BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bernama komunitas kandank jurank doank.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, ini diharapkan temuan-temuan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi penganut dan praktisinya, paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai yanag dikemukakan Anderson, adalah ideology dan praktik suatu komunitas ilmuwan yang menganut suatu pandangan yang sama atas realitas, memiliki seperangkat kriteria yang sama untuk menilai aktifitas penelitian dan menggunakan metode serupa. 27 Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma yang bersifat Konstruktivis. Konstruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil konstruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah konstruksi yang dibangun dari proses kognitif dengan interaksinya dengan dunia objek material. Pengalaman manusia terdiri dari interpretasi bermakna terhadap kenyataan dan bukan reproduksi kenyataan. Dengan demikian dunia muncul dalam pengalaman manusia secara terorganisasi dan bermakna. 28 27 DR. Deddy Mulyana, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Hal 9 28 Ardianto Elvinaro & Q-Aness Bambang, Filsafat Ilmu Komunikasi. (Bandung : Simbiosa 2007) hal: 151 21

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tidak jarang menggunakan angka-angka dan data statistik untuk memperjelas penggambaran tentang tendensi- tendensi gejala yang diteliti. Kendatipun demikian, pijakan analisis dan penarikan kesimpulan dalam penelitian komunikasi kualitatif adalah kategori-kategori substantive dari makna-makna, atau lebih tepatnya adalah interpretasi-interpretasi terhadap gejala yang diteliti, yang pada umumnya memang tidak dapat diukur dengan bilangan.dari segi ini lalu menjadi terlihat jelas bahwa penelitian komunikasi kualitatif sebenarnya bersifat interpretative dan karenanya, setidaknya sampai tingkat tertentu, memiliki nuansa subjektif. 29 Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. 3.2 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, maka tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan utama melakukan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian 29 Pawito, Ph.D,Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta : LKiS Yogyakarta,2007) Hal 38 22

dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitiatif karena kemantapan penulis berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. 30 Penelitian deskriptif ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi secara actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan dan evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 30 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Hal 48 23

3.3 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu proses penelitian. Metode penelitian adalah cara mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan dan alat pengumpul data. Metode Peneltian dengan teknik pengumpulan data yang tepat perlu dirumuskan untuk memperoleh gambaran objektif mengenai suatu penelitian, sehingga dapat menjelaskan sekaligus menjawab permasalahan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik penarikan sampel, dan teknik analisis data. 31 Sedangkan John Creswell mendefinisikan penelitian sebagai suatu proses bertahap bersiklus yang dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah teridentifikasi kemudian di ikuti dengan me-review bahan bacaan atau kepustakaan. Sesudah itu menentukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisi data, kemudian menafsirkan data yang diperoleh. Penelitian berpuncak pada pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian Studi Kasus. 31 Prof Dr Conny R Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya (Jakarta: PT Grasindo, 2010) Hal 5 24

Studi Kasus adalah uraian data dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi social. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode seperti wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, hasil survey dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. 32 Studi kasus dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa kontemporer, bila peristiwa-peristiwa yang bersangkutan tak dapat dimanipulasi. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknik-teknik yang lazim digunakan pada strategi historis seperti peneliti sangat bergantung pada dokumen-dokumen primer, dokumen sekunder, peralatan-peralatan budaya, dan fisik sebagai bukti tetapi kemudian menambahkan dua sumber bukti yang biasanya tidak dimiliki oleh penelitian historis yakni observasi dan wawancara sistematik. Dengan demikian kekuatan unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti, selebihnya dalam beberapa situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informasi juga dapat terjadi. 33 32 Deddy Mulyana, Metodologi Peneltian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013) Hal 201 33 Yin K. Robert, Prof. Studi Kasus; Desain dan Metode.(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011) 25

3.4 Subyek Penelitian dan Objek Penelitian 3.4.1 Subjek Penelitian Teknik sampling yang peneliti gunakan untuk menentukan key informan dan informan yaitu purposive sampling adalah teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. 34 Subjek penelitian ini adalah Fans JKT48 di Jakarta Selatan, dimana nantinya para penggemar ini diharapakan peneliti dapat menceritakan apa yang ia ketahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian berdasarkan pengalamannya sendiri dan nantinya informan akan di pilih secara acak untuk mengumpulkan informasi sesuai kebutuhan penelitian. Karakterisitik informan yang peneliti wawancara adalah: 1. Informan adalah wota aktif yang setiap minggunya datang ke teater JKT48 untuk melihat aksi panggung idola mereka. 2. Informan adalah yang sudah menjadi wota lebih dari 1 tahun. 3. Informan adalah Ketua Fanbase JKT48 di Jakarta Selatan khususnya di daerah Pasar Minggu, Cilandak, Bintaro, Ulujami dan Pondok Indah 34 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2001 Hal 110 26

