III. METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. yang dimaksud adalah cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya model pembelajaran kooperatif. Secara bahasa kooperatif berasal dari

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan (Action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti. Penerapan PTK memiliki tujuan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga dapat mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003:5). Salah satu hal yang membedakan PTK dengan penelitian formal pada umumnya yaitu PTK dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus (Kunandar, 2008:63). Secara umum empat aspek pokok dalam penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Spiral Tindakan Kelas (Adaptasi dari Hopkins).

Sumber: Zainal Aqip (2007:31) B. Lokasi, Subjek, dan Objek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian tindakan kelas adalah di SMAN 1 Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. 2. Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.5 semester genap SMAN 1 Sidomulyo, Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa yaitu 39 orang, 22 orang perempuan dan 17 orang laki-laki. Penelitian dilakukan secara berkolaborasi dengan guru mata pelajaran geografi yaitu Drs. Mangihut Simanullang, pada Standar Kompetensi Menganalisis Unsur-Unsur Geosfer dengan Pokok Bahasan Hidrosfer. 3. Objek Objek penelitian ini adalah: prestasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan pendekatan pembelajaran kooperatif model TGT (Teams Games Tournament ). C. Definisi Operasional Tindakan 1. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournament)

Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada pembe-lajaran siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT mempunyai karakter yang khas yaitu dengan adanya sebuah turnamen akademik, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Yang perlu ditekankan di dalam pembelajaran kooperatif adalah pada proses belajar dalam kelompok, bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Jadi secara individu selain ia harus belajar di dalam kelompoknya ia juga harus bisa mencapai tujuan belajarnya sendiri. Game (permainan) yang dikemas dalam sebuah tournament (turnamen) akan menciptakan sebuah pembelajaran yang menarik dan menantang. Dengan menerapkan metode permainan kata (word games method) seperti scramble dan word square diharapkan dapat membantu siswa-siswa bermasalah dalam pembelajaran geografi yang ditandai dengan rendahnya aktivitas dan prestasi belajar yang mereka miliki. Lebih spesifiknya lagi metode per-mainan kata ini juga dapat menjadi mnemonik bagi seluruh siswa untuk belajar mengenai istilah-istilah geografi. Tidak terbatas pada masalah itu saja, meningkatnya prestasi dan aktivitas bagi siswa yang sudah berprestasi serta terciptanya pembelajaran yang kondusif juga turut menjadi acuan bagi penerapan metode permainan kata dalam pembelajaran kooperatif model TGT ini. Indikator penilaian dari tindakan pembelajaran TGT dapat dilihat dari Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG-1 dan APKG-2). Indikator penilaian umum pada APKG-1 meliputi: a) Merumuskan tujuan b) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar. c) Merencanakan skenario kegiatan d) Merancang pengelolaan kelas.

e) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. f) Tampilan dokumen rencana Indikator penilaian umum pada APKG-2 meliputi: a) Pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar dan waktu. b) Penggunakan strategi c) Berkomunikasi dengan siswa. d) Mendemonstrasikan khasanah metode e) Mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya. f) Mendorong dan menggerakkan keterlibatan siswa dalam g) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar. h) Menutup pelajaran. i) Kesan umum pelaksanaan Indikator keberhasilan pembelajaran TGT dapat dilihat dari nilai APKG-1 dan APKG-2 yang diperoleh oleh guru. Nilai tersebut mencerminkan ketepatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran TGT yang disampaikan oleh guru. 2. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang melibatkan fisik maupun mental siswa dalam hakikat belajar. Pada pembelajaran aktivitas yang dapat diamati oleh guru adalah terbatas pada aktivitas fisiknya saja. Berdasarkan keterangan menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2001) disebutkan bahwa siswa dikategorikan aktif apabila nilai aktivitasnya lebih dari 75,6 (>75,6), dikategorikan cukup aktif bila nilai aktivitasnya lebih dari 59,4 dan kurang dari 75,6 (59,4 < nilai aktivitas < 75,6), dan dikategorikan kurang aktif bila nilai aktivitasnya kurang dari 59,4 (<59,4).

Indikator aktivitas yang diamati antara lain: a) Memerhatikan penjelasan yang disampaikan guru ataupun penjelasan/presentasi teman (Aktivitas I). b) Mencatat materi atau topik pelajaran (Aktivitas II). c) Mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan teman atau guru sesuai dengan topik yang sedang dibahas (Aktivitas III). d) Mengerjakan LKK yang diberikan guru (Aktivitas IV). e) Bekerja sama dengan teman satu tim (Aktivitas V). f) Berdiskusi di dalam satu tim (Aktivitas VI). g) Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi atau prosedur pembelajaran (Aktivitas VII). h) Mengerjakan lembar turnamen yang diberikan guru (Aktivitas VIII). i) Menghitung skor individu setelah turnamen (Aktivitas IX). j) Inovatif dan kreatif menggunakan media atau alat bantu yang lain yang mendukung kegiatan pembelajaran (Aktivitas X) Data aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT diperoleh dari hasil observasi. Setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda pada lembar observasi jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang ditentukan. Kemudian hitung jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dan nyatakan besar aktivitas tersebut ke dalam bentuk persen dengan menggunakan rumus analisis data aktivitas siswa. 1) Siswa dikategorikan aktif apabila persentase aktivitas siswa (%Aktivitas) 60 dan dikategorikan tidak aktif apabila persentase aktivitas siswa (%Aktivitas) < 60%. % = % Keterangan: %Aktivitas = Persentase aktivitas siswa

