BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II SEKILAS TENTANG PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Nama Angkasa Pura pertama kali muncul pada tahun 1862, yaitu dengan didirikannya perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terkemuka dan profesional (World Class Airport Company) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penilitian Gambaran Umum Perusahaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sama lain, untuk menciptakan rasa saling pengertian diantara keduanya.

LAPORAN DIKLAT TCC PERALATAN PEMANTAU DAN PENUNDA UPAYA KEJAHATAN (P3UK) AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN (ATKP) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri,

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. di Departemen Perhubungan terlibat dalam perusahaan pengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pura Kemayoran bertugas mengelola pelabuhan udara Kemayoran.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyambut lebaran Tahun 2017 (1438 H),


Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

Bandar Udara Internasional KUALANAMU

S U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. : Terletak 5 KM dari Pusat Kota

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara

BAB II PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA KUALANAMU. studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan pengelola jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. PT. Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya di sebut Angkasa Pura II

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Universitas Sumatera Utara

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang antara lain terjadi di bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II. (Persero) sebagaimana digambarkan pada Tabel 1-1.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pembangunan nasional. menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv INTISARI... v ABSTRACT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PROFIL PERUSAHAAN. Pada tahun 1962 didirikan Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2015 SEBESAR 63,17 PERSEN

BAB I LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN. baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT. Railink

PENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 43,57

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 57,44 PERSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA RESMI STATISTIK

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DALAM MENDUKUNG FASILITASI (FAL) UDARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN

BAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU. A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki

PENERAPAN PSAK NO.23 TENTANG AKUNTANSI PENDAPATAN (Studi pada PT Angkasa Pura II Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang) Oleh :

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 SEBESAR 67,11 PERSEN

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia III

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang pesat. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk terbesar serta kebutuhan akan pelayanan jasa kebandarudaraan yang sangat tinggi. Hal tersebut menjadi titik acuan agar perusahaan dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan dan kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. Perusahaan melalui Pendidikan dan Pelatihan harus mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. Penulis melihat perkembangan dalam unit Pendidikan dan Pelatihan khususnya banyak filediklat karyawan tidak tertata rapi dan teroganisir, ketika mencari data-data diklat karyawan sulit untuk menemukannya karena banyaknya data-data yang tidak tertata rapi dan tidak menjadi satu. Data-data tersebut harus dirapikan dan dilakukan pengelolaan arsip yang benar sehingga akan memudahkan karyawandi unit Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari data dengan mudah dan terjaganya data-data penting. 1

2 Penulis memperhatikan kegiatan arsip yang berhubungan dengan proses pelatihan sangatlah penting. Untuk itu penulis mengambil judul Pengelolaan arsip yang tertata rapi dan terorganisir sehingga mempermudah dalam pencarian dokumen. 1.2 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan melalui Pendidikan dan Pelatihan harus mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. Selama 12 bulan sepanjang tahun 2014, perusahaan melakukan berbagai terobosan dalam hal pengembangan serta peningkatan fasilitas pelayanan di seluruh 12 bandara yang dikelolanya. Langkah ini sejalan. dengan pertumbuhan sektor industri angkutan udara di Indonesia yang berkembang pesat. Angkasa Pura II (Persero) meraih peluang pertumbuhan dengan bergerak cepat. Perusahaan membangun dan mengembangkan aset-aset yang berpotensi meningkatkan nilai tambah serta terus memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, di tengah pertumbuhannya yang sehat perusahaan mengupayakan transformasi secara terarah, terstruktur dan terawasi dengan baik. 1.2.1 Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan a.visi Menjadi pengelola bandar udara bertarif internasional yang mampu bersaing di kawasan regional. b.misi

3 Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan penerbangan dari kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitrakerja, pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis c. Tujuan Perusahaan Dalam rangka mewujudkan visi misi perusahaan, Angkasa Pura II (Persero) menetapkan tujuan perusahaan tersebut, antara lain: 1. Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program-program Perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan. 2. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan. 1.2.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara diwilayah Indonesia Barat. Angakasa Pura II (Persero) telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Pengusahaan Pelabuhan Udara Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarnao Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak Agustus 1984.

4 Angkasa Pura II mengelola 12 bandara, yaitu: a. Soekarno - Hatta (Jakarta) b. Halim PerdanaKusuma (Jakarta) c. Kualanamu (Medan) d. Supadio (Pontianak) e. Minangkabau (Padang) f. Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) g. Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) h. Husein Sastranegara (Bandung) i. Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh) j. Raja Hai Fisabililah (Tanjung Pinang) k. Sultan Thata (Jambi), dan l. Depati Amir (Pangkal Pinang). Eksistensi Angkasa Pura II berawal dari pembentukan perusahaan umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 mei 1986 berubah menjadi Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi perusahaan Perseroan (Persero). Pada 18 November 2008 sesuai dengan akta notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, Spn Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero)

