BAB III SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. JASA MARGA. (Persero) Tbk, CABANG BELMERA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi. Informasi ini dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik pihak

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TOPIK PENELITIAN. dalam hampir semua transaksi usaha. Kas juga menjadi begitu penting karena

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II TINJAUN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi. atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di

Transkripsi:

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN A. Pengertian Kas Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta menjadi dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua perkiraan. Menurut Warren, Reeve dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi (2008:320) pengertian kas adalah: Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank; hal ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt dalam buku Akuntansi Intermediate (2008:342) yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai berikut: Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos pos lainnya. Pada umumnya, kas diklasifikasikan sebagi aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel (money order), cek yang disahkan (certified check), cek kasir (chasier check), cek pribadi dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas. 26

27 Dari defenisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala sesuatu yang dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan. Yang termasuk sebagai kas adalah uang logam dan uang logam yang ada di perusahaan dan rekening giro yang ada di bank. Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan aktiva lancar lainnya. Likuiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi perusahaan untuk mempertahankaan posisi likuiditas yang memadai, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat dikembangkan atau ditambah kecuali diubah menjadi aktiva lainnya. Kas juga mudah untuk diselewengkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, perusahaan harus merancang sistem akuntansi kas yang didalamnya terdapat prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat digunakan sebagai sarana untuk pengendalian kas. B. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi yang digunakan berguna untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, agar terciptanya suatu efisiensi dari efektivitas.

28 Menurut Warren, Reeve, Fees (2005:234) yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam bukunya, sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Sedangkan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2008:163) dalam bukunya, Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan untuk manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen sebuah perusahaan atau instansi pemerintahan guna memudahkan pengelolaan perusahaan tersebut. C. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Fungsi umum sistem akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin kinerja manajemen agar sistem tersebut dapat menghasilkan berbagai informasi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Unsur-unsur yang terdapat suatu sistem akuntansi saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi. Terdapat 5 (lima) unsur sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2008:78) tersebut unsur sistem akuntansi pokok adalah sebagai berikut :

29 1. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data kedalam sistem pengolahan data seperti : papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters and code, mice, voice, touch sensor and cats. 2. Jurnal, merupakan catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan diatas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya

30 (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. 3. Buku Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain juga dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. 4. Buku Pembantu (subsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu. Buku besar dan buku besar pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga, karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bika pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi. 5. Laporan, merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar

31 umur piutang, daftar utang yang akan dibayar dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan menurut Baridwan(2012:154). Tujuan sistem akuntansi dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus mengetahui pembangun sistem akuntansi itu sendiri. Sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Sistem akuntansi merupakan suatu tujuan yang berdasarkan tujuan yang inginyang berdasarkan dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dari setiap sistem akuntansi terdiri dari berbagai sistem yang mempunyai tujuan yang sama. Sistem akuntansi sendiri dibuat oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, maka dari itu untuk lebih jelasnya, tujuan sistem akutansi dapat dikemukakan dibawah ini. Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan utama yang dikemukakan oleh Mulyadi (2008:96) adalah : 1) Usaha menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru 2) Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun struktur informasinya. 3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk meyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaran catatan akuntansi

32 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan mengandung arti. D. Sistem Pengendalian Internal Kas Pengendalian Internal Kas merupakan alat pengendalian yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakn tugas sehinnga mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas menjadi bagian dari sistem pengendalian intern kas. Menurut Mulyadi (2008:163), pengertian sistem pengendalian internal adalah Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen untuk mendorong tercapainya hal-hal tersebut diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan unsur dari pengendalian itu sendiri, yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan perusahaan dapat dicapai secara maksimal dengan menggunakan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien. Pengendaian internal meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinir yang dianut dalam suatu perusahaan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

33 Unsur Sistem Pengendalian Intern: a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan c. Praktik yang sehat d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Pengendalian Penerimaan Kas Dalam upaya mengusahakan adanya pengeluaran kas secara berhari-hari PT. Sarana Agro Nusantara melakukan pengawasan antara kas masuk dana kas keluar. Adapun pengawasan intern yang dilakukan PT. Sarana Agro Nusantara terhadap penerimaan kas yaitu dengan cara: a) Semua penerimaan kas yang berhubungan dengan penerimaan anggaran harus diterima oleh pemegang kas b) Setiap saldo uang kas harus diperiksa oleh pejabat yang berwewenang c) Pada waktu tertentu, perusahaan membuat rekonsiliasi bank untuk membandingkan saldo yang ada di bank d) Perusahaan hanya menyimpan sejumlah uang kas sehubungan dengan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari e) Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung, serta saldo kas yang ada akan diperiksa Pengendalian Pengeluaran Kas Pengawasan intern terhadap pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Sarana Agro Nusantara adalah sebagai berikut

