BAB I PENDAHULUAN. Seiring masuknya era globalisasi, pertumbuhan media massa dewasa. ini semakin pesat sebagai sarana informasi kepada masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah, maupun besar, orang -

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

PENYIARAN IKLAN DI RADIO. ( Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Iklan. di Radio Bima Sakti Boyolali )

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara cepat dan akurat. Berkat perkembangan teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA. (Studi Pada Perjanjian Waralaba Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar apresiasi masyarakat Indonesia dalam hal musik. Maka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

PEMBUATAN FILM ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK PROMOSI OBJEK WISATA DI KOTA PALEMBANG

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam upayanya memperbaiki nasib atau membangun segala

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. para pemilik bisnis baik kecil, menengah, maupun besar, benar-benar harus

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya.

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan beragam kebutuhan yang diperlukan masyarakat sebagai konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

Ketentuan dan Praktik Royalti dalam Hak Kekayaan Intelektual DWI ANITA DARUHERDANI, SH., LL.M. SEKRETARIS JENDERAL ASOSIASI KONSULTAN HKI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

Pengenalan Kekayaan Intelektual Oleh : dr. Gita Sekar Prihanti, M Pd Ked SENTRA KI - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual, selanjutnya disingkat sebagai HKI timbul

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai suku tersebar di seluruh daerah. Keberadaan suku-suku tersebut

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, persaingan tidak bisa dihindarkan. Untuk memenangkan persaingan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/5/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemberdayaan ekonomi di negaranya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia modern saat ini, hak kekayaan intelektual, atau yang disingkat

BAB I PENDAHULUAN. (Trade Related Aspect on Intellectual Property Rights) adalah keharusan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESAIN INDUSTRI DAN MEREK. Desain Industri merupakan salah satu bidang HKI yang dikelompokan

: /2 /0 04

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6

BAB V PENUTUP. Dari pemaparan yang telah disampaikan mulai dari Bab I sampai Bab IV

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan UUDTLST yang menjadi payung hukum DTLST di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. khas dari daerah tersebut. Pada ruang lingkup nasional lagu-lagu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada era globalisasi saat ini TIK

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINAI NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjanjian internasional tentang aspek-aspek perdagangan dari HKI

BAB I PENDAHULUAN. erat hubungannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman membawa dampak positif bagi masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. Buku adalah media yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk dalam negeri harus bersaing dengan produk-produk dari luar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan produk yang dibuat oleh pelaku usaha untuk dibeli atau

3/21/2012 copyright 3

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring masuknya era globalisasi, pertumbuhan media massa dewasa ini semakin pesat sebagai sarana informasi kepada masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tersebut telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya sangat strategis terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di negara Indonesia. Penyiaran telah menjadi salah satu sarana bagi masyarakat, lembaga penyiaran, dunia bisnis dan pemerintah. Radio merupakan salah satu bentuk lembaga penyiaran yang keberadaannya masih tetap eksis di tengah-tengah kehidupan masyarakat pada saat perkembangan dunia penyiaran sekarang yang bentuknya semakin canggih seperti televisi. Salah satu lembaga penyiaran adalah Radio Bima Sakti yang berada di Kabupaten Boyolali. Keberadaannya di daerah Boyolali sangat dikenal oleh masyarakat Boyolali dikarenakan sedikitnya stasiun radio yang berada di 1

2 daerah, lain halnya dengan di daerah perkotaan yang jumlah stasiun radionya begitu banyak. Disamping itu Radio Bima Sakti Boyolali dalam siarannya selalu mengusung nama Boyolali sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan yang ada di kabupaten Boyolali. Dikenalnya Radio Bima Sakti di Boyolali ini membuat beberapa pihak ingin menggunakan radio ini sebagai alat untuk menginformasikan suatu iklan kepada masyarakat khususnya di daerah Boyolali. Maka Radio Bima Sakti pun menerima tawaran untuk penyiaran iklan kepada masyarakat. Penerimaan tawaran penyiaran iklan ini sebagaimana diatur dalam Undangundang RI Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Pasal 1 ayat (5) sebagai berikut : Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan 1 Berdasarkan pasal tersebut maka Radio Bima Sakti menyiarkan iklan kepada masyarakat dengan maksud yaitu untuk menyampaikan informasi kepada khalayak atau masyarakat, baik bersifat komersial atau niaga maupun layanan masyarakat. Bentuk siaran iklan berbeda-beda, ada yang sudah berbentuk rekaman sesuai dengan yang diberikan perusahaan yang ingin diiklankan produknya dan ada yang meminta dibuatkan oleh Radio Bima Sakti sendiri. Adapun iklan yang sudah ada rekamannya, tinggal disiarkan pada jam-jam tertentu 2003, hal. 5. 1 Undang-undang RI No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Bandung, Citra Umbara,

