III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 bertempat di Waduk Batu Tegi

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

Alat Neraca analitik, gelas piala 600 ml, gelas ukur 100 ml, "hot plate", alat refluks (untuk pendingin), cawan masir, tanur, alat penyaring dengan po

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

adalah fraksi yang tidak larut atau tersisa setelah ekstraksi dengan larutan detergen asam, yaitu selulosa dan lignin (VAN SOEST, 1963). Umumnya ukura

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

% SDN = %NDF = c b a Residu dibakar dengan tanur listrik ( o C ) dinginkan, timbang (d gram).

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

PAKAN, NUTRIEN DAN SISTEM ANALISIS KIMIA

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Lampiran 1. Prosedur analisis

Lokakarya Fungsional Non Penefiti Cara Kerja Ditimbang 0,5 gram contoh dan dimasukkan kedalam gelas piala 600 ml, kemudian ditambahkan 60 ml larutan d

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

Bab III Bahan dan Metode

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Metode Penelitian Pemeliharaan Tanaman Uji Pemeliharaan Serangga Uji Pengamatan Perkembangan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB 3 METODE PERCOBAAN

SUPARJO Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univ. Jambi PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

METODE. Materi. Rancangan

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

Gambar 7. Alat pirolisis dan kondensor

HASIL DAN PEMBAHASAN. Korelasi Analisa Proksimat dan Fraksi Serat Van Soest

PENDAHULUAN. ANALISIS PROKSIMAT (Proximate Analysis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Penentuan Kadar Serat Larut

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

KADAR NEUTRAL DETERGENT FIBER DAN ACID DETERGENT FIBER PADA JERAMI PADI DAN JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI ISI RUMEN KERBAU

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

25 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor Jawa Barat. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat yang digunakan Gelas beker kapasitas 600 ml, hot plate : 400 watt masing-masing untuk satu gelas dengan alat kontrol, kondensor :alat pendingin ini berhubungan dengan air yang mengalir dan bentuknya biasanya bulat sehingga pas masuk di bagian mulut gelas beker 600 ml, krusibel, tanur 500 o C, kertas saring whatman no 54 atau 54l, plot ( 1x1 m2), oven, cawan, timbangan (5 kg), kantong plastik, golok, talenan, neraca analitik, tabung digestion, dan blok digestion, 2. Bahan Penelitian a. Larutan untuk Neutral-Detergent Fiber (NDF) Larutan dibuat pertama dengan cara melarutkan EDTA dan Na 2 B 4 O7.10H 2 O. Kemudian ditambahkan Na 2 HPO 4 atau Na 2 HPO 4.10H 2 O, sambil diaduk dengan

26 menggunakan stirer yang sekaligus berfungsi sebagai hot plate untuk mempermudah kelarutan. Menambahkan Ethylene glycol monoethyl ether sebagaimana perlunya untuk mengontrol busa supaya tidak berlebihan. Untuk memastikan larutan detergen ini netral bisa dilakukan pengecekan ph dan biasanya akan berkisar antara 6.9-7.1. Apabila larutan disimpan ditempat yang suhunya dibawah 18 o C deterjen biasanya akan mengendap tetapi dapat dilarutkan kembali dengan pemanasan. Total larutan akan mencapai lebih dari volume yang dibuat karena adanya penambahan volume dari bahan kimia. Sebagai contoh apabila membuat larutan sebanyak 18 liter maka dengan adanya penambahan bahan kimia tersebut total larutan bisa mencapai 18.5 liter. Untuk analisis bahan pakan atau pangan yang mengandung pati sangat tinggi biasanya ditambahkan enzim pencerna pati seperti : Amyloglucosidae, hog pancreas amylase, Bacillus subtilus amylase, dan termamyl. b. Larutan ADF Larutan ADF dibuat dengan cara pertama dibuat dulu larutan asam sulfat 0.5 M (1 N) dan boleh sedikit adanya variasi larutan sebesar 0.98 1.02 N. Apabila menggunakan larutan asam sulfat murni bisa dibuat dengan cara menambahkan 49.0 g asam sulfat murni kedalam air sehingga didapat sebanyak 1 liter (ini akan sama dengan larutan 1 N). Kemudian ditambahkan 20 g CETAB dan diaduk dengan stirer sampai larut. Penambahan CETAB kedalam larutan asam sulfat 1 N kemungkinan sedikit akan menaikan volumenya. c. Kiambang dan aquades

27 Tabel 5. Larutan untuk Neutral- Detegrent Fiber (NDF) No. Neutral Detergent Solution (NDS) Jumlah 1 Distilled water 1,00l 2 Sodium laury sulfate, lab grade 30,00g 3 Disodium cthylenediamine tetraacetate (EDTA) dihyrate crystal, reagent grade 18,61g 4 Sodium borate decahyderate, reagent grade 6,81g 5 Disodium hydrogen phosphate, anhydrous, reagent grade kalau menggunakan yang hydrous 10 H 2 O 6 2-ethoxythanol (ethylene glycol monoethyl ether), purified gade Sumber : Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Ternak (2002) 4,56g 11,48g 10,00g Tabel 6. Larutan untuk Acid Detergent Fiber (ADF) No. Neutral- Detergent Solution (NDS) Jumlah 1 Sulfuric acid 1 N, reagent grade, setiap 1 liter. Apabila menggunakan H 2 SO 4 murni tiap liter larutan 2 Cethyltrimethylammoium Bromida (CETAB), technical grade 1,00l 49,04g 20,00g Sumber : Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Ternak (2002)

