KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO ( PLTMH ) PADA SUNGAI AEK POHON KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR KABUPATEN MANDAILING NATAL

dokumen-dokumen yang mirip
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA AIR SUNGAI KAYUWATU WANGKO UNTUK PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA KAROR KEC. LEMBEAN TIMUR KAB.

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh : MUHAMMAD FAHMI Pembimbing II

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS POTENSI SUNGAI ATEP OKI SERTA DESAIN DASAR BANGUNAN SIPIL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN UNIT PLTA IV & V TERHADAP POLA OPERASI WADUK KARANGKATES KABUPATEN MALANG

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) SUMBER MARON DUA DESA KARANGSUKO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG TUGAS AKHIR

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

ANALISIS KOLAM TANDO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO UMBUL KENDAT Novi Herawati 1), Dr. Ir.RR.Rintis Hadiyani, MT 2), Ir.

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO

LAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI REHABILITASI PLTMH TENGA PLTMH TENGA. PLN (Persero) WILAYAH SULAWESI UTARA, TENGGARA DAN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Studi Kasus : Sungai Air Anak (Hulu Sungai Way Besai)

PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta

IDENTIFIKASI POTENSI PLTMH DI DESA MONGIILO PROVINSI GORONTALO

STUDI PERENCANAAN MIKRO HIDRO UNTUK MENJALANKAN MESIN PEMBUAT BROWN SUGAR DI DESA KELABU, PASAMAN, SUMATERA BARAT Wati A. Pranoto.

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS

1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

ANALISIS KEBUTUHAN AIR DAN BANGUNAN KANTONG LUMPUR DI DAERAH IRIGASI PAYA SORDANG KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO

LAPORAN TUGAS SARJANA

PRA STUDI KELAYAKAN POTENSI PLTM/PLTA DI AREA PT. PJB UNIT PEMBANGKIT BRANTAS

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) PADA SUNGAI TAPIAN NAULI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

REDESAIN WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI BANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA AIR

BAB VI PENUTUP. untuk menjawab rumusan masalah antara lain: Penelitian tugas akhir ini meninjau debit andalan (Q 80) dan debit andalan (Q 90)

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI III UMUM

PENGGUNAAN DISCOUNTED CRITERION UNTUK ANALISIS EKONOMI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) INGAS COKRO. Herman Susila.

Kata Kunci : Waduk Diponegoro, Rekayasa Nilai.

REVITALISASI MICRO HYDROPOWER DI PERKEBUNAN TEH MEDINI KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

Latar Belakang. Permasalahan. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

Dengan memasukkan nilai dari setiap alternatif diperoleh hasil grafik sebagai berikut :

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP SALURAN PEMBAWA PADA PLTMH

Implementasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Kapasitas 30 kw di desa Cibunar Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian

REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) NAWANGAN PACITAN REVITALISATION MICRO HYDRO POWER PLANT (MHP) NAWANGAN PACITAN

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3. Pembangkit Listrik Tenaga Angin,

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO

KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI DESA SALIKUNG KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

PENENTUAN DEBIT ANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DENGAN METODE TURC AND SOLOMON

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR

EVALUASI KINERJA PLTMH SIKABUNG-KABUNG DI DESA SUKAMAKMUR KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING)

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang

STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO

TUGAS AKHIR KAJIAN MENGENAI DIAMETER PIPA PESAT (PENSTOCK) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

LAPORAN PRA-FEASIBILITY STUDY

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

KAJIAN OPTIMASI SKEMA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO RANTAU SULI di KABUPATEN MERANGIN, PROVINSI JAMBI

Kata kunci: debit andalan, diameter pipa, tinggi jatuh efektif, kelayakan ekonomi.

Analisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten Sumba Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang

Transkripsi:

KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO ( PLTMH ) PADA SUNGAI AEK POHON KECAMATAN PANYABUNGAN TIMUR KABUPATEN MANDAILING NATAL Khairul Saleh 1, Syahrizal 2, Ivan Indrawan 3 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: khairul_rangkuti@yahoo.co.id 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: syahrizal@usu.ac.id 3 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: ivanindrawan76@gmail.com ABSTRAK Kabupaten Mandailing Natal merupakan kabupaten yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Mandailing Natal telah menyebabkan kekurangan energi listrik, dengan jumlah penduduk sebanyak 403.894 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,42% pertahun. Untuk itu perlu adanya pembangunan energi listrik terbarukan khususnya diwilayah pedesaan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Energi terbarukan yang dimaksud dalam hal ini adalah PLTMH. Dimana kapasitas daya yang mampu dihasilkan melebihi 100 kw. Metode yang digunakan dalam perhitungan debit menggunakan metode F.J.Mock. dalam perhitungan F.J.Mock dibutuhkan data curah hujan, penguapan, dan daerah tangkapan air. Data curah hujan yang dipakai adalah data curah hujan 10 tahun terakhir, serta metode Penman modifikasi untuk menghitung penguapan. Berdasarkan perhitungan F.J.Mock, dengan menggunakan probabilitas 80% diperoleh debit rencana sebesar 1.09 m 3 /detik. Saluran pembawa berbentuk trapesium dengan dimensi lebar bawah 1.18 meter, lebar atas 2.37 meter dan tinggi 1 meter. Dari hasil perhitungan didapat pipa penstok dengan panjang 65 meter. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sungai Aek Pohon memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Daya yang dihasilkan sebesar 110.43 kw dengan tinggi jatuh (head) 15 meter. Kata Kunci: Aek Pohon, F.J.Mock, PLTMH, Tinggi jatuh (head), ABSTRACT Mandailing Natal is a growing district. Population growth in Mandailing Natal has caused a shortage of electrical energy, with a population of 403 894 with a population growth rate of 1.42% per year. For that we need the development of renewable electrical energy in particular rural areas in order to improve the lives of rural communities. Renewable energy in question in this case is the Micro Hidro Power. Where the power capacity are able to produce in excess of 100 kw. The method used in the calculation F.J.Mock discharge method. in the calculation of the data needed F.J.Mock precipitation, evaporation, and water catchment areas. Rainfall data used is data precipitation last 10 years, as well as a modified Penman method for calculating evaporation. F.J.Mock based calculation, using a 80% probability obtained design discharge of 1.09 m 3 / sec. Trapezoid-shaped carrier channel with a width dimension under 1:18 meters, a width of over 2.37 meters high and 1 meter. From the calculation results obtained penstok pipe with a length of 65 meters. From the analysis it can be concluded that the river Aek Pohon has potential as micro-hydro power plants. The power generated of 110.43 kw with the head 15 meters.. Keywords: Aek Pohon, F.J.Mock, PLTMH, head 1

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring pertumbuhan penduduk di Indonesia maka kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat, terutama kebutuhan energi listrik, baik untuk konsumsi rumah tangga atau perorangan maupun untuk kegiatan usaha. Atas dasar itu PLN yang merupakan operator listrik di Indonesia perlu mencari dan mengembangkan alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ( PLTMH ) yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber energi utama. Kabupaten Mandailing Natal merupakan kabupaten yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Mandailing Natal telah menyebabkan kekurangan energi listrik, dengan jumlah penduduk sebanyak 403.894 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,42% pertahun ( BPS Kabupaten Mandailing Natal ). Aek pohon salah satu Sungai yang terdapat di kecamatan Panyabungan Timur belum termanfaatkan secara maksimal. Apabila dengan sistem pengelolaan yang baik, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengairan, aliran air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, yaitu sebagai pembangkit energi listrik yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di sekitar sungai aek pohon tersebut. 1.2. Tujuan Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Menganalisis debit berdasarkan data curah hujan dan pengukuran di lapangan. 2. Menghitung desain dasar komponen sipil untuk PLTMH Aek Pohon. 3. Menganalisis kelayakan ekonomi PLTMH. 4. Menganalisa dampak lingkungan akibat pembangunan PLTMH 1.3. Pembatasan Masalah Batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini antara lain : 1. Menentukan debit air di sungai aek pohon menggunakan metode F.J.Mock. 2. Desain dasar komponen sipil. 3. Tidak menghitung volume pekerjaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah suatu bentuk perubahan tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut : P = g x H x Q (kw) Dimana : P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoritis H = Tinggi air jatuh efektif (m) Q = Debit Pembangkit (m³/det) g = Percepatan grafitasi = 9,81m/s 2 2.2. Debit Andalan Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mencari debit andalan adalah metode F.J.Mock. Dengan metode ini, besarnya aliran dari data curah hujan, karakteristik hidrologi daerah pengaliran dan evapotranspirasi dapat dihitung. Pada dasarnya metode ini adalah hujan yang jatuh pada catchment area sebagian akan hilang sebagai evapotranspirasi. Langkah-langkah Perhitungan debit F.J.Mock sebagai berikut : 1. Mempersiapkan data yang diperlukan, yaitu : 2