Skor n = Jumlah jenis aktivitas belajar yang dilakukan siswa = Jumlah jenis aktivitas belajar yang menjadi indikator 2) Nilai rata-rata aktivitas siswa= 100% 3) Indikator keberhasilan penelitian ini adalah siswa yang aktif dalam pembelajaran mencapai 70%. 3. Data Prestasi Belajar Siswa Untuk mengetahui prestasi atau hasil belajar siswa setelah diterapkannya pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT diadakan tes pada setiap akhir siklus (post test). Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa adalah pada Standar Kompetensi: Menganalisis Unsur-Unsur Geosfer dan Kompetensi Dasar: Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah rata-rata persentase prestasi belajar siswa yang memperoleh nilai 70 adalah 70%. D. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu: 1. Tahap perencanaan (planning), 2. Tahap pelaksanaan tindakan (acting), 3. Pengamatan (observing), dan 4. Refleksi (reflecting). Untuk tindakan selanjutnya, tidak tertutup kemungkinan menambah jumlah siklus tindakan apabila indikator yang diinginkan belum tercapai dengan disertai pula dengan beberapa perbaikan penggunaan metode pembelajaran sebelumnya (melihat hasil evaluasi siklus sebelumnya). Tahap-tahap dari sebuah siklus dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan tahap-tahap yang dilakukan adalah: 1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2) Menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3) Menyiapkan bahan yang dibutuhkan, yaitu: a) Guru menyiapkan materi pelajaran yang akan disajikan yaitu Standar Kompetensi Menganalisis Unsur-Unsur Geosfer dengan Pokok Bahasan Hidrosfer. b) Merencanakan pembelajaran dengan membentuk tim yang ber-anggotakan 4 atau 5 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan. Untuk menempatkan siswa dalam kelompok, urutkan mereka dari atas ke bawah berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya dan bagilah daftar siswa yang telah urut itu menjadi 4. Kemudian ambil satu siswa dari tiap perempatan itu sebagai anggota tiap tim yang berimbang. Jika memungkinkan bentuklah tim yang terdiri dari beragam ras, agama, suku, dan jenis kelamin. c) Merencanakan pengelompokkan siswa dalam sebuah turnamen, diusahakan sifatnya homogen. d) Menyusun lembar kerja kelompok (LKK) sesuai dengan metode permainan kata yang akan digunakan. Pada siklus I menggunakan metode permainan kata jenis word square sedangkan pada siklus II menggunakan metode permainan kata jenis scramble. Pada siklus III dipilih metode permainan kata jenis word square atau scramble, dipilih mana yang dirasa lebih efektif dalam meningkatkan prestasi maupun aktivitas siswa. e) Merencanakan penyekoran untuk individual dan tim. f) Mempersiapkan lembar observasi kegiatan siswa. g) Mempersiapkan perangkat tes hasil tindakan (kuis pendek atau post test). b. Tahap pelaksanaan tindakan 1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 2) Pengenalan dan penjelasan singkat materi pelajaran dengan Standar Kompetensi

Menganalisis Unsur Geosfer, Pokok Bahasan Hidrosfer. 3) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 siswa. 4) Meminta semua anggota tim bekerja sama mengatur bangku atau meja kursi mereka, dan berikan kebebasan pada siswa untuk memilih nama kelompoknya. 5) Guru membagi lembar kerja kelompok (LKK). 6) Guru meminta agar semua anggota tim bekerja sama. 7) Guru menganjurkan agar siswa pada tiap-tiap tim bekerja dalam duaan (berpasangan) atau tigaan. 8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling menjelaskan jawaban mereka. 9) Memberi penekanan pada siswa bahwa seluruh anggota tim mereka dapat menjawab 100% benar LKK tersebut. 10) Apabila ada pertanyaan, mintalah untuk bertanya pada teman dahulu dalam satu tim sebelum ke guru. 11) Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik (game). Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam meja-meja turnamen, di mana setiap meja turnamen terdiri dari 4 sampai 5 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. 12) Guru memberikan lembar kegiatan untuk dipertandingkan oleh siswa di meja turnamen lalu bagikan pula lembar penyekoran. 13) Guru memberikan post test. 14) Guru memberikan pengakuan dan penghargaan kepada tim yang berprestasi dengan melihat jumlah skor tim. c. Observasi Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan yaitu selama pembelajaran berlangsung yaitu dilakukan observasi aktivitas belajar siswa yang dilakuan oleh peneliti. Agar