34 a) Seluruh bukti pengeluaran kas bank ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas sebagai bukti bahwa pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh perusahaan b) Seluruh transaksi harus dicatat tepat waktu c) Melakukan cek silang oleh pemegang kas dan bidang keuangan untuk melihat apakah ada perbedaan dalam pencatatan d) Semua cek yang dibayar mempunyai nomor, yang umumnya ditetapkan oleh bank E. Prosedur Penerimaan Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem Akuntansi Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas a. Prosedur penerimaan kas dilakukan melalui dua cara yaitu melalui penagihan perusahaan dan melalui transfer bank. Penerimaan kas disamping berupa cek dan giro, juga berupa uang tunai. b. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem penerimaan kas yaitu : bagian perbendaharaan, bagian penagihan, bagian kasir, sub bagian umum/tata usaha dan bagian akuntansi

35 c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : kwitansi, surat perintah tagih, bukti penerimaan kas/bank, rekening koran, bukti transfer bank dan surat pemberitahuan dari bank. d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu : jurnal penerimaan kas, buku kas kasir, buku harian, buku besar dan buku piutang. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi yang dapat mem bantu pimpinan unutk menangani penerimaan perusahaan. F. Prosedur Pengeluaran Kas Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran, baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Menurut Depdiknas, Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu: 1. Fungsi Utang

36 Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya kan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang. 2. Fungsi Kasir Fungsi ini menerima bukti pengeluaran utang, menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan memintakan tandatangannya kepada pejabat yang berwewenang, serta memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek. 3. Fungsi Akuntansi Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu, tugasnya menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran ini, sebelumnya diurutkan menurut nomor urut bukti pengeluaran uang. 4. Bagian Pengawasan Intern Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang, termasuk mengecek penanggung jawab dari pejabat-pejabat yang berwewenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

37 Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses yang dijalankan untuk melaksanakan pengeluaran kas, baik dengan cek maupun uang tunai untu kegiatan perusahaan. Sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil. Prosedur pengeluaran kas a. Prosedur pengeluaran kas dilakukan menggunakan cek, giro dan uang tunai b. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran yaitu bagian akuntansi, bagian kasir dan pengawas intern yaitu kepala bagian keuangan dan kepala cabang. c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : bukti pengeluaran kas/bank, cek/giro dan bukti transfer bank. d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu : jurnal pengeluaran kas, register cek dan buku kas kasir. G. Pelaksanaan Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Sarana Agro Nusantara Permintaan Uang PT Sarana Agro Nusantara Unit Belawan dan Unit Dumai membuat permohonan transfer uang ke Kantor Pusat dengan berpedoman pada Rencana Kerja Operasional (RKO) dan Realisasi RKO bulan berjalan. Prosedur Penerimaan Uang

38 Penerimaan uang berasal dari penarikan dana yang ada di rekening giro Bank Mandiri Cabang Belawan dan Cabang Dumai yang berasal dari Kantor Direksi. Penarikan dilakukan melalui warkat cheque yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional PT SAN Prosedur Pengeluaran Uang a. PT SAN Unit Belawan dan Unit Dumai mempersiapkan Memo Permintaan Pembayaran yang dilengkapi dokumen pendukung. b. Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang telah disetujui oleh Kepala Unit diperiksa pajak-pajak yang dikenakan sesuai peraturan yang berlaku. c. SPP tersebut diteruskan ke kasir dan urursan keuangan untuk persiapan pembayaran dan diinput dalam sistem akuntansi di komputer dan dicetak. d. Pembayaran dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1) Pembayaran melalui tunai a) Untuk potongan gaji karyawan b) Untuk hak karyawan dibawah Rp 2.000.000,00/orang c) Untuk biaya operasional yang bersifat urgent d) Untuk biaya pemeliharaan 2) Pembayaran melalui transfer a) Untuk gaji bersih b) Untuk hak karyawan diatas Rp 2.000.000,00/orang c) Untuk Pihak III ( Rekanan, Rumah sakit, Apotik dll) Penerimaan Kas

