BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada pasien pre operasi. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional Study yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variable Independent dan Dependent hanya satu kali dan satu saat, dan tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2011). 3.3. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas adalah variabel yang menentukan variabel lain. Dalam ilmu keperawatan biasanya variabel bebas merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku klien (Nursalam,2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mekanisme koping. 4. Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenal stimulus. Dengan kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan di ukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam,2011). Variabel terikat (dependent) dalam 33

34 penelitian ini adalah kecemasan pasien pre operasi di Ruang Perawatan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe. 3.4. Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur/Kriteria Objektif Skala Independen: Mekanisme Koping Suatu keadaan dimana pasien pre operasi mengatasi, mengurangi dan menghilangka n situasi yang menekan dirinya. Kuesioner yang terdiri dari 13 item pertanyaan dengan kriteria jawaban: 1) Tidak pernah = 0 2) Jarang = 1 3) Sering = 2 4) Selalu = 3 Dari total 13 item dengan nilai (3x13= 39). Skor tertinggi : 39 Skor terendah : 0 Untuk menjelaskan secara deskriptif, dengan kategori: a. Koping adaptif < nilai median data (20) b. Koping maladaptif > atau = nilai median data (20) Ordinal Dependen: Kecemasan Respon emosional yang muncul pada pasien pre operasi selama dirawat di rumah sakit. Alat ukur yang Pengkategorian penilaian digunakan sebagai kecemasan dari total item 20 instrument yang terdiri dengan nilai (3x20 = 60) dari 20 item pertanyaan Score tertinggi: 60 dengan kriteria Score terendah: 0 penilaian jawaban Secara deskriptif kategorinya: responden adalah Tidak Cemas = 0 sebagai berikut: Kecemasan ringan = 1 12 1) Tidak pernah = 0 Kecemasan sedang = 13-25 2) Jarang = 1 Kecemasan berat = 26-40 3) Sering = 2 Panik = 41-60 4) Selalu = 3 Ordinal 3.5. Populasi, Sampel dan Besar Sampel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiadi, 2013).

35 Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang di rawat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang telah direncanakan untuk melakukan operasi pada 16-31 Mei tahun 2013. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Teknik sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel dimana siapa saja yang ditemui dimasukkan dalam sampel. kemudian dilanjutkan dengan teknik purposive sampling dimana setelah di accidental, penentuan sampel berdasarkan dengan pertimbangan yang sudah ditentukan oleh peneliti baik dalam kriteria inklusi maupun eksklusi. Sampel pada penelitian ini adalah Pasien yang di rawat di Ruang Perawatan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloe Saboe Kota Gorontalo, yang telah di rencanakan untuk melakukan operasi sebanyak 44 orang. 3. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus analitik kategorik berpasangan. Dikatakan kategorik karena variabel yang hasil pengukurannya dikelompokkan berdasarkan klasifikasi tertentu dan dikatakan berpasangan karena dua set data (variabel) atau lebih di ambil dari individu yang sama (Dahlan, 2006) : N = ( Zα + Zβ) 2 π (P 1 P 2 ) 2

36 Keterangan: N = Besar Sampel Zα = deviat baku alpha (1,96) Zβ = deviat baku beta (0,84) π = besarnya diskordan (ketidaksesuaian) = 0,3 P 1 P 2 = Perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna (0,33 atau 33%). Cara pengambilan sampel yaitu : ( Zα + Zβ) 2 π N = x 2 (P 1 P 2 ) 2 (1,96 + 0,84) 2 0,3 N = x 2 (0,33) 2 N = 2,352 0,1089 x 2 = 21,59780 x 2 = 22 x 2 = 44 orang Jadi, jumlah pasien yang dijadikan sampel adalah sebanyak 44 orang. Adapun ketentuan sampel dengan persyaratan atau kriteria yaitu: 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu popalasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Setiadi, 2013). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

37 a) Pasien yang pada saat penelitian telah direncanakan untuk di operasi sesuai prosedur di Ruang Perawatan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. b) Pasien pre operasi yang bersedia menjadi responden. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi (Setiadi, 2013). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: a) Pasien yang pada saat penelitian telah direncanakan operasi tapi tiba-tiba pulang paksa dari Rumah Sakit. b) Pasien pre operasi yang bersedia menjadi responden tapi masih dalam keadaan yang sangat lemah. 3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Jenis Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2011). Pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah data yang di dapat dari responden dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang di dapat dari Rekam Medik RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe untuk pasien operasi.

