Wawancara Doorstop Presiden RI usai Shalat Jumat, di Yogyakarta, tgl. 20 Mar 2015 Jumat, 20 Maret 2015 WAWANCARA DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA USAI SHALAT JUMAT DI MESJID MAKOREM 072 PAMUNGKAS, YOGYAKARTA TANGGAL 20 MARET 2015 Tadi pagi sudah, mau apalagi?
Kalau yang tadi kan udah, nah ini itu yang politisi sama relawan menjadi komisaris itu dipersoalkan Apanya? Dikritik oleh berbagai kalangan, kayak Pak Refly Harun. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden RI: Coba itu ditanyakan ke Menteri BUMN, tetapi yang jelas semuanya kan memakai proses-proses seleksi, dan saya nggak, nggak, nggak anu ke sana, tapi yang jelas semuanya pake proses seleksi. Jadi semuanya? Semuanya pake proses seleksi
Bukan ujug-ujug karena... Ya dicoba aja dilihat, kalau memang dianggap di situ tidak punya tidak capable, nggak punya kemampuan, nggak ngerti manajemen, nggak ngerti, ya dicoba aja diliat. Diliat, apa yang kita, yang kita liat yang bukan masalah itu, apa untuk apa hanya untuk pajangan, kan tidak. Kita semuanya harus bekerja. Terus mereka menilai itu katanya ini...
Tapi semuanya lewat seleksi, diseleksi. Saya nggak tau siapa siapa, saya nggak ngerti. Tetapi semuanya lewat tahapan seleksi baik untuk apanya, manajemen direksi maupun di komisaris semuanya seleksi. Dan, kita ingin BUMN ke depan jadi motornya, motor penggerak ekonomi terutama infrastruktur. Jadi, camkan jangan dianggap kita main-main, nggak ada.. Kalau tuduhan mereka, Bapak akan ikut politik? Presiden RI: Biasa, biasa, biasa, biasa, seperti itu saya kira suara-suara seperti itu biasa. Tapi, tapi ya kita dengar, tapi yang jelas itu
memakai proses seleksi. Pak, mekanisme untuk Warga Negara Indonesia yang tidak mau kembali Pak yang di Turki? Itu yang baru diproses, baru diproses karena memang aturan Undang-undangnya belum, regulasinya belum ada, jadi itu yang masih diproses.
Apa perlu kewarganegaraan mereka dicabut, Pak? Belum saatnya. Ya, kalau memang diperlukan, tapi belum sampe ke sana. Ini masih diproses, baru 2 kali kita, kita bahas itu, tapi belum sampe pada kesimpulan. Dengan Turki sendiri, Bapak apa perlu ada..? Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ya, kita kan sudah kirim tim... Sudah kirim sebenarnya. Belum dapat laporan, Bapak? Tim intelejen, tim resmi dari Kemenlu semuanya sudah
Kalau menurut Bapak, ada 16 orang yang tidak mau kembali ke Indonesia itu bagaimana, Pak? Nah itu masih dalam proses, jangan dianu ini urusan negara, jangan tanya ke ini nanti kalau prosesnya rampung baru saya beritahu. Bapak besok akan ke Jepang apa misi utamanya, apa ada misi khusus?
Nanti saya terangkan besok pasti ada, tapi yang jelas arahnya ke investasi, dan perdagangan. Tapi yang konkrit, saya nggak mau hal-hal yang nggak konkrit, yang nggak real. Contohnya apa, Pak? Ya supaya, supaya ada capital inflow ke Indonesia, utamanya di infrastruktur, dan infrastruktur baik pelabuhan, airport, power plant, eee...apa..kereta api, toll road, saya rasa itu.
Pembahasan mobil nasional kemungkinan, Pak? Membahas mobil nasional mungkin dengan Jepang? mhmmm...hahaha nggak ada. Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Sekretariat Negara Republik Indonesia
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI