IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI KERUSAKAN POWER MANIPULATOR PADA HOTCELL DI IRM

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

IDENTIFIKASI KERUSAKAN KONVEYOR JALUR -1 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

PERBAIKAN KERUSAKAN RABBIT SYSTEM HOTCELL 109 DI IRM

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

Crane Hoist (Tampak Atas)

MS-MANIPULATOR DI INSTALASI RADIOMETALURGI DAN PERMASALAHANNYA

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III. Perencanaan Alat

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB IV PRINSIP KERJA DAN ANALISA RANGKAIAN

TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Transkripsi:

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI Junaedi, Darma Adiantoro, Setia Permana Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI. Telah dilakukan identifikasi kerusakan mikroskop optik hotcell 107 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Dokumen mikroskop optik hotcell 107 dan gambar wiring diagram digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kerusakan. Tujuan dari identifikasi ini untuk perbaikan dan penggantian suku cadang. Hasil dari identifikasi kerusakan diketahui bahwa catu daya sistem kontrol, catu daya lampu optik dan motor stepper di dalam hotcell 107 mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya semua sistem operasi mikroskop optik. Untuk memfungsikan kembali alat ini maka, perlu dilakukan perbaikan dan penggantian suku cadang yang sesuai seperti: kapasitor, dioda bridge, dioda arus, transistor, kapasitor tantalum, dan intergrated circuit (IC). Kata kunci: catu daya, identifikasi, kerusakan, mikroskop optik, hotcell PENDAHULUAN Instalasi Radiometalurgi (IRM) merupakan fasilitas uji pasca iradiasi yang terdiri dari hotcell ZG-001 sampai dengan hotcell ZG-112 dan dilengkapi dengan peralatan pendukungnya. Khusus untuk hotcell 107 dilengkapi dengan alat mikroskop optik dan micro hardness. Mikroskop optik di hotcell 107 merupakan bagian dari rangkaian uji pasca iradiasi untuk uji metalografi/ceramografi. Hotcell 107 selain untuk pengujian metalografi dan micro struktur, dilengkapi pula dengan peralatan bantu yang lain berupa manipulator, incell crane dan conveyor. Alat mikroskop optik dan micro hardness pengoperasiannya dilakukan di depan hotcell 107 (operating area). Sampel hasil uji micro hardness dianalisis dengan alat mikroskop optik hotcell 107, kemudian dilakukan pengambilan gambar hasil jejak dari identor micro hardness. Mikroskop optik hotcell 107 mempunyai empat lensa pembesaran yang dapat diganti dan satu buah identor Ø 1mm. Pembesaran lensa mikroskop optik hotcell 107 bervariasi dari pembesaran 50 x, 100 x, 500 x dan 1000 x. Perbaikan alat mikroskop optik hotcell 107 sekaligus untuk memfungsikan kembali alat micro hardness, yang pengoperasiannya sangat tergantung pada alat mikroskop optik tersebut. Pengoperasian mikroskop optik dan micro hardness hotcell 107 dioperasikan oleh operator melalui sistem kontrol di operating area (Gambar-1) dan di dalam hotcell dengan bantuan manipulator. 33

No. 03/ Tahun II. April 2009 ISSN 1979-2409 Gambar-1 : Sistem kontrol dan operating area Kondisi alat mikroskop optik hotcell 107 saat ini dalam keadaan rusak, tidak bisa dioperasikan secara normal. Penyebab kerusakan diduga bersumber dari kerusakan pada sistem catu daya, modul logika serta pada kontrol konsol. Pada skema sistem alur alat mikroskop optik, operator harus menghubungkan konsol kontrol mikroskop optik dengan memasang socket ke sistem kontrol kendali dan catu daya. Tekan tombol on pada konsol kontrol mikroskop optik kemudian lihat parameter indikator pada konsol kontrol, lalu tekan tombol program otomatis, maka mikroskop optik hotcell 107 siap dioperasikan. Untuk lebih memastikan penyebab kerusakan alat mikroskop optik hotcell 107, maka perlu dilakukan identifikasi kerusakan. Gambar-2 merupakan skema blok diagram sistem mikroskop optik hotcell 107 yang dapat digunakan untuk membantu identifikasi kerusakan. Gambar-2 : Skema blok diagram operasi mikroskop optik hotcell 107 34

