BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. memaparkan hasil penelitian terdahulu yang berkesinabungan dengan penelitian ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAN. atau perumusan masalah, penentuan populasi, penentuan sampel, data, teknik

Pembentukan karakter..., Siti Atikah Immaduddin, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Semantik NORDIN BIN TAHIR INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS IPOH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. yang digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan apa yang ingin. memelajari bahasa sangat penting dalam komunikasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak. pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. seorang anak. Untuk berbahasa, anak-anak harus menghubungkan leksikon yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

PERTUKARAN LETAK MORFEM DALAM KAMUS BAHASA CINA 规范汉语词典 (Gui Fan Han Yu Ci Dian) 汉语同素逆序词分析

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran, maksud serta tujuan kepada

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

SEMANTIK LEKSIKAL, SEMANTIK KALIMAT, MAKNA DAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonimi juga dapat disebut persamaan kata

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

MENYAKSIKAN DAN MENONTON: ANALISIS RELASI MAKNA SIMILARITAS

Bab 1. Pendahuluan. Istilah linguistik dalam bahasa Jepang disebut dengan 言語学 gengogaku,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BENTUK KATA DAN MAKNA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI,

Leksikografi Indonesia: Konsep Dasar, Fungsi, Isi, Dan Jenis Kamus

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hurford dan Hearsly menyatakan bahwa semantik merupakan cabang dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

Menurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

BAB II KONSEP LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Melayu Sakai di Desa Kesumbo Ampai : Kajian Antropolinguistik.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. dipilih umat manusia dalam berkomunikasi dibanding berbahasa non lisan. Hal ini

VARIAN SEMANTIK PADA BENTUK DUPLET YANG TERSEBAR DI WILAYAH PEMAKAIAN KABUPATEN BREBES

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.)

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN UNTUK SISWA KELAS X-2 SMA DHARMA WANITA SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa dapat didefinisikan sebagai alat bantu antara anggota atau

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat terjalin dengan baik karena adanya bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Studi dalam penelitian ini berkonsentrasi pada kelas verba dalam kalimat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

SINOPSIS. Morfologi dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan keitairon. Objek

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah bagi penuturnya telah mendarah daging karena tiap hari

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kridalaksana (1983: 107) menjelaskan modalitas memiliki beberapa arti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu kalimat. Untuk membuat kalimat yang baik sehingga tuturan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Didalam bab 2, pertama-tama di dalam tinjauan pustaka penulis memaparkan hasil penelitian terdahulu yang berkesinabungan dengan penelitian ini. Kedua, penulis akan membahas mengenai konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Aksara Han dan Homograf. Ketiga, penulis akan memaparkan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu semantik, semantik leksikal dan leksikon. 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Analisis Homograf aksara Cina dan Analisis bahasa berdasarkan unsur semantik sudah pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain, seperti : Tesis Ridwan Azhar (1998) yang berjudul Analisis Semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah dilakukan untuk memperoleh gambaran deskriptif analisis semantik Bahasa Melayu Dialek Bandar Khalipah. Penelitian dilakukan berdasarkan semantik leksikal dan sematik kalimat menurut teori dan konsep semantik. Hasil penelitian yang disajikan menggunakan pendekatan semantik struktural yang mendeskripsikan bahasa dengan kerangka teori analisis makna. Pembahasaan semantik bahasa Melayu dialek Bandar Khalipah, mencakup : kata, kata turunan, ciri-ciri makna leksikal, hubungan makna leksikal, makna kalimat, dan hubungan makna kalimat.

Disertasi SunQiang 孙强 dari Universitas Sichuan (2007) berjudul Penelitian Homograf Aksara Cina Modern yang membandingkan kosa kata homograf pada masa lalu dengan masa sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan metode library research (penelitian perpustakaan) yaitu dengan mengumpulkan kosakata homograf yang terdapat didalam kamus 现代汉语词典 ( 第五版 ) xiàn dài hàn yŭ cí diăn (dì wŭ băn). Skripsi Wedhawati dari Balai Bahasa Yogyakarta (2005) berjudul Konfigurasi Medan Leksikal Verbal Indonesia yang berkomponen Makna (+suara+makna). Dalam penelitian medan leksikal ini yang ditelaah sejumlah medan leksikal verbal yang berkomponen makna dalam Bahasa Indonesia. Medan leksikal itu terbentuk dari butir-butir leksikal verbal simpelks yang bersifat internal dan intralingual. Butir-butir leksikalverbal adalah butir-butir leksikal yang relasasinya dalam ujaran atau kalimat termasuk kelas kata verba. Skripsi Risatyah dari Universitas Negri Malang (2010) berjudul Pengajaran Bahasa Inggris Berbasis Leksikon untuk Meningkatkan kemampuan Pembelajaran Usia Muda dalam Memproduksi Classroom Lekxico-grammatical Units di 3 to 6 CEC Kawi Malang. Dalam penelitian ini mengacu pada teori pengajaran bahasa Inggris berbasis leksikon, Classroom lekxico-grammatical units diperkenalkan melalu cerita. Penelitian ini menggunakan pengajaran Bahasa Inggris Berbasis Leksikon pada pembelajar tingakt yang lebih tinggi untuk meningkatkan ketrampilan berbicara.

