5.1 Uji Heteroskedastisitas... 65

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Berdasarkan Undang undang RI Nomor 10. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kredit bermasalah yang terjadi dalam suatu bank. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena hal tersebut terkait dengan pola bisnis yang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana dari pihak pihak yang memiliki dana yang idle kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. kelancaran perekonomian (Triandaru dan Budisantoso, 2006:10).

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kebutuhan keuangan masyarakat terus meningkat. Peningkatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Heny Syahroini Harahap, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian bank pada awal dikenalnya

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

AGUS MAULANA

Transkripsi:

61 5.1 Uji Heteroskedastisitas... 65 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 61

62 Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalahbadan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.fungsi perbankan yang dimaksud adalah dana yang dihimpun dari masyarakat oleh bank tentu tidak hanya dibiarkan mengendap. Jika hanya dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang namanya bunga kepada nasabah. Tujuan untuk membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan pemerataan pembangunan juga tidak dapat terwujud. Aktivitas perbankan menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Selain itu bank juga berfungsi menjadi penyalur kembali dana kepada masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga tersebut. Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai fasilitas kredit. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional. Aktivitas perbankan yang menyalurkan kembali atau dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (lending). Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Dengan demikian dana yang diperlukan untuk suatu kegiatan usaha dapatlah disebut juga sebagai faktor produksi yang sejajar dengan faktor-faktor produksi yang lainnya seperti tenaga kerja, peralatan mesin-mesin, 62

63 bahan baku, kemampuan teknologi, manajemen dan lain-lain. Adapun sumber utama dari dana tersebut adalah bank. Peranan lembaga keuangan di Indonesia sangat penting dan strategis khususnya perbankan sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi (agent of development) dimana fungsinya tidak dapat dipisah dari pembangunan. Indonesia sebagai Negara berkembang, pada umumnya sumber pembiayaan dunia usaha masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang luas terhadap kredit. Hal ini juga sekaligus sebagai jawaban terhadap kelesuan dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Langkah itu ditempuh mengingat bahwa permasalahan utama yang dihadapi di dalam sektor perekonomian adalah masih kurangnya upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat terutama yang berskala menengah dan kecil. Diharapkan bahwa perluasan akses kredit akan sangat membantu bagi usaha-usaha tersebut dalam kerangka perekonomian Indonesia. Penyaluran dana sebagai salah satu indikator peranan perbankan agar dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pada khususnya dan kegiatan ekonomi pada umumnya dengan memberikan bantuan berupa kredit atau pinjaman modal bagi para pelaku usaha baik usaha dengan skala besar, menengah maupun kecil. Namun demikian dalam hal pemberian kredit, lembaga perbankan 63

64 tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku yang dilakukan untuk menghindari kredit macet, penunggakan pembayaran, kesalahan administrasi dan lain-lain yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja bankbank khususnya dan perekonomian negara pada umumnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut Bank Indonesia telah membuat satu aturan tentang kredit. Kegagalan atau kesalahan penyaluran dana menyebabkan banyaknyajumlahkredityangmacet. Jikahalini dialamiolehbankmakatingkatprofitabilitasbanktersebutakan mengalamipenurunandanini akanberdampakpadacitraperbankanitusendiridi kalanganmasyarakat.perlu diketahui bahwa masalah kredit macet, penunggakan pembayaran kredit maupun bunganya di bank-bank umum terjadi karena beberapa faktor misalnya kurang dipahami dan dilaksanakannya aturan-aturan perkreditan dari Bank Indonesia, timbulnya inflasi yang menyebabkan tingginya suku bunga kredit akhirnya memicu kenaikan harga-harga. Akibatnya perusahaan yang menerima kredit melakukan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak Bank. Besarnyajumlahkredityangdisalurkanakanmenentukanlaba diperoleh.namun,tidakberartijumlahkredityangdisalurkanakanmemberikan yang laba yangbesarpula,karenadalampenyalurankreditkemungkinantimbulrisiko kreditbermasalahdanhaliniakanberdampakpadatingkatnon PerformingLoan (NPL)perbankan.Untukitulahperluadanyakebijakanpemberiankredityangtepatdan efektifyangditerapkanperbankanagartingkatkreditbermasalahdapatberkurang. Salah satu indikator besarnya pemberian kredit oleh bank yaitu dapat 64