3 sesuai perjanjian, sedangkan untuk iklan yang dibuat oleh radio Bima Sakti sendiri maka terlebih dahulu radio ini menciptakan iklan sebagaimana yang diminta oleh pemesan. Siaran iklan di radio termasuk dalam salah satu bentuk hak intelektual yang masuk dalam kategori hak cipta. Hal ini sesuai pendapat Patricia Loughlan yang mengatakan bahwa: Hak cipta merupakan bentuk kepemilikan yang memberikan pemegangnya hak eksklusif untuk mengawasi penggunaan dan memanfaatkan suatu kreasi intelektual, sebagaimana kreasi yang ditetapkan dalam kategori hak cipta, yaitu kesusastraan, drama, musik, dan pekerjaan, pekerjaan seni serta rekaman suara, film, radio dan siaran televisi, serta karya tulis yang diperbanyak melalui perbanyakan, penerbitan. 2 Sedangkan perlindungan hukum terhadap hak cipta pembuatan dan penyiaran iklan di radio merupakan salah satu bentuk hak intelektual yang diatur dengan Undang-undang RI No. 19 tentang Hak Cipta Tahun 2002. Dalam pasal 1 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta sebagai berikut : Hak cipta adalah hak ekslusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Dari pengertian di atas jelas bahwa siaran iklan di radio merupakan salah satu dari kategori kreasi intelektual yang mendapat hak eksklusif dan dilindungi oleh perundang-undangan yaitu Undang-undang No. 19 Tahun 2002. 2 Afrillyanna Purba, Gazalba Saleh, Andriana Krisnawati. Trips WTO dan Hukum HKI Indonesia. Jakarta, Rineka Cipta, 2005, hal. 19 3 Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Bnadung, Citra Umbara, 2003, hal. 69.

4 Pengaturan di bidang hak cipta pada dasarnya bertujuan memberikan perlindungan hukum bagi pencipta atas karya ciptaannya. Perlindungan hukum tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman dan dapat mendorong kegairahan serta kreativitas para pencipta untuk terus menerus menghasilkan karya ciptanya. Adapun alasan dipilihnya sarana radio sebagai media iklan ini adalah karena radio dipandang sebagai sebagai salah satu media massa yang keberadaannya sampai saat ini masih sangat digemari oleh masyarakat. Iklan melalui radio disiarkan sangat efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Rheinald Kasali sebagai berikut : Radio bersifat imajinatif, hal ini sangat menguntungkan, rasio menawarkan peluang kreatif bagi pembuat iklan, karena tidak menampilkan gambar, maka radio dapat bermain dengan theatre of mind. Ini berarti dengan suara, pendengar membentuk bayangan (imajinasi) sendiri-sendiri dalam benaknya, visi, persepsi muncul dalam imajinasi masing-masing pendengar. Hal ini tidak dapat dilakukan media lain, yang harus menampilkan wujud asli barangnya dalam memasarkan produknya. 4 Ide tentang produk iklan tersebut berasal dari pemesan itu sendiri, yang kemudian diwujudkan oleh pembuat iklan/biro iklan, atau oleh pihak radio. Berdasarkan hal ini, maka cukup sulit untuk menentukan siapa yang menjadi pemegang hak cipta, sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 1 ayat (4), yaitu: Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau seseorang yang menerima hak cipta tersebut dari pencipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut di atas 5 4 Rheinald Kasali, Manajemen Periklanan, Graffiti, Jakarta, 1992, hal. 130. 5 Opcit. Undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002. hal. 70.

5 Selanjutnya Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Pasal 8 ayat (1) dan (3) menyebutkan bahwa : (1) Jika suatu ciptaan dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam dalam lingkungan pekerjaannya, maka pihak yang untuk dan dalam dihasilkannya ciptaan itu dikerjakan adalah pemegang hak cipta kecuali ada perjanjian lain lagi antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pembuat sebagai penciptanya apabila penggunaan ciptaan itu diperluas keluar hubungan dinas. (3) Jika suatu ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, maka pihak yang membuat karya cipta itu dianggap sebagai pencipta dan pemegang hak cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara antara kedua pihak. 6 Berdasarkan pasal 8 ayat (1 dan 3), Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 maka pemegang hak cipta, baik pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta disebut sebagai subyek dari hak cipta. Sedangkan pengertian pencipta menurut Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 pasal 1 ayat 2 bahwa, Seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas aspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan atau keahlian yang dituankan dalam bentuk khas dan bersifat pribadi. 7 Mengingat kemajuan teknologi yang mengakibatkan kesulitan untuk menentukan siapa yang menjadi pencipta, khususnya menentukan pencipta suatu ciptaan, maka dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil judul: PENYIARAN IKLAN DI RADIO (STUDI TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI RADIO BIMA SAKTI BOYOLALI). 6 Ibid. hal. 74. 7 Ibid, hal. 69.

