BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad Syatha, Di Kedalaman Samudra Al-Fatihah, Mirqat, Jakarta, 2008, hlm. 1-2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsensus kaum muslimin. Ia dinamakan Al Fatihah (pembuka)

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Membuka Kembali Lembaran Sejarah Ghadir Khum

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Dari segi bahasa : menutupi atau mengingkari.

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

3 Wasiat Agung Rasulullah

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

Berkawan dengan Orang Shalih

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:


BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

HUBUNGAN SABAR MENURUT IMAM AL-GHAZALI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Fisika

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Iman Itu Naik dan Turun

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Disebarluaskan melalui: Maktabah Raudhah Al-Muhibbin

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Membahas Kitab Tafsir

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

Mengenai Buku Ini

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang

MENGGAPAI KHUSYU. Publication : 1439 H_2017 M

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Post

Menggapai Kejayaan Islam

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Fatihah merupakan surah mulia yang terdiri dari tujuh ayat berdasarkan konsensus kaum muslimin. Ia dinamakan Al-Fatihah (pembuka) karena kedudukannya sebagai pembuka semua surah yang terdapat dalam AlQuran. Al-Fatihah diletakkan pada lembaran awal untuk menyesuaikan urutan surah dan bukan berdasarkan urutan turunnya. Walaupun Al-Fatihah hanya terdiri dari beberapa ayat dan sangat singkat namun Al-Fatihah telah menginterpretasikan makna dan kandungan Al-Quran secara komprehensif.1 Al-Fatihah juga mengandung dasar-dasar Islam yang disebutkan secara global, pokok dan cabang agama, akidah, ibadah, tasyri, keyakinan akan hari akhir, iman kepada sifat-sifat Allah, menunggalkan Allah dalam hal beribadah, memohon pertolongan, berdoa, meminta hidayah untuk berpegang teguh kepada agama yang benar dan jalan yang tidak menyimpang, diteguhkan dan dikokohkan untuk senanatiasa berada di atas jalan iman dan manhaj orangorang yang shaleh, memohon perlindungan agar terhindar dari jalan orangorang yang sesat. Di dalam ayat yang terakhir dari surat Al-Fatihah menunjukkan ada tiga golongan manusia. pertama, manusia yang diberi nikmat mun am alaihim. Kedua, manusia yang dimurkai (al-maghdlūb alaihim). Ketiga, manusia yang sesat (al-dlāllīn). Orang-orang yang dimurkai sebenarnya termasuk sesat juga. Sebab, saat mencampakkan kebenaran, mereka telah berpaling dari tujuan yang benar dan menghadap ke arah yang keliru. Mereka tidak akan sampai pada tujuan yang diinginkan dan tidak akan pernah mendapatkan untuk memperoleh yang dikehendaki. Era globalisasi telah memberikan dampak besar terhadap manusia. Pergeseran nilai, cara pandang, sikap dan prilaku manusia tampak cenderung kepada hal-hal yang negatif dan jauh dari ajaran Al-Quran dan al-sunnah. 1 Muhammad Syatha, Di Kedalaman Samudra Al-Fatihah, Mirqat, Jakarta, 2008, hlm. 1-2. 1

2 Dinamika kehidupan yang berat, kekacauan sistem sosial dan ketidakpastian nilai-nilai yang ditawarkan oleh kapitalisme dan liberalisme menyebabkan orang-orang dengan kecenderungan psikiatrik menempuh kehidupan yang sesat dan menyesatkan tanpa disadarinya. Pendangkalan akidah umat Islam terus disodorkan oleh kalangan yang tak suka dengan berkembangnya Islam. Mereka misalnya, membuat orang mulai tidak percaya sepenuhnya pada Al-Qur an. Ada pula yang sengaja melakukan gerakan inkarus sunnah, mengingkari kebenaran Hadis. Hal ini menjadi musibah paling tragis yang menimpa umat Islam dewasa ini yakni tidak benarnya keimanan kepada agamanya. Allah mengajarkan kepada kita agar memohon ditunjukkan pada jalan orang-orang yang telah mendapatkan nikmatnya karena menaati batasbatasnya. Kitapun diajari untuk meminta kepadanya agar pikiran dan amal kita diluruskan dengan memahami petunjuknya. Kita diajari agar dijauhkan dari jalan orang yang mendapatkan siksa Allah karena melanggar syariatnya, baik karena sengaja dan menolak maupun karena keliru dan bodoh. Apabila suatu umat telah tersesat dari jalan yang lurus dan memainkan kebatilan dengan hawa nafsunya, akhlak mereka akan rusak dan amal mereka akan sakit. Mereka akan terjerumus pada kesengsaraan yang sebelumnya dianggap mustahil. Azab atas mereka akan didahulukan di dunia, sekalipun diakhirat mereka akan tetap mendapatkannya. Apabila kesesatan terus menerus dilakukan, pasti kehancuran akan tiba dan mengenyahkan keberadaan mereka. Munculnya kelemahan dan turunnya bencana terhadap suatu umat adalah pertanda murka Allah SWT akibat mereka telah membuat-buat keyakinan dan tindakan yang tidak mengikuti sunnah-nya. Pada tahun 2001 Indonesia digegerkan dengan adanya seorang manusia yang mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril. Pada situs internet yang peneliti baca mula-mula, pada 1997, Lia mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril. Kemudian, pada 18 Agustus 1998, ia memaklumatkan diri dibaiat Jibril sebagai Imam Mahdi. Diumumkannya pula bahwa anaknya, Ahmad Mukti, dibaiat sebagai Nabi Isa. Lia berseru bahwa ia datang bukan hanya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia yang bergelimang dosa,

