Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Regulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun Pada tahun 2012 hingga 2013 UMKM menyumbang kan. tahun 2013 sektor ini mampu 97,16% dari total tenaga kerja.

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia, khususnya perbankan syariah, terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dianggap sebagai kemajuan perekonomian suatu bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi dari masyarakat dan korporasi mengakibatkan banyak terdapat jasa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Gambaran Umum Perkembangan Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

Kinerja CENTURY PRO FIXED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

TINGKAT KUPON MAX. pa gross

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

TINGKAT KUPON MAX. pa gross

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 202

2 Operasional Bank Syariah Indonesia

OPERASIONAL BANK SYARIAH DEPOSITORS Liquidity Reserve (a) '() '(2) Liability Side Deposit Products Asset Side Financing '(8) Principals + '(7) '(4) Revenue Sharing ISLAMIC BANK Principals Revenue sharing for '(7d) Operational Incomes '(5) Bank '(7c) '(7a) '(6a) '(7e) Non Operational '(6) Operational incomes - Islamic Bank's Cost Incomes Retained Earning Cost of Banking (7g) '(7b) Operations '(7f) Revenue Sharing Business Loss borne Profit from Operational Financing by Islamic Bank '(6b) Profit from Non Operational Financing '(3) REAL SECTOR Operational Financing Non Operational Financing Karaktek deposit dan pembiayaan. Pola-pola pembiayaan Treatment atas return.

PERKEMBANGAN TERKINI Indikator Asset PYD NPF Industri CAR Posisi Februari 2 Keterangan (dibandingkan dgn Des 200) BUS - UUS Rp 97,52 T menjadi Rp 45,62 T BPRS Rp 2,74 T menjadi Rp 3,69 T Industri Rp 00,3 T menjadi Rp 49,3 T BUS+UUS Rp 68,2 T menjadi Rp 03,7 T BPRS Rp 2, T menjadi Rp 2,8 T Industri Rp 70,3 T menjadi Rp 06,5 T Gross 3,02 % menjadi 2,83% Net 2,% menjadi 2,83% BUS 6,25% menjadi 6,2% BPRS 27,5% menjadi 25.2% Share Industri 3,23% menjadi 4,05% 4

UNIQUE FEATURES 0 0,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 Jan-04 Jul-04 Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-0 Jul-0 Jan- Jul- Jan-2 Financing UMKM 0 5,000,000 0,000,000 5,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000 Feb-06 Jun-06 Oct-06 Feb-07 Jun-07 Oct-07 Feb-08 Jun-08 Oct-08 Feb-09 Jun-09 Oct-09 Feb-0 Jun-0 Oct-0 Feb- Jun- Oct- Working Capital dan Investment 80 90 00 0 20 30 40 Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0 Jun- Dec- Financing to Deposit Ratio 0 2 4 6 8 0 2 4 Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0 Jun- Dec- NPF

LINKAGE OF INSTITUTIONS Baznas Dewan Syariah Nasional IAI Basyarnas Komite Perbankan Syariah Dewan Pengawas Syariah Asosiasi Islamic Insurance/Takaful Bank Syariah Central Bank Investment Certificate UUS Depositors - Publik - Pemerintah BPRS - Asing (terbatas) Lembaga Penjamin BMT LKS non bank Medium and Large Business Lembaga Rating Small and Micro Business Islamic Money Market Islamic Capital (Sukuk) Market Islamic Stock Market

FINANCING TO SMEs Bank Umum Konvensional UUS Bank Umum Syariah Existing BPRS New BPRS Calon Pendiri BPR/S Existing BPR Medium and Large Business BMT Small and Micro Business New BPR Pembiayaan SMEs dilakukan oleh: Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah New Investor (Calon Pemilik) Baitul Maal Watamwill (BMT) Existing Community New Community Existing Community New Community

8 Gadai Emas

FAKTOR PENDORONG AKTIFITAS GADAI EMAS Harga emas dunia cenderung meningkat sejak semester II- 2006. 2000 800 600 400 200 volatile (>500) Kenaikan harga emas semakin tajam ketika krisis keuangan global 2008-2009. 000 800 600 400 200 0/0/999 0/0/2000 Investor domestik melihat peluang kenaikan harga emas sebagai alternatif investasi baru yang menjanjikan return tinggi. Peluang investasi emas dan gadai emas merupakan salah satu layanan perbankan syariah yang paling menarik saat ini. 0/0/200 increasing (400-500) 0/0/2002 0/0/2003 0/0/2004 0/0/2005 0/0/2006 stable (<400) 0/0/2007 0/0/2008 0/0/2009 0/0/200 0/0/20 0/0/202