6 B. Perumusan Masalah Agar permasalahan yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan penulisan skripsi mencapai tujuan yang diinginkan maka perlu disusun perumusana masalah yang didasarkan pada uraian latar belakang masalah, dimana perumusan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kedudukan para pihak dalam penyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali dilihat dari perspektif hak cipta? 2. Bagaimanakah perlindungan hukum yang diberikan pada para pihak yang terlibat dalam penyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali dilihat dari perspektif hak cipta? C. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kedudukan para pihak dalam penyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali dilihat dari perspektif hak cipta. 2. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan pada para pihak yang terlibat dalam penyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali dilihat dari perspektif hak cipta. D. Manfaat Penelitian 1. Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang perlindungan terhadap penyiaran radio dan hak cipta atas siaran iklan.

7 2. Institusi Terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan radio dalam mendapatkan perlindungan hak cipta iklan yang disiarkannya. 3. Bagi Ilmu Hukum Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pemikiran di bidang ilmu hukum, khususnya Hukum Perdata. E. Metode Penelitian Suatu penelitian agar mendapatkan data yang akurat dan tidak meragukan, perlu dilakukan secara sistematis sehingga penentuan motode yang dipakai merupakan langkah awal dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Metode Pendekatan Penulis menggunakan metode pendekatan doktrinal, karena penelitian tersebut menggunakan konsepsi legistis positivis. Konsepsi ini mengemukakan norma hukum itu identik dengan norma-norma yang tertulis dan dibuat serta diundangkan oleh lembaga negara yang otonom terlepas dari lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yang bersifat diskriptif, karena dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kedudukan para pihak dalam penyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali, dan perlindungan hukum yang diberikan pada para pihak yang terlibat dalam punyiaran iklan di Radio Bima Sakti Boyolali dilihat dari perspektif hak cipta.

8 3. Jenis Data a. Data sekunder Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis berasal dari objek penelitian. b. Data Primer Data primer merupakan data yang berasal dari keteranganketerangan pihak Radio Bima Sakti Boyolali melalui wawancara yang dimaksudkan untuk memperjelas data sekunder. 4. Metode Pengumpulan Data a. Data Sekunder Data sekunder didapat berdasarkan studi kepustakaan, yang dilakukan dengan cara mencari dan mengilustrasikan serta mencatat berbagai data-data sekunder yang diperlukan. b. Data Primer Data yang diperoleh melalui wawancara dengan para pihak yang dipandang memahami problem yang diteliti. 5. Teknik Pengolahan Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode normatif kualitatif, karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai hukum positif yang didukung oleh doktrin. Kemudian norma dan doktrin tersebut didiskusikan dengan data yang diperoleh melalui penelitian sehingga pada tahap akhirnya akan diketahui hukum inconcretonya.

9 F. Sistematika Skripsi Dalam penelitian ini akan diuraikan secara sistematis keseluruhan isi yang terkandung dalam skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Penyiaran UU RI No. 32 Tahun 2002. 1. Pengertian Penyiaran 2. Asas, Tujuan, Fungsi dan Arah Penyiaran. 3. Penyelenggara Penyiaran

10 B. Tinjauan Umum tentang Iklan 1. Pengertian Iklan 2. Periklanan di Penyiaran radio 3. Jenis-jenis Iklan 4. Penyiaran Iklan 5. Bentuk Perjanjian dalam Penyiaran Iklan C. Tinjauan Umum tentang Hak Cipta 1. Pengertian Pencipta 2. Pendaftaran Hak Cipta dan Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta 3. Pelanggaran terhadap Hak Cipta 4. Pelaksanaan Gugatan Hak Cipta 5. Implementasi Pelanggaran Karya Cipta BAB III HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Radio Bima Sakti Boyolali B. Kedudukan Para Pihak dalam Penyiaran Iklan Di Radio Bima Sakti Boyolali. C. Perlindungan Hukum yang Diberikan pada Para Pihak Yang Terlibat dalam Penyiaran Iklan di Radio Bima Sakti Boyolali Dilihat dari Perspektif Hak Cipta. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran