LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : SERI RAYANI (78) T BARLIAN Tgl Praktikum : Oktober Tujuan Praktikum :. Memahami pengertian dan fungsi spektrofotometri. Memperoleh nilai dari kadar Glukosa, Urea dan Trigliserida dari spektrofotometri. Latihan pembuatan dan penggunaan larutan stok serta untuk mengetahui metode pencampuran bahan- bahan/larutan /reagen. 4. Membandingkan hasil konsentrasi stok dengan hasil spektrofotometri dari kadar glukosa, urea dan trigliserida 5. Mempelajari dan memahami sifat serapan suatu larutan terhadap variasi panjang gelombang. Mengukur panjang gelombang maksimum kadar masing-masing zat berdasarkan hukum Lambert-Beer dengan mencari konsentrasi zat dengan dua persamaan. Pendahuluan: Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu : A = log ( Io / It ) = a b c Keterangan : Io = Intensitas sinar datang It = Intensitas sinar yang diteruskan a = Absorptivitas b = Panjang sel/kuvet c = konsentrasi (g/l) A = Absorban Alat dan bahan yang digunakan Torniquet Alat Spektrofotometer Tabung reaksi dan rak Jarum Urea Waterbath 7 oc Swab alcohol Glukosa Kuvet EDTA Trigliserida Alat sentrifus klinik Pipet otomatik Pipet tetes Pipet Mohr Pembuatan larutan stok. Larutan stok urea : siapkan ml laruta urea pada kadar g/l (atau mg/dl) Jadi jumlah bubuk urea yang dibutuhkan, Lx g/l =, g. Larutan stok glukosa : siapkan ml larutan mm glukosa (BM C O H = 8 g /mol) Jadi jumlah bubuk glukosa yang dibutuhkan,l x, mol/liter x 8 g /mol =,8 g HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel a : Urea data untuk kalibrasi doubling dilution; stok urea Grup Meja Grup Meja. 9. 944.88 5. 88.98.5 498.4 4 5.85.5.5 55.4 8 5.485 7.8.74..5.77 4..54 55.75.5..4. 4.9 4 5..9.87.8 8.58 8 7.8.4.77.78.8 Blanko Sampel 4.54 4.54 4
.4... Hasil Pemeriksaan Urea Grup.85.8..4..485.77..9.4 Urea Doubling Dilution 9. 88.98.5 7.8 4..4.87.77 () Hasil Pemeriksaan Urea Grup 7 5 4.5.5.74.54..8.78 Urea Doubling Dilution 944.88 498.4 55.4. 55.75 4.9 8.58.8 () Kesimpulan Urea data untuk kalibrasi doubling dilution dengan stok urea. Hukum Beer-Lambert : A =εdc.. Hasil group meja hasil urea adalah Perhitungan persamaan konsentrasi yang diinginkan dengan nilai serapan, dan konsentrasi yang didapat 9. kurang baik karena hasil menunjukkan pengenceran kurang baik bila dibandingkan nilai konsentrasi, serapan dan konsentrasi yang didapat.. Hasil group meja hasil urea adalah Perhitungan persamaan konsentrasi yang diinginkan dengan nilai serapan dan konsentrasi yang didapat 944.88 baik jadi hasil menunjukkan pengenceran baik. Jadi hal ini sesuai dengan Hukum Beer-Lambert : A =εdc. Tabel b : Urea data untuk kalibrasi decimal dilution; stok urea Grup Meja Grup Meja.8.7 944.88 5.99 5..8 57.48.49 7.5.88 8.58.5..4.7 57.8. 9..9 4.49.5...5.94 Blanko Sampel 4.54 4.54 4
