PENDAHULUAN. Sri Utami, Wijang Sakitri, Lesta Karolina Br Sebayang. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KEPALA REGU DAN SUPERVISOR DI PT. SINAR SOSRO KPB UNGARAN TERHADAP SISTEM KERJA MESIN YANG TERDAPAT DALAM MANUAL BOOK

PROGRAM SEMESTER Mata Diklat : BAHASA INGGRIS Program Keahlian : Teknologi Informasi & Komunikasi Tahun I : 2006/2007 Semester : 1

RANCANGAN TUGAS MAHASISWA (RTM)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

MAGISTER SAINS FEB UGM

BAB 2 KERANGKA TEORI

CONTEXTUAL REDEFINITION STRATEGY DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS FARMASI

SILABUS DAN RPP MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK NEGERI 56 JAKARTA

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Terhadap Objek Studi Penelitian English First (EF)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

KISI-KISI SOAL US TAHUN PELAJARAN 2013/2014. : Semua Paket. Bahan Kls/Smtr ERROR RECOGNITION Describing Things/Places (Relative Pronoun)

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

KISI-KISI SOAL TES KENDALI MUTU SEMESTER GENAP SMK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROGRAM STUDI KEAHLIAN: Semua Program Studi Keahlian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

NEED ANALYSIS DALAM MATA KULIAH ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES. Reni Kusumaningputri

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013


LAPORAN. Oleh: Priadi Surya, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran di dalam kelas umumnya diarahkan kepada

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

Endang Sundari NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB 2 RASIONAL. Bab ini dimaksudkan untuk membahas kerangka acuan teoritis dan metodologi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka

METODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Astrada, 2014 Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI METODE TUTOR SEBAYA. Guntur Wicaksono, Maman Rachman, Heri Yanto 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KONTRAK KULIAH MATA KULIAH KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian , 2013

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit Sahabat, CV

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN (NEED

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

Nomor Soal A. LISTENING I. Pictures (3 soal) Kompetensi Dasar Materi Ref* Indikator. Smt I Smt I Smt I Smt I

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA GURU DAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MELALUI PENGEMBANGAN INOVASI BAHAN AJAR BERBASIS ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES (ESP) Sri Utami, Wijang Sakitri, Lesta Karolina Br Sebayang Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Borobudur, Magelang, merupakan sekolah kejuruan dengan fokus program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI). Sekolah yang sudah terakreditasi A ini mempunyai 512 siswa dengan jumlah guru sebanyak 43 orang pada tahun ajaran 2013/2014. Pengklasifikasian guru berdsarkan mata pelajaran yang diampu.guru Bahasa Inggris diklasifikasikan dalam Guru Umum. Terkait dengan pengajaran bahasa Inggris, sekolah ini mengacu pada kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, silabus yang tertulis masih bersifat umum. Jika ditilik dengan kebutuhan siswa SMK teknik yang membutuhkan acuan yang lebih fokus, maka perlu adanya pembenahan syllabus dan bahan ajar. Siswa SMK teknik membutuhkan genre atau karakter materi yang berbeda dengan siswa SMU/MA. Materi yang bisa ditawarkan kepada siswa SMK hendaklah bersifat teknis, yang disesuaikan dengan jurusan masingmasing. Hasil dari pengabdian ini adalah berupa bahan ajar sebagai pelengkap buku utama yang digunakan oleh SMK yang sesuai dengan kurikulum 2013 khusus untuk kelas XIIyaitu jurusan teknik mesin. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa pengembangan buku ajar masih sangat diperlukan untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dikarenakan kurikulum SMK masih disamakan dengan kurikulum SMA. Pada kenyataannya, kebutuhan siswa SMK sangatlah berbeda dengan kebutuhan siswa SMA. Siswa SMK lebih membutuhkan mata pelajaran yang berkaitan dengan kosa kata teknis dan bahasa komunikatif yang diperlukan ditempat kerja. PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Borobudur, Magelang, merupakan sekolah kejuruan dengan program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI). Sekolah yang sudah terakreditasi A ini mempunyai 512 siswa dengan jumlah guru sebanyak 43 orang pada tahun ajaran 2013/2014. Pengklasifikasian guru berdasarkan mata pelajaran yang diampu. Guru Bahasa Inggris diklasifikasikan dalam Guru Umum. Terkait dengan pengajaran bahasa Inggris, sekolah ini mengacu pada kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, silabus yang tertulis masih bersifat umum. Jika ditilik dengan kebutuhan siswa SMK teknik yang 125