2.2 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588) konsep merupakan gambaran mental, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Maka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.2.1 Aksara Han Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:73) Huruf kanji adalah aksara Han. Aksara han digunakan oleh suku Han (mayoritas penduduk RRC) yang pada masa primitif mendiami lembah Sungai Kuning. Bukti tertua tentang aksara han yang berbentuk gambar ditemukan dekat Distrik An Yang, Provinsi Henan. 2.2.2 Homograf Di dalam setiap bahasa terdapat kosa kata homograf. Maka tidak terkecuali didalam bahasa mandarin. Bahasa Mandarin dapat dikatakan sebagai bahasa yang paling banyak mengandung kosa kata berhomograf. Pengertian homograf adalah kata yang ditulis sama tetapi artinya berbeda dan cara bacanya juga berbeda. 2.3 Landasan Teori Teori merupakan asas atau hukum-hukum umum yang menjadi dasar (pijakan, pedoman, tuntutan) suatu ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, teori merupakan aturan (tuntutan kerja) untuk melakukan sesuatu, menurut Moeliono dalam Okky (2010:13).

2.3.1 Semantik Kata Semantik dalam Pateda (2001:2) merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi tentang makna (arti, Inggris : meaning). Kambartel dalam Pateda (2001:7) menurut beliau Semantik merupakan bahasa yang terdiri dari struktur yang menampakkan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman manusia. Definisi yang sama dikemukakan pula oleh George (1964:vii), sedangkan Verhaar dalam Pateda (2007:7) mengatakan bahwa semantik berarti teori makna atau teori arti. 2.3.1.1 Semantik Leksikal Verhaar dalam Pateda (2001:74) berkata, Perbedaan antara leksikon dan gramatikal, menyebabkan bahwa dalam semantik kita bedakan pula antara semantik leksikal dan semantik gramatikal. Semantik leksikal adalah kajian semantik yang lebih memuaskan pada pembahasan sistem makna yang terdapat dalam kata. Mengenai semantik leksikal tidak terlalu sulit yaitu sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk semantik leksikal; makna tiap kata diuraikan pada kamus. Jadi, semantik leksikal memperhatikan makna yang terdapat di dalam kata sebagai satuan mandiri. Semantik Leksikal menyangkut makna leksikal. Bidang yang meneliti semantik leksikal menurut asas-asasnya dinamai leksikologi. Tugas yang lebih praktis, yaitu menyusun kamus, dikenal sebagai leksikografi. Oleh karena itu,

perkamusan adalah tugas praktis, asas-asas leksikologi harus dilengkapi dengan tuntutan-tuntutan praktis pemakaian kamus. Semantik leksikal secara leksikologis mencakup pokok-pokok sebagai berikut: (1) makna dan referensi; (2) denotasi dan konotasi; (3) analisis ekstensional dan analisis intensional; (4) analisis komponensial; (5) makna dan pemakaiannya; (6) kesinoniman, keantoniman, kehomoniman, kehomografan, dan kehiponiman. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian dengan dua unsur semantik leksikal yaitu dari segi arti dan kehomografan kata. 2.3.2 Homograf Homograf berasal dari bahasa Yunani (homόs : sama dan gráphō : tulis) adalah kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Istilah Homograf Simpson dalam Nurhadi (1995:328) menyatakan homograph are written identically but sound differently yang dapat diartikan bahwa Homograf berhubungan dengan ejaan sama tetapi makna/artinya berbeda. Dalam bahasa Indonesia, contoh homograf antara lain adalah : (1) teras yang pertama dapat diartikan inti kayu dan kedua dapat diartikan bagian rumah. (2) apel yang pertama dapat diartikan buah dan kedua dapat diartikan kumpul. Dalam bahasa Mandarin, contoh homograf antara lain adalah :

(1) 长 yang pertama di baca cháng artinya panjang dan kedua di baca zhăng artinya tumbuh. (2) 上 yang pertama di baca shang artinya atas dan kedua di baca shàng artinya pergi. 2.3.3 Kelas Kata Jumlah kelas kata yang terdapat didalam penelitian ini adalah sebanyak sebelas jenis kelas kata yaitu Kata benda( 名 ) 名词 míng cí, Kata kerja ( 动 ) 动词 dòng cí, Kata kerja( 动 ) 动词 dòng cí, Kata sifat ( 形 ) 形容 词 xíng rόng cí, Kata depan ( 介 ) 介词 jiē cí, Kata ganti ( 代 ) 代词 dài cí, Kata penggolong ( 量 ) 量词 liàng cí, Kata tambahan ( 副 ) 副词 fù cí, Kata bilangan ( 数 ) 数词 shù cí, Kata seru( 叹 ) 叹词 tàn cí, Kata bantu ( 助 ) 助词 zhù cí, Kata sambung( 连 ) 连词 lián cí. 2.3.3.1 Kata Benda( 名 ) 名词 míng cí Kata benda ( 名 ) 名词 míng cí dapat didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala sesuatu yang dibendakan. 2.2.3.2 Kata Kerja( 动 ) 动词 dòng cí Kata kerja ( 动 ) 动词 dòng cí dapat didefinisikan sebagai kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman.

