PREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA NOAA AVHRR DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL DENGAN MENGGUNAKAN WEB (STUDI KASUS : PERAIRAN SELATAN JAWA TIMUR DAN BALI) OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO 3506100015
BAB I LATAR BELAKANG Kekayaan laut yang melimpah belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para nelayan. Citra satelit dimanfaatkan untuk pengamatan suhu permukaan laut (SPL) dan mengidentifikasi daerah upwelling dan daerah front thermal. Adanya web dapat mempermudah penyampaian infomasi hasil riset kepada para nelayan dimanapun dengan cepat dan mudah
BAB I PERUMUSAN MASALAH Bagaimana cara mengolah citra NOAA-AVHRR agar dapat dimanfaatkan untuk menentukan suhu permukaan laut (SPL) dan mengidentifikasi daerah upwelling dan daerah front thermal.
BAB I BATASAN MASALAH Citra yang digunakan adalah NOAA-AVHRR pada musim barat bulan Desember 2009-Februari 2010. Daerah penelitian di perairan Selatan Jawa Timur dan Bali. Obyek yang ditentukan adalah suhu permukaan laut ( SPL ), daerah upwelling dan daerah front thermal dengan konsentrasi klorofil yang tinggi.
BAB I TUJUAN Menentukan suhu permukaan laut (SPL) dengan menggunakan data citra NOAA-AVHRR. Menentukan daerah upwelling dan daerah front thermal menggunakan data citra NOAA-AVHRR. Membantu nelayan yang mengeksplorasi hasil tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Bali. Terbentuknya Web untuk mempermudah pendistribusian peta prediksi daerah tangkapan ikan.
BAB I MANFAAT Mendapatkan informasi kondisi suhu permukaan laut, daerah upwelling dan daerah front thermal Mempermudah nelayan yang mengeksplorasi tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Timur dan Bali. Tersedianya Web untuk mempermudah pendistribusian peta prediksi daerah tangkapan ikan.
BAB II PENGINDERAAN JAUH 2.1 PENGINDERAAN JAUH
BAB II KARAKTERISTIK SATELIT NOAA- AVHRR
BAB II KARAKTERISTIK PANJANG GELOMBANG SATELIT NOAA-AVHRRAVHRR
BAB II SUHU PERMUKAAN LAUT 2.3 Suhu Permukaan Laut Suhu permukaan laut mempengaruhi kehidupan biota yang hidup di dalam laut terutama untuk kehidupan ikan. Suhu air permukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi, seperti curah hujan, penguapan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari.
BAB II Upwelling dan Front thermal Upwelling adalah fenomena penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan (Sambah, A. B. 2003). Front thermal adalah fenomena daerah tempat bertemunya dua massa air yang mempunyai karakteristik berbeda (Sambah, A. B. 2003).
BAB II Web Sebagai Sarana Penyampaian Informasi CMS adalah aplikasi web yang menggunakan database untuk penyimpanan data. Salah satu kelebihan lain dari CMS adalah fasilitas template sehingga pengguna dapat dengan mudah mengubah tampilan web.
BAB III Lokasi Penelitian
BAB III Peralatan Yang Digunakan 1. Perangkat keras (Hardware) Laptop AMD Turion(tm) 64 X2 Mobile technology TL-60 2.00 GHz, 1.93 GB of RAM Physical address Extension, 2. Perangkat Lunak (Software) Sistem Operasi Windows 7 ENVI 4.0 ER Mapper 7.0 ArcGIS 9.3 XAMP 1.6.7 WordPress 2.6
BAB III Bahan Citra satelit NOAA-AVHRR bulan Desember 2009,Januari 2010, dan Februari 2010. Data Citra Satelit TMI tahun 2009, dan data Buoy tahun 2009.
BAB III Metodologi masuk
BAB IV Hasil Dan Analisa
BAB IV Hasil Dan Analisa Suhu Permukaan Laut Lihat
Klasifikasi Suhu Lihat BAB IV Hasil Dan Analisa Keterangan Pengkelasan Suhu 1. Kelas 1 Suhu 23 0 C X > 24 0 C 2. Kelas 2 Suhu 24 0 C X > 25 0 C 3. Kelas 3 Suhu 25 0 C X > 26 0 C 4. Kelas 4 Suhu 26 0 C X > 28 0 C 5. Kelas 5 Suhu 28 0 C X 29 0 C 6. Kelas 6 Suhu 29 0 C X 30 0 C 7. Kelas 7 Suhu 30 0 C X 31 0 C 8. Kelas 8 Suhu 31 0 C X 32 0 C
BAB IV Hasil Dan Analisa Daerah Upwelling dan Frontthermal Lihat
BAB IV Hasil Dan Analisa Peta Prediksi Daerah Tangkapan Ikan Lihat
Pengolahan SPL Satelit TMI BAB IV Hasil Dan Analisa Data satelit TMI yang telah didownload memiliki format.v01. Software ENVI digunakan untuk mengolah citra dengan format.v01 yang kemudian bisa disimpan dalam format.ers agar bisa dilakukan pengolahan dengan ER Mapper untuk pemotongan dan menampilkan suhu permukaan laut.