Hasil Pemeriksaan Urea Grup..4..8..4..8.99.49....7 5. 7.5.4 9.. Urea Decimal Dilution () Hasil Pemeriksaan Urea Grup 7 5 4.8.88.7.9.5 944.88 57.48 8.58 57.8 4.49.94 Urea Decimal Dilution () Kesimpulan Urea data untuk kalibrasi decimal dilution dengan stok urea. Hukum Beer-Lambert : A =εdc.. Hasil group meja hasil urea adalah Perhitungan persamaan konsentrasi yang diinginkan dengan nilai serapan,8 dan konsentrasi yang didapat.7 kurang baik karena hasil menunjukkan pengenceran kurang baik bila dibandingkan nilai konsentrasi, serapan dan konsentrasi yang didapat.. Hasil group meja hasil urea adalah Perhitungan persamaan konsentrasi yang diinginkan dengan nilai serapan dan konsentrasi yang didapat 944.88 baik jadi hasil menunjukkan pengenceran baik. Jadi hal ini sesuai dengan Hukum Beer-Lambert : A =εdc. Tabel a : Glukosa data untuk kalibrasi doubling dilution; onsentrasi stok glukosa mm = 8 Grup Meja Grup Meja 4. mm.9 78.5.9 85.4 5. mm.99.7.99 8.75 4 5. mm.8 44.4.885 4.7 8.5 mm.98 9.8.959 4..5 mm.5.5.4 4.8. mm. 7.5.85 85.94 4.5 mm.5 47.99. 8.7 8.78 mm. 47.. 5.45 Blanko Sampel.448.448
.5.5.5.5 Hasil Pemeriksaan Glukosa Grup.9.99.8.98 Glukosa Doubling Dilution.5..5. 78.5.7 44.4 9.8.5 7.5 47.99 47. ().5.5.5.5 Hasil Pemeriksaan Glukosa Grup 4.9.99.885.959 Glukosa Doubling Dilution.4.85.. 85.4 8.75 4.7 4. 4.8 85.94 8.7 5.45 () Kesimpulan pemeriksaan glukosa data untuk kalibrasi doubling dilution; onsentrasi stok glukosa mm = 8. Hasil group meja hasil pemeriksaan glukosa adalah Perhitungan persamaan konsentrasi mm yang diinginkan dengan nilai serapan.9 dan konsentrasi yang didapat 78.5 kurang baik karena hasil menunjukkan nilai serapan dan konsentrasi yang didapat tidak linier.. Hasil pengenceran antara group meja dan 4 hasilnya hampir sama hal ini pengenceran yang dilakukan kurang sesuai dengan faktor pengenceran yang seharusnya.. Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan spektrofotometri ternyata tidak ada satupun larutan yang konsentrasinya sesuai dengan konsentrasi yang seharusnya. Hal ini tidak sesuai dengan Hukum Beer-Lambert : A =εdc. Tabel b : Glukosa data untuk kalibrasi decimal dilution; stok glukosa mm = 8 Grup Meja Grup Meja 4 mm.9 5..57 8.7.5 mm.7 5.. 49.5 mm.95..8 49.55.5 mm.84 85.7. 7.9 mm. 49.78.78 9.7.5 mm.4 75.89.4 7.8 Blanko Sampel.448.448
.5.5.5.5 Hasil Pemeriksaan Glukosa Grup.9.7 Glukosa Decimal Dilution.95.84..4 5. 5.. 85.7 49.78 75.89 ().5.5.5.5 Hasil Pemeriksaan Glukosa Grup 4.57..8 Glukosa Decimal Dilution..78.4 8.7 49.5 49.55 7.9 9.7 7.8 () Kesimpulan pemeriksaan glukosa data untuk kalibrasi decimal dilution; konsentrasi stok glukosa mm = 8. Hasil group meja hasil pemeriksaan glukosa adalah Perhitungan persamaan konsentrasi mm yang diinginkan dengan nilai serapan.9 dan konsentrasi yang didapat 5. kurang baik karena hasil menunjukkan nilai serapan dan konsentrasi yang didapat tidak linier.. Hasil group meja 4 hasil pemeriksaan glukosa adalah Perhitungan persamaan konsentrasi mm yang diinginkan dengan nilai serapan.57dan konsentrasi yang didapat 8.7 kurang baik karena hasil menunjukkan nilai serapan dan konsentrasi yang didapat tidak linier.. Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan spektrofotometri ternyata tidak ada satupun larutan yang konsentrasinya sesuai dengan konsentrasi yang seharusnya. Hal ini tidak sesuai dengan Hukum Beer-Lambert : A =εdc. Tabel : glukosa dan urea yang dibaca pada grafik a s/d b serta yang dihitung melalui rumus kit Komponen Urea urea Glukosa Glukosa Ramadan Seri Ramadan Seri Aditya Ichwan Aditya Ichwan Serapan sampel.7.94.5. Dari grafik a/a. 5...9.9 9.8.9 Dari grafik b/b.8 5...9.57 7.5 4.7 Dari rumus kit.45.54..55.448.448 78.79.8. Dari tabel di atas Terdapat perbedaan konsentrasi glukosa yang ekstrim antara hasil perhitungan rumus Kit dengan hasil perhitungan persamaan dari grafik. Hal ini terjadi karena kesalahan proses pengenceran hingga mempengaruhi persamaan linear yang dihasilkan, pembuatan standard yang kurang tepat sehingga mempengaruhi perhitungan serapan, dapat dilihat bahwa jika kita menggunakan nilai absorben dari grafik a/a maupun dari grafik b/b sebagai absorben larutan
standar maka akan didapatkan hasil yang jauh berbeda bila dibandingkan jika kita menggunakan larutan standar dengan rumus kit. Perbedaan konsentrasi urea yang didapat dari hasil perhitungan rumus kit tidak jauh berbeda dengan konsentrasi glukosa pada meja dan Tabel 4 Hasil pemeriksaan glukosa, trigliserida, dan urea plasma mahasiswa Detil Mahasiswa (berapa lama sejak makan, rata-rata apa yang dimakan, jenis kelamin, umur). Ramadhan (laki-laki) 5 tahun (Nasi putih piring + soto ayam + gelas teh manis hangat). Seri (perempuan) tahun (Nasi putih + ikan ekor + gelas bandrek susu). Aditya (laki-laki) tahun (Nasi putih + ikan ekor +kue buah + gelas teh manis dingin) 4. Ichwan (laki-laki) tahun (Roti abon buah) Glukosa Trigliserida Urea A Kadar A Kadar A Kadar.58.94.5. 5. Standar.448 Kadar () 5 5 5 9.9 5.59. 9.9 87.95 78.79.8.5.4.9.57.5 Pemeriksaan Kadar Plasma.8 87.95 78.79 54.7 45.4.98.55 7.7.9 Ramadhan Seri Aditya Ichwan Plasma Praktikan 5.59.98 54.7 45.4.7.94.9.85.54 Kadar Glukosa Kadar Trigliserida Kadar Urea Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pola makan mempengaruhi hasil dari pada kadar glukosa, trigliserida dan kadar urea pada sampel...55 7.7.9 4 KESIMPULAN. Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang. Dari hasil pengenceran dan hasil spektrofotometri secara keseluruhan dilihat bahwa adanya kesesuaian hukum Bert-Lambert di mana kita dapat menghitung konsentrasi larutan yang sebenarnya dari larutan yang telah dibuat group meja, untuk konsentrasi urea dan konsentrasi glukosa oleh group, dan 4 dengan larutan standar (larutan sampel yang telah disediakan).. Dari grafik-grafik di atas seluruhnya dapat dilihat bahwa tidak ada satupun larutan yang dibuat sesuai dengan konsentrasi larutan yang diinginkan. Karena pencampuran zat terlarut dengan pelarut dalam pembuatan larutan stok yang kurang homogen, pengambilan berat zat dan volume jumlah pelarut yang kurang tepat, pengambilan volume larutan dari tabung reaksi dengan pipet otomatik yang kurang dari µl, larutan yang tidak tercampur homogen dengan reagensia yang tersedia maupun karena larutan yang menempel di dinding-dinding kuvet, waktu maupun suhu inkubasi yang kurang sesuai, reagensia yang telah kadaluarsa, dan hal-hal lainnya. 4. Pemeriksaan kadar glukosa, trigliserida, dan urea dari plasma masing-masing praktikan terdapat variasi hasil pengukuran. SARAN. Ada penjelasan dari awal mengenai prosedur dan teorinya diulang kembali. pengenceran jangan terlalu tinggi dan rendah karena sulit dibaca oleh Spektrofotometer atau akan melewati batas maksimum deteksi