Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang persiapan menjelang persalinan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember Jln Mastrip Kotak Pos 164 Jember 2

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

DEWI SUSANTI ( S)

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi


SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK Latar belakang penelitian, penanggulangan AKI di Indonesia sebesar 4/00.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 4/.000 kelahiran hidup dapat dilakukan dengan terobosan P4K sebagai wujud kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. Penyuluhan P4K diperlukan ibu hamil sehingga pengetahuan ibu meningkat dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dapat teratasi secara dini. Wawancara pada 0 ibu hamil di Puskesmas Karangnongko, hanya 50% ibu hamil yang mengerti tentang P4K. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil. Metode penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan one-group pra-post test design. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten di bulan November 0 sebanyak 49 orang. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dan diperoleh sebanyak 7 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data di analisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebelum diberi penyuluhan adalah kurang sebanyak 7 responden (5,%) sedangkan setelah diberi penyuluhan adalah cukup sebanyak 8 responden (5,5%), p value sebesar 0,00 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi efektif terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten. Saran bagi ibu hamil yaitu agar melakukan perencanaan persalinan sejak awal serta mengenali adanya tanda bahaya kehamilan dan persalinan sejak awal. Kata kunci : Efektivitas, Penyuluhan Kesehatan, P4K

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 65 I. PENDAHULUAN Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 0 memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 0 adalah 4 per 00.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 4 per.000 kelahiran hidup (Depkes, 0). AKI Propinsi Jawa Tengah tahun 0 sebesar 6 per 00.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 0 per.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian maternal di Kabupaten Klaten tahun 0 sebanyak 9 kematian sedangkan AKB adalah 0 per 000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Kabupaten Klaten, 0). Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan, eklampsi, infeksi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Disamping itu, kematian ibu juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan yaitu: ) tiga terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan); ) empat terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh banyak sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan melibatkan sektor terkait (Depkes, 009). Pada tahun 007 Menteri Kesehatan mencanagkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui peningkatan kegiatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 009). Perencanaan persalinan dapat dilakukan manakala ibu, suami dan keluarga memiliki pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas; asuhan perawatan ibu dan bayi; pemberian ASI; jadwal imunisasi; serta informasi lainnya. Dalam hal ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu

66 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06 hamil maka diperlukan adanya penyuluhan P4K sehingga program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dapat terwujud (Depkes, 00). Peyuluhan tentang P4K efektif meningkatkan pengetahuan ibu tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, dimana hal ini sesuai dengan tujuan penyuluhan yaitu terbentuknya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Creasoft, 008). Pengetahuan yang baik tentang P4K, maka ibu hamil secara tepat dan akurat akan tercatat serta dapat dipantau secara intensif oleh tenaga kesehatan dan kader di wilayah tersebut, sehingga setiap kehamilan sampai persalinan dan nifas diharapkan dapat berjalan dengan aman dan selamat (Depkes, 0). Selain itu, pengetahuan tentang program P4K pada ibu hamil juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan perawatan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga didorong untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Depkes, 00). Studi pendahuluan yang penulis lakukan pada November 0 di Puskesmas Karangnongko, menunjukkan data jumlah ibu hamil pada bulan November sebanyak 49 orang. AKI tahun 0 ditemukan sebanyak kematian dan AKB sebanyak kematian sedangkan pada tahun 0 kematian ibu tidak ditemukan dan kematian bayi sebanyak 8. Penulis melakukan wawancara di Puskesmas Karangnongko dengan 0 ibu hamil yaitu 7 ibu hamil trimester I, 7 ibu hamil trimester II dan 6 ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya tentang pengertian dan tujuaan P4K. Hasil yang diperoleh yaitu 6 (0%) ibu hamil mengatakan bahwa P4K merupakan stiker yang harus ditempelkan untuk merencanakan persalinan, 4 (0%) mengatakan bahwa P4K merupakan sebuah catatan perencanaan persalinan pada ibu hamil sedangkan 0 (50%) ibu hamil mengatakan tidak tahu tentang P4K karena bidan hanya memberikan buku KIA (buku berwarna pink) tanpa memberi informasi tentang P4K. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K masih kurang, hal ini dapat berdampak pada pada ibu dan bayi terhadap kesehatannya baik dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas, asuhan perawatan ibu dan bayi, pemberian ASI dan jadwal imunisasi. Ibu yang mengerti tentang P4K mengatakan mendapat informasi tentang P4K dari Bidan.