FAKTOR PENDORONG AKTIFITAS RAHN EMAS Akibatnya, pembiayaan qardh termasuk untuk gadai emas terus meningkat sejak semester II-2006. Aktifitas qardh yang naik tajam terlihat sejak dua tahun terakhir (200-202) namun secara umum jumlahnya masih 0% dari total pembiayaan. 0 Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan No. 26/DSN- MUI/III/2002 tentang Rahn emas. Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IX/2000 tentang Qardh dan No. 79/DSN- MUI/III/20 tentang Qardh dengan menggunakan dana nasabah. 9 8 7 6 5 4 3 2 0 Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Porsi Qardh/Total Pembiayaan Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Tren kenaikan qardh financing Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0

SUMBER DANA GADAI EMAS Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IX/2000 tentang Qardh: ada tiga sumber dana Qardh untuk Rahn yaitu: bagian dari modal bank syariah, keuntungan bank syariah yang disisihkan dan, lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaq-nya kepada bank syariah. Qardh dari sumber pertama akan kembali kepada bank syariah, sedangkan Qardh dari sumber kedua dan ketiga bersifat Qardh hassan. Fatwa DSN No. 79/DSN-MUI/III/20 tentang Qardh: bank syariah dapat menggunakan dana nasabah untuk membiayai akad qardh yang merupakan sarana atau kelengkapan transaksi lain yang menggunakan akad Mu awadah (pertukaran dan dapat bersifat komersial). Qardh tidak mendapatkan imbalan namun bank syariah memperoleh income dari administrasi dan ijarah.

PRAKTEK QARDH UNTUK GADAI EMAS Nasabah membawa emasnya yang bernilai (X) dan bank syariah memberikan qardh (LTV) senilai (px) dimana (0<p<). Income bank syariah terdiri dari: (i) administration fee, maintenance dan asuransi (A) dan, (ii) variabel ijarah rate (rv) dimana 0<rv<. Pendapatan satu bank syariah dari aktifitas rahn emas ini: Income N n t n 2 n v v... 2 t A A... A... N r X r X r X Pendapatan industri perbankan syariah dari rahn emas: v n Income total N m n A rv X t t n

PRAKTEK GADAI EMAS Akad Jumlah Dana (Rp) Keterangan Qardh (untuk Gadai Emas) Ijarah (dari aktifitas Gadai Emas) px (satu kali transaksi gadai emas). NpX (N transaksi gadai emas di industri). Income N... N Income n t t A A... A r X r X... r X total v n N v m 2 n 2 v n n A rv X t t n Bagi Bank Syariah: Dana Qardh adalah dana idle (non produktif). Bagi Client: Dana Qardh biasanya untuk konsumtif. Bagi Ekonomi: Cenderung merupakan dana non produktif bagi perekonomian Income bank syariah dari: administration fee + ijarah. Total income industri dari gadai emas ditentukan oleh: jumlah bank yang terlibat rahn emas, jumlah nasabah rahn emas dan ijarah rate.

POTENSI MASALAH KARENA PERGERAKAN HARGA EMAS Market risk: penurunan harga emas yang menyebabkan turunnya investment return pemilik emas. Liquidity risk: sulitnya menjual emas di saat harganya turun. Capital risk: kerugian karena penurunan harga emas dapat menambah kerugian bank dan berpotensi menurunkan CAR. Credit risk: penurunan harga emas berpotensi menunda ditebusnya kembali emas oleh client. Reputation risk: maraknya gadai emas dan berkebun emas berpotensi menurunkan fungsi dan peran utama bank syariah dalam membiayai usaha produktif di sektor riil.

DAMPAK EKONOMI GADAI EMAS Akad Manfaat ekonomi Alasan Qardh (untuk Rahn emas) Tidak ada manfaat langsung bagi perekonomian (sektor riil). Client menggunakan dana qardh dari rahn emas umumnya untuk keperluan konsumtif atau berkebun emas. Aktifitas tersebut cenderung bersifat quasi spekulatif. Ijarah (Penyimpanan/pem liharaan emas) Tidak ada manfaat langsung bagi perekonomian (sektor riil). Asumsi: bank syariah tidak akan membeli tempat penyimpanan emas di setiap transaksi gadai emas (operational lease). Aliran dana sewa hanya satu arah (dari client ke bank syariah).