3 melainkan juga menyelamatkan dunia. Maka, percayalah pada pesan-pesan yang kusampaikan, begitu Lia menyerukan.2 Belum genap tiga tahun berselang, April 2001, Lia dan Salamullah kembali bikin heboh besar. Mereka mengadakan ritual penyucian diri melalui api. Kepada pengikut setianya, ia mengeluarkan maklumat yang terdengar aneh: Syekh menyampaikan perintah Allah untuk menggunduli rambut dan membakar sekujur tubuh kita. Syekh adalah sebutan untuk malaikat Jibril yang diyakini Lia. Ritual penyucian api itu berlangsung 22 April 2001, di Vila Bukit Zaitun, Megamendung, Puncak, Jawa Barat, tempat aktivitas jamaah kala itu dipusatkan. Selanjutnya pada 22 Desember 1997, MUI kemudian menerbitkan fatwa yang mengecam pengakuan Lia bahwa itu bertentangan dengan AlQuran. Dalam Kitab Suci disebutkan, setelah Nabi Muhammad, tak akan ada nabi lain. Bahwa tugas Jibril menyampaikan wahyu, itu hanya kepada para Rasul, yang berakhir pada Nabi Muhammad SAW Pengakuan (Lia) tersebut dipandang sesat dan menyesatkan, demikian fatwa itu. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis ingin mengetahui lebih jauh dan membahas tentang makna dan penafsiran al-maghdlūb dan al-dlāllīn (orang-orang yang dimurkai oleh Allah dan orang-orang yang sesat) dalam konsep ajaran agama yang tercantum dalam ayat yang terakhir dari surat AlFatihah yang menjadi induk dari Al-Quran. ض ي ت عل ي ه م غ ي ال م غ وب عل ي ه م وال الض ال ين أ ن ع م ص را ط الذ Artinya : (Yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.3 Tentang siapakah al-maghdlūbi alaihim dan al-dlāllīn ayat ini tidak menjelaskannya. Sementara dalam beberapa literatur Hadis Nabi SAW. 2 https://fuui.wordpress.com/anti-pemurtadan/mengenal-aliran-sesat-salamullah/ diakses pada jam 2:09 WIB tanggal 27-9-2016. 3 Al-Qur an Surat. Al-Fatihah: 7, Al-Qur an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur an, Jakarta, 2010, hlm. 1.