pelaksanaan observasi lebih terarah maka perlu disiapkan lembar observasi. d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan lembar observasi dari pengamat (observer) dan tes hasil belajar. 2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi dan hasil observasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kombinasi metode permainan kata, data kinerja atau aktivitas peneliti atau guru serta data tentang aktivitas siswa dalam Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas guru ataupun siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan sejak awal pembelajaran hingga akhir Observasi tindakan pembelajaran TGT oleh guru yaitu menggunakan lembar Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG-1 dan APKG-2). Sedangkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang kecenderungan aktivitas yang dilakukan siswa. 2. Kuis/Tes Kuis dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dimaksud. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus agar dapat dilihat prestasi belajar siswa. Jenis soal pada post test adalah soal berbentuk uraian atau esai. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah sebagai tempat penelitian. Meskipun data yang dikumpulkan dari teknik ini tidak digunakan sebagai data utama tetapi datanya digunakan sebagai pelengkap dalam pemberian makna data hasil penelitian sebagai informasi penunjang yang dapat

memperkuat kebenaran dari data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Data dokumentasi yang dapat diperoleh di SMA Negeri 1 Sidomulyo yaitu antara lain data: denah sekolah, sejarah sekolah, lokasi sekolah, kondisi guru dan staf tata usaha, kondisi siswa, daftar hadir siswa kelas X.5, kondisi fisik sekolah serta foto aktivitas pembelajaran di kelas (data primer). Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Variabel Konsep Variabel Indikator 1. Pendekatan pembelajaran kooperatif model TGT Pembelajaran kooperatif tipe TGT menekankan pada kelompok belajar atau tim yang heterogen dan pengelompokkan siswa dalam meja turnamen secara homogen. Komponen utama pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu presentasi kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim. Pada komponen yang ke-3 (game) disisipkan metode per-mainan kata seperti word square dan scramble. APKG-1 meliputi: - Merumuskan tujuan - Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar. - Merencanakan skenario kegiatan - Merancang pengelolaan kelas. - Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. - Tampilan dokumen rencana APKG-2 meliputi: - Pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar dan waktu. - Menggunakan strategi - Berkomunikasi dengan siswa. - Mendemonstrasikan khasanah metode - Mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya. - Mendorong dan menggerakkan keterlibatan siswa dalam - Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar. - Menutup pelajaran. - Kesan umum pelaksanaan Kisi-Kisi Instrumen Observasi Test Terlampir

2. Aktivitas belajar siswa 3. Prestasi belajar Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang melibatkan fisik dan mental siswa. Dalam sebuah pembelajaran, kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran geografi yang dapat dinyata-kan dalam bentuk angka atau huruf. Indikator aktivitas siswa: - Memerhatikan penjelasan yang disampaikan guru ataupun penjelasan/ presentasi teman. - Mencatat materi atau topik pelajaran. - Mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan teman atau guru sesuai dengan topik yang sedang dibahas. - Mengerjakan LKK yang diberikan guru. - Bekerja sama dengan teman satu tim. - Berdiskusi di dalam satu tim. - Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi atau prosedur - Mengerjakan lembar turnamen yang diberikan guru. - Menghitung skor individu setelah turnamen. - Inovatif dan kreatif menggunakan media atau alat bantu yang lain yang mendukung kegiatan Prestasi belajar yang dianalisis adalah meliputi penilaian aspek kognitif siswa, dalam penelitian ini adalah nilai tes setiap akhir siklus. Materi pembelajaran termasuk ke dalam SK: Menganalisis Unsur- Unsur Geosfer dan KD: Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Terlampir Soal pada akhir siklus esai tiap F. Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu analisis deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi di lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan tindakan. Deskriptif kualitatif lebih memperhatikan karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antarkegiatan.

Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan kondisi riil di lapangan yang diperoleh dari berbagai pendapat (Sukmadinata, 2005:73). Tindakan yang harus ada pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran TGT yaitu presentasi kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim. Kelima tindakan itu juga harus direncanakan dengan baik seperti, guru harus mampu merumuskan tujuan pembelajaran; mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar; merencanakan skenario kegiatan pembelajaran; merancang pengelolaan kelas; merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian; dan menampilkan dokumen rencana pembelajaran yang baik. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, selain harus disesuaikan dengan perencanaannya, guru juga harus mampu mengelola tugas rutin, fasilitas belajar dan waktu; menggunakan strategi pembelajaran; mampu berkomunikasi dengan siswa; mendemonstrasikan khasanah metode pembelajaran; mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya; mendorong dan menggerakkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran; melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar; mampu menutup pelajaran; dan mampu memberi kesan umum pelaksanaan yang baik pada Dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang tepat dengan pembelajaran kooperatif model TGT maka aktivitas belajar siswa pun diharapkan akan optimal. Hasil analisis data aktivitas siswa ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam hal aspek afektif. Interaksi (aktivitas) siswa pada pembelajaran geografi yang tinggi serta tindakan pembelajaran TGT yang tepat maka diharapkan dapat mengoptimalkan perolehan prestasi siswa. Hasil analisis tes setiap akhir pembelajaran digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam hal aspek kognitif.