126 ABDIMAS Vol. 20 No. 2, Desember 2016 membutuhkan acuan yang lebih fokus, maka perlu adanya pembenahan syllabus dan bahan ajar. Siswa SMK teknik membutuhkan genre atau karakter materi yang berbeda dengan siswa SMU/MA. Materi yang bisa ditawarkan kepada siswa SMK hendaklah bersifat teknis, yang disesuaikan dengan jurusan masingmasing. Sementara itu, buku yang digunakan selama ini dalam pengajaran Bahasa Inggris adalah dari Lembaga Pemacu Prestasi bidang Ilmu Pengetahuan (LP2IP). Beberapa materi yang diberikan kepada siswa kelas X berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diantaranya adalah Greetings and Leave takings, Thanking, Apologizing, Numbers, Describing Things, Describing People, Comparison, Requesting, Expressing Feeling, Offering, Permission, Sympathy, Describing Events, Explaining Signs and Symbols, Asking for and giving directions, Expressing possibilities, Expressing wants and needs, Expressing Capabilities, Expressing Preferences, dan Giving Invitation. Berdasarkan topik-topik tersebut diatas, terlihat bahwa materi tersebut masih sangat umum dan masih kurang fokus dengan kebutuhan bahasa teknik siswa calon lulusan SMK Teknik permesinan. Untuk itu, diperlukan kajian dan pengembangan perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Syllabus dan Bahan Ajar.Dengan demikian, siswa dapat mudah mengasosiasikan pelajaran bahasa Inggris dengan kebutuhan riil mereka; baik kebutuhan saat praktik maupun dalam dunia kerja. Selain itu, dengan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan keterampilan siswa yang nantinya akan digunakan didunia kerja, mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulis diera global ini. Hasil wawancara dengan beberapaguru SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, kemampuan berkomunikasi siswa dalam bahasa Inggris masih sangat kurang. Hal ini juga ditemukan dalam sebuah penelitian berjudul Model Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Inkuiri untuk Sekolah Menengah Kejuruan yang ditulis oleh Hersulasti, bahwa Pembelajaran lebih banyak melatih mereka untuk melakukan latihan-latihan tertulis dan menghapalkan kata atau lebih menekankan pada tata bahasa saja, (Okezone: 2012). Artinya, siswa hanya sebatas mengetahui kosa kata dalam bahasa Inggris secara umum, bukan terminologi khusus untuk siswa jurusan teknik.pada kenyataannya dilapangan,, keterampilan berkomunikasi dalam pekerjaan akan mengharuskan mereka berinteraksi dengan klien dengan menggunakan bahasa Inggris yang mana akan lebih banyak berkaitan dengan kosa kata teknik mesin. Sementara itu, dengan adanya pasar bebas ASEAN (Asean Economic Community) yang sudah dimulai pada tahun 2015, maka seluruh masyarakat Indonesia, terutama siswa, dan profesional harus segera membenahi diri agar dapat bersaing dengan masyarakat internasional. Salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Untuk itu, sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan formal, hendaknya menyiapkan segala perangkat pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Pembenahan perangkat pembelajaran siswa SMK untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja sangat perlu dilakukan. Perangkat yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Syllabus dan Bahan Ajar. Dalam pengembangan perangkat ini dibutuhkan genre khusus terkait dengan dunia permesinan. Untuk itu, pendekatan pembuatan perangkat yang lebih komprehensif sesuai dengan kebutuhan bidang yang digeluti siswa sangatlah diperlukan. Untuk pengembangan perangkat pembelajaran, pendekatan English for Specific Purposes (ESP) dapat menjawab tantangan

