KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT

dokumen-dokumen yang mirip
KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R.

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

PEMBUATAN PUPUK KALIUM DARI EKSTRAK ABU PELEPAH BATANG PISANG, BELERANG DAN UDARA

KINETIKA REAKSI HIDROLISA PATI DARI KULIT NANGKA DENGAN KATALISATOR ASAM CHLORIDA MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING

PENGARUH SUHU DAN WAKTU OPERASI TERHADAP PEMBUATAN PUPUK CAIR KALIUM SULFAT DARI ABU CANGKANG KELAPA SAWIT

KINETIKA REAKSI HIDROLISIS ENCENG GONDOK MENJADI FURFURAL DENGAN KATALISATOR HCL

LEMBAR KERJA SISWA 4

PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI

Sulfur dan Asam Sulfat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG UNTUK PEMBUATAN ASAM PHOSPAT *)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI BATANG ECENG GONDOK

PENGARUH KONSENTRASI KATALIS ASAM DAN KECEPATAN PENGADUKAN PADA HIDROLISIS SELULOSA DARI AMPAS BATANG SORGUM MANIS

B T A CH C H R EAC EA T C OR

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI. Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *)

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

PENGARUH RASIO ASAM SULFAT TERHADAP ASAM NITRAT PADA SINTESIS NITROBENZENA DALAM CSTR

PENGARUH KONSENTRASI SUSPENSI PATI TERHADAP HIDROLISIS PATI YANG TERKANDUNG DALAM TEPUNG PATI RAJAWALI

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PEMBUATAN PULP DARI SERABUT GAMBAS TUA KERING DENGAN PROSES ALKALI DENGAN ALKOHOL

KINETIKA REAKSI DAN OPTIMASI PEMBENTUKAN BIODIESEL DARI CRUDE FISH OIL PENELITIAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

HIDROLISIS KOLAGEN PEMBUATAN LEM DARI KULIT SPLIT DENGAN KATALISATOR H 2 SO 4

BAB III METODE PENELITIAN

KINETIKA & LAJU REAKSI

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS

Esterifikasi Asam Lemak Bebas Dari Minyak Goreng Bekas

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

BIOETANOL DARI BONGGOL POHON PISANG BIOETHANOL FROM BANANA TREE WASTE

PEMANFAATAN TANAMAN ENCENG GONDOK SEBAGAI PUPUK CAIR PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Unsur P merupakan unsur hara makro utama bagi tanaman selain N dan K. Unsur

KINETIKA & LAJU REAKSI

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

OPTIMASI PARAMETER PENGHILANGAN SCALE PADA BAJA LEMBARAN PANAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ASAM TERHADAP KINETIKA REAKSI HIDROLISIS PELEPAH PISANG (Musa Paradisiaca L)

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

KINETIKA REAKSI ISOMERISASI EUGENOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH NILAM UNTUK PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN PROSES FERMENTASI

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

Pupuk amonium sulfat

TEKNIK POLIMERISASI (POL)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SKRIPSI. Oleh : SITA ARIDEWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB 2 DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Pemodelan dan..., Yosi Aditya Sembada, FT UI

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

c. Suhu atau Temperatur

PRODUCTION PROCESS OF LIQUID FERTILIZER FROM BANANA TRUNK PROSES PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG POHON PISANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMODELAN KINETIKA REAKSI PROSES SULFONASI LIGNIN MENJADI NATRIUM LIGNOSULFONAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Katalis Pada Proses Esterifikasi Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMs) Menjadi Biodiesel

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Nur Rahmah Fithriyah

PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

BAB III METODE PENELITIAN

KINETIKA STERILISASI (STR)