38 3.6.2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner yang diadaptasi dari beberapa referensi dan penelitian sebelumnya kemudian disususn berdasarkan tinjauan konsep pada tinjauan pustaka. Kuesioner adalah alat ukur dengan cara subjek diberikan angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan sehari sebelum pasien menjalani tindakan operasi. Kuesioner yang dilakukan adalah : 1. Mekanisme Koping Kuesioner mekanisme koping terdiri dari 13 item pertanyaan. Jawaban yang tersedia yaitu tidak pernah, jarang, sering dan selalu. Sehingga skor minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 39. Kuesioner ini disususn berdasarkan tinjauan teoritis dari tinjauan pustaka dengan sumber dari Stuart (2007). Penilaian untuk jawaban responden adalah sebagai berikut: a) Jika responden menjawab tidak pernah maka nilainya adalah 0. b) Jika responden menjawab jarang maka nilainya adalah 1 c) Jika responden menjawab sering maka nilainya adalah 2 d) Jika responden menjawab selalu maka nilainya adalah 3. Sehingga untuk deskriptif penilaian mekanisme koping adalah: Koping adaptif < nilai median data (20) Koping maladaptif > atau = nilai median data (20)

39 Untuk skor minimal adalah responden yang selalu menjawab tidak pernah menandakan bahwa koping adaptif dan untuk skor maksimal adalah responden yang selalu menjawab selalu menandakan koping maladaptif. 2. Kecemasan Pasien Pre Operasi Kuesioner kecemasan pasien pre operasi terdiri dari 20 item pertanyaan. Jawaban yang tersedia yaitu tidak pernah, jarang, sering dan selalu. Sehingga skor minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 60. Kuesioner ini bersumber dari Bahiroh (2008) tentang kecemasan pada pasien pre operasi dan dalam pembahasannya kuesioner di susun berdasarkan kajian teoritis menurut Hamilton Anxiety Rate Scale yang gejala-gejalanya disesuaikan dengan pasien pre operasi. Penilaian untuk jawaban responden adalah sebagai berikut: a) Jika responden menjawab tidak pernah maka nilainya adalah 0. b) Jika responden menjawab jarang maka nilainya adalah 1 c) Jika responden menjawab sering maka nilainya adalah 2 d) Jika responden menjawab selalu maka nilainya adalah 3. Sehingga untuk deskriptif penilaian kecemasan pada pasien pre operasi adalah (Bahiroh, 2008) : Tidak Cemas = 0 Kecemasan ringan = 1-12 Kecemasan sedang = 13-25

40 Kecemasan berat = 26-40 Panik = 41-60 Untuk skor minimal adalah responden yang selalu menjawab tidak pernah menandakan tidak cemas dan untuk skor maksimal adalah responden yang selalu menjawab selalu menandakan kecemasan berat atau panik. 3.6.3. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas Menurut Notoatmodjo (2005), validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang kita ukur. Dalam mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor dari setiap pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi Pearson Product Moment melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Berdasarkan perhitungan dengan komputer atau SPSS, maka nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan 0,05. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari kuesioner yang akan digunakan adalah: 1) Mekanisme Koping Hasil uji validitas mekanisme koping pada pasien pre operasi dilakukan di Ruang Irina Bedah RSUD MM. Dunda Kabupaten Gorontalo dan di uji

41 menggunakan SPSS. Dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk 10 responden dengan tingkat kemaknaan 5% adalah 0,632. Sementara untuk r hitung diperoleh rata-rata lebih dari 0,632 yaitu 0,639-0,916. Jadi dapat disimpulkan pertanyaan tersebut valid. 2) Kecemasan pada pasien pre operasi Hasil uji validitas dari kuesioner yang digunakan di dapat dari penelitian yang di lakukan oleh Bahiroh (2008) yaitu kecemasan pasien pre operasi di Ruang Kenangga RSUD Dr. Soewondo Kendal, berdasarkan nilai hasil uji validitas tingkat kecemasan dalam rentang 0,5077 0,9084 artinya kuesioner kecemasan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel > 0,482 atau r hitung > r table. Kemudian peneliti menguji kembali dengan hasil uji validitas pada pasien pre operasi dilakukan di Ruang Irina Bedah RSUD MM. Dunda Kabupaten Gorontalo dan di uji menggunakan SPSS yaitu dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk 10 responden dengan tingkat kemaknaan 5% adalah 0,632. Sementara untuk r hitung diperoleh rata-rata lebih dari 0,632 adalah 0,780-0,950. Jadi dapat disimpulkan pertanyaan tersebut valid. 2. Uji Reabilitas Notoatmodjo (2005) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

