BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi empiris pada perusahaan asuransi di Semarang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Adapun nilai tersebut adalah unik, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan

Kepada Yth. Bapak / Ibu / Sdr / i SMA Kesatrian 1 Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah

KUESIONER. Pengaruh Tingkat Kesesuaian Antara Persepsi Tentang Suatu Keinginan Untuk

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

KUESIONER. Lama Bekerja :. *) coret yang tidak perlu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Agar hal itu

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa: A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kinerja terbaik pada perusahaan sesuai dengan kompetensi yang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peletakan batu pertama (ground breaking) dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah H.

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EKSPLORASI KARIR PESERTA DIDIK

KOMITMEN ORGANISASI MUSYRIF-MUSYRIFAH DI PUSAT MA HAD AL JAMI AH UIN MALIKI MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS. Dengan menjadi bagian dari perusahaan, karyawan dididik untuk berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEINGINAN BERPINDAH: STUDI PADA KARYAWAN PAHALA EXPRESS JATIASIH BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang qualified dan capable dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, para karyawan pun harus selalu mampu mengimbangi perkembangan dengan meningkatkan kualitas kerjanya. Karyawan yang qualified dan capable akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya sehingga hasil kerja yang diperoleh menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengelolaan sumber daya manusia harus medapat perhatian yang memadai, karena kegagalan pada sumber daya manusia akan mengakibatkan berbagai kerugian, dan pada akhirnya berdampak pada kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam mencapai produktivitas, karyawan harus 1

2 memiliki kemampuan, keterampilan, dan loyalitas dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya, sehingga dapat tercapai hasil kerja yang diharapkan oleh perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan ditentukan oleh kemampuan karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja. Karyawan yang berprestasi tinggi akan memberikan kontribusi yang besar terhadap maju, tumbuh dan berkembangnya sebuah perusahaan, sebaliknya karyawan yang tidak berprestasi akan menjadi beban perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Astani dalam artikelnya yang berjudul Karyawan Deadwood dari Masa ke Masa yang dimuat dalam majalah Manajemen no. 158 edisi Oktober 2001 menyatakan bahwa: Berbicara tentang karyawan, memang ada yang general, so and so, biasabiasa saja, ada yang star dan ada yang deadwood. Penyebaran data diberbagai bidang, termasuk di HRD, itu umumnya mengikuti grafik Graus. Sebarannya berbentuk lonceng. Dalam sebaran ini ada rata-rata di tengah. Yang di tengah dan jumlahnya banyak adalah yang normal, sedangkan yang sedikit di sebelah kiri adalah deadwood dan kanan adalah jenis star Dunia kerja abad ke-21 ini persaingan akan semakin ketat dan global, maka organisasi atu perusahaan yang terlibat dalam persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut berdampak langsung terhadap

individu atau orang-orang yang terlibat di dalam organisasi. Mereka diminta untuk menunjukan kredibilitas dan profesionalisme yang tinggi dalam bekerja sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan output yang baik dari organisasinya. Namun seringkali kinerja organisasi terganggu karena tingkat perpindahan (turnover) karyawan yang tinggi sehingga menyebabkan ketidakstabilan dalam tubuh organisasi, karena personel atau karyawan baru membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan mencapai kinerja terbaiknya. Tingkat turnover yang tinggi akan mengakibatkan kerugian material yang cukup tinggi bagi organisasi. Karena mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Lebih lanjut Mobley (1986) menggambarkan kerugian-kerugian dari adanya tingkat turnover yang tinggi sebagai penanda rendahnya komitmen organisasi menyangkut masalah: a. Biaya. Biaya untuk sebuah pergantian karyawan adalah pengorbanan yang harus diberikan untuk menggantikan sumber daya-sumber daya manusia yang sekarang sedang dipekerjakan, biaya-biaya sebagai akibat pergantian karyawan yang sekarang, dan biaya-biaya pemerolehan karyawan serta pengembangan penggantinya.