Sri Utami, Wijang S, Lesta Karolina Br S Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru 127 tersebut diatas. ESP merupakan pendekatan pengajaran bahasa Inggris dimana materi dan metode yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar, dalam hal ini siswa (Hutchinson & Walters: 1986). Pengajaran bahasa dengan pendekatan ESP fokus pada kondisi siswa dengan materi tertentu yang berbeda dengan pengajaran bahasa Inggris umum- General English. Tujuan dari pengabdian ini adalah pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK Jurusan Teknik Mesin. Manfaat kegiatan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini bisa ditinjau dari segi akademik atau pengembangan ilmu dan ekonomi. Dari sisi akademik, atau pengembangan ilmu, hasil dari pengabdian ini dapat menambah alternatif bahan ajar yang sudah dikembangkan sesuai dengan pendekatan Engish for Specific Purposes (ESP) berbasis pada kebutuhan siswa. Bahan ajar yang sudah terbaharui diharapkan dapat menjadi model bagi SMK lain untuk meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Dari sisi ekonomi, meningkatnya kualitas bahan ajar memudahkan siswa dalam memperoleh kompetensi komunikatif yang dibutuhkan baik sebagai siswa maupun dalam lapangan pekerjaan. Dengan memiliki kompetensi ini, siswa akan dapat bersaing dan unggul kelak didunia profesiona. Sehingga, hal ini menambah bargaining position lulusan untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik. Pada awalnya, English for Specific Purposes (ESP), atau Bahasa Inggris untuk Tujuan Tertentu dikenal dengan EST (English for Science and Technology) sekitar tahun 1960an. EST mengalami perkembangan yang berbeda-beda disetiap negara. Swales (1985) mengaitkan perkembangan EST untuk mengilustrasikan perkembangan ESP. Dia mengilustrasikan bahwa with one or two exceptions...english for Science and Technology has always set and continues to set the trend in theoretical discussion, in ways of analysing language, and in the variety of actual teaching materials. EST telah menjadi tren sebagai pendekatan dalam diskusi teoritis untuk menganalisa bahasa, dan materi pengajaran tertentu. Klasifikasi ESP berdasarkan bidang keahliannya dapat dibagi dalam dua ketegori (Gambar 1): Gambar 1: Klasifikasi ESP. Sumber: Dudley-Evens and St John,1998:6 Dari gambar diatas, ESP diklasifikasikan menjadi dua jenis. Pertama adalah English for Academic Purposes (EAP), atau Bahasa Inggris untuk Tujuan Akademis, dan kedua adalah English for Occupational Purposes (EOP), atau Bahasa Inggris untuk Tujuan Pekerjaan. EAP ditujukan jika siswa atau pembelajar bahasa Inggris bertujuan untuk menguasai materi tertentu atau khusus untuk kepentingan akademis. EAP dibedakan dalam beberapa kategori. Mereka adalah EST (English for Science and Technology), EMP (English for Medicine Purposes), ELP (English for Legal Purposes), dan EMFE (English for Management and Economics). Sedangkan, EOP diklasifikasikan menjadi dua bidang yaitu English for Professional Purposes, dan English for Vocational Purposes. Terkait dengan konsep kebahasaan tertentu (Analisis Register), konsep register dalam kebahasaan diperlukan dalam menentukan jenis materi yang disesuaikan

