BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (World Health Organization,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan yang paling umumyang dialami oleh individu adalah nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

PENDAHULUAN. Gagal jantung adalah saat kondisi jantung tidak mampu memompa darah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker menurut American Cancer Society (2012) merupakan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia sebesar 13% setelah

PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN orang dan sekitar kasus SCI terjadi karena kasus. kecelakaan bermotor. Sekitar kasus baru muncul setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat-tempat praktik kesehatan lainnya. Berbagai macam pelayanan ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker merupakan suatu kondisi sel telah. kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari 70,1 tahun padaperiode menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pasien hospitalisasi (Abolhassani et al., 2006; Daneshmandi et al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa. prevalensi nasional penyakit jantung adalah 7,2% (berdasarkan diagnosis tenaga

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dari hasil gangguan jantung fungsional atau struktural yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. al., 2005; Hockenberry, 2005). Perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan) dan di perkirakan menempati posisi ketiga disability. 25% dan kerugian ekonomi 5% growth development product (GDP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. optimal bagi manusia. Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia, membagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara berkembang (WHO, 2005, pp. 2). Jumlah total kasus kanker secara global kian meningkat dengan perkiraan 10,9 juta pada tahun 2002 hingga 16 juta pada tahun 2020 dengan peningkatan kasus sebesar 50% seiring peningkatan proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2002 menyebutkan kanker menjadi penyebab kematian keenam (setelah kecelakaan lalu lintas, penyakit infeksius, jantung, diare, dan stroke) dan terdapat 100 kasus penderita kanker baru per 100.000 penduduk tiap tahunnya (Kementerian Kesehatan, 2012). Pasien kanker umumnya mengalami penurunan kualitas hidup akibat pengalaman penyakit dan dampak suatu terapi (Ramos, 2011). Selama perkembangan penyakit, pasien harus berhadapan dengan kondisi gejala yang memburuk, penurunan kemampuan fisik, distres psikologis dan sosial, serta efek samping dari pengobatan seperti kemoterapi. Penelitian menunjukkan kemoterapi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan kualitas hidup yaitu sebanyak 23% pasien (dari 122 pasien yang dievaluasi) tidak mampu menyelesaikan tugas pekerjaan, 22% tidak mampu menikmati makanan, 12% 1

2 tidak mampu melakukan perawatan diri, dan 12% tidak dapat meminum obat yang diresepkan akibat muntah (Lindley dan Hirsch, 1992). Kualitas hidup pasien kanker tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit dan pengobatan, tetapi berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya karakteristik demografi, prognosis, faktor psikologis dan sosial serta lokasi perawatan (Peters dan Sellick, 2006). Dalam uji klinis, data kualitas hidup berperan penting dalam pemilihan agen terapeutik yang menjadi standar perawatan, perencanaan pengobatan, pengambilan keputusan, dan penyediaan perawatan suportif (Yarbro, Wujcik, dan Gobel, 2011, pp. 202). Pengukuran kualitas hidup pasien dapat memberikan pandangan tentang bagaimana cara pasien hidup dengan konsekuensi dari pengobatan. Perawatan onkologi memainkan peran penting dalam menyediakan informasi tentang pengobatan yang dijalani agar pasien dapat membuat keputusan yang lebih baik. Mayoritas penderita kanker umumnya menjalani pengobatan setting rawat jalan dan seringkali potensi toksisitas terbesar terjadi ketika pasien berada di rumah. Beban penyakit yang diderita pasien baik berdampak secara fisik maupun mental ditambah beban ekonomi yang menempatkan pasien memilih pengobatan rawat jalan ketimbang rawat inap (Preedy dan Watson, 2010, pp. 2925). Pasien perlu pemahaman tentang perawatan diri yang diperlukan serta akses sumber daya untuk mengatasi masalahnya. Pendidikan, dukungan serta keterampilan adalah kebutuhan penting bagi pasien dan keluarganya dalam mengelola efek samping kemoterapi (Canadian Association of Nurses in Oncology/CANO, 2010). Pengalaman sepuluh perawat onkologi klinis melaporkan bahwa pasien kanker

