BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan gejala yang semakin memprihatinkan. 1

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tembakau telah lama diketahui merupakan faktor yang merugikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koloni bakteri pada plak gigi merupakan faktor lokal yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui mulut, dan pada kalangan usia lanjut. 2 Dry mouth berhubungan dengan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan komponen esensial dari kesehatan

BAB 2 DAMPAK MEROKOK TERHADAP PERIODONSIUM. penyakit periodontal. Zat dalam asap rokok seperti; nikotin, tar, karbon monoksida

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

I. PENDAHULUAN. dapat ditemui pada kalangan remaja (Fatimah, 2006). kimia yang akan menimbulkan berbagi penyakit (Partodiharjo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periodontitis adalah penyakit radang jaringan pendukung gigi yang

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mempunyai plak, kalkulus dan peradangan gingiva. Penyakit periodontal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan hal yang biasa di jumpai saat ini sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN SUMBER AIR DENGAN DEPOSIT KALKULUS PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN MAROS BARU KABUPATEN MAROS

BAB 4 METODE PENELITIAN

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

perlunya dilakukan : Usaha-Usaha Pencegahan Penyakit Gingiva dan Periodontal baik di klinik/tempat praktek maupun di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam bidang kedokteran gigi sejak ratusan tahun yang lalu. Pierre

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengobatan (The World Oral Health Report 2003). Profil Kesehatan Gigi Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEK MEROKOK TERHADAP KONDISI PERIODONTAL PADA TUKANG BECAK DI KELURAHAN TANJUNG REJO KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang (Sari & Suryani, 2014). Penyakit gigi dan mulut memiliki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah hal yang penting di kehidupan manusia. Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai mikroorganisme terdapat di dalam rongga mulut, termasuk pada

KONDISI KEBERSIHAN MULUT DAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA TUNTUNGAN

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB I PENDAHULUAN. trisomi kromosom 21. Anak dengan Down Syndrome memiliki gangguan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan hubungan oklusi yang baik (Dika et al., 2011). dua, yaitu ortodontik lepasan (removable) dan ortodontik cekat (fixed).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi merupakan komunitas mikroba yang melekat maupun berkembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi karena

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendukung gigi. Penyakit periodontal secara luas diyakini sebagai masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten yang mengakibatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Terapi ortodontik belakangan ini menjadi populer. 1 Kebutuhan akan perawatan

mendiagnosis penyakit meramalkan prognosis merencanakan perawatan Klasifikasi mengalami perubahan sejalan dgn bertambahnya pemahaman ttg etiologi dan

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mulut diderita 90% dari penduduk Indonesia. Berdasarkan Survey Kesehatan

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bakteri, tetapi juga dapat disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

Manifestasi Infeksi HIV-AIDS Di Mulut. goeno subagyo

Rata-rata nilai plak indeks (%)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN. di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 15 tahun ke atas belum terjadi penurunan dari tahun 2007 ke tahun 2013 cenderung meningkat dari 34,2% menjadi 36,3%. Jumlah batang rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia mencapai 12,3 batang. Sedangkan di Jawa Barat rata-rata rokok yang dihisap per hari adalah 10,7 batang. 1 Rokok berisi zat yang adiktif dan berbahaya. Rokok mengandung lebih dari 3.800 zat kimia, termasuk karbon monoksida, hidrogen sianida, dan 60 zat kimia yang diketahui atau dicurigai sebagai karsinogenik. 2 Merokok dapat menimbulkan penyakit seperti kanker paru-paru, kanker esofagus, kanker mulut dan tenggorokan, penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit jantung, serta memiliki efek buruk terhadap sistem reproduksi, katarak, pneumonia, leukemia mieloid akut, aneurisma aorta abdominal, kanker pankreas, kanker serviks, dan periodontitis. 3 Merokok selain berdampak terhadap kesehatan sistemik memiliki efek pula terhadap kesehatan gigi dan mulut. 4 Kesehatan mulut adalah keadaan bebas dari nyeri wajah dan mulut kronik, kanker mulut dan tenggorokan, infeksi dan luka oral, cacat lahir seperti bibir sumbing, penyakit periodontal (gusi), karies gigi dan kehilangan gigi, serta penyakit dan kelainan lain yang berdampak terhadap rongga mulut. Faktor risiko penyakit oral termasuk di antaranya diet yang tidak sehat, konsumsi rokok,