128 ABDIMAS Vol. 20 No. 2, Desember 2016 dengan kebutuhan siswa (Hutchinson & Walters: 1987). Register membedakan materi yang siswa SMK pelajari dengan siswa Sekolah Menengah Umum (SMU). Materi SMKdiklasifikasikan dalam English for Occupational Purposes (EOP). Hal ini dikarenakan siswa SMK diharapkan siap dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan bidangnya masing-masing setelah lulus nanti. Bahasa digunakan dalam situasi kontekstual dan juga budaya. Halliday dalam Hammon et.al (1992:2) menyebutkan tiga variabel yang dapat menentukan pilihan kata yang kemudian diperlukan dalam penyusunan sebuah teks yang bermakna. Mereka adalah Field, Tenor, dan Mode. Field adalah dimana penyusunan teks yang diajarkan dikaitkan dengan tempat dimana terjadinya aktifitas sosial. Tenor merupakan hubungan antara orang-orang yang terlibat didalamnya. Mode fokus terhadap bagaimana kalimat yang ada dalam teks saling berkaitan satu dengan yang lain sehingga bermakna. Dalam pengabdian ini, tim pengabdian akan melibatkan unsur-unsur kebahasaan diatas: field, tenor, dan mode dalam teks yang akan disajikan dalam bahan ajar. Mengingat target dalam pengabdian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mesin, maka, materi ajar harus disesuaikan dengan register atau genre permesinan. Dalam penyusunan bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa SMK, maka tim akan mengadakan analisa kebutuhan jenis materi bahan ajar yang telah disiapkan oleh tim dengan mengacu pada teori penyusunan bahan ajar. METODE Inti dari pengabdian kali ini adalah peningkatan kualitas bahan ajar sehingga dapat meningkatkan keahlian kompetensi komunikatif siswa SMK. Untuk itu, kerangka pemecahan digunakan adalah pembuatan bahan ajar yang diadopsi dari teori penyusunan bahan ajar Bahasa Inggris Bisnis, oleh Mark Ellis dan Chirstine Johnson (1994), yang mana penulis adopsi untuk penyusunan bahan ajar bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang termasuk dalam klasifikasi EST (English for Science and Technology). Analisa kebutuhan dikaitkan dengan kebutuhan siswa SMK untuk memenuhi kebutuhan dalam lapangan pekerjaan. Analisa kebutuhan dilakukan melalui wawancara dengan guru terkait, dan juga mengunjungi lokasi praktek siswa. Gambar 1: Kunjungan Workshop Siswa Khalayak sasaran pengabdian ini adalah guru bahasa Inggris kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Muhammadiyah Borobudur yang berlokasi di SMK. Muhammadiyah 2 Borobudur, Jl. Syailendra Raya, Borobudur, 56553, Magelang. Selain membantu mengembangkan bahan ajar dengan pendekatan ESP dengan Guru Bahasa Inggris, mereka juga akan menjadi pengguna bahan ajar yang sudah dikembangkan. Bahan ajar yang dibuat berfungsi sebagai buku pelengkap materi untuk siswa kelas XI dengan maksud bahwa siswa diberikan bekal yang cukup dalam memahami bahasa Inggris teknik sebelum menyelesaikan studinya.

Sri Utami, Wijang S, Lesta Karolina Br S Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru 129 Table 1: Tahapan Pelaksanaan Tahapan Pembuatan Bahan Ajar Analisa materi yang ada dikaitkan dengan kebutuhan siswa Penilaian Tingkat Keterampilan Siswa Bahan ajar Tujuan bahan ajar Waktu Keterangan Apa yang siswa SMK butuhkan untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan? Tingat keterampilan siswa diketahui melalui wawancara dengan guru kelas tentang prestasi siswa dan kondisi sehari-hari dikelas dalam pengajaran Bahasa Inggris Menyesuaikan kebutuhan dan tujuan yang jelas Didefinisikan dengan jelas sesuai dengan hasil analisa kebutuhan siswa Alokasi Waktu Metode Observasi langsung kegiatan siswa SMK serta wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas Dengan wawancara untuk kepala sekolah dan guru SMK Mendesain bahan ajar sesuai dengan hasil observasi dan wawancara Pengambilan bahan referensi dari buku-buku terkait dan internet Penyusuan detail bahan ajar berdasarkan per unit materi Penyesuaian waktu pengajaran bahasa Inggris Harapan Siswa Berorientasi pada tujuan siswa Observasi, Kuesioner, wawancara Evaluasi kemajuan Ujian tertulis dan tidak tertulis yang disesuaikan dengan bahan ajar Implementasi bahan ajar kepada siswa. Sumber: Mark Ellis dan Chirstine Johnson (1994), telah dimodifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengabdian ini adalah berupa bahan ajar sebagai pelengkap buku utama yang digunakan oleh SMK yang sesuai dengan kurikulum 2013. Dikarenakan buku SMK kurikulum 2013 disamakan dengan SMA, maka tim pengabdi membuat bahan ajar yang disesuaikan dengan jurusan siswa yaitu jurusan teknik mesin. Berikut penjabaran isi bahan ajar (buku asli terlampir). Bahan ajar berjudul English for Vocational High School: Engeneering Series. Bahan jadi tersebut terdiri dari empat (4) unit yaitu: 1. Unit 1: Tools Unit 1 Tools ini berisi tentang kosa kata-kosa kata yang berkaitan dengan peralatan yang sering digunakan oleh siswa teknik mesin. Tujuan dari unit ini adalah siswa dapat dengan mudah mengasosiasikan kosa kata bahasa Inggris dengan apa yang mereka temui sehari-hari saat praktek maupun teori dikelas. Untuk mempermudah siswa dalam mempelajari kosa kata tersebut, gambar-gambar terkait juga disajikan. 2. Unit 2: Health and Safety Unit 2 melatih siswa tentang kosa kata dan ekspresi yang sering digunakan berkaitan dengan kesehatan dan keamanan kerja (Health and Safety). 3. Unit 3: Automotive Dalam unit ini, siswa dikenalkan kosa kata terkait otomotive dan diintegrasikan dengan 4 keahlian bahasa 4. Product Marketing Dalam unit ini, siswa dikenalkan