- Curah hujan rata-rata bulanan, Evapotransvirasi Potensial, Jumlah hari hujan bulanan, Faktor resesi aliran tanah, Angka koefisien Infiltrasi. 2. Menentukan evaporasi terbatas 3. Menentukan keseimbangan air di permukaan tanah 4. Menentukan harga kelembaban tanah 5. Menentukan infiltrasi 6. Menentukan penyimpanan air tanah 7. Menentukan limpasan(runoff) 8. Menentukan aliran dasar dan aliran langsung 9. Menetukan debit yang tersedia di sungai 2.3. Komponen Utama PLTMH 1. Mercu Bendung (Weir) Bangunan yang berada melintang sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air 2. Bangunan Pengambilan(Intake) Bangunan yang berfungsi mengarahkan air dari sungai masuk ke dalam Saluran Pembawa (Headrace). Bak Penangkap Pasir (Sand Trap) dapat menjadi satu (terintegrasi) dengan bangunan ini. 3. Saluran Pembawa (Headrace) Bangunan yang berfungsi mengalirkan/membawa air dari Intake ke Forebay. Headrace dapat juga terbuat dari pipa. 4. Bak Penampungan (Forebay) Bangunan yang mempunyai potongan melintang (luas penampang basah) lebih besar dari Headrace yang berfungsi untuk memperlampat aliran air. 5. Saringan (Trash Rack) Terbuat dari plat besi yang berfungsi menyaring sampah-sampah atau puing-puing agar tidak masuk ke dalam bangunan selanjutnya. 6. Saluran Pembuangan(Spillway) Bangunan yang memungkinkan agar kelebihan air di dalam Headrace untuk melimpah kembali ke dalam sungai. 7. Pipa Pesat (Penstock) Pipa bertekanan yang membawa air dari Forebay ke dalam Power House. 8. Rumah Pembangkit (Power House) Bangunan yang di dalamnya terdapat turbin, generator dan peralatan control. 9. Tailrace Saluran yang berfungsi mengalirkan/membawa air dari turbin kembali ke sungai. 10. Jaringan Transmisi Terdiri dari tiang, kabel dan aksesoris lainnya (termasuk trafo; jika diperlukan) yang berfungsi mengalirkan energi listrik dari Power House ke konsumen (rumah-rumah dan pabrik). 3

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pengambilan data meliputi pengumpulan data primer dan sekunder. Data yang diperlukan untuk keperluan studi ini meliputi: 1. Data Primer Pengambilan data primer meliputi: - Mengukur kecepatan sesaat ( Debit ) 2. Data Sekunder Pengambilan data sekunder meliputi: - Data hidroklimatologi - Data Curah hujan - Topografi Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dala diagram alir berikut : 3.2. Rancangan Penelitian Gambar 1. Diagram Alir penelitian 4

