MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Tujuan pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PESERTA DIDIK

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah.

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Konsep Dasar Pendidikan Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

PERANAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PEMBELAJARAN. Oleh : I Gede Sujana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

Nilai-nilai Ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai Rujukan Pembentukan Karakter Bangsa MAJELIS LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTE& Oleh: NUR ROHMAH MUKTIANI, MPd. NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Transkripsi:

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI Sutrisno 1, Siti Aminah 2 1 SMPN 1 Bungkal, Ponorogo ngilmudi@gmail.com 2 SDN Ketonggo, Ponorogo sitiaminah.bungkal@gmail.com Kata Kunci: Karakter anak, tutorial simulasi Abstrak Pendidikan karakter pada anak sangat penting untuk diberikan sedini mungkin. Maraknya perilaku-perilaku yang menyimpang dari norma-norma menuntut para pelaku pendidikan untuk giat dalam memberikan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah pendidikan TIK. Pemanfaatan TIK dapat digunakan sebagai media dalam memberikan pendidikan karakter pada anak. Tutorial simulasi merupakan gagasan yang dapat digunakan sebagai permainan untuk menumbuhkan pendidikan karakter. Dengan membuat animasi sederhana yang ada jawaban dan juga kunci jawaban yang digunakan untuk berdiskusi peserta dalam permainan simulasi. PENDAHULUAN Pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa. (kemendikbud, 2011:5). Maraknya kekerasan pada anak "Kekerasan seksual terhadap anak di Bekasi semakin menonjol, hal itu dilihat dari beberapa kasus," ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dalam kunjunganya ke Polres Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis 30 Maret 2017. Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan publik, berbagai alternatif penyelesaian diajukan dan banyak dikemukakan untuk mengurangi masalah budaya dan karakter bangsa tersebut. Persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan, perusakan dan lain-lain, untuk itu pendidikan karakter sangat penting untuk mencegah terjadinya hal negatif pada anak bangsa karena pendidikan karakter adalah pendidikan yang Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 212

menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak. Memberikan pendidikan karakter merupakan alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat mengurangi penyebab timbulnya masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Pendidikan karakter harus terus menerus dilakukan secara holisik dari semua lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan karakter dapat menggunakan media yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Media tutorial simulasi merupakan alternatif media yang dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan pembelajaran karakter pada anak. Guru sebagai pendidik diharapkan mampu melaksanakan dan mampu menciptakan pembelajaran yang menarik bagi anak sehingga nilai capaian pembelajaran dapat tercapai. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran merupakan salah satu hal yang dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter pada anak. Kita diharapkan tidak hanya sebagai konsumen atau pengguna teknologi infomasi saja namun kita harus aktif juga dalam memanfaatkan TIK dengan membuat berbagai hal yang dapat dilakukan. Menggunakan tutorial simulasi adalah salah satu gagasan untuk dapat digunakan dalam menumbuhkan karakter pada peserta didik melalui TIK. PEMBAHASAN Pendidikan Karakter Pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik dan perilaku yang baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik. Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 213

Nilai dan diksripsi pendidikan karakter yang dapat dikembangkan di sekolah adalah: 1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran tehadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghagai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindaklan oang lain yang berbeda dari dirinya 4. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 5. Kerja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belaja dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki 7. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tegantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis: cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar 10. Semangat kebangsaan: cara berpikir, betindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya 11. Cinta tanah air: cara berpikir dan dan bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi dan politik bangsa 12. Menghagai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui seta menghormati keberhasilan orang lain 13. Bersahabat/komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. 14. Cinta damai: sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 15. Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 214

16. Peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli sosial : sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggungjawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Pada prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik melalui proses belajar bepikir, besikap dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong mereka untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial. Menumbuhkan Karakter Anak dengan Pemanfaatan TIK Semakin pesatnya kemajuan informasi dan teknologi menuntut kita untuk lebih dapat mengembangkan potensi diri agar tidak menjadi ketertinggalan dalam era globalisasi. Dengan perkembangan teknologi dapat mempermudah kita untuk mengakses segala hal yang dibutuhkan dalam kehidupan seperti upaya dalam menumbuhkan karakter anak melalui teknologi. Menumbuhkan karakter pada anak dapat dilakukan dengan memanfatkan teknologi informasi (TIK). Pemanfaatan TIK dalam pendidikan karakter dapat diterapkan dengan menggunakan pinsip-prinsip berikut: a. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan sebaiknya mempertimbangkan karaktersitik peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam keseluruhan pembuatan keputusan TIK b. Pemanfaatan TIK sebaiknya dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk menggunakannya semata guna meningkatkan dirinya, baik dari segi intelektual, spiritual (rohani), sosial, maupun ragawi. c. Pemanfaatan TIK sebaiknya menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia (tatap muka), Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 215