P p0 p q0 q LM R LM IS Q DAMPAK EKONOMI RAHN EMAS Dalam kondisi normal, apabila total pembiayaan bank syariah = R maka total pembiayaan (R) bank syariah yang mengalir kepada usaha produktif di sektor riil akan meningkatkan output (q0 ke q) dan menurunkan harga (deflasi) dari p0 ke p. P p0 p2 p q0 q2 q LM LM (R-NpX) LM IS Q Namun demikian, apabila qardh untuk rahn emas mendominasi pembiayaan (NpX) maka total pembiayaan menjadi = (R-NpX). Sehingga terjadi penurunan (kontraksi) pembiayaan bank syariah. Akibatnya, pembiayaan kepada usaha produktif di sektor riil menurun dan output menurun (q ke q2) dan menyumbang kenaikan harga (inflasi) dari p ke p2.

Aug- Apr- Dec-0 Aug-0 Apr-0 Dec-09 Aug-09 Apr-09 Dec-08 Aug-08 Apr-08 Dec-07 Aug-07 Apr-07 Dec-06 Aug-06 Apr-06 Dec-05 Aug-05 Apr-05 Dec-04 Aug-04 Apr-04 Dec-03 Aug-03 Apr-03 Dec-02 Aug-02 Apr-02 Dec-0 Aug-0 Apr-0 Dec-00 Sep- Jun- Mar- Dec-0 Sep-0 Jun-0 Mar-0 Dec-09 Sep-09 Jun-09 Mar-09 Dec-08 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07 Jun-07 Mar-07 Dec-06 Sep-06 Jun-06 Mar-06 Dec-05 Sep-05 Jun-05 Mar-05 Dec-04 Sep-04 Jun-04 Mar-04 Dec-03 Sep-03 Jun-03 Mar-03 Dec-02 Sep-02 Jun-02 Mar-02 Dec-0 Sep-0 Jun-0 Mar-0 Dec-00 DAMPAK EKONOMI GADAI EMAS Meningkatnya harga emas telah menurunkan pembiayaan investasi (equity based financing) seperti mudarabah dan musyarakah. Sebaliknya, pembiayaan perdagangan (debt based financing) meningkat. Ratio equity financing Ratio debt financing,800,600,400 Gold price equity based financing ratio Poly. (Gold price) Poly. (equity based financing ratio) 40 35,600,400,200 Gold price debt based financing Poly. (Gold price) Poly. (debt based financing) 85 80,200,000 30,000 75 800 25 800 70 600 400 20 600 400 65 200 5 200 60

Sep- Aug- Jul- Jun- May- Apr- Mar- Feb- Jan- Dec-0 Nov-0 Oct-0 Sep-0 Aug-0 Jul-0 Jun-0 May-0 Apr-0 Mar-0 Feb-0 Jan-0 POTENSI PENURUNAN CAR INDUSTRI Simulasi skenario penurunan harga emas bulanan sebesar: (a) 0%, (b) 25% dan, (c) 50% menunjukkan potensi penurunan CAR industri apabila harga emas mengalami penurunan. 20 8 6 CAR actual Pr Gold drops 0% Pr Gold drops 25% Pr Gold drops 50% 4 2 0 8

SE BI UNTUK GADAI EMAS Maksimal 20% dari total financing atau 50% dari modal. Maksimal Rp250 juta per nasabah. Jangka waktu paling lama 4 bulan dan dapat diperpanjang maksimal 2 kali. Nasabah mikro (UMKM) maksimal mendapat Rp50 juta per nasabah, tenor paling lama th dan tidak dapat diperpanjang. Financing to value ratio (FTV) maksimal 80%. Harus mendapat ijin terlebih dahulu dari BI.

20 Murabahah Emas

PERILAKU HARGA EMAS Periode harga stabil (<$400/ounce). 2000 800 600 volatile (>500) Periode harga meningkat ($402 sd $563) yaitu sept 2004 april 20. 400 200 000 800 increasing (400-500) Periode harga berfluktuasi (>$900) yaitu april 20 sd sekarang. 600 400 200 0/0/999 Investor pastinya menghitung ekspektasi harga emas dan peluang kejadian harga emas. Setiap periode dihitung peluang kejadian dan diketahui ekspektasi harga emas. 0/0/2000 0/0/200 0/0/2002 0/0/2003 0/0/2004 0/0/2005 0/0/2006 stable (<400) 0/0/2007 0/0/2008 0/0/2009 0/0/200 0/0/20 0/0/202