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair

KINETIKA HIDROLISA KULIT PISANG KEPOK MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS ASAM KLORIDA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pramitha Ariestyowati: Kinetika reaksi pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu jerami padi dengan asam sulfat KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT Pramitha Ariestyowati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Jatim Jl. Raya rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya Email: Aries1@yahoo.com Abstrak Kalium sulfat merupakan salah satu senyawa kimia yang penting bagi perindustrian di Indonesia, umumnya untuk industri pupuk. Hal ini terbukti dengan tingginya kalium sulfat yang diimpor dari luar negeri untuk mencukupi kekurangan kalium sulfat yang ada di Indonesia. Dengan keadaan seperti ini dicoba untuk mencari alternatif lain dalam pembuatan kalium sulfat. Salah satu cara pembuatan dari kalium sulfat adalah dengan mereaksikan H 2 SO 4 dengan K 2 CO 3 yang terdapat dalam ekstrak abu merang. Tujuan penelitian adalah, meneliti besarnya pengaruh variabel suhu dan waktu. Variabel yang digunakan adalah waktu (,,, dan ) dan suhu (4, 5, 6, 7 dan 8 C). Dari hasil penelitian ini diperoleh reaksi pembentukan kalium sulfat dari kalium karbonat mengikuti orde satu semu. Harga konstanta laju reaksi atau (k) yang diperoleh sebesar: k = -1,577 x 1-3. e -126,173 / R / T Kata kunci: Ekstrak abu merang, Kalium Sulfat, Kalium karbonat. Konstanta kecepatan reaksi Abstract Potassium sulfate is a chemical compound that is important for industries in Indonesia, generally for the fertilizer industry. This is evidenced by the high potassium sulphate imported from abroad to meet the shortage of potassium sulphate in Indonesia. With these circumstances try to look for other alternatives in the manufacture of potassium sulphate. One way of making potassium sulfate is the reaction of H2SO4 with K2CO3 contained in the straw ash extract. The purpose of this research is examining the influence of temperature and time variables. The variables used are the time (,,, and min) and temperature (4, 5, 6, 7 and 8 C ). From these results obtained the reaction of potassium sulphate formation of potassium carbonate followed pseudo first order. The reaction rate constant ( k ) obtained : k = -1.577 x 1-3. e - 126.173 / R / T Keywords: straw ash Extract, Potassium Sulphate, Potassium carbonate, Reaction rate constants PENDAHULUAN Kebutuhan pupuk sintetik di indonesia cukup besar, oleh karena itu pemerintah telah membangun industri pupuk terutama pupuk makro yang mengandung mineral nitrogen (n), phospat (p) dan kalium (k). Sumber bahan baku pupuk n (urea) tidak menjadi masalah karena unsur ini berlimpah diudara dan telah diproduksi di beberapa pabrik seperti pt. Petrokimia gresik. Tetapi untuk unsur p dan k, bahan bakunya berasal dari batuan. Sejauh ini di indonesia belum dijumpai bahan baku dalam jumlah yang memadai untuk dieksploitasi, sehingga sumber phospat (p) seperti batu phospat dan belerang demikian juga untuk sumber kalium (k) seperti silvit dan langbeinit masih harus diimpor. Alternatif untuk memperoleh sumber kalium yang lain adalah dengan memanfaatkan limbah pertanian yang banyak sekali jumlahnya dan sebagian besar masih terbuang sia-sia. Salah satunya berasal dari tanaman padi yaitu jerami. Tanaman padi banyak dibudidayakan di Indonesia dan mempunyai banyak manfaat yaitu sebagai bahan makanan pokok. Jerami Padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12- ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Jerami padi yang melimpah pada musim panen selama ini hanya dimanfaatkan secara konvensional dalam jumlah sedikit, atau dimusnahkan melalui pembakaran. Jerami padi merupakan hasil samping pertanian yang tersedia cukup melimpah dan dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik. Pada proses pembuatan pupuk organik jerami padi harus dipotongpotong sepanjang 2-5 cm. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pelapukan. Penggunaan pupuk organik pada usaha tani dapat memperbaiki struktur tanah baik secara fisik maupun secara kimia dan dapat mengurangi biaya produksi. Penelitian ini bertujuan menentukan konstanta kecepatan reaksi dan orde reaksi dari ekstrak abu jerami padi dan asam sulfat serta untuk memanfaatkan limbah padi yaitu jerami yang mengandung unsur pupuk kalium 22