65 dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR)merupakanrasiountukmengukurkomposisijumlahkredit yang diberikan dibandingkandenganjumlahdanamasyarakatdanmodalsendiriyang digunakan (Kasmir,2008:290).RasioLDRini digunakanuntukmengetahuisampaisejauh mana danamasyarakatyangdihimpunolehbank disalurkankembalikepada masyarakatdalam bentukpinjamanatau kredit.kebijakanpemberiankredityang mengandungprinsipkehati-hatianhendaknyaditerapkanoleh menentukancalondebituryangbenar-benardapatmenjagadana disalurkandenganmemilihcalondebituryangmemilikireputasiyang bankdalam kredityang baik diharapkannilainon Performing Loan (NPL)akanturundimasayangakandatang. Tabel 1.1 PerkembanganNon Performing Loan ( NPL)PT. Bank BNI (Persero) Tbk Tahun2009-2013 Rasio Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 NPL (100%) 0,8% 1,1% 0,5% 0,8% 0,55% Sumber:Annual Report PT. Bank BNI Tahun 2013 Perkembangan NPL PT. Bank BNI dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, tahun 2009-2010 mengalami kenaikan menjadi 0,8%, tahun 2010-2011 mengalami penurunan menjadi 0,5%, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan menjadi 0,8% dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan menjadi 0,55%. Kondisi seperti ini tentunya menggambarkan adanya kelemahan dalam pengelolaan kredit pada bank tersebut, apakah tujuan penggunaan kredit yang tidak tepat, pengawasan yang lemah, atau analisis kredit kurang selektif, disamping faktor-faktor eksternal lain tentunya. 65

66 Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapat keuntungan yang pantas, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya dana, baik dana yang ditempatkan pada sektor yang meghasilkan maupun dana yang tidak menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lainnya, serta target margin keuntungan yang hendak dicapai. Dengan demikian pinjaman/kredit merupakan tulang punggung/mesin pencetak keuntungan bagi Bank. Oleh karena keuntungan yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit adalah besar, maka risiko yang dihadapi juga besar, sehingga penempatan dalam pos ini paling banyak menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan biaya. Agar risiko tersebut dapat diminimalkan, maka bank melakukan serangkaian analisa untuk meyakinkan apakah calon nasabah itu layak diberikan kredit. Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debiturmerupakan beberapa hal yang akan mempengaruhi keputusan pemberian kredit.dari beberapa hal tersebut tersebut akan dilihat mana yang paling berpengaruh besar karena hal tersebut saling berkaitan.karakter debitur menjadi hal yang penting karena hal ini menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur. Pihak bank harus mengetahui tentang karakter debitur calon debitur, karenanya perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Karakter debitur yaitu sejauh mana kondisi debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon debitur, maka akan semakin luas wawasan dan pengetahuan dalam berbisnis untuk 66

67 berpikir dan semakin besar kemampuan yang dimiliki untuk mengaktualisasikan potensi dirinya termasuk dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usaha. Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan, dengan SDM yang baik diharapkan debitur dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu.pengalaman debitur diartikan sejauh mana pengalaman debitur dalam mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. Melihat fenomena yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Pada penelitian saat ini, peneliti bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan pemberian kredit melalui pengujian pengaruh variabel independen (variabel bebas) yang terdiri dari variabel Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debitur terhadapvariabel dependen (variabel terikat) yaitukeputusan Pemberian Kreditpada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) baik secara parsial maupun simultan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah Apakah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap 67

68 keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitursecara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti sebagai berikut : 1. Bagi Kepala Bagian Kredit PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran agar keputusan pemberian kredit yang diambil makin tepat melalui fakor-faktor yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial. 2. Sebagai bahan masukan kepada debitur dan calon debitur faktor-faktor mana yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). 3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal yang sama. 68

69 1.5. Originalitas Penelitian Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sally Maya Vida (2011) dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemeberian kredit Mikro Pada Bank BTPN Mitra Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu 1. Penelitian sebelumnya variabel dependennya adalahpersetujuan pemberian kredit yang akan diambil. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan pemberian kredit. 2. Penelitian sebelumnya variabel independennya adalah Kapasitas Usaha, Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai. Sedangkan penelitian sekarang variabel independennya adalah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur 3. Penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalahpt. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut). Tabel 1.2 Originalitas Penelitian Keterangan Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang Variabel Dependen Persetujuan pemberian kredit yang akan diambil Keputusan pemberian kredit. Variabel Independen Kapasitas Usaha, Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman 69

70 Debitur Objek Penelitian PT. Bank BTPN Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara ( Sumbagut) PT. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham. 70