130 ABDIMAS Vol. 20 No. 2, Desember 2016 bagaimana mempromosikan produkproduk otomotif. Berikut adalah contoh materi dengan fokus bahan ajar yang sudah dikembangkan. Gambar 4: Contoh Materi Latihan Menulis Gambar 2: Cover Buku SMK Gambar 5: Contoh Materi terkait Kosa Kata Gambar 3: Tools (Unit 1)

Sri Utami, Wijang S, Lesta Karolina Br S Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru 131 Gambar 6: Contoh Materi Reading SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa pengembangan buku ajar masih sangat diperlukan untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dikarenakan kurikulum SMK masih disamakan dengan kurikulum SMA. Pada kenyataannya, kebutuhan siswa SMK sangatlah berbeda dengan kebutuhan siswa SMA. Siswa SMK lebih membutuhkan mata pelajaran yang berkaitan dengan kosa kata teknis dan bahasa komunikatif yang diperlukan ditempat kerja. Melihat fakta bahwa ditingkat nasional mewajibkan menggunakan buku tertentu yang mana sama dengan SMA/MA, maka, pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan menyamakan kurikulum SMA/MA dengan SMK. Artinya, pemerintah tetap perlu menyediakan buku tambahan untuk SMK yang disesuaikan dengan bidang keahliannya. Saran Kegiatan evaluasi perlu dilanjutkan dengan melakukan uji kelayakan bahan ajar melalui metode experimental didalam kelas vokasi terkait. Untuk itu, pengabdian ini perlu akan ditindaklanjuti dengan fokus pada evaluasi bahan ajar dengan melibatkan guru terkait, siswa, dan juga pemangku kepentingan terkait lainnya. DAFTAR PUSTAKA Hammond, et.al 1992. English for Specific Purposes. A Handbook for Teachers of Adult Literacy. Australia: Macquirie University Hutchinson, Tom; Waters, Alan. 1987. English for Specific Purposes. A learning-centred approach. New York: Cambridge University Press. Mejalis Pendidikan Dasar dan Menengah. 2012. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Magelang. Profil Sekolah. SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Mark Ellis, & Christine Johnson. (1994).

132 ABDIMAS Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Teaching Business English. New York: Oxford University Press. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Kelas X Sem. Gasal/Buku Ia. SMKN 6 Yogyakarta. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Kelas XII Sem. Gasal dan Genap. SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Silabus SMA/MA Kurikulum 2013. Bahasa Inggris-Wajib. Kelas X. SMK Muhammadiyah 2 Borobudur. Struktur Kurikulum Tahun Pembelajaran 2009/2010. Program Keahlian Teknik Mesin. Kompetensi Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri. Swales, Jl. 1985. (ed).episodes in ESP. Pergamon. Tony Dudley-Evans and Maggie Jo St John. 1998. Cambridge: CUP. 301 pp. ISBN 0 521 59675-0 www.okezone.com diunggah pada tanggal 3 Maret 2014