BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang pesat. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk terbesar serta kebutuhan akan pelayanan jasa kebandarudaraan yang sangat tinggi. Hal tersebut menjadi titik acuan agar perusahaan dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan dan kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. Perusahaan melalui Pendidikan dan Pelatihan harus mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. Penulis melihat perkembangan dalam unit Pendidikan dan Pelatihan khususnya banyak filediklat karyawan tidak tertata rapi dan teroganisir, ketika mencari data-data diklat karyawan sulit untuk menemukannya karena banyaknya data-data yang tidak tertata rapi dan tidak menjadi satu. Data-data tersebut harus dirapikan dan dilakukan pengelolaan arsip yang benar sehingga akan memudahkan karyawandi unit Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari data dengan mudah dan terjaganya data-data penting. 1
2 Penulis memperhatikan kegiatan arsip yang berhubungan dengan proses pelatihan sangatlah penting. Untuk itu penulis mengambil judul Pengelolaan arsip yang tertata rapi dan terorganisir sehingga mempermudah dalam pencarian dokumen. 1.2 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan melalui Pendidikan dan Pelatihan harus mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. Selama 12 bulan sepanjang tahun 2014, perusahaan melakukan berbagai terobosan dalam hal pengembangan serta peningkatan fasilitas pelayanan di seluruh 12 bandara yang dikelolanya. Langkah ini sejalan. dengan pertumbuhan sektor industri angkutan udara di Indonesia yang berkembang pesat. Angkasa Pura II (Persero) meraih peluang pertumbuhan dengan bergerak cepat. Perusahaan membangun dan mengembangkan aset-aset yang berpotensi meningkatkan nilai tambah serta terus memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, di tengah pertumbuhannya yang sehat perusahaan mengupayakan transformasi secara terarah, terstruktur dan terawasi dengan baik. 1.2.1 Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan a.visi Menjadi pengelola bandar udara bertarif internasional yang mampu bersaing di kawasan regional. b.misi
3 Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan penerbangan dari kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitrakerja, pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis c. Tujuan Perusahaan Dalam rangka mewujudkan visi misi perusahaan, Angkasa Pura II (Persero) menetapkan tujuan perusahaan tersebut, antara lain: 1. Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program-program Perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan. 2. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan. 1.2.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara diwilayah Indonesia Barat. Angakasa Pura II (Persero) telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Pengusahaan Pelabuhan Udara Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarnao Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak Agustus 1984.
4 Angkasa Pura II mengelola 12 bandara, yaitu: a. Soekarno - Hatta (Jakarta) b. Halim PerdanaKusuma (Jakarta) c. Kualanamu (Medan) d. Supadio (Pontianak) e. Minangkabau (Padang) f. Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) g. Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) h. Husein Sastranegara (Bandung) i. Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh) j. Raja Hai Fisabililah (Tanjung Pinang) k. Sultan Thata (Jambi), dan l. Depati Amir (Pangkal Pinang). Eksistensi Angkasa Pura II berawal dari pembentukan perusahaan umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 mei 1986 berubah menjadi Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi perusahaan Perseroan (Persero). Pada 18 November 2008 sesuai dengan akta notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, Spn Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero)
5 1.2.3 Bidang Usaha a. Jasa Terkait Bandara Udara PT Angkasa Pura II (Persero) mengusahakan pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan, diantaranya: Penyewaan ruangan, gudang, lahan, dan fasilitas lainnya serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. b. Pelayanan Bandara Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara semakin meningkat, Angkasa Pura II berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas dilingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru. c. Pelayanan Penerbangan Haji Pemberangkatan dan kepulangan jamaah haji d. Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Lalu lintas Tenaga Kerja Angkasa Pura II(Persero) menyediakan pelayanan penerbangan haji melalui Indonesia (TKI) melalui bandara yang dikelola oleh angkasa Pura II menunjukan peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah TKI tercatat sebagai pengguna jasa bandara terbesar kedua setelah wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
6 e. Keamanan Dan Keselamatan Bandara Komitmen yang tinggi atas terpenuhinya aspek keamanan dan keselamatan bandara dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat merugikan penumpang. f. Pelayanan Pertolonngan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadaman Kebakaran (PKP-KP) Angkasa Pura II memiliki program pelayanan yang bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi munculnya resiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK). g. Layanan Penanggulangan Gawat Darurat Angkasa Pura II melalui layanan penanggulangan gawat darurat siap memberikan respon yang cepat atas terjadinya kecelakaan pesawat udara. 1.2.4 Struktur Organisasi dan Komposisi Pegawai Menurut data karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) 10% berumur 21 sampai 25 tahun 13% berumur 26 sampai 30 tahun 10% berumur 31 sampai 35 tahun 5% berumur 36 sampai 40 tahun 12% berumur 41 sampai 45 tahun 18% berumur sampai 45 sampai 50 tahun 32% berumur lebih dari atau sama dengan 51 tahun.
