HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DALAM PENGOBATAN TB PARU DENGAN STRATEGI DOTS PADA PUSKESMAS DI KOTA LANGSA

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. dari golongan penyakit infeksi. Pemutusan rantai penularan dilakukan. masa pengobatan dalam rangka mengurangi bahkan kalau dapat

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TBC TENTANG PENYAKIT TBC DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

KARYA TULIS ILMIAH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) PADA PASIEN TB PARU. di Puskesmas Badegan, Kabupaten Ponorogo

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

E-Jurnal Sariputra, Februari 2016 Vol. 3(1)

ABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK

ABSTRAK. Sri Ariany P, 2009, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II: J. Teguh Widjaja, dr., Sp.P., FCCP

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Pendidikan Penderita Tuberkulosis (TB Paru) Terhadap Kepatuhan Minum Obat

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Andalas Kota Padang

peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.bakteri ini berbentuk batang dan bersifat

Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015 PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS BERIMPLIKASI TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENDERITA TUBERKULOSIS MELAKUKAN PENGOBATAN DI WILAYAH PUSKESMAS MANUKAN KULON SURABAYA

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 World Health

PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PARU DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN. Oleh: FILZA RIFQI AUFA ASLAM

PENGARUH KOINSIDENSI DIABETES MELITUS TERHADAP LAMA PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA TAHUN

Kata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang terbaru (2010), masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KALIWUNGU KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS.

Artikel Penelitian. thedots strategysince 1995.Based on the annual report of Padang City Health Department in 2011, the treatment. Abstrak.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI BKPM PATI

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS DELANGGU KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Badan kesehatan dunia, World Health Organitation

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan

HUBUNGAN MOTIVASI KESEMBUHAN DENGAN KEPATUHAN PENATALAKSANAAN PENGOBATAN PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOSARI MOJOKERTO

Nurhayati Jumaelah 1, Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.KMB 2, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 3

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSEMBAHAN ii HALAMAN MOTTO. iii HALAMAN PERNYATAAN. iv HALAMAN BIMBINGAN. v HALAMAN PENGESAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TBC DI PUSKESMAS KEDURUS SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN METODE SMS PADA PMO TERHADAP PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT TB PARU TESIS

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TB MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN DOTS

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kuman Myiobakterium Tuberculosis. WHO mencanangkan keadaan darurat

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI BBKPM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDHULUAN. dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY) DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, PENDAPATAN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

Abstrak. Dicky Sanjaya, 2009.Pembimbing I: Evi Yuniawati, dr., MKM Pembimbing II: Dani, dr., MKes

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PERUMNAS II KECAMATAN PONTIANAK BARAT

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pada Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSSIS PARU DALAM PROGRAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU

: INDAH DOANITA HASIBUAN NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia. Jumlah kasus TB pada tahun 2014 sebagian besar terjadi di Asia

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto

Oleh : TRIA UTAMI NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

BAB I PENDAHULUAN. batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS Cemy Nur Fitria 1 Anik Mutia 2 STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. Tulang Bawang Selatan No. 6 RT 02 RW XXXII Kadipiro, Banjarsari, Surakarta Cemynurfitria@gmail.com/ 08172854255 anikmutia@yahoo.com Abstrak Latar Belakang : Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor tiga. Propinsi Jawa Tengah merupakan propinsi nomor tiga terbesar di Indonesia, dengan jumlah penduduk 31.691.866 jiwa, diperkirakan terdapat 36,446 penderita TB paru menular pada tahun 2003. Dari jumlah tersebut, yang telah mendapat pengobatan dipelayanan kesehatan baru mencapai 28,3%. Berdasarkan penderita yang menjalani pengobatan, sebanyak 74% penderita dapat disembuhkan. Angka tersebut masih dibawah target yang ditetapkan, yaitu kesembuhan 85% Tujuan:Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Metode Penelitian:Penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknikaccindental sampling, sejumlah 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariate menggunakan uji Spearman-rank. Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta, dengan hasil Spearman-rank dengan probabilitas (p) sebesar 0,021. Nilai p < 0,50 menunjukkan bahwa korelasi signifikan.kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat. Semakin tinggi tingkat pengetahuan penderita tentang tuberculosis maka semakin patuh minum obat. Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Tuberkulosis Abstract Background : In Indonesia, the disease is a disease of the people as the number one and number three causes of death. Central Java province is the third largest province in Indonesia, with a population of 31,691,866 inhabitants, there were an estimated 36.446 people with infectious pulmonary TB in 2003. Of these, which have received medical treatment di care reached 28.3%. By patients who under go treatment, as many as 74% of patients can becured. This figure is still below the target set, 85% in recovery. Objective :To determine the relationship of the level of knowledge about tuberculosis medication adherence in Primary Health Community of Banyuanyar Methods: The study quantitative correlation method. The research design in this study is the retrospective eapproach. Accindental sampling using sampling techniques, a number of 20 respondents. Study used a questionnaire instrument. Bivariate analysis using Spearman-rank test.results : The results of bivariate tests prove there is a connection between the level of knowledge about tuberculosis medication adherence in Surakarta Banyuanyar health center, JIKK Vol. 7 No.1 Januari 2016 : 41-45 41