II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasy experiment yaitu suatu penelitian yang memberikan pengujian hipotesis yang paling tertata dan cermat tanpa adanya kelompok control. Rancangan penelitian ini adalah one-group prapost test design. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai populasi adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Kabupaten Klaten di bulan November tahun 0 sebanyak 49 orang. Pengambilan sampel yaitu Besarnya sampel dapat dilakukan perhitungan dengan rumus Solvin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer, Pengumpulan data primer diperoleh langsung dari objek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya tentang hal-hal yang diketahui. III. HASIL DAN PEMBAHASAN a) Analisis Univariat. Umur Tabel 4. Distribusi Frekuensi Umur Responden di Puskesmas Karangnongko Klaten No. Umur Frekuensi % <0 tahun 0-5 tahun >5 tahun 6 7,8 87, 9,9 Jumlah 7 00 Sumber: Data Primer 04 Tabel 4. di atas diketahui bahwa sebagian besar umur responden pada penelitian ini antara 0-5 tahun sebanyak 6 responden (87,%).. Pendidikan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Puskesmas Karangnongko Klaten No. Pendidikan Frekuensi % 4 Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 67 SD SMP SMA/SMK Perguruan Tinggi 7,4 4,7 5,,8 Jumlah 7 00 Sumber: Data Primer 04 Pada tabel 4. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden tamat SMA/SMK sebanyak 7 orang (5,%).

68 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06. Pekerjaan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Puskesmas Karangnongko Klaten No. Pekerjaan Frekuensi % IRT Buruh Swasta 7 46,5 9,6,9 Jumlah 7 00 Sumber: Data Primer 04 Pada tabel 4. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah IRT (ibu rumah tangga) sebanyak responden (46,5%). 4. Gravida Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gravida pada Responden di Puskesmas Karangnongko Klaten No. Gravida Frekuensi % Primigravida Multigravida Grandemultigravida 4 47 0,8 66, 0 Jumlah 7 00 Sumber: Data Primer 04 Pada tabel 4.4 di atas diketahui bahwa sebagian besar kehamilan responden sebanyak adalah kehamilan multigravida sebanyak 47 responden (66,%). 5. Trimester Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Trimester Kehamilan Responden di Puskesmas Karangnongko Klaten No. Trimester Frekuensi % Trimester I Trimester II Trimester III 6 6 9 8,5 50,7 40,8 Jumlah 7 00 Sumber: Data Primer 04 Pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar usia kehamilan responden adalah -4 minggu sebanyak 6 responden (50,7%).

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 69 6. Pengetahuan tentang P4K sebelum dan sesudah penyuluhan Tabel 4.6 Pengetahuan Responden tentang P4K Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan di Puskesmas Karangnongko Klaten No Pengetahuan Pretest Postest f % f % Baik Cukup Kurang 6 8 7 8,5 9,4 5, 8 8 5, 5,5 5, Total 7 00 7 00 Sumber: Data Primer 04 Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebelum diberi penyuluhan sebagian besar adalah kurang sebanyak 7 responden (5,%), ibu hamil berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (9,4%) dan ibu hamil yang berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (8,5%) sedangkan setelah diberi penyuluhan, pengetahuan ibu hamil dalam kategori baik meningkat menjadi 8 responden (,%), ibu hamil berpengetahuan cukup meningkat menjadi 8 responden (5,5%) sedangkan ibu hamil yang berpengetahuan kurang mengalami penurunan menjadi 5 responden (5,%). b) Analisis bivariat efektivitas penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil Tabel 4.7 Analisis Bivariat Efektivitas Penyuluhan Kesehatan tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi terhadap Peningkatan Pengetahuan P4K pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten No Pengetahuan Pretest Postest P f % f % Baik 6 8,5 8, 0,00 Cukup Kurang 8 7 9,4 5, 8 5 5,5 5, Total 7 00 7 00 Sumber: Data Primer 04

70 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06 Hasil analisis bivariat diketahui bahwa nilai p = 0,00 berarti p < 0,05 artinya penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi efektif terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten. A. Bahasan Hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil sebelum diberi penyuluhan sebagian besar adalah kurang sebanyak 7 responden (5,%). Pengetahuan yang kurang pada responden menunjukkan bahwa pentingnya pemberian penyuluhan pada responden untuk meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan penyuluhan yang disampaikan, setiap responden memiliki daya tanggap yang berbeda dalam menangkap informasi yang diterima, hal ini dikarenakan faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas. Hasil penelitian mengenai umur responden pada tabel 4. bahwa sebagian besar adalah berumur 0-5 tahun sebanyak 6 responden (87,%). Responden pada usia ini lebih banyak ditemukan karena pada usia ini seseorang sudah disebut sebagai usia dewasa. Menurut Mubarak (007), dengan bertambahnya umur seseorang, pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa sehingga semakin matang dalam menerima informasi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pendidikan responden pada tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah menempuh pendidikan hingga tingkat SMA/SMK sebanyak 7 orang (5,%). Hal ini menunjukkan bahwa responden telah memahami arti penting pendidikan sehingga dapat menempuh pendidikan hingga tingkat menengah. Menurut Mubarak (007), semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhimya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Effendy dalam Maulana (008), pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya. Pada penelitian ini dibuktikan dengan pendidikan yang tinggi maka semakin mudah menerima informasi saat penyuluhan dan semakin meningkatkan pengetahuan tentang P4K. Dengan pengetahuan yang baik