42 Untuk Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus alpha cronbach dengan nilai di atas 0,60 maka variabel penelitian dapat dikatakan handal (Arikunto, 2006). Adapun pengolahan datanya melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Hasil uji reabilitas dari kuesioner yang akan digunakan adalah: 1) Mekanisme Koping Hasil uji reabilitas mekanisme koping pada pasien pre operasi dilakukan di Ruang Irina Bedah RSUD MM. Dunda Kabupaten Gorontalo dan di uji menggunakan SPSS. Dikatakan reliabel jika r Alpha > konstanta (0,6). Dari hasil uji didapatkan nila r Alpha adalah 0,948 dimana lebih besar dibandingkan dengan nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan pertanyaan tersebut sudah reliabel. 2) Kecemasan pada pasien pre operasi Hasil uji reabilitas ini di dapat dari penelitian yang di lakukan oleh Bahiroh (2008) yaitu kecemasan pasien pre operasi di Ruang Kenangga RSUD Dr. Soewondo Kendal, berdasarkan hasil uji reliabilitas tingkat kecemasan diketahui dengan nilai = 0,9666 artinya kuesioner tingkat kecemasan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Crombach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1 (>0,60). Kemudian peneliti menguji kembali dengan hasil uji validitas pada pasien pre operasi dilakukan di Ruang Irina Bedah RSUD MM. Dunda Kabupaten Gorontalo dan di uji menggunakan SPSS yaitu dikatakan reliabel jika r Alpha > konstanta (0,6). Dari hasil uji didapatkan nila r Alpha adalah 0,983 lebih besar dibandingkan dengan nilai 0,6. Maka dapat disimpulkan pertanyaan tersebut sudah reliabel.

43 3.7. Metode Pengolahan dan Teknik Analisa Data 3.7.1. Metode Pengolahan Setelah data terkumpul selanjutnya adalah melakukan pengolahan data, menurut Budiarto (2001) dengan tahapan sebagai berikut : 1. Editing Yang dimaksud editing adalah mengkaji dan meneliti data yang terkumpul apakah sudah baik dan dipersiapkan untuk proses berikutnya. 2. Coding Yang dimaksud coding adalah memberi tanda pada data yang terkumpul. Untuk mekanisme koping pada pasien menggunakan kode: Tidak pernah : 0 Jarang : 1 Sering : 2 Selalu : 3 Untuk kecemasan pada pasien pre operasi menggunakan kriteria penilaian dengan kode: Tidak pernah : 0 Jarang : 1 Sering : 2

44 Selalu : 3 3. Skoring Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. 4. Entry Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer dengan menggunakan paket program SPSS. 5. Tabulating Tabulasi data ini dilakukan setelah semua masalah editing, coding, skoring dan entry selesai dan tidak ada lagi permasalahan yang timbul. Tabulasi data yang telah lengkap disusun sesuai dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi. Setelah diperoleh hasil dengan cara perhitungan, kemudian nilai tersebut dimasukan ke dalam kategori nilai yang telah dibuat. 3.7.2. Teknik Analisa Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat yaitu analisis yang dilakukaan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Pada analisis univariat mendiskripsikan masing-masing variabel yaitu baik independen maupun dependen untuk mendapatkan gambaran tentang mekanisme koping dengan kecemasan pada

45 pasien pre operasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dan data diolah dengan menggunakan program SPSS. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan variabel independen dan variabel dependen yaitu mekanisme koping dengan kecemasan pada pasien pre operasi. Dengan menggunakan uji statistik pearson chi-square dengan probability p value = 0.05 Data diolah dengan menggunakan komputer melalui program SPSS. Dengan menarik kesimpulan dimana, dikatakan terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada pasien pre operasi (H1) maka nilai p value < 0.05 dan jika tidak terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada pasien pre operasi (Ho) maka nilai p value > 0.05. 3.8. Etika Penelitian Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian harus etis, dalam arti hak responden dan lain dilindungi (Nursalam, 2011) : 1. Lembar persetujuan responden (Informed consent) Merupakan cara persetujuan antar peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Namun peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan 2. Kejujuran (Veracity)

46 Veracity atau kejujuran merupakan upaya untuk menyampaikan kebenaran informasi yang diberikan, tidak melakukan kebohongan (Kozier, Berman dan Synder, 2004). Dalam hal ini peneliti memberikan informasi benar kepada responden. 3. Tanpa nama (Anonimity) Di dalam surat pengantar penelitian dijelaskan bahwa nama subyek tidak harus dicantumkan. Untuk keikutsertaannya, maka peneliti memberi kode pada tiap lembar pengumpulan data. 4. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan responden akan dijamin kerahasiaannya. Hanya pada kelompok tertentu saja yang akan peneliti sajikan atau laporkan sebagai hasil penelitian. 3.9. Keterbatasan Dalam penelitian ini pasti mempunyai kelemahan-kelemahan yang ada, kelemahan ini ditulis dalam keterbatasan. Keterbatasannya adalah peneliti hanya meneliti sebatas mekanisme koping dan kecemasan pada pasien pre operasi.