39 Penerimaan kas di kantor Direksi adalah jumlah uang yang diterima yang sumber dananya berasal dari pihak ketiga untuk pembiayaan operasional dan pembayaran dari diluar kegiatan utama perusahaan. Penerimaan kas di Unit Kerja Belawan dan Dumai adalah jumlah uang yang diterima yang sumber dananya berasal dari Kantor Direksi untuk pembiayaan operasional dan pembayaran dari diluar kegiatan utama perusahaan. Berikut ini adalah prosedur penulisan penerimaan kas a. Tulis tanda checklist ( ) pada kotak kas atau bank pada Bukti Masuk (Kwitansi) b. Terima bukti/nota pembayaran dari Bank/Pihak Pembayar atau fax pengiriman uang kerja dari Kantor Direksi c. Tulis nomor bukti masuk, contoh : 123/VIII/2015 123 : Nomor Urut Penerimaan VIII : Bulan Bukti Penerimaan 2015 : Tahun Bukti Penerimaan d. Tulis nama Diterima Dari pada kolom e. Tulis jumlah uang dengan angka dan huruf f. Tulis untuk transaksi penerimaan apa (pelunasan nota, jasa giro, dll) g. Tulis nomor rekening sesuai dengan rekening akuntansi perusahaan h. Tulis nama rekening dan uraian transaksi secara terpisah (masing-masing rekening) sesuai dengan administrasi keuangan pada Daftar Perincian Pengeluaran Uang dari Bank dan Permohonan Transfer Uang beserta lampiran daftar permintaan uang

40 i. Tulis jumlah biaya transaksi j. Tulis tanda checklist ( ) bentuk penerimaan kas, bila kas, bila cek/giro tulis nomornya k. Diparaf oleh Kerani Kepala dan ditandatangani oleh staf Kepala Tata Usaha pada kolom diperiksa oleh l. Diparaf oleh Waka Unit dan ditandatangani oleh Kepala Unit pada kolom disetujui oleh m. Ditandatangani oleh kasir pada kolom dibukukan/diverifikasi oleh dan diisi tanggal penerimaan Prosedur penulisan penerimaan kas ini Dibuat oleh : Waka Bag. Keuangan; Bpk. Welman Panjaitan Diperiksa oleh : Kepala Bag. Keuangan; Bpk. Sehatmin Disetujui oleh : Direktur Operasional; Tua Doli Manurung Pada 2 November 2015 Prosedur Pengeluaran Kas Berikut adalah prosedur pengeluaran kas : 1. Terima SPP yang telah ditandatangani oleh staf masing-masing bidang, Waka Unit dan ditandatangani oleh Kepala Unit bersama bukti pendukung (kwitansi, nota, faktur/bon, dll) 2. Beri tanda checklist pada kas di bukti pengeluaran bila pengeluaran diatas atau sama dengan Rp 100.000,00 3. Beri tanda checklist pada bank di bukti pengeluaran bila pengeluaran melalui bank

41 4. Tulis nomor, contoh :123/VIII/2015 5. Tulis nama penerima 6. Tulis alamat penerima 7. Paraf kasir pada tempat dibuat oleh dan isi tanggal 8. Tulis nomor rekening berdasarkan bukti Jurnal 9. Tulis uraian transaksi berdasarkan SPP 10. Tulis jumlah biaya transaksi berdasarkan SPP 11. Tulis total dengan angka dan huruf 12. Isi nomor account, cek/giro pada tempat AC/Cek/Giro No. Apabila pengeluaran melalui bank 13. Paraf oleh Kerani Kepala Keuangan dan Tandatangan staf tata usaha pada kolom diperiksa oleh 14. Paraf oleh Waka Unit dan ditandatangani oleh Kepala Unit pada kolom disetujui oleh 15. Paraf oleh Kerani pada kolom dibukukan oleh 16. Tandatangan penerima dan isi tanggal pada kolom Jumlah tersebut diatas dan diterima oleh 17. Kandir/Unit membuat Bukti Pengeluaran Kas/Bank dan si penerima harus membubuhkan tandatangan dan nama terang (dibubuhi materai secukupnya, stempel perusahaan jika penerima adalah pihak ketiga) 18. Penyetoran pajak dilakukan melalui transfer ke bank dengan menggunakan bilyet giro dilakukan di kantor direksi Medan

