PENDAHULUAN. kinerja dari komite audit dilihat dari tingkat manajemen laba yang terjadi. yang diestimasi dengan menghitung akrual diskresioner.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk komite audit (Abbott, 2004). Kasus ini kemudian dibuktikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Good Corporate Governance oleh perusahaan-perusahaan yang

PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) menjadi dasar bagi perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Selain perusahaan, opini audit digunakan pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keputusan-keputusan ekonomi dapat segera diambil (Kadir, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan melibatkan banyak pihak-pihak terkait sebelum. apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang bertanggung jawab sebagai pengambilan keputusan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban bagi penyaji laporan keuangan untuk dapat memenuhi harapan para

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

2 Perusahaan Publik bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam pengelolaan dimaksud, Direksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba banyak terjadi di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu

pendekatan yang digunakan belum tepat untuk mengetahui kinerja komite audit.

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. saham, pemerintah, kreditur, dan lain-lain (Rachmawati, 2008) Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia pada saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling bertanggung jawab terhadap masalah ini. Independensi auditor

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dalam dunia bisnis, isu-isu terkait tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PANIN FINANCIAL Tbk

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang besar dimana para pemilik atau penanam modalnya sudah

BAB 1 1. PENDAHULUAN. Pengungkapan sukarela corporate governance merupakan penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sebenarnya. Oleh karena itu laporan keuangan menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terkandung di dalamnya tidak menampilkan informasi yang sebenarnya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

BAB I PENDAHULUAN. diindikasikan dengan adanya kesulitan keuangan (financial distress).

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan agar dapat mengikuti perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan meyakini isi dan makna suatu statemen keuangan secara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laba telah menjadi indikator umum bagi pihak manajemen dan pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman, 2008). Laporan keuangan yang

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure pada

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis. Peningkatan pengguna internet dan kemudahan dalam akses

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal) IX.1.5,Kep 29 /PM/2004 tanggal 22 desember 2003, UKDW

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan Enron. Kasus Enron berdampak sangat luas terhadap. pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara keahlian yang dimiliki oleh komite audit dalam bidang industri dari perusahaan tempatnya ditugaskan dengan kinerjanya dalam mengawasi pembuatan dan penerbitan laporan keuangan perusahaan tersebut. Ukuran kinerja dari komite audit dilihat dari tingkat manajemen laba yang terjadi yang diestimasi dengan menghitung akrual diskresioner. Sebagai pembantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan publik dan sebagai salah satu unsur tata kelola perusahaan yang baik, komite audit memiliki peranan yang cukup besar dalam penerbitan informasi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan publik, termasuk di antaranya terkait kualitas informasi yang disampaikan (Bapepam-LK, 2012). Bapepam LK melalui Peraturan Nomor IX.I.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-643/BL/2012 menyebutkan: Anggota Komite Audit wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen resiko, dan peraturan perundangan-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Peraturan tersebut diterbitkan sebagai penyempurnaan dari Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Salah satu hal yang dapat membantu komite audit dalam memahami bisnis perusahaan, proses audit, dan manajemen resiko perusahaan adalah dengan dimilikinya anggota komite audit dengan keahlian industri dari perusahaan tersebut. Keahlian dalam bidang industri perusahaan akan mampu membantu komite audit untuk memahami setiap detail dari proses bisnis perusahaan. Cohen et al. (2013) telah melakukan penelitian terkait keahlian dalam bidang industri dari komite audit dan menemukan bahwa dimilikinya industry expertise oleh komite audit yang bersama-sama dengan dimilikinya financial expertise akan lebih efektif dalam melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan dibandingkan apabila hanya memiliki financial expertise saja. Adapun terkait tingkat kualitas dari informasi keuangan, penelitian ini melihatnya dari tingkat manajemen laba yang terjadi. Penelitian ini ingin memberikan bukti adanya komite audit yang memiliki keahlian di bidang industri dari perusahaan tempatnya ditugaskan untuk membantunya memahami kegiatan bisnis perusahaan akan dapat menekan tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Manajemen laba pada dasarnya bukanlah suatu bentuk yang dapat diobservasi, melainkan hanya dapat diestimasi (Lin et al, 2006). Penelitian ini mencoba untuk 2

mengestimasi manajemen laba dengan mengukur akrual diskresioner dengan menggunakan model Kasznik (1999). Penelitian ini menjadi penting untuk memastikan apakah dimilikinya keahlian komite audit dalam bidang industri yang dapat membantu komite audit untuk memahami bisnis perusahaan akan mampu menekan tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menggambarkan tingkat efektivitas dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Apakah peraturan tersebut sudah cukup jelas mengatur persyaratan terkait komite audit atau belum. 1.2 Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara keahlian dalam bidang industri (industry expertise) yang dimiliki oleh anggota komite audit dengan tingkat kualitas informasi keuangan yang diukur dengan manajemen laba yang terjadi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan ini adalah untuk menguji hubungan antara keahlian dari keanggotaan komite audit dalam bidang industri (industry expertise) dari perusahaan tempatnya ditugaskan dengan manajemen laba. 3

1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini akan dapat memberikan informasi yang berguna bagi profesi akuntansi, pemerintah selaku pembuat kebijakan, dan perusahaan yang terlibat langsung dalam praktik kerja komite audit. Bagi profesi akuntansi, hasil penelitian ini akan mampu memberikan gambaran keahlian keahlian apa saja yang dibutuhkan oleh seorang komite audit dalam menjalankan tugasnya dan seberapa besar keahlian tersebut mempengaruhi efektivitas kerja dari komite audit. Pemerintah selaku pembuat kebijakan akan dapat mengetahui sekilas kondisi yang terjadi pada industri bisnis di Indonesia dan akan membuat peraturan berdasarkan kondisi tersebut. Dengan begitu, peraturan yang dibuat diharapkan lebih mampu menjangkau kepentingan semua pihak dan lebih efektif untuk diterapkan. Sedangkan perusahaan selaku pemakai jasa komite audit akan dapat berupaya untuk meningkatkan efektivitas dari komite auditnya melihat besarnya peran komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja yang juga berujung pada maksimalisasi nilai perusahaan. 4

1.5 Sistematika Penulisan Tulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang dari penulisan, rumusan masalah yang hendak diteliti, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : REVIEW LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Berisi teori dan penelitian terdahulu yang melandasi penelitian, serta pengembangan hipotesis dari penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Berisi sampel dan data penelitian, variabel penelitian, serta metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi hasil pengujian data serta pembahasan terkait hasil yang didapatkan dari penelitian. BAB V : PENUTUP Berisi batasan penelitian, simpulan, dan saran. 5