Hasil identifikasi kerusakan diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap sehingga alat mikroskop optik hotcell 107 tersebut dapat diperbaiki dan berfungsi kembali dengan baik. Informasi dari hasil identifikasi dapat pula digunakan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan, karena kerusakan bukan hanya berada di luar hotcell saja tetapi juga berada di dalam hotcell. Agar personel perbaikan dapat bekerja dengan aman, maka sebelum intervensi personel masuk ke dalam hotcell untuk perbaikan mikroskop optik hotcell 107 dimulai, maka terlebih dahulu harus dilakukan dekontaminasi pada hotcell 107. yang dimonitor oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan Bidang Keselamatan (BK). METODOLOGI Dalam pelaksanaan analisa dan identifikasi kerusakan pada alat mikroskop optik hotcell 107 dilakukan beberapa tahapan yang meliputi : 1. Mempelajari dokumen alat mikroskop optik hotcell 107. 2. Mempelajari gambar wiring diagram pada dokumen mikroskop optik hotcell 107. 3. Pengamatan secara visual dan pemeriksaan pada sistem kontrol logika dan catu daya di lapangan. Peralatan yang digunakan seperti; tool set elektronik, multimeter senter dan lainnya. Bahan yang dipakai; contact cleaner, kabel, timah solder dan kain majun. Langkah identifikasi : 1. Menghidupkan alat mikroskop optik hotcell 107 untuk melihat status kerusakannya. 2. Menganalisa kerusakan dan identifikasi yang ditunjukan pada modul kendali yang berisi sistem kontrol logika dan catu daya (12 Volt/24 Volt/DC). 3. Menganalisa kerusakan dan identifikasi yang ditunjukan pada modul catu daya lampu Halogen (450 watt/10 A) untuk lampu optik. 4. Menganalisa kerusakan secara menyeluruh pada modul sistem kontrol dan catu daya di ruang kontrol di depan operating area. 5. Melepas modul catu daya 12 volt, 24 volt/dc dan modul logika 1, logika 2. 6. Memeriksa dan menganalisa kerusakan pada modul catu daya 12 volt, 24 volt DC dan modul logika 1, logika 2 untuk identifikasi kerusakan. Uraian Identifikasi : Setelah dilakukan pengamatan dan analisa pada operasi awal, dilakukan identifikasi pada kontol konsol, catu daya lampu dan modul kendali didapat : 35

No. 03/ Tahun II. April 2009 ISSN 1979-2409 1. Identifikasi kontrol konsol : Operasi pada kontrol konsol hanya bersifat perintah variabel dan indikator untuk seluruh operasi. Kelainan yang muncul pada kontrol konsul disebabkan karena kerusakan pada modul kendali. Saat di on lampu tombol on/off pada kontrol konsul, indikator lampu tidak menyala, tampilan display untuk gerakan variabel X dan Y tidak ada reaksi. Karena indikator on/off tidak menyala, maka semua indikator pada switch operasi tidak menyala. Kerusakan dianalisa pada modul kendali. 2. Identifikasi modul kendali : Di dalam modul kendali terdapat rangkaian catu daya dan modul kendali arah X dan arah Y. Catu daya yang disediakan sebesar +12 V, -12 V dan +24V. Dilakukan pengamatan secara visual dan pengukuran pada input dan output keluaran trafo tegangan, dioda bridge dan capasitor Filter. Identifikasi catu daya lampu Halogen. Di dalam cashing catu daya lampu terdapat dua buah trafo yang berfungsi sebagai stepdown dan penguat arus (converter volt to ampere), rangkaian dioda penyearah (brigde) dan filter kapasitor. Pengukuran tegangan pada output trafo, output dioda serta pada lampu. Pengecekan pada rangkaian sensor thermal arus (bimetal) pada sistem pengaman tegangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan tersebut di atas, diketahui ada beberapa komponen yang sudah tidak berfungsi (rusak) dan perlu diganti, komponen tersebut adalah: kapasitor, dioda bridge, dioda arus, transistor, kapasitor tantalum dan IC. Fungsi dari catu daya 12 volt /DC adalah untuk menyediakan daya listrik pada sistem kontrol logika, kontrol driver dan kontrol konsol dan fungsi dari catu daya 24 Volt/DC adalah untuk menyediakan daya listrik pada motor stepper didalam hotcell 107. Sistem kontrol kendali mikrosokop optik hotcell 107 mengalami kerusakan pada bagian catu daya dengan hilangnya tegangan kerja modul +12 volt dan tegangan kerja motor 24 volt/dc. Komponen-komponen yang harus diganti dari hasil identifikasi kerusakan pada sistem catu daya 12 volt, 24 volt/dc, catu daya lampu mikroskop optik dan modul sistem instrumen kontrol logika1, logika 2 telah mengalami kerusakan seperti: kapasitor, dioda 36