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 7 maka seseorang akan lebih mudah dalam menjalankan perannya sebagai ibu hamil. Berdasarkan pekerjaan pada tabel 4. diperoleh bahwa dari 7 responden, sebanyak responden (46,5%) adalah ibu rumah tangga. Menurut Notoatmodjo (007), seseorang yang tidak bekerja akan kurang pengetahuan dan pengalamannya karena kurangnya pergaulan dan berinteraksi sosial. Kurangnya pergaulan dapat membedakan daya tanggap ibu terhadap sebuah informasi, dalam hal ini tentang P4K sehingga ibu hamil kurang memperhatikan kehamilannya. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar kehamilan responden adalah multipara sebanyak 47 responden (66,%). Banyaknya kehamilan yang dialami akan menjadikan pengalaman serta meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil sehingga akan lebih baik dalam menjalani kehamilannya. Hal ini didukung oleh Notoatmodjo (007), bahwa pengalaman yang disusun secara sistematik oleh otak maka hasilnya adalah pengetahuan. Pengetahuan kurang yang dimiliki responden disebabkan kurangnya informasi tentang P4K karena dengan informasi yang cukup maka pengetahuan seseorang akan menjadi lebih baik. Hal ini didukung oleh Notoatmodjo (00), yang menyatakan bahwa dalam mendapatkan pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah informasi. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber misalnya media massa, media elektronik, buku-buku, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan ibu hamil setelah diberi penyuluhan mengalami perubahan dimana pengetahuan ibu dalam kategori baik meningkat menjadi 8 responden (,%), ibu hamil berpengetahuan cukup meningkat menjadi 8 responden (5,5%) sedangkan ibu hamil yang berpengetahuan kurang mengalami penurunan menjadi 5 responden (5,%). Hasil ini membuktikan bahwa pemberian penyuluhan kepada ibu hamil tentang P4K sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang P4K kehamilan ibu dapat terpantau dan menurunkan resiko AKI dan AKB. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba,

7 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06 sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 00). Hasil analisis bivariat yang menunjukkan p value sebesar 0,00, yang berarti pemberian penyuluhan tentang P4K terbukti sangat efektif meningkatkan pengetahuan ibu hamil artinya penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi efektif terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten. Hasil penelitian ini didukung oleh Dewi (0), yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang program p4k terhadap pemilihan penolong persalinan oleh ibu hamil di Desa Karangsari Karangpawitan Garut Jawa Barat (p = 0,009). Peyuluhan tentang P4K efektif meningkatkan pengetahuan ibu tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, dimana hal ini sesuai dengan tujuan penyuluhan yaitu terbentuknya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Creasoft, 008). Hasil ini membuktikan pentingnya penyuluhan pada setiap kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Penyuluhan adalah suatu kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yang ditujukan untuk mengubah perilaku manusia, diantaranya pengetahuan, sikap dan keterampilan (Arsury, 009). Penyuluhan mengenai program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi penting dilakukan untuk meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta perencanaan persalinan sejak awal dan mengenali adanya tanda bahaya kehamilan dan persalinan sejak awal. Keberadaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan P4K sangat menentukan pengetahuan ibu hamil tentang P4K dan kesediaan ibu hamil dalam penempelan stiker P4K. Pengetahuan yang baik tentang P4K, maka ibu hamil secara tepat dan akurat akan tercatat serta dapat dipantau secara intensif oleh tenaga kesehatan dan kader di wilayah tersebut, sehingga setiap kehamilan sampai persalinan dan nifas diharapkan dapat berjalan dengan aman dan selamat (Depkes, 0). Selain itu, pengetahuan tentang program P4K pada ibu hamil juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan perawatan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 7 didorong untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Depkes, 00). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K dapat meningkat dengan diadakannya penyuluhan sehingga perencanaan persalinan dan tanda bahaya kehamilan dapat dikenali sejak awal. Selain itu kehamilan ibu akan lebih optimal jika adanya dukungan atau motivasi, dalam hal ini adalah motivasi yang diberikan dari kader kesehatan,. tenaga kesehatan atau bidan desa setempat. Hal ini didukung oleh Notoatmodjo (007), bahwa metode penyuluhan merupakan salah satu unsur input yang berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan kesehatan IV. KESIMPULAN. Pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebelum diberi penyuluhan di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten adalah kurang sebanyak 7 responden (5,%).. Pengetahuan ibu hamil tentang P4K setelah diberi penyuluhan di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten adalah cukup sebanyak 8 responden (5,5%).. Penyuluhan kesehatan tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi efektif terhadap peningkatan pengetahuan P4K pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangnongko Klaten dengan p value 0,00 (p < 0,005). V. SARAN. Bagi Puskesmas a. Meningkatkan program cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. b. Kepala Puskesmas perlu memotivasi para bidan agar memantau setiap ibu hamil di wilayah desa yang ditugasi dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. c. Puskesmas perlu meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai P4K.. Bagi bidan a. bidan perlu meningkatkan pemberian penyuluhan kepada ibu hamil mengenai p4k. b. bidan harus mendata seluruh ibu hamil tanpa ada yang terlewat agar diketahui jika ada ibu hamil yang beresiko.