4 b. Masalah prestasi Karyawan-karyawan yang memiliki prestasi tinggi yang meninggalkan organisasi mempengaruhi pencapaian kinerja organisasi. Organisasi kehilangan orang-orang potensial yang selama ini dapat menunjukkan prestasi mereka dalam membangun organisasi. c. Pola komunikasi dan sosial Jika orang-orang yang pergi meninggalkan organisasi adalah orang-orang yang memiliki pengaruh dalam lingkungan kerjanya, akan menyebabkan terganggunya komunikasi dan interaksi sosial dalam bentuk hilangnya keakraban dan keterpaduan dalam kelompok-kelompok yang mengalami banyak pergantian karyawan. d. Merosotnya semangat kerja Karyawan-karyawan yang masih berada dalam organisasi akan terpengaruh atas tindakan rekan kerjanya yang meninggalkan organisasi, dan kemungkinan menyebabkan keinginan baru bagi mereka untuk mengikuti jejak rekan yang telah keluar. Akibatnya semangat kerja orang-orang yang masih bekerja akan menurun karena terpengaruh keinginan untuk keluar.

5 e. Strategi-strategi pengendalian yang kaku Pergantian karyawan menyebabkan timbulnya kebijakan-kebijakan baru manajemen yang lebih tidak fleksibel dibanding sebelumnya, seperti aturan yang semakin ketat, pengawasan dan evaluasi menjadi kaku, pengenaan sanksi-sanksi yang memberatkan dan merugikan karyawan. f. Peluang strategik Peluang-peluang yang seharusnya dapat meningkatkan kemampulabaan perusahaan ditunda untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan sumber daya manusia akibat perputaran atau keluarnya karyawan. Setiap organisasi pada umumnya menghindari tingkat turnover yang tinggi, terutama yang diinginkan oleh karyawan. Dari banyak permasalahan penyebab terjadinya turnover atau perpindahan karyawan, yang dianggap dominan adalah tingkat kepuasan kerja. Karena kepuasan kerja merupakan salah satu kunci terbentuknya kedisiplinan dan kunci pendorong moral bagi karyawan, biasanya karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah akan mudah untuk meninggalkan organisasi.hal ini sejalan dengan yang di tegaskan oleh Hasibuan dalam Prasetyo (200:20) yang mengatakan bahwa: Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan...

6 Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kepuasan kerja bisa berasal dari luar ataupun dari dalam diri seseorang yang dalam hal ini karyawan. Salah satu fator yang berasal dari dalam atau termasuk faktor psikologis diantaranya adalah komitmen. Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi seringkali menjadi isu yang sangat penting. Bahkan beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang jabatan atau posisi, hal ini menunjukan pentingnya koitmen dalam dunia kerja. Penelitian mengenai commitment Buchanan & Steers (Meyer & Allen, 1997). menunjukkan bahwa komitmen yang kuat menyebabkan terjadinya tingkah laku anggota organisasi sesuai dengan yang diharapkan (dari perspektif organisasi), seperti anggota organisasi jarang untuk tidak hadir dan perpindahan ke organisasi lain lebih rendah, dan produktivitas yang lebih tinggi. Penelitian dari Baron dan Greenberg (1990) menyatakan bahwa komitmen memiliki arti penerimaan individu yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai perusahaan, di mana individu akan berusaha dan berkarya serta memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di perusahaan tersebut serta akan terus berusaha untuk memajukan perusahaan tempat ia bekerja. Dalam kerangka organisasi, komitmen merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh seluruh manajer dan karyawannya, ini dikarenakan organisasi

7 atau perusahaan yang mampu menumbuhkembangkan komitmen SDM-nya akan mampu pula mendayagunakan potensi kerja karyawan secara maksimal. SDM yang memiliki komitmen tinggi akan sangat menaruh perhatia serta akan bersedia melakukan apa saja untuk memajukan organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja. Griffin & Batemen (Sopiah, 2008:156) mengemukakan bahwa komitmen organisasional ditandai oleh beberapa hal, yaitu:(1). Dambaan pribadi untuk mempertahankan keanggotaaanya dalam organisasi, (2) keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi, () kemauan yang muncul dari adanya kesadaran untuk mencurahkan usaha Banyak kerugian yang dialami perusahaan jika komitmen anggota menjadi rendah, yang berakhir dengan tingginya turnover karyawan. Bleudorn (1978) mengantisipasi bahwa perputaran karyawan (turnover) merupakan sebuah masalah yang cukup pelik dan perlu dicermati oleh pimpinan. Keluar masuk karyawan membutuhkan cost yang tinggi untuk merekrut kembali karyawan, mengadakan pelatihan dan menyediakan tenaga pelatih, mengembangkan karyawan dalam waktu yang lama, kredibiltas perusahaan menjadi rendah di mata masyarakat yang akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap organisasi, dan hal-hal lain berupa kerugian material dan non material.

8 Kerugian-kerugian di atas menunjukkan perlunya sebuah penyelidikan dan pengkajian mengenai komitmen dan usaha untuk menumbuhkan komitmen yang kuat bagi karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan. Maka penulis menganggap perlu dilakukan penelitian dengan mengambil judul : Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor Indonesia.Tbk Jakarta Tahun 2009 B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini untuk: 1. Mengetahui gambaran tentang tingkat komitmen karyawan PT. Surveyor Indonesia,Tbk. Jakarta. 2. Merumuskan program bimbingan yang secara hipotetik dapat meningkatkan komitmen karyawan PT. Surveyor Indonesia,Tbk. Jakarta. C. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi PT. Surveyor Indonesia, diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan mengenai tingkat komitmen karyawan dan upaya-upaya

9 meningkatkan komitmen karyawan yang pada akhirnya untuk produktivitas kerja dan organisasi. 2. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, diharapkan dapat memberikan gambaran keadaan di lapangan mengenai konseling industri khususnya dalam menangani tingkat komitmen karyawan di dalam perusahaan. D. Batasan Masalah 1. Batasan Konseptual Komitmen Karyawan yang memiliki komitmen adalah aset perusahaan yang sangat berharga. Karyawan yang memiliki komitmen akan berjuang total bagi perusahaannya demi mencapai kinerja terbaik. Oleh karena itu komitmen menjadi hal penting dalam menciptakan kelangsungan hidup perusahaan. Komitmen merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi, komitmen adalah keinginan dari anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Menurut Robbins (1989) mendefinisikan komitmen sebagai suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan terhadap organisassi. O Reilly (Sopiah, 2008:156) menyebutkan komitmen karyawan pada organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan, dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi.

10 Steers (Desler, 1992), komitmen organisasi dapat dilihat dari faktor: (1). Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, (2). Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan (). Keinginan yag kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi. 2. Batasan Kontekstual Penelitian ini dilakukan pada karyawan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi (Adm) di PT. Surveyor Indonesia, Jakarta. Karyawan pada bagian SDM dan Adm di PT. Surveyor Indonesia ini merupakan unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan, berkaitan dengan penggunaan peralatan yang andal dan canggih, tanpa peran aktif dari SDM dan Adm tidak akan berarti apa-apa bagi perusahaan. Adapun jumlah karyawan pada bagian sumber daya manusia dan administrasi adalah sebanyak 50 orang. E. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka secara rinci masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Bagaimanakah gambaran komitmen kerja karyawan yang berada pada bagian ADM di PT. Surveyor Indonesia,Tbk. Jakarta?

11 2. Program bimbingan bagaimana yang secara hipotetik dapat meningkatkan komitmen karyawan PT. Surveyor Indonesia,Tbk. Jakarta? F. Defenisi Operasional Variabel 1. Program Bimbingan Secara operasional program bimbingan untuk meningkatkan komitmen kerja karyawan merupakan suatu rangkaian kegiatan pemberian bantuan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu dalam rangka meningkatkan keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan organisasi.. Program bimbingan meliputi dasar pemikiran, tujuan, sasaran, ruang lingkup, teknik layanan, pelaksana program, media, sumber belajar, format evaluasi dan struktur isi program. 2. Komitmen Seorang karyawan dikatakan memeiliki komitmen yang tinggi jika karyawan tersebut mau bersikap menerima setiap nilai-nilai dan tujuan serta kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari loyalitas karyawan terhadap perusahaan serta bersedia melakukan usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan dan mengangkat citra perusahaan.

12 Bathaw & Grant (Sopiah, 2008:156) menyebutkan bahwa komitmen dapat diartikan sebagai keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan organisasi. Sementara Newstorm (Sopiah, 2008:156) menyatakan bahwa secara konseptual komitmen ditandai oleh tiga hal: (1). Adanya rasa percaya dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi, (2). Adanya keinginan dari seseorang untuk untuk melakukan usaha secara sungguh-sungguh demi organisasi, dan (). Adanya hasrat yang kuat untuk bertahan dalam organisasi. O Reilly (Sopiah, 2008:156) menyebutkan komitmen karyawan pada organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan, dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi. Berdasarkan dua definisi di atas,komitmen dapat diartikan sebagai suatu ikatan psikologis karyawan terhadsap nilai-niali dan tujuan organisasi serta keinginan kuat untuk bertahan di perusahaan. Secara operasional dalam penelitian ini komitmen karyawan - didefinisikan sebagai suatu ikatan psikologis karyawan terhadap nilai-nilai dan tujuan