bridge, dioda arus, transistor, kapasitor tantalum, IC dan thermostat. Adapun komponen yang rusak hasil identifikasi seperti dalam Tabel-1. Tabel-1. Komponen suku cadang No. Nama komponen Speksifikasi Jumlah Keterangan 1. Kapasitor 10.000 mf/ 40 volt 1 buah rusak 2. Dioda bridge B 125 C 5000 1 buah rusak 3. Dioda arus 35 A /400 volt 4 buah rusak 4. Transistor 2N1893 1 buah rusak 5. Kapasitor tantalum 2,2 mf/ 25 volt 1 buah rusak 6. IC LM 723 C 1 buah rusak 7. Thermostat 10 A / 450 watt 1 buah rusak Pada langkah pengamatan dan pemeriksaan dilapangan pada sistem modul catu daya 12 volt, 24 Volt/DC catu daya lampu mikroskop optik dan sistem modul logika 1, logika 2 langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menghidupkan tombol catu daya (power supply) utama. Alat mikroskop optik hotcell 107 tidak dapat dioperasikan semua mati karena catu daya untuk alat tersebut telah mengalami kerusakan sehingga semua sistem tidak bekerja. Untuk mengetahui bahwa alat mikroskop optik hotcell 107 masih bisa difungsikan maka dilakukan identifikasi kerusakan pada semua sistem catu daya dan sistem kontrol termasuk pada motor stepper yang berada di dalam hotcell. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui kerusakan dan mengidentifikasi komponen-komponen yang mengalami kerusakan dan perlu penggantian. Fungsi dari modul kontrol logika 1, logika 2 adalah untuk mengatur sistem perintah dari konsol kontrol mikroskop optik untuk menggerakan lensa dan motor stepper arah X dan arah Y di dalam hotcell. Alat mikroskop optik hotcell 107 belum bisa dioperasikan secara normal (otomatis) sesuai perintah operator dari konsol kontrol mikroskop optik di operating area sebelum ada perbaikan dan penggantian komponen yang rusak. Selanjutnya perintah dari konsol kontrol diolah di sistem kontrol kendali, kemudian dapat menggerakan motor stepper dan lensa mikroskop optik sesuai dengan perintah dari operator. Pada waktu mengoperasikan alat mikroskop optik hotcell 107 operator harus selalu memperhatikan pergerakan dari motor stepper arah X atau arah Y jangan sampai menabrak limit switch di dalam hotcell. Identifikasi dan pemeriksaan kerusakan dilapangan pada alat mikroskop optik hotcell 107 diketahui ada kerusakan sebagai berikut: 1. Kerusakan modul kendali Catu daya sistem kontrol kendali mengalami kerusakan secara visual terdapat fuse putus (sebagian badan fuse tampak hitam/gosong), kapasitor filter 37

No. 03/ Tahun II. April 2009 ISSN 1979-2409 menggelembung pada bagian atas menyebabkan tegangan 24 V tidak keluar. Saat dilakukan pengukuran tidak ada tegangan pada output dioda brigde, analisa kerusakan pada dioda menyebabkan tegangan +12 V tidak keluar. Berikut Gambar-3 skema rangkaian catu daya untuk kontrol kendali. Gambar-3 : Rangkaian catu daya kontrol kendali [1] 2. Kerusakan catu daya lampu Optik Dilakukan pengukuran pada output dioda penyearah catu daya untuk lampu mikroskop optik, didapat tegangan sebesar ± 87 V, Melihat nameplate pada cashing lampu dibutuhkan tegangan sebesar 10 KV dengan Arus 5-6 Ampere terjadi penurunan tegangan. Hilangnya tegangan tinggi lampu disebabkan oleh pengendali tegangan yaitu oleh saklar dan relay tidak bekerja. Pada sistem pengaman catu daya digunakan thermostat, keadaan saat pengecekan thermostat tidak bekerja yang menyebabkan relay pada posisi buka. Sehingga tegangan tinggi untuk lampu tidak muncul. Dilakukan identifikasi pengukuran pada thermostat diketahui mengalami kerusakan (putus). Berikut Gambar rangkaian catu daya untuk lampu mikroskop optik. Gambar-4 : Rangkaian catu daya untuk tegangan tinggi lampu Optik [2] 38

KESIMPULAN Dari hasil pemeriksaan dan identifikasi kerusakan alat mikroskop optik hotcell 107 disimpulkan sebagai berikut : Sistem kontrol kendali mikrosokop optik hotcell 107 mengalami kerusakan pada bagian catu daya dengan hilangnya tegangan kerja modul +12 volt dan tegangan kerja motor 24 volt/dc. Komponen-komponen yang harus diganti dari hasil identifikasi kerusakan pada sistem catu daya 12 volt, 24 volt/dc, catu daya lampu mikroskop optik dan modul sistem instrumen kontrol logika1, logika 2 yang telah mengalami kerusakan adalah : kapasitor, dioda bridge, dioda arus, transistor, kapasitor tantalum, IC dan thermostat. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, Dokumen Manual Optical Microscopy ZG 107 Leitz Microscope MM5RT, BATAN - RML VOLUME III/, tahun 1989. 2. ALBERT PAUL MALVINO Ph.D, Prinsip-prinsip elektronik, penerbit Erlangga, tahun 1990. 39