X A (%) Jurnal Teknik Kimia, Vol.9, No.1, September 14 serta menaikkan nilai tambah dari limbah padi yang terbuang. METODE PENELITIAN Bahan-bahan yang digunakan : Abu diperoleh dari pembakaran jerami padi sehingga didapat kadar K 2 CO 3 yang kemudian direaksikan dengan asam sulfat dimana asam sulfat itu sendiri mempunyai sifat-sifat bereaksi hebat dengan air, merupakan cairan kental dan amat korosif. Aquadest juga digunakan dalam proses ini yang berfungsi sebagai pengencer. Sedangkan NaOH digunakan untuk menganalisa bahan. Kondisi yang ditetapkan adalah, kadar kalium karbonat dalam ekstrak abu jerami : 17,681 gr/lt, volume K 2 CO 3 ml, volume H 2 SO 4 2N ml dan putaran pengaduk rpm. Sedangkan variabel yang dijalankan adalah waktu (,,, dan ) serta suhu (4, 5, 6, 7 dan 8 o C) Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku 1. Jerami padi dipotong kecil-kecil dan dikeringkan (dijemur), setelah itu dibakar dan diambil abunya. 2. Abu yang diperoleh dilarutkan dalam air. 3. Ekstrak abu yang dihasilkan disaring dengan memakai kertas saring, selanjutnya dianalisis kadar kaliumnya. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1. Masukkan ml larutan ekstrak abu jerami dalam labu leher tiga, kemudian diikuti dengan penambahan H 2 SO 4 2N sebanyak ml. 2. Panaskan dan jaga suhu waterbath pada suhu yang telah ditentukan (4, 5, 6, 7, dan 8 o C). 3. Hidupkan motor pengaduk selama waktu yang ditentukan (,,,, dan ). Persiapan Bahan Baku Jerami dikeringkan (dijemur), dibakar, diambil abunya Abu jerami dilarutkan dalam air, selanjutnya diambil ekstraknya dengan jalan menyaring Ekstrak abu jerami Pelaksanaan Penelitian Masukkan ml ekstrak abu jerami + H 2 SO 4 2N sebanyak ml kedalam labu leher tiga HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pembuatan pupuk kalium sulfat telah dilakukan dengan terlebih dahulu mengekstaksi abu jerami dengan perbandingan abu 323,827 gr/lt aquadest. Setelah dianalisa diperoleh kadar kalium karbonat sebesar 17,681 gr/lt. Ekstrak abu kemudian di reaksikan dengan asam sulfat (H 2 SO 4 ) pada suhu 4, 5, 6, 7, 8 C dan waktu,,,, dan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisa dan dapat dilihat pada Gambar 1. Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh waktu reaksi ekstrak abu dan asam sulfat dengan berbagai suhu dan waktu yang dilakukan. Hasil yang diperoleh diamati terhadap konversi kalium sulfat yang terbentuk. Pengaruh suhu terhadap konversi kalium sulfat dapat dilihat pada Gambar 1 sedangkan pengaruh waktu terhadap konversi kalium sulfat dapat dilihat pada Gambar 2 Pengaruh suhu T ( C) terhadap konversi (X A ),8,6,4,2 Jaga suhu waterbath (4, 5, 6, 7, 8) o C Hidupkan motor pengaduk (,,,, ) 4 5 6 7 8 T o C Gambar 1. Pengaruh suhu terhadap konversi (X A ) 23