7 1.3 Gambaran Unit Kerja/Departemen Dalam sebuah perusahaan, Pengelolaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah salah satu Sub Divisi dari Direktur SDM & Umum. Divisi ini mengelola, mengendalikan, membina kegiatan perencanaan dan evaluasi diklat, penyelenggaraan diklat, dan pengelolaan pusat pelatihan agar dapat memberikan kontruksi SDM yang optimal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 1.3.1 Tugas Pokok Dan Fungsi unit Kerja Penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di Pendidikan dan Pelatihan PT Angkasa Pura II (Persero) selama 3 bulan. Dalam unit Pendidikan dan Pelatihan, penulis mempunyai tugas untuk menerima telepon dari luar, membuat jadwal untuk pimpinan, menerima tamu, dan membantu dalam proses Diklat berlangsung. Unit Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas seperti merumuskan kebijakan kegiatan, menyusun strategi optimalisasi kegiatan, memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sistem dan prosedur kegiatan pendidikan dan pelatihan. Unit Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas seperti merumuskan kebijakan kegiatan, menyusun strategi optimalis`asi kegiatan, memastikan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sistem dan prosedur kegiatan pendidikan dan pelatihan.
8 Fungsi dari unit Pendidikan dan Pelatihan adalah mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program sistem dan prosedur divisi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan Diklat, pengelolaan pusat pelatihan, serta melaporkan pencapaian kinerja unit Pendidikan dan Pelatihan kepada Direktur SDM & Umum secara Periodik. 1.3.2 Tujuan Unit Kerja a. Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program program perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan. b. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan. 1.3.3 Hubungan Kerja dengan Unit Lain Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan unit lain sangatlah berkesinambungan dalam kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional. Apabila unit lain membutuhkan pelatihan, maka mereka memberitahukan ke Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari kandidat yang sesuai dengan kualifikasi dari unit tersebut.pelatihan dan Pendidikan bekerja sama dengan banyak unit, seperti: a. Pengembangan SDM Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dengan unit pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi, seperti pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi dan daftar karyawan terbaru setiap bulan.
9 b. Anggaran Dan Akutansi Mengurus segala biaya untuk pelatihan baik internal atau eksternal c. Deputi Direktur Pelayanan Administrasi Dan Umum Melaksanakan penjadwalan dan pemesanan ruangan rapat atau pelatihan serta menyediakan alat tulis kantor, dan kebutuhan pelatihan lainnya 1.3.4 Struktur Organisasi Dan Personalia Unit Kerja Gambar 1 Struktur Organisasi Unit Pendidikan Pelatihan Sumber: Unit Pendidikan dan Pelatihan PT AngkasaPura II 1.3.1 Hubungan Kerja dengan Unit Lain Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan unit lain sangatlah berkesinambungan dalam kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional. Apabila unit lain membutuhkan pelatihan, maka mereka memberitahukan ke Pendidikan dan Pelatihan untuk mencari kandidat yang sesuai dengan
10 kualifikasi dari unit tersebut. Pelatihan dan Pendidikan bekerja sama dengan banyak unit, seperti: a. Pengembangan SDM Hubungan Pendidikan dan Pelatihan dengan unit pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi, seperti pengembangan SDM mendapatkan data karyawan untuk penyeleksian pelatihan yang dibutuhkan oleh unit dan organisasi dan daftar karyawan terbaru setiap bulan untuk membantu perbaruan data - data pelatihan. b. Anggaran dan Akutansi Mengurus segala biaya untuk pelatihan baik internal atau eksternal. c. Deputi Direktur Pelayanan Administrasi dan umum Melaksanakan penjadwalan dan pemesanan ruangan rapat atau pelatihan serta menyediakan alat tulis kantor, dan kebutuhan pelatihan lainnya.