BAB IV PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri. Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Yogyakarta secara umum telah memenuhi ketentuan hukum syariah baik. rukun-rukun maupun syarat-syarat dari pembiayaan murabahah dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL. NO: 911DSN-MUIIIV/2014 Tentang. (Al-TAMWIL Al-MASHRIFI Af-MUJAMMA ') o ;;ill. o.;;il\ JJI 0. ~f c:.

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

Dealin Mahaputri Leonika

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

Produk KPR Syariah. Lain-lain

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

A. Mekanisme Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah 1. Skema Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah

DAFTAR ISI. ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii

REGULASI ENTITAS SYARIAH

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

PENGARUH PEMBIAYAAN PRINSIP BAGI HASIL TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dana (liabilities), penyaluran dana (asset) berupa pembiayaan, dan jasa-jasa

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

No. 13/ 18 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

DOKUMENTASI WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

Silabus. EKA 5356 Manajemen Bank Syariah. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya.

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

No. 12/39/DPbS Jakarta, 31 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

HARMONISASI KHES, FATWA DSN-MUI DAN KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SUMBER HUKUM MATERIAL SENGKETA KEUANGAN SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Sharia Issues In Refinancing & Restructuring

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH. Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

c. pinjaman... I. UMUM II.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. bertambah pula kebutuhan akan perumahan. Menurut teori Maslow yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah, Visi dan Misi BPRS Madina Mandiri Sejahtera

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mudharabah di PT BPRS Puduarta Insani maka dapat diambil kesimpulan

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. dengan mengambil judul Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro pada Bank

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. ada menyebabkan masyarakat yang berpenghasilan rendah sulit untuk

Transkripsi:

91 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia secara umum sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI di mana dalam pelaksanaannya ketiga BPRS tersebut tidak melanggar ketentuanketentuan syariah. Proses pembiayaan sindikasi yang dilakukan oleh ketiga BPRS yakni: a) Nasabah datang ke BPRS A dengan membawa perlengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan permohonan pembiayaan; b) Nasabah mengisi form aplikasi pengajuan pembiayaan; c) BPRS A melakukan register, apabila plafon diatas BMPD maka BPRS tersebu akan mengajak BPRS atau bank syariah yang lain untuk melakukan sindikasi; d) Memilih dan menentukan bank peserta sindikasi; e) Rapat antar leader (biasanya bank yang pertama di tunjuk oleh nasabah) dan anggota sindikasi guna memberikan proposal calon nasabah untuk dipelajari masing-masing bank; f) leader dan peserta sindikasi melakukan survey lapangan bertemu dengan calon nasabah, melihat jaminan, usaha dan tempat tinggalnya; g) Rapat antara leader, peserta sindikasi dan calon nasabah, di sini calon nasabah mempresentasikan proposal permohonan pembiayaannya; h) Evaluasi antara leader dan

92 peserta sindikasi, apakah permohonan calon nasabah dapat di biayai atau tidak; i) Pengadministrasian dengan membuat MoU dengan peserta sindikasi, untuk memberikan pembiayaan sindikasi; j) Setelah MoU ditandatangani oleh peserta sindikasi kemudian diterbitkan Surat Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP3) dan disampaikan ke calon nasabah bahwa pengajuan pembiayaan disetujui serta memberikan pengertian mengenai syarat-syarat, plafon, angsuran dan jangka waktu; k) Setalah calon nasabah setuju dan menandatangani SP3 maka dilakukan akad pembiayaan sindikasi, termasuk perikatan dengan notaris lalu pencairan. Kemudian peserta sindikasi memonitor nasabah sampai jangka waktu yang telah disepakati. 2. Penerapan akad sindikasi yang dilakukan oleh BPRS Madina Mandiri Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga, dan BPRS Mitra Amal Mulia sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada Fatwa DSN MUI No. 91/DSN-MUI/IV/2014 terkait Pembiayaan Sindikasi. Dalam fatwa DSN MUI ditentukan bahwa akad yang digunakan oleh sesama peserta sindikasi dapat menggunakan tiga akad yaitu mudharabah, musyarakah, dan wakalah. Dalam proses sindikasi ini ketiga BPRS memilih menggunakan akad musyarakah. Sedangkan untuk akad antara entitas sindikasi dengan nasabah dari 4 opsi yang ditawarkan yaitu akad jual beli (ba i al-musawamah, murabahah, salam, istishna), akad sewa-menyewa

93 (ijarah dan ijarah muntahiya bi tamlik), akad kerjasama (musyarakah tsabitah, dan musyarakah mutanaqishah), dan akad kerjasama bidang pertanian (muzara ah, mukharabah, mugharasah, dan musaqah). Entitas sindikasi dengan nasabah ketiga BPRS memilih menggunakan akad murabahah. Terkait dengan rekening dan dokumen akad dikarenakan dilakukan dengan sesama Lembaga Keuangan Syariah maka dokumen disusun dalam satu dokumen, dan biasanya dikumpulkan pada bank yang berperan sebagai leader. Apabila ada sengketa dikemudian hari, BPRS sudah mencantumkan lembaga penyelesaian sengketa yang sesuai dengan fatwa yaitu melalui lembaga penyelesaian sengketa syariah setelah musyawarah mufakat tidak disepakati. Hal tersebut juga sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Namun masih ada beberapa ketentuan yang belum terpenuhi. Alangkah lebih baik jika selain memenuhi ketentuan Fatwa DSN MUI juga memenuhi ketentuan hukum positif Indonesia, yaitu sesuai dengan KUH Perdata. Karena apabila ada cacat materil dan cacat formil akibat tidak sesuai dengan KUH Perdata maka bisa menimbulkan sengketa.

94 B. SARAN Untuk menambah kesempurnaan kegiatan penelitian dan penulisan Analisis Pembiayaan Sindikasi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Fatwa No. 91/DSN-MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan Sindikasi, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk BPRS Madina Mandiri Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia untuk meningkatkan kinerja setiap pegawai untuk setiap harinya. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan obyek penelitian atau dapat melakukan penelitian dengan obyek sesama Bank Umum Syariah ataupun Bank umum syariah dengan Bank umum Konvensional serta untuk mempertajam analisis penelitian dapat melakukan wawancara yang lebih mendalam kepada pihak DPS Bank Syariah atau Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan melakukan wawancara dengan nasabah. 3. Untuk masyarakat diharapkan turut mengembangkan ekonomi syariah dan Lembaga Keuangan Syariah yang sudah ada. Hal ini dapat dilakukan dengan cara ikut menggunakan produk-produk yang ada di Lembaga Keunagan Syariah.

95 C. KETERBATASAN PENULIS 1. Obyek penelitian baru tiga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 2. Penulis tidak dapat melakukan pengambilan data secara langsung.