X A (%) Pramitha Ariestyowati: Kinetika reaksi pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu jerami padi dengan asam sulfat Pengaruh suhu terhadap konversi larutan kalium karbonat menjadi kalium sulfat dapat dilihat pada Gambar 1. Terlihat adanya ketidakstabilan konversi, konversinya berubah-ubah seiring berjalannya suhu. Hal ini disebabkan karena alat yang kita pakai tidak begitu efisien sehingga suhu yang dijalankan tidak bisa konstan. Sedangkan pada peneliti pendahulu yang menggunakan bahan baku ekrtrak abu yang berasal dari kelopak batang pisang. Pada grafik pengaruh suhu terhadap konversi kalium sulfat terihat bahwa konversi dan konstanta kecepatan reaksi meningkat dengan bertambahnya suhu, hal ini disebabkan karena kecepatan gerakan molekulmolekul zat-zat pereaksi makin hebat sehingga reaksi yang bereaksi juga makin banyak dan pada penelitian ini suhu yang dihasilkan bisa konstan dengan jalan mengalirkan air yang suhunya tetap kedalam selubung reaktor secara terus-menerus dari suatu termostat yang dilengkapi dengan pompa sirkulasi yang goncangan suhunya dapat ditekan sampai,2 C. Pengaruh waktu t () terhadap konversi (X A ),7,6,5,4,3,2,1 t () 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C Gambar 2. Pengaruh t () terhadap konversi (X A ) Pengaruh waktu dapat dilihat pada Gambar 2. Semakin lama waktu, maka konversi pembentukan kalium karbonat menjadi kalium karbonat akan bertambah. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu, maka semakin banyak pula K 2 CO 3 yang bereaksi dalam H 2 SO 4 sehingga konversi yang dihasilkan semakin tinggi, sama halnya yang terjadi pada peneliti pendahulu dimana semakin lamanya waktu maka semakin maka semakin besar juga konversi ekstrak abunya, sebab kesempatan bagi zat-zat pereaksi untuk saling bertumbukan makin luas. Pengaruh t (waktu) terhadap C A C A Gambar 3. Pengaruh C A terhadap t () Pengaruh t (waktu) terhadap C A dapat dilihat pada Gambar 3. Semakin lama waktu maka konsentrasi akhir dari kalium karbonat semakin kecil. Hal ini disebabkan semakin lama waktu, maka semakin banyak kalium sulfat yang terbentuk. Tabel 1. Hasil Perhitungan (dc A /dt) ( C),9,8,7,6,5,4,3,2,1 5 1 4 t () (dc A /dt) 4,3,5,4,1,3 5,9,2,8,11,9 6,11,1,3,4,1 7,1,2,1,,1 8,4,16,4,3,2 Tabel 2. Hasil Perhitungan log C A log C A 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C 4 1,2328 1,41 1,278 1,2757 1,2916 5 1,1681 1,1759 1,55 1,2479 1,2848 6 1,57 1,26 1,2765 1,2949 1,2 7 1,872 1,931 1,975 1,996 1,129 8 1,1433 1,1945 1,83 1,2197 1,2269 Penentuan Orde Reaksi Orde reaksi dapat dicari dari hubungan antara log C A dengan log (dc A /dt). Penentuan orde adalah dengan menggunakan persamaan penentuan orde ke-n yaitu log (dc A /dt) = log k + n log C A. 24