2 konsumsi alkohol, dan kebersihan mulut yang buruk. 5 Kebersihan mulut yang baik dapat membantu mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut, terutama plak dan karang gigi (kalkulus) yang merupakan penyebab utama penyakit periodontal dan karies. Jumlah plak dan kalkulus pada perokok cenderung lebih banyak daripada bukan perokok. 6 Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa perokok cenderung memiliki kebersihan oral yang buruk dibanding dengan bukan perokok. Perokok jarang menggosok gigi dan menggunakan dental floss dibanding dengan bukan perokok. Perokok juga memiliki persepsi kesehatan mulut yang buruk dibanding bukan perokok. 7 Perokok memiliki lebih banyak debris dan kalkulus saat dilakukan pemeriksaan kebersihan mulut menggunakan oral hygiene index-simplified (OHIS). Pada perokok memiliki skor OHIS yang tinggi. Skor OHIS tinggi cenderung berisiko mendapat penyakit periodontal berat. 8 Berhenti merokok dapat meningkatkan kebersihan oral seseorang. 6 Gigi dan jaringan lunak rongga mulut dapat mengalami kerusakan akibat rokok. Efek paling signifikan dari merokok pada rongga mulut adalah kanker mulut, peningkatan keparahan penyakit periodontal, dan sulitnya penyembuhan luka. Beberapa penyakit dan masalah umum seperti leukoplakia, smoker s melanosis, penyakit periodontal, tanggal gigi prematur, gingivitis ulseratif akut, dan perubahan warna pada gigi. 4 Penelitian epidemiologi sebelumn a menunjukkan bahwa merokok merupakan aktor risiko penting pada perkembangan pen akit periodontal. Perokok memiliki,, kali lipat berisiko mengalami periodontal berat. Dari hasil penelitian 40% kasus periodontitis kronik dapat disebabkan oleh merokok. 2

3 Keparahan penyakit periodontal pada perokok sangat berkorelasi dengan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dan durasi merokok. Nikotin zat yang bertanggung jawab terhadap perubahan seluler pada penyakit periodontal. Sirkulasi gingiva terganggu dengan terdapatnya nikotin, menyebabkan penurunan oksigen, nutrisi, dan penekanan respons inflamasi. Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan yang tepat untuk kolonisasi bakteri gram negatif anaerob. Perokok pada pemeriksaan menunjukkan perdarahan ringan pada saat probing. Merokok menyebabkan vasokonstriksi lokal dan transien yang mengakibatkan penurunan aliran darah, edema, dan tanda klinis inflamasi. Peningkatan supragingival kalkulus terlihat pada perokok dibanding dengan bukan perokok dan mantan perokok. 9 Peradangan gingiva adalah proses peradangan di dalam jaringan periodonsium yang terbatas pada gingiva yang disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk suatu koloni serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingival. Gingivitis (peradangan gingiva) merupakan bentuk paling umum dari penyakit periodontal. 10 Peradangan pada gingiva dapat juga disebabkan oleh obat, hormonal, nutrisi, infeksi, dan diakibatkan oleh plak. Faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pasien HIV serta diabetes melitus meningkatkan risiko terjadi gingivitis. Tipe gingivitis yang paling umum adalah gingivitis kronik yang diakibatkan oleh plak, plak tersebut timbul karena kebersihan mulut yang buruk dan merokok. 11 Gingivitis secara langsung menggambarkan kebersihan oral yang buruk. Prevalensi dan keparahan gingivitis menurun dengan pencegahan sederhana, yaitu meningkatkan kebersihan mulut. 12

4 Berdasarkan penelitian oleh Fouad H. Al-Bayaty 13 dan kawan-kawan di Malaysia menunjukkan bahwa durasi merokok dalam beberapa tahun berhubungan dengan perdarahan pada gingival dan pembentukan plak pada perokok. Penelitian lain yang dilakukan oleh Katarina D. Manibuy 14 dan kawankawan di anado menunjukkan sebesar, remaja usia tahun ang memiliki kebiasaan merokok memiliki status gingivitis ringan dan tidak ada hubungan kebiasaan merokok berdasarkan jumlah rokok dengan status gingiva, namun terdapat hubungan kebiasaan merokok berdasarkan lama merokok dengan status gingiva pada remaja usia tahun ang memiliki kebiasaan merokok dengan nilai p<0,05. Jumlah perokok di lingkungan sekitar kampus termasuk para pegawai cukup banyak. Sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai gambaran kebersihan oral dan gingivitis pada pegawai pria perokok Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung sehingga hal ini sangat menarik untuk diteliti. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan beberapa permasalahan, yaitu (1) bagaimana gambaran perokok berdasarkan klasifikasi jumlah konsumsi rokok per hari pada pegawai pria Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (2) bagaimana gambaran kebersihan oral pada pegawai pria perokok

5 (3) bagaimana gambaran gingivitis pada pegawai pria perokok 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui gambaran kebersihan oral dan gingivitis pada pegawai pria perokok. 1.3.2 Tujuan Khusus (1) Mengetahui gambaran perokok berdasarkan klasifikasi jumlah konsumsi rokok per hari pada pegawai pria Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (2) Mengetahui gambaran kebersihan oral pada pegawai pria perokok (3) Mengetahui gambaran gingivitis pada pegawai pria perokok 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik (1) Memberi informasi tentang gambaran kebersihan oral dan gingivitis pada pria perokok (2) Sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya mengenai efek rokok terhadap rongga mulut

6 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat memotivasi perokok untuk segera berhenti merokok karena efek buruk rokok terhadap kesehatan gusi serta diharapkan dapat meningkatkan kebersihan oral agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.