4 menyatakan bahwa al-maghdlūbi alaihim adalah orang-orang Yahudi dan aldlāllīn adalah orang-orang Nasrani. Mengapa Nabi menyatakan almaghdlūbi alaihim adalah orang-orang Yahudi dan al-dlāllīn adalah orangorang Nasrani, hal itu membutuhkan penafsiran sekali lagi. Penjelasan Nabi Muhammad tentang arti penggalan ayat di atas hanya sekedar sebagai contoh konkret yang beliau angkat dari masyarakat beliau. Mereka adalah orang-orang yang wajar mendapat siksa atau ancaman siksa Tuhan karena perbuatanperbuatannya. Sehingga dalam menafsirkannya pun para ahli tafsir memperluas pengertian dan terdapat perbedaan penafsiran di dalamnya. Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al Anshari Al Khazrazi Al Andalusi Al-Qurthubi adalah seorang mufassir. AlQurthubi dilahirkan di Cordova, Andalusia (sekarang Spayol). Di sanalah AlQurthubi mempelajari bahasa arab dan syair, di sampeng juga mempelajari AlQur an Al-Karim. Di sana pula Al-Qurthubi memperoleh pengetahuan yang luas dalam bidang fiqih, Nahwu, dan Qira at. Sebagaimana Al-Qurthubi juga mempelajari ilmu Balaghah, Ulumul Qur an, dan juga ilmu-ilmu lainnya. Setelah itu, dia datang ke Mesir dan menetap di sana. Al-Qurthubi meninggal dunia di mesir pada malam senin, tepatnya pada tanggal 19 Syawal tahun 671 H. Makamya berada di Elmenia, di timur sungai Nil, dan sering diziarahi oleh bayak orang.4 Al-Qurthubi merupakan salah seorang hamba Allah yang shalih dan ulamak yang sudah mencapai tingkatan ma rifatullah. Al-Qurthubi sangat zuhud terhadap kehidupan dunia (tidak meyenangiya), bahkan diriya selalu disibukkan oleh urusa-urusan akhirrat. Usiyanya dihabiskan untuk beribadah kepada allah dan meyusun kitab. Mengenai sosok imam Al-Qurtubi ini, Syaikh Adz-Dzahabi menjelaskan, Al-Qurthubi adalah seorang imam yang memiliki ilmu yang luwas dan mendalam. Al-Qurthubi memiliki sejumlah karya yang sangat 4 Muhammad Ibrahim al-hifnawi, Tafsir al-qurtubi, Terj. Mahmud Hamid Utsman, Pustaka Azzam, Jakarta, 2010, hlm. 15.

5 bermanfaat dan menunjukkan betapa luas pengetahuannya dan sempurna kepandaiannya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam skripsi ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan al-maghdlūb dan al-dāllīn dalam Al-Qur an? 2. Bagaimana penafsiran Al-Qurtubi dalam kitab Tafsir Al-Jami li Ahkam Al-Qur an mengenai surat Al-fatihah ayat 7 tentang al-maghdlūb dan aldāllīn tersebut? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengertian dari al-maghdlūb dan al-dāllīn dalam Al-Quran. b. Untuk mengetahui pandangan Al- Qurtubi terhadap Al-Qur an surat Al-fatihah ayat 7 mengenai arti atau pengertian murka dan kesesatan. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penulisan sekripsi sebagai berikut: a. Secara teoritis Memberi pengetahuan tentang ma na al-maghdlub dan al-dollin dalam al-qur an menurut penafsiran Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al- Anshari al-qurthubi dalam kitab tafsir AlJami li Ahkam Al-Qur an. b. Secara praktis Diharapkan agar dapat diterapkan dalam proses pengendalian diri pada kehidupan masyarakat moderen dengan pemikiran Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-Anshari alqurthubi.

6 E. Sistematika Peyusunan Skripsi Penelitian ini disusun menjadi beberapa bab yang saling berkaitan secara sistematis dan logis, guna memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian secara komprehensif. 1. Bagian Muka Pada bagian ini terdiri dari Halaman Sampul, Halaman Judul, Nota persetujuan Pembimbing, Pengesahan, Pernyataan, Motto Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Pedoman Transliterasi dan Daftar Isi. 2. Bagian Isi Bagian Isi terdiri dari lima bab, yaitu: BAB 1 : Berupa Pendahuluan Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi. BAB II : Kajian Pustaka (Murka dan Kesesatan dalam Al-Qur an) Pada bab ini teridiri dari tiga sub bab, yakni: Sub bab pertama deskripsi pustaka tentang pengertian murka dan kesesatan dalam al-qur an, sub bab kedua hasil penelitian terdahulu, dan sub bab yang ketiga kerangka berfikir, menjelaskan tentang pengertian Murka Dan Kesesatan Dalam Al-Qur an. BAB III : Berupa Metode Penelitian Pada bab ini memuat Jenis Penelitian, Pendekatan Penelitian, Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, dan Tehnik Analisis Data. BAB IV : Merupakan penguraian tentang obyek penelitian Penafsiran Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al- Anshari al-qurthubi dalam kitab Tafsir Al-Jami li Ahkam Al-Qur an (tentang murka dan kesesatan dalam alqur an, Al-fatihah ayat 7). BAB V : Berupa Penutup

7 Bab ini berisi Kesimpulan akhir dari hasil penelitian, SaranSaran, dan diakhiri dengan Penutup. 3. Bagian Akhir Pada bagian ini terdiri dari pelengkap dari skripsi yang berisi Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Biografi Peneliti.