS STS 1. Gaji sangat menentukan dalam penyelesaian pekerjaan? 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dengan gaji yang diterima selama ini, apakah mempengaruhi rasa tanggung jawab pekerjaan? Apakah anda merasa nyaman di Lembaga tempat anda bekerja sekarang? Adakah jaminan kesehatan, asuransi, THR dan lain-lain dari Sekolah atau Pemerintah? Apakah rekan kerja anda selalu membantu apabila anda menemukan kesulitan dalam pekerjaan? Apakah Lembaga/tempat bekerja anda selalu memberi promosi kenaikan jabatan pada pegawai berprestasi? Apakah Lembaga selama ini menganggap pegawai sebagai mitra kerja? Anda menyukai pekerjaan ini, sehingga selalu serius dalam bekerja? Apakah pelatihan dari Lembaga sudah cukup dalam meningkatkan kualitas kerja anda? Lingkungan/fasilitas kerja sangat mendukung pegawai dalam bekerja? 12 4 9 7 0 3 17 7 5 0 11 19 2 0 0 2 18 6 2 4 2 20 10 0 0 2 17 3 8 2 6 25 1 0 0 9 16 7 0 0 4 11 9 6 2 5 13 12 2 0 No PERTANYAAN KINERJA SS S CS TS STS 1. 2. 3. 4. 5. Apakah pegawai di tempat kerja anda disiplin? Apakah pegawai di tempat kerja anda bertanggung jawab? Apakah pegawai di tempat kerja anda absensinya baik? Apakah pegawai di tempat kerja anda menguasai pekerjaannya? Apakah pegawai di tempat kerja anda memiliki semangat kerja yang baik? 0 10 15 7 0 20 11 1 0 0 1 14 12 5 0 1 20 9 2 0 4 13 15 0 0

9 6. Apakah pegawai di tempat kerja anda melaksanakan instruksi atasan dengan baik? 1 20 10 1 0 7. Apakah pegawai di tempat kerja anda berinisiatif tinggi? 3 9 17 3 0 8. Apakah pegawai di tempat kerja anda memiliki motivasi kerja yang tinggi? 2 14 15 1 0 9. Apakah pegawai di tempat kerja anda bersikap baik dengan sesama pegawai lainnya? 4 24 4 0 0 10. Apakah pegawai di tempat kerja anda kerjasamanya baik? 1 21 9 1 0 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti benar atau tidaknya dugaan tentang kurangnya motivasi kerja guru di SLB Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang. Oleh karena itu, penulis menuangkannya ke dalam bentuk Skripsi yang diberi judul : PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SLB PANGANDARAN 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan masalah yang akan dibahas, penulis merumuskan identifikasi masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana motivasi kerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang? 2. Bagaimana kinerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang? 3. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan perbandingan antara teoriteori yang telah didapat selama perkuliahan dengan kondisi yang sebenernya terjadi di lapangan, sehingga didapat pemecahan masalah yang berkaitan dengan

10 Motivasi Kerja Guru di Kabipaten Pangandaran yaitu SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui motivasi kerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang. 2. Untuk mengetahui kinerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan baik bagi penulis, sekolah maupun semua pihak untuk keperluan referensi dan aplikasi, penelitian ini dapat diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis, sebagai upaya mendalami masalah-masalah sumber daya manusia serta menerapkan teori-teori yang di peroleh di pendidikan formal terhadap peraktik di dunia kerja. 2. Sekolah, peneliti diharapkan dapat memberikan masukan bagi Kepala Sekola SLB BC Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang dalam menyusun program kerja yang dapat menumbuhkan motovasi guru untuk dapat mencapai kinerja yang maksimal. 3. Masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan memperluas wawasan bagi mereka yang berminat dalam memperdalam pengetahuan di bidang sumbr daya manusia.

11 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Sekolah menyadari bahwa motivasi kerja guru sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan pendidikan, banyak factor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan satu perusahaan adalah terhadap menolah sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama dalam operasional perusahaan, dengan kata lain sumber daya manusia ini berperan dalam memajukan pendidikan. Pihak sekolah tidak hanya mengharapkan guru yang mampu, cakap dan terampil akan tetapi yang terpenting adalah mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal, sehingga pihak sekolah perlu memotivasi guru. Menurut Hasibuan (2007:145) salah satu tujuan motivasi adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga manajer perlu berhati-hati dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu diakibatkan oleh kemampuan alamai atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berpretasi. Menurut Mangkunegara (2011:68) kinerja dapat di pengaruhi oleh faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri karyawan terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi

12 mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Selain itu Hasibuan (2007:141) menyatakan bahwa pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau berkerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain, motivasi kerja sebagai dorongan yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Motivasi merupakan salah satu usaha agar karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik, dengan kata lain motivasi yaitu bagaimana seorang karyawan mengerahkan segala kemampuan, kemauan dan semangat yang dimiliki agar dapat bekerja secara produktif untuk mencapai suatu kinerja yang baik. Seperti diungkapkan Maslow dalam buku Sofyandi dan Garniwa (2007:101) bahwa terdapat lima tingkatan kebutuhan yang mampu memotivasi karyawan dalam bekerja untuk mencapai suatu prestasi kerja pada karyawan, yaitu : a. Kebutuhan-kebutuhan fisikologis b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan social d. Kebutuhan akan penghargaan e. Kebutuhan aktualisasi Dilihat dari lima kebutuhan yang diuangkap oleh Maslow, yang dapat memotivasi kerja para karyawan tersebut, dimana kinerja para pegawai tergantung dari pemenuhan kebutuhan para karyawan diatas.

13 Maka motivasi kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan, organisasi sangat memburuhkan karyawan yang memiliki motivasi kerja yang memiliki motivasi yang optimal, karena sumber daya manusia yang memiliki motivasi yang baik akan memiliki kinerja yang baik bagi perusahaan atau organisasi. Sehingga tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat dengan mudah tercapai. 1.5.2 Hipotesis Hipotesis penelitian sebagai berikut : diduga ada hubungan motivasi pimpinan Guru SLB Bina Harapan Pangandaran dan SLB YPK Cijulang dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ha Ho : Jika motivasi guru meningkat katakanlah tinggi maka kinerja guru tinggi : Jika motivasi guru tidak meningkat katakanlah rendah maka kinerja guru rendah 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyelesaian Skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan faktor yang nyata pada situasi yang di teliti. Dari data-data yang dikumpulkan disusun dan di analisis kemudian diambil suatu kesimpulan. Sedangkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan ditempuh melalui : 1. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan terhadap wawancara langsung, memberikan kuesioner pada pihak-pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

14 2. Studi Kepustakaan Penelitian dilakukan terhadap membaca buku-buku referensi pencatatan berbagai literatur yang berpengaruh terhadap permasalahaan yang ditulis oleh peneliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis melakukan penelitian di SLB Kabupaten Pangandaran terhadap guru pengajar di SLB BC Bina Harapan Pangandaran yang berlokasi di Jl. Merdeka No. 27 Pangandaran dan SLB YPK Cijulang di Jl. Sembah Bontot Cijulang, Jawa Barat. 1.7.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan selesainya penelitian ini.