BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang siswa, yang di bagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Kelompok Perlakuan di berikan pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te dengan penambahan beban 0,5 Kg di kaki dan Kelompok Kontrol di berikan pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te tanpa penambahan beban. 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Karekteristik subjek penelitian yang meliputi : umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, kebugaran fisik (tes lari 2,4 km) dan denyut nadi sebelum pelatihan pada kedua kelompok pelatihan (Tabel 5.1): Tabel 5.1 Karakteristik Fisik Siswa SMP N 11 Denpasar Rerata SB Karakteristik subjek Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol SB SB Rentang Rentang (n=10) (n=10) Umur (th) 14,60 0,49 13,80-15,20 14,79 0,38 14,30-15,40 Berat Badan (kg) 52,20 8,42 39,50-61,60 56,84 9,91 45,00-75,60 Tinggi Badan (cm) 160,80 10,09 145,00-172,00 165,50 10,57 145,00-177,00 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) 19,50 1,74 17,26-21,62 20,46 2,57 17,46-24,43 Kebugaran fisik (menit) 11,15 0,39 10,45-11,51 11,27 0,63 10,48-12,09 Denyut Nadi (dy/mt) 84,60 7,31 75,00-95,00 85,60 8,57 75,00-98,00 Keterangan : n = Jumlah Sampel SB = Simpang Baku 50
51 5.2 Lingkungan Penelitian Kondisi lingkungan yang di ukur selama pelaksanaan penelitian adalah suhu, dan kelembaban relatif udara (Tabel 5.2). Tabel 5.2 Karakteristik Suhu Dan Kelembaban Relatif Udara Lingkungan Pelatihan Keadaan lingkungan Rerata SB Minimum Maximum Suhu ( o C) 28,54 0,78 27,10 30,00 Kelembaban % 70,10 3,65 65,00 78,00 Berdasarkan Tabel 5.2 rentang suhu berkisar antara 27,10-30,00 o C, sedangkan kelembaban relatif berada pada 65,00% sampai 78,00%. Kondisi lingkungan selama pelatihan dan pengukuran dapat di adaptasi oleh subjek penelitian karena mereka bertempat tinggal di sekitar lokasi pelaksanaan penelitian. Dengan demikian kondisi lingkungan tidak mempengaruhi pelaksanaan penelitian.
52 5.3 Uji Normalitas Dan Homogenitas Kecepatan Tendangan Sebagai persyarat untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas data hasil kecepatan tendangan sebelum penelitian. Uji normalitas dengan menggunakan uji Saphiro Wilk test. Uji homogenitas menggunakan Anova, untuk semua variabel bebas dan tergantung (Tabel 5.3). Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Dan Homogenitas Data Pelatihan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Siswa SMP N 11 Denpasar Kecepatan tendangan Uji normalitas (Shapiro Wilk- test) Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Homogenitas Kecepatan sebelum pelatihan 0,253 0,631 0,763 Berdasarkan hasil uji normalitas (Shapiro Wilk test) data kecepatan tendangan sebelum pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te pada kedua kelompok menunjukan bahwa nilai kecepatan sebelum pelatihan pada Kelompok Perlakuan memiliki nilai p = 0,253 (p>0,05), dan untuk kelompok kontrol memiliki nilai p = 0,631 (p>0,05). Mengingat seluruh nilai p > 0,05 maka secara keseluruhan data berdistribusi normal. Pada uji homogenitas menunjukkan kecepatan tendangan sebelum pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol memiliki nilai p = 0,763 (p>0,05) ini berarti data bersifat homogen.
53 5.4 Uji Beda Rerata Kecepatan Tendangan Antar Kelompok Perlakuan Uji beda rerata bertujuan untuk membandingan rerata kecepatan tendangan sebelum dan sesudah pelatihan antar kedua kelompok pelatihan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji t-independent (Tabel 5.4). Sebelum Sesudah Tabel 5.4 Hasil Uji Beda Rerata Selisih Kecepatan Tendangan Antar Ke Dua Kelompok Kecepatan n Rerata SB ( m/detik) Pelatihan kelompok perlakuan 10 3,2820 0,38 Pelatihan kelompok kontrol 10 3,3750 0,24 Pelatihan kelompok perlakuan 10 4,3590 0,63 Pelatihan kelompok kontrol 10 3,7510 0,28 t p -0,306 0,763 2,776 0,012 Tabel 5.4 menunjukan bahwa rerata kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antar kedua kelompok sebelum pelatihan memiliki nilai p > 0,05, dimana nilai p sebelum pelatihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sebesar 0,763 hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te. Kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antar kedua kelompok sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05, dimana nilai p sesudah pelatihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sebesar 0,012 hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sesudah pelatihan.
54 5.5 Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Antara Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Untuk mengetahui perbedaan rerata peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sebelum dan sesudah pelatihan pada masingmasing kelompok di gunakan uji t-paired (berpasangan) pada batas kemaknaan =0,05 (Tabel 5.5). Tabel 5.5 Hasil Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Kelompok Kecepatan Tendangan Sebelum pelatihan Sesudah latihan Kelompok Perlakuan 3,282 0,38 m/dt 4,359 0,63 m/dt -12.661 0,000 Kelompok Kontrol 3,375 0,24 m/dt 3,751 0,28 m/dt -7.447 0,000 t p Tabel 5.5 menunjukan beda rerata peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sebelum dan sesudah pelatihan pada masingmasing kelompok memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada masing-masing kelompok terjadi peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antara sebelum dan sesudah pelatihan bermakna. Dengan demikian pelatihan kecepatan tendangan dengan beban 0,5 kg dikaki 10 repetisi 4 set dan pelatihan kecepatan tendangan tanpa beban 10 repetisi 4 set dapat meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te. Selanjutnya persentase peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sesudah pelatihan selama enam minggu pada kedua kelompok pelatihan (Gambar 5.1).
55 Gambar 5.1 Persentase Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Sesudah Pelatihan Dari Gambar 5.1 kedua pelatihan meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te, dimana pelatihan Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan sebesar 32,82% dan Kelompok Kontrol terjadi peningkatan sebesar 10,95%. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan kecepatan tendangan dengan beban 0,5 kg dikaki 10 repetisi 4 set lebih meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te dari pada pelatihan tanpa beban.