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Debit Andalan Pada kajian potensi ini, analisis curah hujan yang dilakukan menggunakan metode Dr.F.J.Mock. Tujuannya adalah untuk mengetahui besar debit sungai sepanjang tahun sehingga dapat ditentukan debit disain. Tabel berikut merupakan hasil perhitungan debit tiap bulan, dari tahun 2005 2014. Hasil perhitungan debit bulanan Tabel 1. Debit bulanan Sungai Aek Pohon NO. TAHUN SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES 1 2005 m 3 /det 3.90 3.09 2.58 1.91 1.44 1.79 1.09 3.46 4.33 6.74 4.74 2.11 2 2006 m 3 /det 4.06 3.42 1.78 0.98 0.82 1.49 0.91 1.04 3.79 5.59 4.01 5.64 3 2007 m 3 /det 5.21 2.93 3.85 3.03 1.18 1.32 1.65 0.52 0.51 4.91 3.66 3.80 4 2008 m 3 /det 3.45 2.32 3.31 2.20 1.21 1.44 1.35 0.54 0.30 3.70 2.08 4.37 5 2009 m 3 /det 4.78 4.07 2.63 2.36 0.91 0.57 1.03 3.78 4.87 4.10 5.63 1.55 6 2010 m 3 /det 5.69 3.30 1.59 3.10 0.96 0.59 1.87 0.49 2.57 3.56 9.00 4.37 7 2011 m 3 /det 7.79 5.84 4.31 8.33 6.27 2.79 1.78 1.66 4.54 5.26 12.97 5.82 8 2012 m 3 /det 3.45 7.29 3.57 6.09 1.75 1.15 0.64 0.39 1.59 3.03 7.22 5.77 9 2013 m 3 /det 4.41 7.83 2.26 5.11 1.62 1.47 0.65 0.82 0.78 0.58 3.77 3.15 10 2014 m 3 /det 6.26 2.88 1.84 1.02 3.14 0.86 1.21 0.43 0.54 1.65 6.27 3.33 Selanjutnya ditentukan probablitas debit berdasarkan perhitungan debit tersebut. Untuk mendapatkan probabilitas debit dilakukan penyusunan debit terbesar ke debit terkecil. Berikut tabel penyusunan debit: Tabel 2. Tabel penyusunan debit NO Debit Probabilitas NO Debit Probabilitas NO Debit Probabilitas 1 12.97 0.83 41 3.79 34.17 81 1.65 67.50 2 12.68 1.67 42 3.78 35.00 82 1.62 68.33 3 12.00 2.50 43 3.77 35.83 83 1.59 69.17 4 9.00 3.33 44 3.70 36.67 84 1.59 70.00 5 8.33 4.17 45 3.66 37.50 85 1.55 70.83 6 7.83 5.00 46 3.57 38.33 86 1.49 71.67 7 7.80 5.83 47 3.56 39.17 87 1.47 72.50 8 7.29 6.67 48 3.46 40.00 88 1.44 73.33 9 6.74 7.50 49 3.45 40.83 89 1.44 74.17 10 6.27 8.33 50 3.45 41.67 90 1.35 75.00 11 6.27 9.17 51 3.42 42.50 91 1.32 75.83 12 6.26 10.00 52 3.31 43.33 92 1.21 76.67 13 6.09 10.83 53 3.30 44.17 93 1.21 77.50 14 5.84 11.67 54 3.15 45.00 94 1.18 78.33 15 5.82 12.50 55 3.14 45.83 95 1.15 79.17 16 5.77 13.33 56 3.10 46.67 96 1.09 80.00 17 5.70 14.17 57 3.09 47.50 97 1.04 80.83 18 5.64 15.00 58 3.03 48.33 98 1.03 81.67 19 5.63 15.83 59 3.03 49.17 99 1.02 82.50 20 5.59 16.67 60 2.93 50.00 100 0.98 83.33 21 5.26 17.50 61 2.88 50.83 101 0.96 84.17 22 5.22 18.33 62 2.79 51.67 102 0.91 85.00 23 5.11 19.17 63 2.63 52.50 103 0.91 85.83 24 4.91 20.00 64 2.58 53.33 104 0.86 86.67 25 4.87 20.83 65 2.57 54.17 105 0.82 87.50 26 4.78 21.67 66 2.36 55.00 106 0.82 88.33 27 4.74 22.50 67 2.32 55.83 107 0.78 89.17 28 4.54 23.33 68 2.26 56.67 108 0.65 90.00 29 4.42 24.17 69 2.20 57.50 109 0.64 90.83 30 4.37 25.00 70 2.11 58.33 110 0.59 91.67 31 4.37 25.83 71 2.08 59.17 111 0.58 92.50 32 4.33 26.67 72 1.91 60.00 112 0.57 93.33 33 4.32 27.50 73 1.87 60.83 113 0.54 94.17 34 4.10 28.33 74 1.84 61.67 114 0.54 95.00 35 4.07 29.17 75 1.79 62.50 115 0.52 95.83 36 4.07 30.00 76 1.78 63.33 116 0.51 96.67 37 4.01 30.83 77 1.78 64.17 117 0.49 97.50 38 3.91 31.67 78 1.75 65.00 118 0.43 98.33 39 3.85 32.50 79 1.66 65.83 119 0.39 99.17 5 40 3.80 33.33 80 1.65 66.67 120 0.30 100.00

Gambar 2. Grafik FDC (Flow Duration Curve) Berdasarkan grafik probabilitas 80% didapat debit andalan sebesar 1.09 m 3 /s. Pada gambar 3 dapat dilihat perhitungan metode F.J.MOCK menunjukkan debit rata rata setiap bulan, dimana debit yang paling besar terjadi pada bulan November dan debit terkecil terjadi pada bulan juli. Gambar 3. Grafik debit rata rata bulanan. 4.2. Analisa Distribusi Curah Hujan Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir rencana pada daerah bendung rencana Sungai Aek pohon. Debit banjir dianalisa dari curah hujan yang terjadi berdasarkan periode ulang tertentu. Untuk menganalisa data curah hujan tersebut dilakukan analisis distribusi probabilitas dengan metode berikut : Distribusi Normal Distribusi Log Normal Distribusi Log Person III Distribusi Gumbel Berikut tabel hasil perhitungan analisis distribusi curah hujan Sungai Aek Pohon Tabel 3. Analisis curah hujan dengan berbagai jenis distribusi Selanjutnya hasil analisis curah hujan rencana dapat dilihat pada grafik berikut: 6

Gambar 4. Grafik analisi curah hujan 4.3. Perhitungan Debit Maksimum Untuk menghitung debit maksimum menggunakan metode Haspers dengan hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 4. Debit maksium Sungai Aek Pohon Maka untuk merencanakan bendung diambil debit banjir rencana dengan kala ulang 100 tahun karena mempunyai debit maksimum yaitu sebesar 267,75 m 3 /detik. 4.4. Desain Dasar Pekerjaan Sipil Desain dasar bangunan utama PLTM dimaksudkan untuk menghitung/memperkirakan bentuk serta dimensi dari bangunan-bangunan utama PLTM Aek pohon. Bendung - Tinggi bendung = 2,5 m - Lebar bendung = 14,3 m Pintu pengambilan (intake) - Tinggi bukaan = 1 m - Lebar bukaan = 1,2 m - Jumlah pintu = 1 buah Saluran pembawa - Panjang saluran pembawa = 713 m - Dimensi atas saluran = 2,374 m - Dimensi bawah saluran = 1,18 m - Tinggi saluran = 1 m Bangunan pengendap sedimen dan bak penenang - Lebar saluran = 3 m - Panjang saluran = 14,5 m - Tinggi kantong lumpur = 0,5 m 7

Pipa Pesat - Panjang pipa = 65 m - Diameter pipa = 0,82 m 4.5. Kapasitas Daya yang Dihasilkan Daya listrik yang dapat dibangkitkan dihitung dengan memakai persamaan: P= g.q.h.η Debit rencana diambil pada probabilitas kejadian 80%, sehingga diperoleh Q = 1.09 m 3 /det, H netto diperoleh sebesar 15 m. Pada penelitian ini, efisiensi turbin dan generator dipakai adalah 85%, efisiensi penstock diperoleh 0.9 dan efisiensi saluran 0.9. Dengan demikian, maka daya listrik output adalah: P = 9.81m 2 /s x 1.09m 3 /s x 0.85 x 0.9 x 0.9 x 15 m = 110.43 kw = 110430 watt Diperkirakan dalam 1 KK mendapatkan suplai listrik 450 watt. Sehingga jumlah rumah yang dapat dialiri listrik sebanyak: 110430 W : 450 W/rumah 245 rumah. 4.6. Analisa Hidro Ekonomi Berdasarkan salinan Peraturan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Nomor 31 tahun 2014 yang diperoleh, terdapat beberapa penyesuaian tarif tenaga listrik untuk rumah tangga. Sebagai contoh, pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA (volt ampere) dikenakan tarif listrik sebesar RP 605,00 per kwh, daya 3.500 VA sampai 5.500 VA dan konsumen berdaya 6.500 VA ke atas saat ini dikenakan tarif listrik Rp 1.352,00 per kwh (kilo watt per hour). Maka, tarif listrik yang dijual harus lebih kecil dari Rp 1.352,00 per kwh. Berdasarkan perhitungan kelayakan ekonomi yang dihitung dengan metode Payback period, Internal of return dan benefit cost ratio, PLTMH Aek pohon layak dibangun dengan peridoe pengembalian modal tejadi selama 3.3 tahun, BCR 1.876 dan IRR 45.541% dengan menggunakan suku bunga 15%. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisa potensi pada sungai aek pohon, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sungai aek pohon memiliki potensi menjadi lokasi PLTMH karena memiliki debit 1,09m 3 /detik dan tinggi jatuh air 15 meter. 2. Debit yang diambil menggunakan metode F.J.Mock dengan probabilitas 80%. 3. Saluran pembawa berbentuk trapesium dengan dimensi lebar bawah 1.18 meter, lebar atas 2.37 meter dan tinggi 1 meter. 4. Penstock menggunakan jenis pipa galvanis dengan panjang 65 meter dan diameter 0.82 meter. 5. Dari debit dan ketinggian jatuh air tersebut didapat potensi daya listrik terbangkitkan sebesar 110.43 kw, daya ini dapat mensuplai listrik rumah sebanyak 245 rumah ( 1 rumah terpasang daya sebesar 450 watt). 5.2. Saran Untuk membangun PLTMH pada sungai aek pohon diperlukan analisa lebih lanjut mengenai : 1. Pengukuran debit sungai secara berkelanjutan 2. Analisa sedimentasi dilokasi bendung 3. Menghitung perencanaan seluruh komponen PLTMH. 4. Melakukan perhitungan rencana anggaran biaya yang mencakup semua tahapan pembangunan PLTM. 8