dengan lingkungan sosial-budaya (pertemuan, museum, tempattempat bersejarah), dan lingkungan alam (penjelajahan) agar tetap mampu memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya), dan kecintaan terhadap alam sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa d. Pemanfaatan TIK sebaiknya menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang sederhana dan kegiatan-kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang. e. Pemanfaatan TIK sebaiknya mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas menjadi konsumen informasi berbasis TIK Selanjutnya untuk mendukung pemanfaatan TIK dalam menumbuhkan pendidikan karakter dapat membuat permainan simulasi berbasis komputer. Tujuan permainan simulasi ini membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan atuan-aturan sosial. Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik bermain peranan dengan teknik diskusi. Topik-topik permainan simulasi disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan latar belakang lingkungan anak. Faktor-faktor yang menunjang dalam permainan tutor simulasi adalah: 1) tidak bertentangan dengan hakekat manusia sebagai makhluk bermain; 2) praktis, artinya pemainan simulasi sangat mudah dilaksnakan karena peratuan-peratuan permainannya dapat cerna oleh semua usia; 3) ekonomis, sarana murah dan mudah didapat, tepat guna, permainan dapat menyampaikan informasi kesadaran sosial. 4) penggunaan tutorialnya dapat dilakukan oleh siapa saja. Gagasan menumbuhkan karakter anak melalui tutorial simulasi adalah: 1) Menentukan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai sesuai karakter yang akan dibahas 2) Membuat animasi pada komputer dengan menggunakan aplikasi microsoft power point; 3) Memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. 4) Menentukan pemain yang akan terlibat seperti aturan simulasi biasanya. 5) Bersama-sama dengan siswa guru menentukan aturan permainan. Gambaran pembuatan tutorial simulasi Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan yang bersifat akademik oleh tutor kepada siswa untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri siswa secara perorangan atau kelompok bekaitan dengan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 216

berdasarkan konsep belajar mandiri. Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri siswa dalam belajar dengan minilai sisi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft power point untuk membuat simulasi dengan paperlink. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut: 1. Aktifkan komputer 2. Klik start pilih program Microsoft Power point 3. Klik new 4. Buat nomor soal dengan menggunakan shapes pada slide pertama 5. Buat soal pada slide-slide berikut yang 6. Buat slide jawaban dari soal 7. Buat link dengan cara menambahkan action pada nomor soal pada slide pertama 8. Buat link dengan cara menambahkan action pada (lihat kunci) untuk melihat pada slide jawaban 9. Buat link dengan cara menambahkan astion pada (kembali ke soal) untuk mengulang pemainan. Permainan tutorial simulasi ini dengan cara melempar dadu kemudian mengklik pada angka sesuai dadu yang terlihat; siswa membaca pertanyaanatau pernyataan yang tersedia; siswa mendiskusikan bersama; apabila mengalami kesulitan dapat digantikan oleh kelompok lain dan atau dihentikan jika mencapai puncaknya; guru memberikan wawasan atau recalling pada akhir sesi permainan. KESIMPULAN Memiliki generasi muda yang tangguh dan berkarakter adalah citacita pendidikan negera. Generasi muda yang berkarakter menjadi generasi yang mampu mengembangkan diri dan berpotensi sebagai generasi yang berkarakter mulia. Menumbuhkan pendidikan karakter pada anak dengan memanfaatkan teknologi sudah harus dilakukan untuk menambah khasanah baru dalam pembelajaran. Memberikan pendidikan karakter pada anak melalui permainan tutorial simulasi adalah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menekan tingkat kemerosotan moral anak. Penggunaan media dengan pemainan anak tidak merasa jenuh, dengan bermain dan melakukan perintah sesuai dengan soal atau permainan yang muncul pada tutorial anak dengan sukarela akan menjawab dan berdiskusi tentang materi yang harus dia pahami. Namun demikian tidak hanya sekedar memberikan tutorial simulasi saja untuk menumbuhkan karakter anak. Harus bersifat holistik untuk memperkuat jiwa karakter pada anak. Sinergi pemberlajaran di sekolah, di Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 217

rumah dan lingkungan juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan. DAFTAR PUSTAKA https://metro.sindonews.com/read/11 92988/170/komnas-pakejahatan-seksual-anak-dibekasi-makin-menonjol- 1490912923. Kemendikbud 2010. (Pedoman Sekolah). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendikbud. --------. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta : Kemendikbud. Mulyasa. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Madiun 218