log -(dc A /dt) ln k Jurnal Teknik Kimia, Vol.9, No.1, September 14 Tabel 3. Hasil perhitungan harga log (dc A /dt) atau Y exp untuk orde ke n. Y exp = log (dc A /dt) 4 3,4437 3,18 3,3768 3,98 3,42 5 3,269 3,6198 3,555 2,95 3.362 6 2,9586 3,7959 3,4437 3,65 3,98 7 3,8239 3,6576 3,7959 4,969 3,98 8 3,3872 2,7959 3,3979 3,4949 3,6989 Tabel 4. Hasil perhitungan Y model untuk orde ke n. Y model = a + bx 4 3,89 3,4491 3,54 3,55 3,5644 5 3,2664 3,2451 3,1645 3,49 2,9485 6 3,288 3,3469 3,4824 3,6544 3,739 7 3,7348-3,814 3,879 3,984 3,9546 8 3,1847 3,3426 3,3852 3,43 3,44 Pada suhu 4 o C Gambar 4. Hubungan antara log C A versus log (dc A /dt) Dari grafik hubungan antara log C A versus log (dc A /dt) didapat % kesalahan terkecil pada suhu 7 o C yakni 2,87%. Dengan demikian reaksi pembentukan kalium sulfat dari kalium karbonat mengikuti orde,22. Tabel 5. Hasil perhitungan Y model untuk orde ke n. -1,3-1,28-1,26-1,24 -,5-1,22 log C A % kesalahan 4 11,38 6,7 3,66 1,34 4,22 5 7,91 1, 3,57 3,87 2,88 6 11,13 11,83 1,12 8,88 5,53 7 2,33 4,37 2,19 4,6,86 8 5,98 19,55,37 7,45 2,13-1 -1,5-2 -2,5-3 -3,5-4 -4,5 Dari tabel 5 di dapatkan harga % kesalahan rate-rata adalah 6,13 %. Dengan % kesalahan < 1 &, maka reaksi pembuatan kalium sulfat dari larutan kalium karbonat (ekstrak abu jerami) mengikuti orde,22. Penentuan energi aktivasi dan faktor frekuensi tumbukan (k o ) Penentuan energi aktivasi (E) dan faktor frekuensi tumbukan (k o ) dihitung dari nilai konstanta kecepatan reaksi (k). Persamaan Arhaneus menunjukkan hubungan antara suhu dengan konstanta kecepatan reaksi. Tabel 6. Tenaga pengaktif untuk orde ke n. (K) 1/T K Ln k k o 4 313,319,32 8,472-1,577 x 1-3 5 323,9,5 7,69-2,465 x 1-3 6 333,,28 8,187-1,38 x 1-3 7 343,291,24 8,3349-1,183 x 1-3 8 3,63,39 7,8494-1,923 x 1-3 Keterangan : Pada grafik hubungan antara 1/T vs ln k untuk orde ke-n titik-titik yang dipakai adalah titik pada suhu 4 o C dan titik 8 o C. Karena pada titik-titik inilah didapat % kesalahan terkecil. -7,4-7,6-7,8-8 -8,2-8,4,1,2,3,4 1 / T Gambar 5. Hubungan antara 1/T vs ln k untuk orde ke-n SIMPULAN Penelitian ini mendapatkan simpulan bahwa Proses pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu jerami padi dengan penambahan asam sulfat mengikuti reaksi orde,22 dengan mengikuti persamaan arhenius k = -1,577 x 1-3.e -126,173 / R / T Dan pengaruh waktu terhadap konversi kalium sulfat, makin lama waktu reaksi maka makin besar pula konversi ekstrak abu jerami padi menjadi kalium dengan batasan waktu. Serta pengaruh suhu terhadap konversi kalium sulfat, terlihat adanya ketidakstabilan konversi, konversinya berubah ubah seiring berjalannya suhu. DAFTAR PUSTAKA Agra I. B. (1975). Pemanfaatan Senyawa Kalium Dari Abu, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pramitha Ariestyowati: Kinetika reaksi pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu jerami padi dengan asam sulfat Agra I. B. (1984). Pembuatan Kalium Sulfat Dari Ekstrak Abu dan Gibs Secara Sinambung, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mulyani S, (1994). Pupuk dan Cara Pemupukan, Rineka Cipta, jakarta. Oktave Levenspiel, (1999). Chemical Reaction Engineering Third Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York. Saifudin S, (1985). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian, Pustaka Buana, Bandung. Soemargono, 7, Metodologi Penelitian Ilmiah Bidang Teknik Kimia, Asri Press, Surabaya. 26