withthe results ofthe Spearman-rank with probability(p) of 0.021. P value<0.50 indicates thata significant correlation.conclusion : There is a relationship between the level of knowledge about tuberculosis drug compliance. The higher the level of knowledge about tuberculosis patients taking the drug, the more obedient. Keywords: Knowledge, Compliance, Tuberculosis 1. PENDAHULUAN Di masyarakat tentunya sering kita jumpai kasus Tuberculosis atau TB paru. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit yang sudah dikenal sejak dahulu kala dan telah melibatkan manusia sejak zaman purbakala, seperti terlihat pada peninggalan sejarah. TB paru adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain 1 Menurut WHOmelaporkan 10-20 juta penderita di dunia mempunyai kemampuan menularkan penyakit tuberculosis. Angka kematian karena tuberculosis paru sekitar 3 juta penderita tiap tahun. Kedaan ini sebagian besar hampir 75% didapatkan di negara sedang berkembang dengan sosioekonomi yang rendah 2 Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor tiga. Propinsi Jawa Tengah merupakan propinsi nomor tiga terbesar di Indonesia, dengan jumlah penduduk 31.691.866 jiwa, diperkirakan terdapat 36,446 penderita TB paru menular pada tahun 2003. Dari jumlah tersebut, yang telah mendapat pengobatan dipelayanan kesehatan baru mencapai 28,3%. Berdasarkan penderita yang menjalani pengobatan, sebanyak 74% penderita dapat disembuhkan. Angka tersebut masih dibawah target yang ditetapkan, yaitu kesembuhan 85% 2 Pengobatan TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman dapat dibunuh. Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat (jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan), kuman TBC akan berkembang menjadi kuman kebal obat. Walaupun telah ada cara pengobatan tuberculosis dengan efektivitas yang tinggi, angka kesembuhan masih lebih rendah dari yang diharapkan. Penyebab utama terjadinya hal tersebut adalah pasien tidak mematuhi ketentuan dan lamanya pengobatan secara teratur untuk mencapai kesembuhan sebagai akibat tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah 3 Berdasarkan data P2M pada bulan Januari 2012 di Puskemas Banyuanyar Surakarta jumlah kasus TB tercatat 35 penderita, dari jumlah tersebut yang mendapat pengobatan sebanyak 35 penderita, dinyatakan sembuh 20, meninggal 1 penderita, drop out 12 penderita dan gagal pengobatan 2 penderita. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2008 jumlah penderita 25 dari jumlah tersebut mendapat pengobatan sebanyak 25 penderita, dinyatakan sembuh 13, meninggal 1 penderita, drop out 10 penderita, dan gagal pengobatan 1 penderita. Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2012 terjadi peningkatan persentase drop out pada pengobatan penderita tuberkulosis paru.tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian, dengan pendekatan retrospektif, yaitu data yang dikumpulkan berasal dari data kejadian yang telah berlalu 4.Populasinya semua penderita TB paru di Puskesmas Banyuanyar Surakarta dengan jumlah populasi 35 responden 42 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Tuberkulosis... Cemy Nur Fitria, Anik Mutia

dengan teknik sampling accidental sampling sejumlah 20 responden dengan kriteria inklusi : Penderita yang menjadi pasien lebih dari 6 bulan dan yang bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Analisa korelasi menggunakan spearman rank test. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Umur Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah Prosentase <25 tahun 2 10 25-35 tahun 9 45 > 35 tahun 9 45 Diketahui mayoritas umur yang paling banyak adalah yang berumur 25-35 tahun ada 9 responden (45%) dan >35 tahun ada 9 responden (45%). 2. Jenis Kelamin Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-laki 12 60 Perempuan 8 40 Karakteritik responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah laki-laki ada 12 responden (60%). 3. Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Prosentase SD 2 10 SMP 4 20 SMA 14 70 Karakteristik responden mayoritas berpendidikan SMA ada 14 responden (70%). 4. Tingkat Pengetahuan Tuberkulosis Tabel 4. Distribusi Tingkat Pegetahuan Tuberkulosis Pengetahuan Jumlah Prosentase Kurang 4 20 Cukup 7 35 Baik 9 45 Tingkat pengetahuan tuberculosis mayoritas baik yaitu 9 responden (45%). 5. Tingkat Kepatuhan Minum Obat Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Minum OAT Kepatuhan Jumlah Prosentase Kurang 6 30 Cukup 9 45 Baik 5 25 Tingkat kepatuhan minum obat responden mayoritas cukup yaitu 9 responden (45%). 6. Analisis korelasi Spearman s Rank Pada hasil penelitian dengan 20 responden didapatkan tingkat pengetahuan kategori kurang patuh ada 4 responden (20%) dan cukup ada 7 responden (35%) dengan 6 responden (30%) cukup patuh minum obat, 1 responden (5%) kepatuhan yang baik minum obat. Pegetahuan baik ada 9 responden (45%) dengan 2 responden (10%) kurang patuh minum obat, 3 responden (15%) cukup patuh minum obat, dan 4 responden (20%) kepatuhan baik minum obat. Pengetahu an Tabel 6. Tabulasi silang antara tingkat pegetahuan dan kepatuhan Kepatuhan Kurang Cukup Baik Total Spearma n-rank JIKK Vol. 7 No.1 Januari 2016 : 41-45 43