3.4.2 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui dari subjek untuk penelitian. Judul dari objek penelitian ini adalah Pola Komunikasi Penggemar JKT48. Penulis memilih objek penelitian di Teater JKT48, Jakarta Selatan untuk memperoleh informasi tentang pola komunikasi antar penggemar JKT48. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Guna mendapatkan data yang akurat dan kredibel, dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa teknik pengambilan data. Dalam penelitian sosial data memiliki peranan yang krusial untuk menentukan objek yang akan diteliti,serta berhubungan dengan ketepatan dan kebenaran sasaran yang menjadi tujuan dari penelitian. Data atau informasi yang diperoleh dari penelitian digali dari berbagai sumber data. Data yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari data Primer dan data Sekunder. 35 35 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi, 2004) Hal 57 27

3.5.1 Data Primer A. Observasi Data dikumpulkan melalui observasi, dimana peneliti memperhatikan dan mencatat aktivitas-aktivitas yang berlangsung, serta orang-orang yang terlibat dalam kejadian dalam aktivitas. Observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Dimana peneliti menggunakan observasi partisipan dalam penelitian ini yaitu suatu observasi dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti atau diamati seolah-olah pengamat merupakan bagian dari mereka. B. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relative tidak mempunyai control atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu periset mempunyai tugas agar informan bersedia memberikan jawaban jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang di sembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti orang yang sedang mengobrol. 36 36 Kriyantono, Rachmat,. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta, Prenada Media Group.2006, hal. 102 28

Peneliti berusaha untuk menggali pengalaman informan, pengetahuan, resepsi dan asumsi terhadap suatu penelitian yang peneliti ajukan sesuai dengan latar belakang dan pengalaman dari para informan yang pada akhirnya akan memberi dampak pada informasi informasi yang di berikannya mengenai penelitian yang peneliti ajukan. C. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik terakhir dalam pengumpulan data yang bersifat tercetak (printed) yang bertujuan untuk melengkapi data-data tambahan penelitian, seperti buku-buku, tulisan, dan foto-foto dan sebagainya. Sumber Data Primer yaitu sumber data yang mempunyai kaitan langsung dengan masalah-masalah yang dibahas, data ini diperoleh dari pengamatan dan wawancara mendalam. 37 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang terpercaya, yaitu langsung di informan dari jawaban atas pertanyaan dan teknik penelitiannya yang dilakukan dengan cara wawancara. Peneliti melakukan wawancara mendalam secara langsung dengan pihak yang dianggap dapat memberikan informasi (informan) dan berkompeten dengan permasalahan dalam penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Informan yang menjadi obyek penelitian, yaitu Wota di Teater JKT48, Jakarta Selatan. 37 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(Bandung:Alfabeta 2009) Hal 225 29

3.5.2 Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan pembinaan pegawai fungsional. Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. 38 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset di lapangan. Data tersebut terkumpul melalui wawancara mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti prestise kelompok dalam membangun pola komunikasi penggemar JKT48. Melalui pendekatan kualitatif data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisa data kualitatif mengikuti model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. 39 38 Ibid, Hal 226 39 http://repository.fisip-untirta.ac.id/ diaksespada24-03-2017/pukul12:50 30

1. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya. Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika di perlukan. 2. Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan atau hubungan antar kategori. Setelah melakukan reduksi data, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data, berupa bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram, dan sejenisnya. 3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan, dengan catatan bahwa kesimpulan yang didapatkan didukung dengan bukti-bukti valid dan konsisten, maka telah terbentuk kesimpulan yang kredibel. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data A. Triangulasi Kejujuran Peneliti Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti dilapangan, perlu diketahui bahwa sebagai manusia, peneliti sering kali sadar atau tanpa sadar melakukan tindakantindakan yang merusak kejujurannya ketika pengumpulan data, atau terlalu melepaskan subjektivitasnya bahkan kadang tanpa kontrol, ia melakukan rekaman-rekaman yang salah terhadap data di lapangan. Melihat kemungkinankemungkinan ini, maka perlu dilakukan triangulasi terhadap peneliti, yaitu dengan 31

meminta bantuan peneliti lain melakukan pengecekan langsung, wawancara ulang, serta merekam data yang sama dilapangan. Hal ini adalah sama dengan proses verifikasi terhadap hasil penelitian yang telah di lakukan oleh seorang peneliti. 40 B. Triangulasi Sumber Data Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perpsektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan. 40 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2007) Hal 256 32

C. Triangulasi dengan Metode Mengacu pendapat Patton dengan menggunakan strategi: 1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, 2) pengecekan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di-interview. Begitu pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika di-interview dan diobservasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu dan tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. D. Triangulasi dengan Teori Dilakukan dengan menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan pembanding. Secara induktif dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lain untuk mengorganisasikan data yang dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis denga melihat apakah kemungkinan-kemungkinan ini dapat ditunjang dengan data. 41 41 Ibid, Hal 257 33

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data, melalui metode ini peneliti telah menggunakan pembandingan antara kenyataan dengan informasi yang didapat dari hasil pengumpulan data. Triangulasi dengan sumber data berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum dengan apa yang di katakan secara pribadi. 3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi penelitian dengan apa yang di katakan sepanjang waktu. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 34