1 perusahaan serta keinginan kuat untuk tetap bertahan di perusahaan. Yan g mencakup aspek (1). Emosional; (2). Identifikasi; (). Keterlibatan; (4). Hubungan Kerja; (5). Tugas Pekerjaan; (6). Konsekuensi; (7). Hak dan Kewajiban Karyawan; (8). Cisra Perusahaan; (9). Prioritas Kepentingan G. Instrumen Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang komitmen kerja karyawan pada perusahaan. Untuk mengungkap data tersebut dibutuhkan instrumen penelitian komitmen kerja karyawan pada perusahaan. Jenis instrumen pengungkap data penelitian ini adalah angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek ( ). Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk skala Likert, dengan alternatif respon pernyataan terentang antara satu sampai lima. Kelima alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu : 1) Sangat Sesuai (SS), 2) Sesuai (S), ) Ragu-ragu (R), 4) Tidak Sesuai (TS), dan 5) Sangat Tidak Sesuai (STS).

14 Secara sederhana, setiap pilihan alternatif respon memiliki pola skor seperti tertera pada tabel berikut. TABEL 1.1 POLA SKOR PILIHAN ALTERNATIF RESPON ANGKET KOMITMEN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN Pernyataan Skor Lima Pilihan Alternatif Respon SS S R TS STS Positif 5 4 2 1 Negatif 1 2 4 5 2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian yang di dalamnya terkandung aspek-aspek indikator untuk kemudian dijabarkan ke dalam bentuk pernyataan skala. TABEL 1.2 KISI KISI INSTRUMEN KOMITMEN KERJA KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAAN NOMOR ITEM VARIABE L DIMENSI INDIKATOR (+) (-) 1 2 4 5 6 Affective commitmen t 1. Emosional a. Sikap menyukai organisasi b. Mengusahakan tingkat upaya yang tinggi c. Loyalitas terhadap organisasi d. Ikatan emosional antara organisasi dengan karyawan 4 4 1, 2, 5, 6,7, 8 9,10, 11 4 2 12, 1

15 NOMOR ITEM VARIABE L DIMENSI INDIKATOR (+) (-) 1 2 4 5 6 2. Identifikasi a. Penerimaan atas tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi b. Keinginan untuk tetap menjaga keanggotaan 14, 15, 16 17, 18, 19. Keterlibatan a. Kesempatan untuk membelajarkan diri secara aktif dan efektif 4 19, 20, 21, 22, b. Hubungan sosial karyawan 6 2, 24, 25,26 27, 28 Continuanc e commitmen t 1. Hubungan Kerja a. Sistem Penggajian b. Fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan c. Keterlibatan sesuai dengan peran dan tanggung jawab d. Kebijaksanaan perusahaan 2 2 29, 0 1, 2, 4, 5 6, 7 8 2. Tugas Pekerjaan a. Dukungan dan umpan balik perusahaan atas prestasi karyawan b. Kesempatan menjalin jaringan atas pekerjaan c. Kesempatan untuk berkarir 5 9, 40, 41, 42, 4 44, 45, 46 47, 48, 49

16 NOMOR ITEM VARIABE L DIMENSI INDIKATOR (+) (-) 1 2 4 5 6.Konsekuen si a. Pertimbangan kurangnya alternatif pekerjaan lain 50 51, 52 Normative commitmen 1. Hak dan kewajiban karyawan a. Menjunjung tinggi tugas dan kewajiban yang diberikan b. Kesadaran akan hak dan kewajiban 5, 54, 55 56, 57, 58 2. Citra Perusahaan c. Mempertahankan citra positif perusahaan 1 59 1 60. Prioritas kepentinga n d. Pekerjaan menjadi prioritas utama (JUMLAH) 60 54 6 H. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif-kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang menggabungkan hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (analisis statistik) dalam bentuk data numerical atau angka

17 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini dipilih karena bermaksud mendeskripsikan, menganalisa dan mengambil suatu generalisasi mengenai komitmen karyawan bagian ADM di PT. Surveyor Indonesia,Tbk. Jakarta. Kemudian hasil dari temuan data tersebut dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengembangan program bimbingan untuk meningkatkan komitmen karyawan. I. Lokasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh karyawan ADM dan SDM di PT. Surveyor Indonesia Jakarta dan yang dijadikan sampelnya adalah seluruh karyawan PT. Surveyor Indonesia Jakarta Bagian ADM dan SDM dengan jumlah 50 orang karyawan.