BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN MAWASHI GERI JODAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V HASIL PENELITIAN. Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB V HASIL PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB V HASIL PENELITIAN

TESIS PELATIHAN MAWASHI GERI JODAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

PELATIHAN LARI SAMBUNG BACK TO BACK

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGANDONG SAMBUK TERHADAP KEMAMPUAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER V KELAS A TAHUN 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB V HASIL PENELITIAN. Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak tujuh plate dengan inkubasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Yogyakarta secara geografis terletak antara '19" '53"

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

Oleh: I Made Karna Laksana*, I P G Adiatmika**, I W Weta***

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : I Made Raka *, Ni Ketut Ayu Juliasih** *SMAN-2 Badung, **Fakultas MIPA Universitas Hindu Indonesia

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian. Tabel 5.1

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik dan bangsal THT-KL dan laboratorium

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengkuran terhadap 10 orang sampel penelitian, yakni para member wanita

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang siswa, yang di bagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Kelompok Perlakuan di berikan pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te dengan penambahan beban 0,5 Kg di kaki dan Kelompok Kontrol di berikan pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te tanpa penambahan beban. 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Karekteristik subjek penelitian yang meliputi : umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, kebugaran fisik (tes lari 2,4 km) dan denyut nadi sebelum pelatihan pada kedua kelompok pelatihan (Tabel 5.1): Tabel 5.1 Karakteristik Fisik Siswa SMP N 11 Denpasar Rerata SB Karakteristik subjek Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol SB SB Rentang Rentang (n=10) (n=10) Umur (th) 14,60 0,49 13,80-15,20 14,79 0,38 14,30-15,40 Berat Badan (kg) 52,20 8,42 39,50-61,60 56,84 9,91 45,00-75,60 Tinggi Badan (cm) 160,80 10,09 145,00-172,00 165,50 10,57 145,00-177,00 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) 19,50 1,74 17,26-21,62 20,46 2,57 17,46-24,43 Kebugaran fisik (menit) 11,15 0,39 10,45-11,51 11,27 0,63 10,48-12,09 Denyut Nadi (dy/mt) 84,60 7,31 75,00-95,00 85,60 8,57 75,00-98,00 Keterangan : n = Jumlah Sampel SB = Simpang Baku 50

51 5.2 Lingkungan Penelitian Kondisi lingkungan yang di ukur selama pelaksanaan penelitian adalah suhu, dan kelembaban relatif udara (Tabel 5.2). Tabel 5.2 Karakteristik Suhu Dan Kelembaban Relatif Udara Lingkungan Pelatihan Keadaan lingkungan Rerata SB Minimum Maximum Suhu ( o C) 28,54 0,78 27,10 30,00 Kelembaban % 70,10 3,65 65,00 78,00 Berdasarkan Tabel 5.2 rentang suhu berkisar antara 27,10-30,00 o C, sedangkan kelembaban relatif berada pada 65,00% sampai 78,00%. Kondisi lingkungan selama pelatihan dan pengukuran dapat di adaptasi oleh subjek penelitian karena mereka bertempat tinggal di sekitar lokasi pelaksanaan penelitian. Dengan demikian kondisi lingkungan tidak mempengaruhi pelaksanaan penelitian.

52 5.3 Uji Normalitas Dan Homogenitas Kecepatan Tendangan Sebagai persyarat untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas data hasil kecepatan tendangan sebelum penelitian. Uji normalitas dengan menggunakan uji Saphiro Wilk test. Uji homogenitas menggunakan Anova, untuk semua variabel bebas dan tergantung (Tabel 5.3). Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Dan Homogenitas Data Pelatihan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Siswa SMP N 11 Denpasar Kecepatan tendangan Uji normalitas (Shapiro Wilk- test) Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Homogenitas Kecepatan sebelum pelatihan 0,253 0,631 0,763 Berdasarkan hasil uji normalitas (Shapiro Wilk test) data kecepatan tendangan sebelum pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te pada kedua kelompok menunjukan bahwa nilai kecepatan sebelum pelatihan pada Kelompok Perlakuan memiliki nilai p = 0,253 (p>0,05), dan untuk kelompok kontrol memiliki nilai p = 0,631 (p>0,05). Mengingat seluruh nilai p > 0,05 maka secara keseluruhan data berdistribusi normal. Pada uji homogenitas menunjukkan kecepatan tendangan sebelum pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol memiliki nilai p = 0,763 (p>0,05) ini berarti data bersifat homogen.

53 5.4 Uji Beda Rerata Kecepatan Tendangan Antar Kelompok Perlakuan Uji beda rerata bertujuan untuk membandingan rerata kecepatan tendangan sebelum dan sesudah pelatihan antar kedua kelompok pelatihan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji t-independent (Tabel 5.4). Sebelum Sesudah Tabel 5.4 Hasil Uji Beda Rerata Selisih Kecepatan Tendangan Antar Ke Dua Kelompok Kecepatan n Rerata SB ( m/detik) Pelatihan kelompok perlakuan 10 3,2820 0,38 Pelatihan kelompok kontrol 10 3,3750 0,24 Pelatihan kelompok perlakuan 10 4,3590 0,63 Pelatihan kelompok kontrol 10 3,7510 0,28 t p -0,306 0,763 2,776 0,012 Tabel 5.4 menunjukan bahwa rerata kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antar kedua kelompok sebelum pelatihan memiliki nilai p > 0,05, dimana nilai p sebelum pelatihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sebesar 0,763 hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te. Kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antar kedua kelompok sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05, dimana nilai p sesudah pelatihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sebesar 0,012 hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol sesudah pelatihan.

54 5.5 Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Antara Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Untuk mengetahui perbedaan rerata peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sebelum dan sesudah pelatihan pada masingmasing kelompok di gunakan uji t-paired (berpasangan) pada batas kemaknaan =0,05 (Tabel 5.5). Tabel 5.5 Hasil Uji Beda Rerata Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Kelompok Kecepatan Tendangan Sebelum pelatihan Sesudah latihan Kelompok Perlakuan 3,282 0,38 m/dt 4,359 0,63 m/dt -12.661 0,000 Kelompok Kontrol 3,375 0,24 m/dt 3,751 0,28 m/dt -7.447 0,000 t p Tabel 5.5 menunjukan beda rerata peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sebelum dan sesudah pelatihan pada masingmasing kelompok memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada masing-masing kelompok terjadi peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te antara sebelum dan sesudah pelatihan bermakna. Dengan demikian pelatihan kecepatan tendangan dengan beban 0,5 kg dikaki 10 repetisi 4 set dan pelatihan kecepatan tendangan tanpa beban 10 repetisi 4 set dapat meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te. Selanjutnya persentase peningkatan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te sesudah pelatihan selama enam minggu pada kedua kelompok pelatihan (Gambar 5.1).

55 Gambar 5.1 Persentase Peningkatan Kecepatan Tendangan Mawashi Geri Jodan Sikap Kamae-Te Sesudah Pelatihan Dari Gambar 5.1 kedua pelatihan meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te, dimana pelatihan Kelompok Perlakuan terjadi peningkatan sebesar 32,82% dan Kelompok Kontrol terjadi peningkatan sebesar 10,95%. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan kecepatan tendangan dengan beban 0,5 kg dikaki 10 repetisi 4 set lebih meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te dari pada pelatihan tanpa beban.