OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pendugaan DPI berdasarkan analisis jumlah dan hasil tangkapan Pendugaan DPI berdasarkan frekuensi panjang ikan Penentuan DPI melalui interpretasi

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Diagram TS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam studi ini meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

Jurnal Geodesi Undip Januari 2015

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

Jurnal KELAUTAN, Volume 3, No.1 April 2010 ISSN : APLIKASI DATA CITRA SATELIT NOAA-17 UNTUK MENGUKUR VARIASI SUHU PERMUKAAN LAUT JAWA

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

ANALISIS FENOMENA HUJAN ES (HAIL) DUSUN PAUH AGUNG, LUBUK MENGKUANG, KAB. BUNGO, PROVINSI JAMBI TANGGAL 2 FEBRUARI 2017

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keyboard: upwelling, overfishing, front, arus Eddies I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu:

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2)

PENENTUAN ARUS PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT NOAA DAN METODE MAXIMUM CROSS CORRELATION

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN. aktif selama 24 jam setiap harinya sepanjang tahun. Cropmarks Studio adalah sebuah web developer dan IT konsultan yang

TINJAUAN KLIMATOLOGIS BANJIR DI KABUPATEN MEMPAWAH 14 MEI 2016

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap penerapan sistem supaya siap

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT TANGGAL 02 NOVEMBER 2017 DI MEDAN DAN SEKITARNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Evapotranspirasi Potensial Standard (ETo)

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

Gambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang)

6 PEMBAHASAN 6.1 Produksi Hasil Tangkapan Yellowfin Tuna

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Matematika semester ganjil tahun ajaran Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

Dr. Djunjunan No.133 Bandung 40173

Bab 3 Metode Perancangan Model

Oleh : NIA SALMA PRlYANTl. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan C 31.

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

ANALISA CUACA PADA SAAT KEJADIAN ROBOHNYA JEMBATAN DI PULAU BERHALA TANGGAL 7 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kondisi Selat Madura dan Perairan Sekitarnya

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

Transkripsi:

PREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA NOAA AVHRR DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL DENGAN MENGGUNAKAN WEB (STUDI KASUS : PERAIRAN SELATAN JAWA TIMUR DAN BALI) OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO 3506100015

BAB I LATAR BELAKANG Kekayaan laut yang melimpah belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para nelayan. Citra satelit dimanfaatkan untuk pengamatan suhu permukaan laut (SPL) dan mengidentifikasi daerah upwelling dan daerah front thermal. Adanya web dapat mempermudah penyampaian infomasi hasil riset kepada para nelayan dimanapun dengan cepat dan mudah

BAB I PERUMUSAN MASALAH Bagaimana cara mengolah citra NOAA-AVHRR agar dapat dimanfaatkan untuk menentukan suhu permukaan laut (SPL) dan mengidentifikasi daerah upwelling dan daerah front thermal.

BAB I BATASAN MASALAH Citra yang digunakan adalah NOAA-AVHRR pada musim barat bulan Desember 2009-Februari 2010. Daerah penelitian di perairan Selatan Jawa Timur dan Bali. Obyek yang ditentukan adalah suhu permukaan laut ( SPL ), daerah upwelling dan daerah front thermal dengan konsentrasi klorofil yang tinggi.

BAB I TUJUAN Menentukan suhu permukaan laut (SPL) dengan menggunakan data citra NOAA-AVHRR. Menentukan daerah upwelling dan daerah front thermal menggunakan data citra NOAA-AVHRR. Membantu nelayan yang mengeksplorasi hasil tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Bali. Terbentuknya Web untuk mempermudah pendistribusian peta prediksi daerah tangkapan ikan.

BAB I MANFAAT Mendapatkan informasi kondisi suhu permukaan laut, daerah upwelling dan daerah front thermal Mempermudah nelayan yang mengeksplorasi tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Timur dan Bali. Tersedianya Web untuk mempermudah pendistribusian peta prediksi daerah tangkapan ikan.

BAB II PENGINDERAAN JAUH 2.1 PENGINDERAAN JAUH

BAB II KARAKTERISTIK SATELIT NOAA- AVHRR

BAB II KARAKTERISTIK PANJANG GELOMBANG SATELIT NOAA-AVHRRAVHRR

BAB II SUHU PERMUKAAN LAUT 2.3 Suhu Permukaan Laut Suhu permukaan laut mempengaruhi kehidupan biota yang hidup di dalam laut terutama untuk kehidupan ikan. Suhu air permukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi, seperti curah hujan, penguapan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari.

BAB II Upwelling dan Front thermal Upwelling adalah fenomena penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan (Sambah, A. B. 2003). Front thermal adalah fenomena daerah tempat bertemunya dua massa air yang mempunyai karakteristik berbeda (Sambah, A. B. 2003).

BAB II Web Sebagai Sarana Penyampaian Informasi CMS adalah aplikasi web yang menggunakan database untuk penyimpanan data. Salah satu kelebihan lain dari CMS adalah fasilitas template sehingga pengguna dapat dengan mudah mengubah tampilan web.

BAB III Lokasi Penelitian

BAB III Peralatan Yang Digunakan 1. Perangkat keras (Hardware) Laptop AMD Turion(tm) 64 X2 Mobile technology TL-60 2.00 GHz, 1.93 GB of RAM Physical address Extension, 2. Perangkat Lunak (Software) Sistem Operasi Windows 7 ENVI 4.0 ER Mapper 7.0 ArcGIS 9.3 XAMP 1.6.7 WordPress 2.6

BAB III Bahan Citra satelit NOAA-AVHRR bulan Desember 2009,Januari 2010, dan Februari 2010. Data Citra Satelit TMI tahun 2009, dan data Buoy tahun 2009.

BAB III Metodologi masuk

BAB IV Hasil Dan Analisa

BAB IV Hasil Dan Analisa Suhu Permukaan Laut Lihat

Klasifikasi Suhu Lihat BAB IV Hasil Dan Analisa Keterangan Pengkelasan Suhu 1. Kelas 1 Suhu 23 0 C X > 24 0 C 2. Kelas 2 Suhu 24 0 C X > 25 0 C 3. Kelas 3 Suhu 25 0 C X > 26 0 C 4. Kelas 4 Suhu 26 0 C X > 28 0 C 5. Kelas 5 Suhu 28 0 C X 29 0 C 6. Kelas 6 Suhu 29 0 C X 30 0 C 7. Kelas 7 Suhu 30 0 C X 31 0 C 8. Kelas 8 Suhu 31 0 C X 32 0 C

BAB IV Hasil Dan Analisa Daerah Upwelling dan Frontthermal Lihat

BAB IV Hasil Dan Analisa Peta Prediksi Daerah Tangkapan Ikan Lihat

Pengolahan SPL Satelit TMI BAB IV Hasil Dan Analisa Data satelit TMI yang telah didownload memiliki format.v01. Software ENVI digunakan untuk mengolah citra dengan format.v01 yang kemudian bisa disimpan dalam format.ers agar bisa dilakukan pengolahan dengan ER Mapper untuk pemotongan dan menampilkan suhu permukaan laut.

BAB IV Hasil Dan Analisa Perbandingan Data Satelit TMI Dengan Data Buoy. Selisih Suhu Satelit TMI dan Buoy 3.48958 0 C

BAB IV Hasil Dan Analisa Pembuatan Web Untuk Pendistribusian Hasil Masuk

BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Suhu Permukaan Laut NOAA Dari hasil penelitian didapatkan data suhu permukaan laut rata-rata minimal 24,024406 0 C dan maksimum 28,606564 0 C dan rata-rata suhu permukaan laut pada musim barat 26.31549 0 C. Suhu permukaan laut di Indonesia memiliki nilai rata-rata sebesar 29.821 0 C, perbedaan 3.505515 0 C

BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Perbandingan Suhu Permukaan Laut dari NOAA AVHRR dan Satelit TMI 0.94802 0 C (3 Desember 2009) 0.393799 0 C (5 Desember 2009) 0.571007 0 C (8 Desember 2009) 1.492684 0 C (9 Desember 2009) 1.190577 0 C (11 Desember 2009) 0.976289 0 C (15 Februari 2010) 1.19274 0 C (16 Februari 2009) 0.846523 0 C (2 Maret 2010) 1.537494 0 C (12 Maret 2010) 0.91684 0 C (13 Maret 2010). Data suhu permukaan laut citra NOAA16 dengan satelit TMI terdapat perbedaan suhu rata-rata sebesar 1.006597 0 C.

BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Prediksi Daerah Tangkapan Ikan Penelitian ini hanya digunakan analisa suhu permukaan laut untuk mendapatkan daerah prediksi tangkapan ikan. Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya sehingga informasi yang dihasilkan bisa dianggap benar. Terdapat parameter yang bisa dimasukkan yaitu persebaran klorofil yang merupakan makanan ikan.

BAB IV Hasil Dan Analisa Analisa Pembuatan Web Web yang dibuat dengan menggunakan CMS ini lebih mudah daripada menggunakan software PHP Hosting dan Domain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan fasilitas gratis. Freedomain dan Freehosting memiliki kekurangan yakni akses yang lambat. Peta prediksi daerah tangkapan ikan yang telah dibuat kemudian diupload ke dalam web yang telah didesain agar dapat didownload oleh para nelayan

BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pembuatan peta prediksi daerah tangkapan ikan di perairan Selatan Jawa Timur Bali, dapat diambil kesimpulan: 1. Suhu permukaan laut nilai rata-rata sebesar 26.31 0 C. 2. Perbedaan suhu rata-rata 3.55 0 C terhadap suhu ratarata perairan Indonesia 3. Perbandingan nilai suhu permukaan laut data satelit TMI memiliki selisih suhu 1 0 C.

BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan 4. Dibutuhkan nilai koefisien untuk algoritma MCSST dan algoritma data satelit TMI yang sesuai dengan perairan di Indonesia. 5. Peta prediksi daerah tangkapan dengan cara menentukan daerah upwelling dan front thermal dari analisa suhu permukaan laut. 6. Banyak liputan awan dalam kurun waktu 3 bulan sehingga hanya bisa didapat 10 peta prediksi daerah tangkapan ikan.

BAB V Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan 7. Penggunaan freedomain dan freehosting dalam pembuatan web memiliki kekurangan yaitu proses mengakses web relatif lambat. 8. Diperlukan data lain seperti persebaran klorofil yang bisa didapatkan dari citra lain seperti modis. 9. Pembuatan web dengan menggunakan CMS pada lokal server lebih mudah bila dibandingkan dengan menggunakan PHP. 10. Kelebihan yang didapat yaitu proses lebih cepat dan menghemat biaya. Kekurangan yang timbul adalah para nelayan belum familiar dengan adanya internet

BAB V Kesimpulan Dan Saran Saran 1. Untuk pembuatan peta prediksi daerah tangkapan ikan selanjutnya diharapkan menggunakan data pendukung lain seperti data sebaran klorofil disamping data suhu permukaan laut. 2. Penggunaan data satelit TMI diperlukan koefisien yang sesuai dengan perairan di Indonesia. Koefisien bisa didapatkan dari perbandingan data satelit TMI dengan data buoy dengan pengamatan lebih dari 2 tahun. 3. Bagi orang awam yang ingin membuat web dan belum memahami bahasa pemrogaman bisa memanfaatkan CMS sebagai sarana pembantu.

BAB V Kesimpulan Dan Saran Saran 4. Memilih layanan domain dan hosting yang sesuai dengan kebutuhan. Fasilitas yang disediakan domain dan hosting bisa dipertimbangkan terlebih dahulu apakah telah sesuai dengan tujuan awal pembuatan web.