Jml % Jm% Jm% Jml % p-value l l Kurang 4 20 0 0 0 0 4 20 0,512 Cukup 0 0 6 30 7 5 7 35 Baik 2 10 3 15 4 20 9 45 0,021 Jumlah 6 30 9 45 5 25 20 10 0 Dari tabel 6 diatas diketahui nilai p- value spearman-rank 0,021 <0,050, jadi ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar 4. PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengetahuan tentang Tuberkulosis Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior), karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan 5 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pengetahuannya baik sebanyak 9 responden (45%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (35%), sedangkan yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 responden (20%). Baiknya pengetahuan dipengaruhi terutama oleh faktor pendidikan. Deskripsi karakteristik menunjukkan bahwa sebagian responden (70%) dengan latar belakang pendidikan SLTA.. Latar belakang pendidikan mereka juga secara langsung mendukung baiknya pemahaman mereka tentang pengetahuan salah satunya mengenai penyakit Tuberkulosis yang pernah diderita dan kepatuhan minum obatnya. Berdasarkan kuesioner yang ada dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat kurang pada bagian kepatuhan minum obat. 2. Kepatuhan minum obat Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kepatuhan dalam minum obat kurang ada 6 responden (30%), kepatuhan minum obat kategori cukup ada 9 responden (35%) ada 5 responden (25%) memiliki tingkat kepatuhan yang baik.kepatuhan sebagai tingkat klien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter dan perawat. Salah satu unsure dalam proses pelayanan kesehatan yang sering berhubungan dengan ketaatan/kepatuhan adalah ketaatan dalam aspek pengobatan 6 Tujuan pengobatan penderita Tuberkulosis adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, menurunkan tingkat penularan. Adapun prinsip pengobatan dengan strategi DOTS adalah pengobatan yang diberikan dengan kombinasi dari beberapa jenis obat dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama enam sampai dengan delapan bulan. Untuk menjamin kepatuhan penderita menelan obat, pengobatan perlu mendapat pengawasan secara langsung oleh seorang pengawas menelan obat 7 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan Kepatuhan minum obat Penelitian ini dihipotesiskan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis di Puskesmas Banyuanyar Pengobatan TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman dapat dibunuh. Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat (jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan), kuman TBC akan berkembang menjadi kuman kebal obat. Walaupun telah ada cara 44 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Tuberkulosis... Cemy Nur Fitria, Anik Mutia

pengobatan tuberkulosis dengan efektivitas yang tinggi, angka kesembuhan masih lebih rendah dari yang diharapkan. Penyebab utama terjadinya hal tersebut adalah pasien tidak mematuhi ketentuan dan lamanya pengobatan secara teratur untuk mencapai kesembuhan sebagai akibat tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah 3 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul hubungan tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta didapatkan jumlah responden sebanyak 20 orang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat Pengetahuan pasien tuberculosis di Puskesmas Banyuanyar Surakarta dalam minum OAT mayoritas baik. 2. Tingkat kepatuhan pasien tuberculosis di Puskesmas Banyuanyar Surakarta dalam minum OAT mayoritas cukup. 3. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta, dengan probabilitas spearman-rank 0,021. 6. SARAN 1. Bagi Puskesmas Banyuanyar Diharapkan bagi puskesmas untuk lebih meningkatkan lagi pemantauan minum obat pada pasien Tuberkulosis. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan agar institusi dapat memberikan tambahan referensi tentang Tuberkulosis di perpustakaan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa. 7. DAFTAR PUSTAKA Manurung, Santa, dkk. 2009. Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi, Cetakan Pertama CV. Trans Info Media : Jakarta. Alsagaff, Hood dan Mukti, Abdul. 2006. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press : Surabaya. Widayanti, 2006. Pengobatan Tuberkulosis Pedoman untuk Progam-progam Nasional. Hipokrates : Jakarta. Suyanto, 2011. Metodologi dan Aplikasi Peneliian Keperawatan. Nuha Medika : Yogyakarta. Notoatmojo, 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta : Jakarta. Kasihan, 2008. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TBC Paru di Puskesmas Banyuanyar PSIK Usahid : Suparyono, Yohannes. 2008. Kesehatan Masyarakat TBC. Kanisius. JIKK Vol. 7 No.1 Januari 2016 : 41-45 45