BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh anak. Ada beberapa

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari belajar kosakata, karena vocabulary mempunyai peranan yang sangat

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI TEKNIK PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG DI KELAS VII.A SMPN 2 SUNGAI PENUH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu ciri orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sri Sunarti. Sri Sunarti SD Negeri 1 Pakis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan motor penggerak bagi pembangunan bangsa dan

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. logam yang sisi-sisinya saling melengkapi. Dalam menulis dan membaca terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan dari pendidikan (Zulela, 2009: 3.17) Ruang lingkup mata

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi siswa, karena kepadanyalah mula-mula diletakkan landasan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk berkomunikasi antar sesamanya. pendapat dan perasaan kita. Selain itu, bahasa juga dapat kita gunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang siswa dituntut bisa belajar pelajaran yang lain. Memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (KTSP) mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Meski

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Demikian pula pengajaran bahasa adalah inti dan dasar bagi mata pelajaran lainnya, lebih lebih bagi para siswa sekolah dasar. Berhasil dan tidaknya anak anak mempelajari dan menguasai berbagai mata pelajaran dan pengetahuan di sekolah dan dalam masyarakat, sangat tergantung pada pengetahuan dan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh anak. Ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa pengantar yang termuat dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. 2. Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan bila diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau ketrampilan tertentu. Jadi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain sesuai dengan konteks dan situasinya. Peran guru dalam hal ini dirasa sangat penting, karena untuk dapat mengembangkan pembelajaran bahasa dan mencapai hasil yang maksimal. 1

2 Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Dasar, bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan anak, karena dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahwa dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam kelompok. Perlu disadari bahwa belajar bahasa tidak akan terlepas dari belajar kosakata, penguasaan kosakata merupakan hal terpenting dalam keterampilan berbahasa, tanpa penguasaan kosakata yang memadai, maka tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai, karena semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, semakin terampil pula ia berbahasa. Penguasaan kosakata merupakan salah satu syarat utama yang menentukan keberhasilan seseorang untuk terampil berbahasa, semakin kaya kosakata seseorang semakin besar kemungkinan seseorang untuk terampil berbahasa dan semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi baik secara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Jika dikaitkan dengan perkembangan bahasa anak, sebaiknya tidak hanya belajar bahasa ibu saja (bahasa jawa). Hal ini disebabkan karena bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan agar terciptanya komunikasi yang lancar dan efektif. Peningkatan kosakata dapat dilakukan dengan berbagai macam cara melalui membaca, mendengarkan dan menonton. Peningkatan kosakata atau penguasaan kosakata tersebut lebih banyak dilakukan di dunia pendidikan umumnya pada kelas rendah khususnya sekolah dasar, mengingat kosakata anak masih terbatas. Secara umum untuk memperkenalkan kosakata pada anak

3 perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan kosakata dasar, diantaranya adalah perbendaharaan kata benda universal, kata kerja pokok dan kata bilangan pokok. Umumnya peningkatan kosakata di lembaga pendidikan dilakukan dengan menciptakan situasi yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Kesempatan ini dilakukan melalui kegiatan bercakap-cakap, bercerita dan tanya jawab. Penguasaan kosakata adalah kegiatan menguasai atau kemampuan memahami dan menggunakan kata kata yang terdapat dalam suatu bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Penguasaan kosakata sangat diperlukan karena semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi, bahkan kosakata dapat dipaki sebagai ukuran kepandaian seseorang.kosakata yang dikuasai siswa dilihat dari penguasaan sinonim, antonim, dan makna kata. Tarigan (2011:78-79) menyatakan bahwa sinonim adalah kata kata yang mengandung arti pusat yang sama, tetapi berbeda dengan nilai kata, antonim adalah kata lain untuk benda lain, dan makna istilah menurut Manaf (2008:73) adalah makna yang berlaku dibidang khusus, yang biasanya mengandung pengertian yang akurat. Hal yang menjadi dasar penelitian ini dilakukan adalah Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan khususnya siswa kelas II di SDN 2 Karangtalun, memperlihatkan bahwa penguasaan kosakata siswa masih rendah. Hal tersebut menunjukkan masih terdapat kendala yang dapat mengganggu tercapainya KKM yang maksimal serta mengakibatkan siswa tidak terampil dalam berbahasa. Kendala yang muncul pada proses

4 pembelajaran disebabkan karena kurang tepatnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum bervariasi. Kondisi ini membuat siswa tidak menguasai kata dalam berbahasa serta tidak menggunakan kata yang sesuai dengan kontesknya, sehingga menyebabkan penguasaan kosakata khususnya penggunaan kata dan makna istilah masih lemah dan belum maksimal. Sehubungan dengan media yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia, penggunaan media pembelajaran seperti menyusun huruf menjadi suatu kosakata dan penggunaan gambar untuk penggunaan kata dan makna istilah merupakan alternatife yang dapat dilakukan. Media yang menarik dapat memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara manarik perhatian dan antusias siswa. Proses pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan media pengajaran bahasa anak khususnya peningkatan penguasaan kosakata anak. Penggunaan media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi belajar anak. Selain itu penggunaan media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, serta dapat memberikan kesamaan pengalaman pada anak tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Dalam proses belajar mengajar itu tidak bisa terlepas dari peran media didalamnya, sebab media merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan disekolah. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen proses belajar mengajar sebagai salah satu upaya meningkatkan interaksi guru siswa dan interaksi siswa dengan lingkungannya. Proses