42 19. Pembayaran tertentu dalam jumlah relatif besar seperti Bonus/Tantiem, SHT dll diupayakan melalui transfer rekening yang bersangkutan dilakukan di Kantor Direksi Medan 20. Untuk pembayaran kepada Pihak Ketiga dilakukan melalui transfer setelah bukti pengeluaran kas/bank disetujui Direktur dan Kepala Unit, kemudian bilyet giro dan surat pengantar bilyet giro ke Kandir/Unit yang ditandatangani oleh Direktur dan Kepala Unit 21. Setiap pembayaran kepada pihak ketiga dilakukan giro dan wajib mencantumkan nama dan nomor rekening perusahaan atau dengan kata lain tidak diperkenankan mengeluarkan giro mencantumkan nama dan nomor rekening perorangan, sedangkan pengeluaran melalui penarikan tunai dengan Cek hanya di perkenankan untuk gaji karyawan dan pengeluaran rutin di Kandir/Unit 22. Dalam hal pengeluaran bank dilakukan bilyet giro transfer, si penerima pembayaran wajib mengajukan surat permohonan dengan melampirkan kwitansi tanda terima yang sudah ditandatangani dan dibubuhi materai (kwitansi dianggap sah apabila dilampiri bukti transfer bank) 23. Dokumen pendukung pembayaran agar distempel Asli untuk menyatakan bahwa dokumen tersebut asli dan stempel Copy pada dokumen hasil fotocopy 24. Direksi dan Kepala Unit berkewajiban memaraf buku kas/bank dengan mengecek ulang ke bukti kas/bank yang telah disetujui sebagai tindakan

43 kontrol atas saldo kas/bank bulan berjalan dan kontrol atas kelengkapan bukti pendukung pembayaran 25. Blanko giro serta buku kas dan buku bank harus disimpan oleh kasir dalam brankas yang terkunci 26. Pengambilan blanko giro ke bank harus dihitung jumlah lembaran dan nomor urutnya 27. Setiap penerbitan giro dan cek. Kandir/Unit menyampaikan pemberitahuan penggunaan gir dan cek kepada bank untuk menghindari pengeluaran yang tidak sah ilegal 28. Bukti pengeluaran kas/bank sesuai dengan Administrasi keuangan perusahaan pada bukti pengeluaran yang telah dibayar berikut dokumen pendukungnya telah dicap TELAH DIBAYAR dalam bentuk stempel untuk menghindari penggunaan ganda 29. Bukti pengeluaran kas/bank dan dokumen pendukungnya dicatat kedalam buku kas/bank dan dibukukan kedalam kartu rekening buku besar sesuai kode posting. Prosedur penulisan pengeluaran kas ini Dibuat oleh : Waka Bag. Keuangan; Bpk. Welman Panjaitan Diperiksa oleh : Kepala Bag. Keuangan; Bpk. Sehatmin Disetujui oleh : Direktur Operasional; Tua Doli Manurung Pada 2 November 2015

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta menganalisa data-data yang diperoleh dari PT Sarana Agro Nusantara Medan, maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Sarana Agro Nusantara telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. Pelaksanaan prosedur penerapan penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan cukup baik dan cukup efisien 3. Prosedur penerimaan kas telah dilaksanakan dengan cukup baik karena pengecekan dilakukan oleh pemegang kas dan atasan langsung 4. Prosedur pengeluaran kas juga telah dilaksanakan dengan cukup baik oleh PT Sarana Agro Nusantara karena didukung bukti-bukti dan dokumendokumen terkait dilakukan secara berlapis mulai dari staf sampai dengan atasan B. Saran 1. Hendaknya sistem penerimaan dan pengeluaran kas lebih ditingkatkan lagi untuk memastikan tidak terjadi kecurangan dimasa yang akan datang 2. Dalam penempatan pegawai harus sesuai dengan kompetensi bidang yang dibutuhkan agar kinerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi 44

45 3. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang untuk menjadi referensi apakah jika akan dibuat sistem yang baru