3 membutuhkan informasi terkait penyakit, pengobatan, efek samping pengobatan, petunjuk perawatan diri, dan dukungan perawatan lanjutan (Dodd dan Miaskowski, 2000). Kebutuhan perawatan pasien kanker ditentukan oleh tiga faktor yaitu gejala somatik yang timbul (nyeri dan kelelahan), kondisi mental (depresi dan kecemasan), dan kemampuan perawatan diri (activity daily living) (Preedy dan Watson, 2010, pp. 2937). Perawatan diri sebagai bagian dalam perawatan kesehatan pasien penting dilakukan. Pergeseran dari pengobatan aktif dengan tujuan pengobatan ke manajemen gejala dengan tujuan kenyamanan mendorong perlunya sebuah program dalam membantu pasien meningkatkan perawatan diri dan pengelolaan gejala pengobatan. Pengelolaan gejala penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi prognosis, menurunnya dosis obat, tertundanya kemoterapi dan keengganan untuk melanjutkan pengobatan (Pollock, 2000). Program PRO-SELF adalah program pengelolaan gejala secara mandiri yang didesain untuk pasien dewasa yang menderita kanker dengan tujuan meningkatkan kemandirian perawatan diri. Intervensi program PRO-SELF meliputi pemberian informasi terkait gejala penyakit dan pengobatan, keterampilan mengelola efek samping yang muncul, dan dukungan via telepon dalam kegiatan follow-up (Dodd dan Miaskowski, 2000). Studi penelitian onkologi menyebutkan bahwa partisipasi pasien kanker dalam perawatan diri dipengaruhi oleh ketersediaan informasi pada awal pengobatan (Koller, Miaskowski, De Geest, Opitz, dan Spichiger, 2013). Perlunya pembinaan pasien

4 kanker sejak awal dalam menjalani pengobatan akan sangat membantu perawatan diri pasien kanker. Studi penelitian program PRO-SELF yang dilakukan pada 127 responden menyatakan 91% merasa terbantu dalam mengelola efek samping dan mampu mengidentifikasi masalahnya, 53% yang menerima dukungan via telepon menyatakan masalahnya berkurang (Dodd dan Miaskowski, 2000). Intervensi program PRO-SELF mendukung pasien dalam melakukan perawatan diri terkait gejala dan efek samping pengobatan seperti menilai gejala mereka sendiri dan menggunakan pengobatan yang tepat (Miaskowski, Dodd, West, Schumacer, Paul, Tripathy, dan Koo, 2004). Program PRO-SELF merupakan intervensi psikoedukasi mencakup pemberian informasi, keterampilan dan dukungan yang dapat diberikan perawat dengan tujuan meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola perawatan diri terkait efek samping kemoterapi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, pasien kanker mengelola masalah yang terkait kanker dan pengobatan sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan ketika pengobatan telah selesai, efek samping kemoterapi secara permanen dapat merusak organ dan fungsi tubuh lainnya yang memerlukan pemantauan kondisi kesehatan dan penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari (Adler dan Page, 2008, pp. 3). Melihat pengaruh penyakit dan pengobatan terhadap kualitas hidup pasien kanker, kebutuhan untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi setelah pengobatan serta mendukung pasien untuk mengelola gejala menjadi hal

5 yang penting. Berdasarkan alasan tersebut, maka perlu diketahui pengaruh implementasi program PRO-SELF terhadap kualitas hidup pasien kemoterapi di IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh implementasi program PRO-SELF terhadap kualitas hidup pasien kemoterapi di IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, dapat dikelompokkan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Bagi ilmu pengetahuan Memberikan informasi dan menambah kepustakaan di bidang ilmu keperawatan khususnya tindakan keperawatan terkait pengaruh implementasi program terhadap kualitas hidup pasien. b. Bagi peneliti Memberikan tambahan wawasan dan pengalaman serta menjadi bekal dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional. 2. Manfaat praktis a. Bagi rumah sakit Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien akibat kanker sebagai usaha dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan

6 memberi masukan dalam pembuatan kebijakan dalam penatalaksanaan kualitas hidup pasien kanker. b. Bagi perawat Memberikan informasi tentang pengaruh suatu tindakan keperawatan terhadap kualitas hidup pasien sehingga dapat digunakan untuk penatalaksanaan keperawatan pada pasien. c. Bagi institusi pendidikan Dapat dijadikan sebagai data dasar dan pedoman untuk pengembangan penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dodd, M. J., Miaskowski, C., 2000, The PRO-SELF Program: A Self-Care Intervention Program For Patients Receiving Cancer Treatment. Penelitian ini berfokus pada praktik perawatan diri yang dilakukan atas nama seseorang untuk mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Perbedaan penelitian ini adalah pada variabel penelitian yang digunakan dengan populasi besar menggunakan desain penelitian uji acak terkontrol. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada perbedaan dalam keparahan gejala tetapi pasien dalam kelompok intervensi melaporkan kepuasan yang lebih besar. 2. Miaskowski, C., Dodd, M., West, C., Schumacer, K., Paul, S. M., Tripathy, D., Koo, P., 2004, Randomized Clinical Trial of the Effectiveness of a Self-Care

7 Intervention to Improve Cancer Pain Management. Penelitian ini berfokus pada program psikoedukasi yang meliputi pembinaan perawat dalam kerangka perawatan diri pasien mengelola nyeri dari metastasis tulang. Perbedaan penelitian ini adalah pada instrumen, variabel penelitian yang digunakan dengan populasi besar menggunakan desain penelitian uji acak terkontrol di tujuh klinik rawat jalan. Hasil penelitian ini menyimpulkan skor intensitas nyeri menurun secara signifikan dan pemilihan obat nyeri yang tepat diresepkan pada kelompok intervensi dibanding kelompok standar. 3. Dodd, M. J., Cho, M. H., Miaskowski, C., Painter, P. L., Paul, S. M., Cooper, B. A., Duda, J, Krasnoff, J., Bank, K. A., 2010, A Randomized Controlled Trial of Home-Based Exercise for Cancer-Related Fatigue in Women during and after Chemotherapy with or without Radiation Therapy. Penelitian ini berfokus pada manajemen kelelahan terkait kanker dengan menggunakan PRO-SELF Fatigue Control Program berbasis home-based exercise training intervention. Perbedaan penelitian ini adalah variabel yang digunakan. Perbedaan penelitian ini adalah pada variabel, instrumen, dan desain penelitian yang digunakan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan intervensi latihan berbasis home-based exercise tidak berpengaruh pada gejala kelelahan yang terkait dengan pengobatan kanker. Meskipun tidak ada pengurangan kelelahan, partisipan yang diteliti hanya mengalami kelelahan ringan selama penelitian dan intervensi latihan tidak memperburuk kelelahan pada kelompok intervensi latihan. 4. Rustoen, T., Valeberg, B. T., Kolstad, E., Wist, E., Paul, S., Miaskowski, C., 2012, The PRO-SELF Pain Control Program Improves Patients' Knowledge of

8 Cancer Pain Management. Penelitian ini berfokus pada program psikoedukasi mencakup pendidikan, keterampilan, dan pembinaan oleh perawat selama enam minggu dalam meningkatkan pengetahuan pasien kanker dengan nyeri akibat metastase tulang. Perbedaan penelitian ini adalah variabel, instrumen dan desain penelitian yang digunakan. Hasil penelitian ini terdapat peningkatan yang signifikan dalam skor pengetahuan yang ditunjukkan pada kelompok program PRO-SELF dalam skor total PES.