2.3.3.3 Kata Sifat( 形 ) 形容词 xíng rόng cí Kata sifat ( 形 ) 形容词 xíng rόng cí dapat didefinisikan sebagai kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih jelas. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. 2.3.3.4 Kata Depan( 介 ) 介词 jiē cí Kata depan ( 介 ) 介词 jiē cí dapat didefinisikan sebagai kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian kalimat. 2.3.3.5 Kata Ganti( 代 ) 代词 dài cí Kata ganti ( 代 ) 代词 dài cí dapat didefinisikan sebagai kata ganti kata benda, kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, kata ganti kepunyaan, kata ganti penunjuk. 2.3.3.6 Kata Penggolong( 量 ) 量词 liàng cí Kata penggolong ( 量 ) 量词 liàng cí dapat didefinisikan sebagai kata yang dipergunakan untuk menggolongkan bilangan. 2.3.3.7 Kata Tambahan ( 副 ) 副词 fù cí Kata tambahan ( 副 ) 副词 fù cí dapat didefinisikan sebagai kata yang menyatakan perubahan kegiatan yang berhubungan dengan waktu, ruang lingkup, kualitas, serta keadaan.

2.3.3.8 Kata Bilangan ( 数 ) 数词 shù cí Kata bilangan ( 数 ) 数词 shù cí dapat didefinisikan sebagai kata yang menyatakan jumlah benda atau hal yang menunjukan urutannya dalam suatu deretan. 2.3.3.9 Kata Seru ( 叹 ) 叹词 tàn cí Kata seru ( 叹 ) 叹词 tàn cí dapat didefinisikan sebagai kata yang menyatakan perasaan seseorang seperti sakit, marah, terkejut, sindiran, sedih, takut, hiba dan sebagainya. 2.3.3.10 Kata Bantu( 助 ) 助词 zhù cí Kata bantu ( 助 ) 助词 zhù cí dapat didefinisikan sebagai kata yang digunakan untuk menerangkan masa sesuatu perbuatan atau ragam yang berkaitan dengan perbuatan. 2.3.3.11 Kata Sambung( 连 ) 连词 lián cí Kata sambung( 连 ) 连词 lián cí dapat didefinisikan sebagai kata yang digunakan untuk menyambung atau menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, ide dengan ide, dan sebagainya. 2.3.4 Leksikon Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:138) mengemukakan bahwa, Leksikon adalah salah satu komponen struktur bahasa. Kalau bahasa diibaratkan sebagai bangunan, leksikon dapat diibaratkan sebagai batu bata, sedangkan gramatika dan

fonologi merupakan kerangka bangunan yang mengikat bata-bata itu. Bahwa leksikon berbeda dengan gramatika, hal ini diakui oleh sarjana linguistik yang paling terkemuka dalam abad ke-20, A.N Chomsky (1957:15). 2.3.4.1 Kamus sebagai Bentuk Inventarisasi Leksikon Untuk mencatat leksikon suatu bahasa disusunlah kamus. Kegiatan penyusunan kamus disebut leksikografi. Biasanya sebuah kamus tersusun dengan leksem atau gabungan leksem sebagai judul yang diterangkan dengan berbagai cara. Judul itu disebut lema. Ada lema yang berupa leksem atau kata tunggal, ada yang berupa gabungan leksem atau gabungan kata. Bila keterangannya berupa bahasa yang sama dengan lemanya, kamus ini disebut kamus ekabahasa atau kamus monolingual. Bila keterangan itu dalam bahasa lain, kamus itu merupakan kamus dwibahasa atau kamus bilingual. Berbagai cara digunakan untuk menyajikan penjelasan itu. Kamus umum sebagai istilah khas leksikografi merupakan kamus yang memuat kata-kata umum. 2.4.4 Aksara Han Huruf kanji adalah aksara Han dalam Kushartanti (2005:73). Aksara han digunakan oleh suku Han (mayoritas penduduk RRC) yang pada masa primitif mendiami lembah Sungai Kuning. Bukti tertua tentang aksara han yang berbentuk gambar (piktogram) ditemukan dekat Distrik An Yang, Provinsi Henan. Tempat ini diperkirakan merupakan ibu kota Dinasti Shang (tahun 1600-1066SM). Berdasarkan

bukti tersebut, para ahli memperkirakan bahwa aksara han sudah ada pada Dinasti Shang, atau bahkan lebih awal lagi, yakni pada Dinasti Xia, sekitar abad ke-21 sebelum Masehi. Legenda tentang pencipta karakter bernama Cang jie mengatakan umur karakter han berkisar sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu. Aksara han kuno ditulis di atas kulit penyu dan tulang lembu. Tulisan pada kedua jenis benda itu berisi ramalan tentang bencana alam, penentuan baik-buruknya peruntungan, dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, aksara han mengalami evolusi dari aksara han kuno yang bentuknya menyerupai benda yang ditirunya sampai menjadi aksara han yang hanya terdiri atas guratan-guratan tidak berarturan.