5 belajar mengajar pada hakikatnya adalah susatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu kepada penerima pesan. Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau pendidikan yang ada dalam kurikulum. Oleh karena itu media dianggap sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Pada umumnya pembelajaran di SD masih dianggap kurang maksimal jika dilihat dari cara guru mengajar, karena pada umumnya seorang guru masih menggunakan sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak sepenuhnya materi yang dapat dipahami oleh siswa. Dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran jarang sekali guru menggunakan metode dan menyediakan media yang menarik bagi anak, sehingga anak terlihat bosan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penguasaan kosakata hanya 5 siswa sedangkan presentase ketuntasan masih 26,31% siswa yang berhasil memeperoleh nilai minimal 70. Untuk itulah guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah metode/ media mengajar yang tepat dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak juga memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai itu sendiri. Mengingat pentingnya pembelajaran Bahasa Indonesia, guru harus memiliki media pembelajaran agar dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran manfaat media pegajaran dalam proses belajar siswa, yaitu pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi belajar dan siswa dapat labih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lainya seperti mengamati,

6 melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar khususnya pada kelas rendah, termasuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak kelas rendah yang mengingat kosakata anak masih terbatas, media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman penguasaan kosakata. Beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak, elektonik model dan peta. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya penguasaaan kosakata adalah media yang berisi kartu huruf dan gambar yang dinamai dengan papan selip (slot board), media ini merupakan media yang memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Menurut Esti Ismawati ( 2012: 112) media papan selip ( slot board) ini sering juga disebut carta kantong (pocket chart). Bahan untuk membuatnya adalah tripleks, karton, atau sterofom dengan ukuran kurang lebih 60 x 40 cm, crayon, kertas lipat, kartu huruf dan gambar. Ukuran karton atau triplek tersebut tidak mutlak, dapat diperbesar atau diperkecil menurut keperluan. Langkah langkah media papan selip (slot board) adalah (1)pada papan tersebut dipasang beberapa deret kantong atau selipan huruf dan gambar yang terbuat dari karton. Kartu kartu huruf diselipkan pada papan yang sudah disediakan secara berderet huruf A hingga Z dan kartu kartu gambar, (2)siswa mengambil sebuah gambar pada papan atau melengkapi kalimat dengan kata, kemudian kosakatanya dibacakan, dan siswa menyelipkan satu persatu kartu huruf di papan yang

7 sudah disediakan sesuai gambar yang dipilihnya, (3)Setelah itu kosakata dibaca siswa dan diartikannya, (4)Setelah guru memberikan penjelasan lebih lanjut, huruf-huruf itu dirangkaikan lagi menjadi suku kata, (5)Siswa melakukan seperti apa yang dilakukan guru, begitu seterusnya. Fungsi media ini untuk menaruh atau meyelipkan kartu kartu huruf dan gambar yang disusun menjadi suatu kosakata. Media ini sangat sesuai untuk menerangkan huruf huruf, penguasaan kosakata melalui gambar dan makna kata.(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drawening sahayum.pd./mediapengajaranbahasa.pdf). Jadi salah satu upaya peningkatan penguasaan kosakata dapat dilakukan di SDN 2 Karangtalun melalui pembelajaran dengan media yang berisi kartu huruf dan gambar yang dinamai dengan papan selip (slot board). Oleh karena itu penelitian peningkatan penguasaan kosakata bahasa Indonesia anak sekolah dasar diadakan dengan judul "Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot Board) pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/ 2014". B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang terungkap, antara lain: 1. Pembelajaran kosakata bahasa Indonesia, guru belum menemukan alternatife media pembelajaran yang tepat. 2. Rendahnya penguasaan kosakata khususnya penggunaan kata dan makna istilah masih lemah dan belum maksimal.

8 3. Kurangnya minat siswa pada pembelajaran kosakata bahasa Indonesia. 4. Pembelajaran kosakata bahasa Indonesia bersifat konvensional. C. Batasan Masalah Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam pembahasan yang menyangkut disiplin ilmu. Tanpa pembatasan masalah memungkinkan pembahasan keluar dari jalurnya. Namun karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan tenaga, agar penelitian ini bisa terarah sehingga sesuai sasaran yang diharapkan peneliti membatasi, sejauh mana peningkatan penguasaan kosakata siswa kelas II SDN 2 Karangtalun dalam peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia dalam penerapan teknik melalui Media Papan Selip (Slot Board). D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu, Apakah melalui media papan selip (slot board) dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia di kelas II SDN 2 Karangtalun tahun pelajaran 2013/ 2014?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia melalui media pembelajaran papan selip (slot board) di kelas II SDN 2 Karangtalun tahun pelajaran 2013/2014.

9 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: a. Bagi Siswa, untuk membantu mengatasi masalah dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia. b. Bagi Guru, dapat memberikan wawasan baru tentang teknik pembelajaran mengenai penguasaan kosakata bahasa Indonesia melalui media papan selip (slot board). c. Bagi Kepala Sekolah, dapat mengetahui tentang pemahaman dan penerapan teknik media Papan Selip (slot board) dan peningkatan penguasaan kosakata bahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh guru.