28 C. Metode Penelitian 1. Pengambilan sampel Pelemparan plot secara acak, pengambilan, pemisahan, meniriskan, menimbang, mencacah, mengeringkan, menimbang kembali, dan melakukan analisis Van Soest 1. Memisahkan antara Kiambang yang muda dan tua dalam satu tanaman yakni memperhatikan daun tua terlihat coklat dan mulai rusak sisi daunnya, dan daun muda masih terlihat hijau diselimuti bulu-bulu halus di setiap sisi daunnya, Daun terlihat coklat Daun terlihat hijau Gambar 7. Metode pemisahan daun tua dan daun muda 2. Memisahkan antara daun dari bagian akar dan batang dengan cara memotong dari pangkal batang, 3. Mengumpulkan tumbuhan utuh baik yang tua maupun yang muda.

29 Memotong dari pangkal batang Gambar 8. Memisahkan antara daun dengan akar dan batang Gambar 9. Menimbang Kiambang Gambar 10. Daun muda Gambar 11. Daun tua Gambar 12. Tumbuhan utuh

30 Gambar 13. Akar tua Gambar 14. Akar muda 2. Analisis Van Soest a. Analisis serat metode Van Soest untuk mengetahui kandungan NDF dilakukan dengan prosedur berikut. Menimbang sampel Kiambang sebanyak 0,5--1 g (kering udara dan sudah digiling), masukkan sampel Kiambang ke dalam gelas beker 250 ml, tambahkan 100 ml larutan detergen netral dan 2-3 tetes dekalin, simpan di tempat pemanasan tunggu sampai 5-- 6 menit sampai mulai panas kemudian dihitung waktu pemanasannya selama 60 menit. Apabila mengerjakan lebih dari satu sampel bisa ditambah 3 menit antara satu dengan lainnya untuk memberikan semua bahan yang dilarutkan dimulai dari panas yang cukup, setelah 60 menit didihkan beker diambil dari pemanas dan biarkan sebentar supaya bahan padatan mengendap di bawahnya, siapkan kertas saring pada tempatnya dan panaskan dengan air mendidih.

31 Menyaring bahan larutan secara pelan-pelan mulai dari bahan cairan yang terlarut cukup dengan vakum yang rendah dayanya, kemudian bagian padatannya bisa di masukkan ke saringan sambil dibilas dengan air mendidih sampai semua sampel habis masuk ke gelas saring, vakum bisa ditambahkan kekuatannya sesuai dengan kebutuhannnya, sampel dicuci sekitar 2 kali dengan air panas dan 2 kali dengan aseton. Kemudian keringkan sampel minimal 8 jam pada suhu 105 C dalam oven yang dilengkapi dengan sistem kipas, setelah ditimbang didapatkan berat kering residu NDF. Pengamatan Van Soest lebih jelas bias di lihat pada Gambar 15-17. b. Analisis serat metode Van Soest untuk mengetahui kandungan Lignin dilakukan terlebih dahulu ekstraksi residu tanaman atau bahan pakan dengan larutan aciddetergent (ADF). Menimbang sampel sebanyak 1 g (kering udara dan sudah digiling dan memasukkan ke dalam gelas beker 200 ml, menambahkan 50 ml larutan detergen netral, menyimpan di tempat pemanasan (hot plate) tunggu antara 5-6 menit sampai mulai panas kemudian dihitung waktu pemanasan selama 60 menit, prosedur penyaringan selanjutnya sama dengan waktu analisis NDF, perhitungan ADF juga sama dengan dilakukan pada NDF. Memisahkan komponen dinding sel menggunakan larutan H 2 SO 4 72%, 12 M dengan masa jenis 1.634 di mana lignin tidak dapat larut dalam larutan asam tersebut. Kemudian membakar sampel ke dalam tanur 500ºC selama 3 jam, menimbang sampel, memasukkan sampel kembali ke dalam oven dengan suhu 105ºC, dan

32 mendapatkan bahan yang tersisa pada krusibel adalah abu yang tidak larut dalam asam sulfat. Gambar 15. Menambahkan H 2 SO 4 72% Gambar 16. Memanaskan sampel yang telah diberi larutan NDF Gambar 17. Membakar di dalam tanur dengan suhu 550 C

33 Pengambilan sampel Pemisahan Kiambang Ditimbang Dihaluskan menjadi tepung Di timbang kembali Dijemur Menimbang sampel 0,5-1 g + larutan detergen netral 1 jam Larut Isi sel (NDS) Tidak larut Dinding sel (NDF) + larutan detergen asam 1 jam Larut Hemiselulosa (ADS) Tidak Larut Lignoselulosa (ADF) 1. Rendam dengan larutan 72%H 2 SO 4 (15ºC) 2. Memasukkkan ke dalamoven 105ºC Larut Selulosa Membakar ke dalam tanur 500ºC selama 3 jam Tidak Larut Lignin & Silika (ADL) Menguap Lignin Sisa atau Abu Silika (ADL) Gambar 18. Skema penelitian

34 D. Peubah yang diamati Peubah yang diamati yaitu persentase kandungan serat kasar khususnya dinding sel (NDF) dan lignin pada daun muda, daun tua, akar tua, akar muda dan tanamam utuh Kiambang. E. Rancangan Perlakuan Rancangan perlakukan yang terdiri dari lima perlakuan (daun muda, daun tua, akar dan batang muda, akar dan batang tua, dan tumbuhan utuh) dan dua ulangan menggunakan metode deskriptif.