y a a y 4 a a PELUANG KEJADIAN DAN EKSPEKTASI HARGA EMAS x 4 x y 4 2 3x 4 x y 2 a 3 a x 2 E 3x 4 ( Vt ) rt Vt r2= r3= y 2 t 4 y t y 3 t 4 y t Interval Harga & Probability per Periode Stable Peluang kejadian Increasing Peluang kejadian Volatile Peluang kejadian < 296 0.53 < 693 0.44 < 59 0.25 296-339 0.9 693-983 0.30 59-694 0.34 339-383 0.3 983-273 0.6 694-797 0.32 > 383 0.5 > 273 0.0 > 797 0.09 y2 E( V2) V t 4 y t y3 E( V3) V t 4 y t 2 3 r y t 4 y t r4= y 4 t4 y t y E( V) V t 4 y t y4 E( V4) V t 4 y t 4

27/08/2004 23/07/2004 8/06/2004 4/05/2004 09/04/2004 05/03/2004 30/0/2004 26/2/2003 2//2003 7/0/2003 2/09/2003 08/08/2003 04/07/2003 30/05/2003 25/04/2003 2/03/2003 4/02/2003 0/0/2003 06/2/2002 0//2002 27/09/2002 23/08/2002 9/07/2002 4/06/2002 0/05/2002 05/04/2002 0/03/2002 25/0/2002 2/2/200 6//200 2/0/200 07/09/200 03/08/200 29/06/200 25/05/200 20/04/200 6/03/200 09/02/200 05/0/200 0/2/2000 27/0/2000 22/09/2000 8/08/2000 4/07/2000 09/06/2000 05/05/2000 3/03/2000 25/02/2000 2/0/2000 7/2/999 2//999 08/0/999 03/09/999 30/07/999 25/06/999 2/05/999 6/04/999 2/03/999 05/02/999 0/0/999 5/04/20 8/02/20 24/2/200 29/0/200 03/09/200 09/07/200 4/05/200 9/03/200 22/0/200 27//2009 02/0/2009 07/08/2009 2/06/2009 7/04/2009 20/02/2009 26/2/2008 3/0/2008 05/09/2008 /07/2008 6/05/2008 2/03/2008 25/0/2008 30//2007 05/0/2007 0/08/2007 5/06/2007 20/04/2007 23/02/2007 29/2/2006 03//2006 08/09/2006 4/07/2006 9/05/2006 24/03/2006 27/0/2006 02/2/2005 07/0/2005 2/08/2005 7/06/2005 22/04/2005 25/02/2005 3/2/2004 05//2004 0/09/2004 0-Feb-2 3-Feb-2 27-Jan-2 20-Jan-2 3-Jan-2 6-Jan-2 30-Dec- 23-Dec- 6-Dec- 9-Dec- 2-Dec- 25-Nov- 8-Nov- -Nov- 4-Nov- 28-Oct- 2-Oct- 4-Oct- 7-Oct- 30-Sep- 23-Sep- 6-Sep- 9-Sep- 2-Sep- 26/08/20 9/08/20 2/08/20 05/08/20 29/07/20 22/07/20 5/07/20 08/07/20 0/07/20 24/06/20 7/06/20 0/06/20 03/06/20 27/05/20 20/05/20 EKSPEKTASI HARGA Ketika harga emas stabil dan kemudian tiba-tiba cenderung meningkat (not persistent), ekspektasi harga emas cenderung turun Ketika harga emas naik secara tetap (persistent), ekspektasi harga emas ke depan cenderung naik Ketika harga emas volatile di level yang sudah tinggi, ekspektasi harga emas ke depan cenderung moderat. 430 60 40 40 390 370 Actual price (kiri) 20 350 Expected price (kanan) 00 330 30 80 290 60 270 250 40 900 600 550 850 800 550 500 350 300 750 450 50 250 700 650 400 350 950 200 600 300 750 550 500 Actual price (kiri) Expected price (kanan) 250 200 550 Actual price (kiri) Expected price (kanan) 50 450 50 350 00