5 1.2.3 Bidang Usaha a. Jasa Terkait Bandara Udara PT Angkasa Pura II (Persero) mengusahakan pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan, diantaranya: Penyewaan ruangan, gudang, lahan, dan fasilitas lainnya serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. b. Pelayanan Bandara Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara semakin meningkat, Angkasa Pura II berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas dilingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. c. Pelayanan Penerbangan Haji Pemberangkatan dan kepulangan jamaah haji d. Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Lalu lintas Tenaga Kerja Angkasa Pura II(Persero) menyediakan pelayanan penerbangan haji melalui Indonesia (TKI) melalui bandara yang dikelola oleh angkasa Pura II menunjukan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah TKI tercatat sebagai pengguna jasa bandara terbesar kedua setelah wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

6 e. Keamanan Dan Keselamatan Bandara Komitmen yang tinggi atas terpenuhinya aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang. f. Pelayanan Pertolonngan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadaman Kebakaran (PKP-KP) Angkasa Pura II memiliki program pelayanan yang bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi munculnya resiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK). g. Layanan Penanggulangan Gawat Darurat Angkasa Pura II melalui layanan penanggulangan gawat darurat siap memberikan respon yang cepat atas terjadinya kecelakaan pesawat udara. 1.2.4 Struktur Organisasi dan Komposisi Pegawai Menurut data karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) 10% berumur 21 sampai 25 tahun 13% berumur 26 sampai 30 tahun 10% berumur 31 sampai 35 tahun 5% berumur 36 sampai 40 tahun 12% berumur 41 sampai 45 tahun 18% berumur sampai 45 sampai 50 tahun 32% berumur lebih dari atau sama dengan 51 tahun.

7 1.3 Gambaran Unit Kerja/Departemen Dalam sebuah perusahaan, Pengelolaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah salah satu Sub Divisi dari Direktur SDM & Umum. Divisi ini mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat, dan pengelolaan pusat pelatihan agar dapat memberikan kontruksi SDM yang optimal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 1.3.1 Tugas Pokok Dan Fungsi unit Kerja Penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di Pendidikan dan Pelatihan PT Angkasa Pura II (Persero) selama 3 bulan. Dalam unit Pendidikan dan Pelatihan, penulis mempunyai tugas untuk menerima telepon dari luar, membuat jadwal untuk pimpinan, menerima tamu, dan membantu dalam proses Diklat berlangsung. Unit Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas seperti merumuskan kebijakan kegiatan, menyusun strategi optimalisasi kegiatan, memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sistem dan prosedur kegiatan pendidikan dan pelatihan. Unit Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas seperti merumuskan kebijakan kegiatan, menyusun strategi optimalis`asi kegiatan, memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sistem dan prosedur kegiatan pendidikan dan pelatihan.

8 Fungsi dari unit Pendidikan dan Pelatihan adalah mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program sistem dan prosedur divisi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan Diklat, pengelolaan pusat pelatihan, serta melaporkan pencapaian kinerja unit Pendidikan dan Pelatihan kepada Direktur SDM & Umum secara Periodik. 1.3.2 Tujuan Unit Kerja a. Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program program perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan. b. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan. 1.3.3 Hubungan Kerja dengan Unit Lain Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan unit lain sangatlah berkesinambungan dalam kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional. Apabila unit lain membutuhkan pelatihan, maka mereka memberitahukan ke Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari kandidat yang sesuai dengan kualifikasi dari unit tersebut.pelatihan dan Pendidikan bekerja sama dengan banyak unit, seperti: a. Pengembangan SDM Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dengan unit pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi, seperti pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi dan daftar karyawan terbaru setiap bulan.

9 b. Anggaran Dan Akutansi Mengurus segala biaya untuk pelatihan baik internal atau eksternal c. Deputi Direktur Pelayanan Administrasi Dan Umum Melaksanakan penjadwalan dan pemesanan ruangan rapat atau pelatihan serta menyediakan alat tulis kantor, dan kebutuhan pelatihan lainnya 1.3.4 Struktur Organisasi Dan Personalia Unit Kerja Gambar 1 Struktur Organisasi Unit Pendidikan Pelatihan Sumber: Unit Pendidikan dan Pelatihan PT AngkasaPura II 1.3.1 Hubungan Kerja dengan Unit Lain Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan unit lain sangatlah berkesinambungan dalam kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional. Apabila unit lain membutuhkan pelatihan, maka mereka memberitahukan ke Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari kandidat yang sesuai dengan

10 kualifikasi dari unit tersebut. Pelatihan dan Pendidikan bekerja sama dengan banyak unit, seperti: a. Pengembangan SDM Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dengan unit pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi, seperti pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi dan daftar karyawan terbaru setiap bulan untuk membantu perbaruan data - data pelatihan. b. Anggaran dan Akutansi Mengurus segala biaya untuk pelatihan baik internal atau eksternal. c. Deputi Direktur Pelayanan Administrasi dan umum Melaksanakan penjadwalan dan pemesanan ruangan rapat atau pelatihan serta menyediakan alat tulis kantor, dan kebutuhan pelatihan lainnya.