Daftar pustaka Abdullah Nasir, Bilal. Suitable Selection of Component for the Micro-Hydro-Electric Power Plant. 2014. Hawijah Technical Institute, Kirkuk, Irak. Abdussalam, Rafika. Analisis Potensi Sungai Atep Oki Serta Desain Dasar Banguna Sipil Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Volume 2. Nomor 5. Juli 2014. (ISSN:2337-6732). Arief Subekti, Ridwan. Survey Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Volume 01. Nomor 1. Oktober 2010. (ISSN:2087-3379). Arismunandar, A, Kuwahara S. 1991, Teknik Tenaga Listrik Jilid 1, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta. Dandekar, M.M, Sharma K. N.1991,. Pembangkit Listrik Tenaga Air.universitas Indonesia Press. Direktorat jenderal pengairan. 1986 Standar peerencanaan irigasi kriteria perencanaan. Galang Persada, Bandung. Harvey Adam. 1993. Micro-Hydro Design Manual. Replika Press Pvt, Ltd. Arickhire CV 239QZ, UK, p374 Jowowiyono, FX, Marsudi. 1993. Ekonomi Teknik.YBPPU, Jakarta Kamiana, I Made. 2011. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu, Yogyakarta. Limantara, Lily Montarcih. 2010. Hidrologi Praktis. Lubuk Agung, Bandung. Mahmud, Khizir. End friends. Feasible Micro Hydro Potentiality Exploration in Hill Tracts of Bangladesh. Volume 12. Issue 9. (ISSN:2249-4596). Obaseki, Theopilus Gaius. 2010. Hydropower Opportunities in the Water Industry. Volume 1. Nomor 3. (ISSN:0976-4404). Otun, J.A and friends. 2012. Assessment of The Hydropower Potential of Kangimi Reservoir in Kaduna State Nigeria. Volume 31. Nomor 3. November 2012:300-307(ISSN:1115-8443). Patty, O. F. 1994. Tenaga Air. Jakarta: Erlangga. Perangin-Angin, Muhammad Asy Ari. 2008, Perencanaan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro. Tugas akhir, Departemen Teknik sipil USU. PS, Widodo. 2012. Pembangkit Listrik dengan Potensi Sumber Energi Setempat Sebagai Wujud Pemerataan Energi Listrik di Desa Tertinggal dan Terpencil. Volume 8. Nomor 3. Oktober 2012: 151-164 (ISSN:1693-9085) Peraturan Menteri ESDM nomor 31 Tahun 2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perusahaan Listrik Negara. Ramli Kadir. 2010, Perencanaan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro di sungai marimpa kecamatan pinembani. Tugas akhir, Palu: Universitas Tadulako. Sakidiansyah, 2012. Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Desa Buluh Awar Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang Propinsi Sumatera Utara. Tugas Akhir, Departemen Teknik Sipil USU. Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Andi Offset, Yogyakarta. Uhunmwangho, R, Okedu, E.K. 2009. Macro-and Micropower: an Option for Socioeconomic Development. Case Study Agbokim Waterfalls, Cross River State, Nigeria. Volume 10. Nomor 2. November 2009. Department of Electrical/Electronic Enginering University of Port Harcourt, Nigeria. Wibowo, H. dkk. 2015 Kajian teknis dan Ekonomi Perncanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Lematanf Kota Pagar Alam. Volume 4, Nomor 1, Oktober 2015:34-31 (ISSN:1907-4247). Wijaya, W. dkk.2012. Analisa Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro di Sungai Logawa Kecamatan Kedung Banten Kabupaten Banyumas. Transient, Volume 1, Nomor 3, September 2012:24-34 (ISSN:2302-9927). 9