74 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06 c. bidan perlu memberi motivasi pada ibu hamil agar mau memeriksakan kehamilannya secara rutin setiap bulan agar dapat terdeteksi apabila ditemukan masalah dalam kehamilannya. d. bidan harus memberikan buku kia pada setiap ibu hamil dan menggunakan buku kia sebagai alat bantu dalam pemberian konseling tentang kehamilan.. Bagi ibu hamil a. memberi informasi kepada ibu hamil yang lain mengenai cara menjalani kehamilan yang baik hingga proses persalinan. b. aktif dalam pelaksanaan anc minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan sesuai prosedur pemeriksaan kehamilan. c. menempelkan stiker p4k didepan rumah agar diketahui adanya ibu hamil. d. melakukan perencanaan persalinan sejak awal serta mengenali adanya tanda bahaya kehamilan dan persalinan sejak awal.

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih *, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan 75 DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 00. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Arisman. 00. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta. Arsury, 009. Proses Pembelajaran dalam Penyuluhan. Didapat dari: http://vivanews.com/009/0/beberapa-prinsip-prosespembelajaran.html. Tanggal akses 6 Desember 0. Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. 009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Numed Medika. Yogyakarta. Creasoft. 008. Penyuluhan Kesehatan. http://creasoft.wordpress. com/008/05/0/penyuluhan-kesehatan/. Tanggal akses 7 Desember 0. Depkes. 009. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan Stiker. Depkes RI. Jakarta. Depkes. 00. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi Perlu Kerja Keras. Didapat dari : http://www.depkes.go.id/index.php?vw=&id=79. tanggal akses Desember 0. Depkes. 0. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga. Didapat dari : http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/790-ibuselamat-bayi-sehat-suami-siaga.html. Tanggal akses November 0. Depkes. 0. Menkes: Sebagian Besar Sasaran Mdgs Akan Tercapai. Didapat dari: http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/7-menkessebagian-besar-sasaran-mdgs-akan-tercapai.html. tanggal akses Desember 0. Depkes. 0. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi. Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Dewi. 0. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) terhadap Pemilihan Penolong Persalinan oleh Ibu Hamil di Desa Karangsari Karangpawitan Garut Jawa Barat. Universitas Indonesia.

76 MOTORIK, VOL. NOMOR, AGUSTUS 06 Dinkes Jawa Tengah. 0. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 0. Departemen Kesehatan Jawa Tengah. Djatiningsih. 0. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. AKBID Panti Wilasa Semarang. Emilia O., 008. Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi. Pustaka Cendekia Press. Yogyakarta. Machfoedz, I dan Suryani E. 008. Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan. Fitramaya. Yogyakarta. Mikrajab. 0. Peran Kader Kesehatan dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi pada Ibu Hamil di Posyandu di Kota Mojokerto Jawa timur. Poltekkes Jawa Timur. Notoatmodjo, S. 007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 00. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam, 008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Profil Kesehatan Kabupaten Klaten. 0. Angka Kematian Ibu. DKK Klaten. Riwidikdo. 007. Statistik Kesehatan. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta. Saifuddin. 006. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBPSP. Jakarta. Soekanto. 007. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sugiyono. 00. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung. Suliha U.,dkk. 004. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Wiknjosastro. 005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 0. Angka Kematian Ibu. SDKI. 0. Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.