23/07/2004 4/05/2004 05/03/2004 26/2/2003 7/0/2003 08/08/2003 30/05/2003 2/03/2003 0/0/2003 0//2002 23/08/2002 4/06/2002 05/04/2002 25/0/2002 6//200 07/09/200 29/06/200 20/04/200 09/02/200 0/2/2000 22/09/2000 4/07/2000 05/05/2000 25/02/2000 7/2/999 08/0/999 30/07/999 2/05/999 2/03/999 0/0/999 8/03/20 07/0/20 29/0/200 20/08/200 /06/200 02/04/200 22/0/200 3//2009 04/09/2009 26/06/2009 7/04/2009 06/02/2009 28//2008 9/09/2008 /07/2008 02/05/2008 22/02/2008 4/2/2007 05/0/2007 27/07/2007 8/05/2007 09/03/2007 29/2/2006 20/0/2006 /08/2006 02/06/2006 24/03/2006 3/0/2006 04//2005 26/08/2005 7/06/2005 08/04/2005 28/0/2005 9//2004 0/09/2004 0-Feb-2 27-Jan-2 3-Jan-2 30-Dec- 6-Dec- 2-Dec- 8-Nov- 4-Nov- 2-Oct- 7-Oct- 23-Sep- 9-Sep- 26/08/20 2/08/20 29/07/20 5/07/20 0/07/20 7/06/20 03/06/20 20/05/20 RISIKO FLUKTUASI HARGA Ketika harga emas stabil, risiko fluktuasi harga emas juga rendah. Ketika harga emas naik secara tetap (persistent), risiko fluktuasi harga emas juga akan mengikutinya ketika harga emas volatile di level yang sudah tinggi, risiko fluktuasi harga emas cenderung stabil (moderate) 390 340 290 240 90 ( Var ) V Variance (kiri) Actual price (kanan) t t t4 t t4 y y t (6) Poly. (Variance (kiri)) y y t V 950 900 850 800 750 700 650 600 550 500 20 90 70 50 30 0 75 70 65 60 55 50 45 40 35 Variance (kiri) Actual price (kanan) Poly. (Variance (kiri)) Variance (kiri) Actual price (kanan) Poly. (Variance (kiri)) 950 750 550 450 430 40 390 370 350 330 30 290 270 250 550 350 50 40 450 90 350

Jan- Jul-0 Jan-0 Jul-09 Jan-09 Jul-08 Jan-08 Jul-07 Jan-07 Jul-06 Jan-06 Jul-05 Jan-05 Jul-04 Jan-04 Jul-03 Jan-03 Jul-02 Jan-02 Jul-0 Jan-0 Jul-00 Jan-00 Jul-99 Jan-99 Oct-0 Apr-0 Oct-09 Apr-09 Oct-08 Apr-08 Oct-07 Apr-07 Oct-06 Apr-06 Oct-05 Apr-05 Oct-04 Apr-04 Oct-03 Apr-03 Oct-02 Apr-02 Oct-0 Apr-0 Oct-00 Nov-0 May-0 Nov-09 May-09 Nov-08 May-08 Nov-07 May-07 Nov-06 May-06 Nov-05 May-05 Nov-04 May-04 Nov-03 May-03 Nov-02 May-02 Nov-0 May-0 60 90 40 20 Total Number of Early Termination 80 70 Total Number of Early Termination 00 60 80 50 60 40 30 40 20 20 0 0 Jan-99 Jul-99 Jan-00 Jul-00 Jan-0 Jul-0 Jan-02 Jul-02 Jan-03 Jul-03 Jan-04 Jul-04 Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-0 Jul-0 Jan- 0 2 0 8 6 30% Mark up, Y tenor 20% Mark up, Y tenor Stable period Increasing period (6) v o l a t i l e p e r i o d 25 20 5 20% Mark up, 2 Y tenor 40% Mark up, 2 Y tenor Stable period Increasing period v o l a t i l e p e r i o d 4 0 2 5 0 0

HASIL KAJIAN Ketentuan Murabahah emas yang akan ditetapkan oleh Bank Indonesia jangan bersifat permanen namun harus terus di-review berdasarkan tren (pola) harga emas. Variabel-variabel kunci di dalam ketentuan Murabahah emas adalah: (i) margin Murabahah karena menentukan kemungkinan dan frekuensi pelunasan Murabahah emas di awal waktu sebagai akibat dari harga pasar emas yang lebih tinggi daripada harga perolehan emas, (ii) tenor Murabahah emas karena menentukan kemungkinan pelunasan Murabahah emas di awal waktu, (iii) downpayment karena jumlah kontrak Murabahah emas, kemungkinan pelunasan harga emas sebelum jatuh waktu dan profit/loss Murabahah emas dari sisi investor.

27 Terima Kasih Thank You Directorate of Islamic Banking, Bank Indonesia MH Thamrin Street #. 2 R. Prawiro Bld, 2-22 Floor, Jakarta 00 Phone : (02) 38753/7774 Fax. (02) 350 989 / 990 http://www.bi.go.id E-mail : dbps@bi.go.id