BAB IV Hasil Dan Analisa Perbandingan Data Satelit TMI Dengan Data Buoy. Selisih Suhu Satelit TMI dan Buoy 3.48958 0 C
BAB IV Hasil Dan Analisa Pembuatan Web Untuk Pendistribusian Hasil Masuk
BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Suhu Permukaan Laut NOAA Dari hasil penelitian didapatkan data suhu permukaan laut rata-rata minimal 24,024406 0 C dan maksimum 28,606564 0 C dan rata-rata suhu permukaan laut pada musim barat 26.31549 0 C. Suhu permukaan laut di Indonesia memiliki nilai rata-rata sebesar 29.821 0 C, perbedaan 3.505515 0 C
BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Perbandingan Suhu Permukaan Laut dari NOAA AVHRR dan Satelit TMI 0.94802 0 C (3 Desember 2009) 0.393799 0 C (5 Desember 2009) 0.571007 0 C (8 Desember 2009) 1.492684 0 C (9 Desember 2009) 1.190577 0 C (11 Desember 2009) 0.976289 0 C (15 Februari 2010) 1.19274 0 C (16 Februari 2009) 0.846523 0 C (2 Maret 2010) 1.537494 0 C (12 Maret 2010) 0.91684 0 C (13 Maret 2010). Data suhu permukaan laut citra NOAA16 dengan satelit TMI terdapat perbedaan suhu rata-rata sebesar 1.006597 0 C.
BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Prediksi Daerah Tangkapan Ikan Penelitian ini hanya digunakan analisa suhu permukaan laut untuk mendapatkan daerah prediksi tangkapan ikan. Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya sehingga informasi yang dihasilkan bisa dianggap benar. Terdapat parameter yang bisa dimasukkan yaitu persebaran klorofil yang merupakan makanan ikan.
BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Pembuatan Web Web yang dibuat dengan menggunakan CMS ini lebih mudah daripada menggunakan software PHP Hosting dan Domain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan fasilitas gratis. Freedomain dan Freehosting memiliki kekurangan yakni akses yang lambat. Peta prediksi daerah tangkapan ikan yang telah dibuat kemudian diupload ke dalam web yang telah didesain agar dapat didownload oleh para nelayan
BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pembuatan peta prediksi daerah tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Timur Bali, dapat diambil kesimpulan: 1. Suhu permukaan laut nilai rata-rata sebesar 26.31 0 C. 2. Perbedaan suhu rata-rata 3.55 0 C terhadap suhu ratarata perairan Indonesia 3. Perbandingan nilai suhu permukaan laut data satelit TMI memiliki selisih suhu 1 0 C.
BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan 4. Dibutuhkan nilai koefisien untuk algoritma MCSST dan algoritma data satelit TMI yang sesuai dengan perairan di Indonesia. 5. Peta prediksi daerah tangkapan dengan cara menentukan daerah upwelling dan front thermal dari analisa suhu permukaan laut. 6. Banyak liputan awan dalam kurun waktu 3 bulan sehingga hanya bisa didapat 10 peta prediksi daerah tangkapan ikan.
BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan 7. Penggunaan freedomain dan freehosting dalam pembuatan web memiliki kekurangan yaitu proses mengakses web relatif lambat. 8. Diperlukan data lain seperti persebaran klorofil yang bisa didapatkan dari citra lain seperti modis. 9. Pembuatan web dengan menggunakan CMS pada lokal server lebih mudah bila dibandingkan dengan menggunakan PHP. 10. Kelebihan yang didapat yaitu proses lebih cepat dan menghemat biaya. Kekurangan yang timbul adalah para nelayan belum familiar dengan adanya internet
BAB V Kesimpulan Dan Saran Saran 1. Untuk pembuatan peta prediksi daerah tangkapan ikan selanjutnya diharapkan menggunakan data pendukung lain seperti data sebaran klorofil disamping data suhu permukaan laut. 2. Penggunaan data satelit TMI diperlukan koefisien yang sesuai dengan perairan di Indonesia. Koefisien bisa didapatkan dari perbandingan data satelit TMI dengan data buoy dengan pengamatan lebih dari 2 tahun. 3. Bagi orang awam yang ingin membuat web dan belum memahami bahasa pemrogaman bisa memanfaatkan CMS sebagai sarana pembantu.
BAB V Kesimpulan Dan Saran Saran 4. Memilih layanan domain dan hosting yang sesuai dengan kebutuhan. Fasilitas yang disediakan domain dan hosting bisa dipertimbangkan terlebih dahulu apakah telah sesuai dengan tujuan awal pembuatan web.