PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAGEUR

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MADURATNA

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SAMBALIUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

IMPELEMENTASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN ASN SEHAT

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

ISI SK KAK SPO TELUSUR

UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam mewujudkan

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

YANG DISIAPKAN STANDAR / KRITERIA /EP Bukti Sosialisi - Daftar hadir - Materi Sosialisasi - Foto kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis (Perpres no. 72 Tahun 2012). Menurut UU no. 36 Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Sampang, Desember 2015 Tim Penyususn,

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal. Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Republik

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar.

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

PEDOMAN PROGRAM P2P ISPA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dukungan mutualistis. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan

BAB I. PENDAHULUAN A.

PARADIGMA SAKIT VS. PARADIGMA SEHAT

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS KESEHATAN. PUSKESMAS BINUANG KECAMATAN BINUANG Jln.Poros Polewali Kel.Ammassangan Kec.

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jika dikaitkan dengan produktivitas kerja (Kementerian Kesehatan, 2005). Gigi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

Makalah Tentang Masalah Kesehatan

KERANGKA ACUAN PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PHC (Primary Health Care) Tri Niswati Utami

Instrumen Akreditasi Puskesmas

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

A. Data Umum 1 Kota 2 Kecamatan 3 Tanggal wawancara 4 Nomor responden 5 Nama 6 Umur 7 Pendidikan

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan merupakan unsur yang sangat penting dalam

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PUSKESMAS

DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN PADA POKJA ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN AKREDITASI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PEDOMAN KAJI BANDING UPTD PUSKESMAS PALANG

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (selanjutnya disingkat lansia) merupakan segmen populasi yang

Yang terhormat, Para Pejabat Eselon-1 di lingkungan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

no ep sk a b SK Kepala Puskesmas menjalin komunikasi dengan masyarakat c c d e f a b

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

PENGANTAR. xi P a g e

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

TENTANG STAN DAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS NON RAWAT INAP KOTA MOJOKERTO

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

DOKUMEN INTERNAL BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI. 1 Instrumen/ Check list /kuesioner kebutuhan. masyarakat. 2 KAK Identifiksi Kebutuhan Masy

BAB I PENDAHULUAN 4.1. Latar Belakang

SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM Kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAGEUR 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 3 mengamanatkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis, disebutkan pula bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan, dikembangkan dan dipertahankan serta dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia melalui pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan penting dari pembangunan nasional, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai tiga beban ganda (Triple Burden). Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar dan sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit 2

karena perilaku tidak sehat serta penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu yang relatif singkat serta tidak mengenal batas wilayah administrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru (new emerging diseases) ditemukan, serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa penyakit yang selama ini sudah berhasil dikendalikan (re-emerging diseases). Pusat Kesehatan yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. (2) Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat oleh Puskesmas telah dilakukan berbagai upaya Kesehatan (UKM) sesuai Permenkes 75 tahun 2014 yang terdiri dari upaya essensial yaitu : 1. Promosi Kesehatan 2. Kesehatan Lingkungan 3. Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana 3

4. Gizi 5. Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dalam menjalankan fungsinya puskesmas diharapkan dapat berperan aktif dan responsif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu selain UKM yang telah diamanatkan dalam program essensial diperlukan UKM yang sesuai dengan permasalahan yang ada, kebutuhan dan harapan dari masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Agar identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat didapatkan secara objektif dan benar, maka perlu disusun pedoman identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang menjadi acuan bagi Puskesmas dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat. Dengan menggunakan pedoman ini, pengelola Puskesmas akan memahami proses identikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dalam pelaksanaan UKM dan diharapkan agar memenuhi standar yang telah ditetapkan dan peraturan perundangan yang berlaku. B. Tujuan: 1. Tujuan Umum: Tersedianya panduan bagi Tim Puskesmas dalam melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap Pelayanan UKM. 2. Tujuan Khusus: a. Melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap UKM b. Melakukan identifikasi harapan masyarakat dengan mengunakan Survey, kotak saran dan temu muka. c. Melakukan penyelarasan dan harmonisasi penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat (UKM). 4

C. Sasaran : Pedoman ini disusun bagi semua karyawan puskesmas penanggung jawab UKM dan pengelola UKM. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi proses pengumpulan data, analisis data, intepretasi data, melalui analisis kebutuhan, Survey, Kotak saran, dan temu muka. E. Batasan Operasional Batasan operasional pedoman ini adalah : Analisis kebutuhan adalah kegiatan analisis yang dilakukan oleh Penganggung jawab UKM bersama pengelola UKM berdasarkan data target dan cakupan program, situasi derajat kesehatan, data demografi puskesmas. Survey adalah pengumpulan data dengan mengambil sebagian objek populasi yang dapat mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan jumlah varial, akurasi tenaga, waktu dan biaya. Kotak saran adalah salah satu fasilitas yang digunakan konsuman untuk menyampaikan keluhan, kritik dan saran serta harapan. Temu muka adalah suatu metode pertemuan langsung antara petugas kesehatan dengan tokoh masyarakat. 5

Bab II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi SDM Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dimulai dari Kepala Puskesmas, PJ UKM, Pengelola UKM dan seluruh karyawan pelaksana UKM. B. Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan petugas dikoordinir oleh penanggung jawab UKM. C. Jadwal Kegiatan Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati dengan masyarakat. BAB III STANDAR FASILITAS A. Survey 1. Pedoman Survey 2. KAK Survey 3. Formulir/Instrumen survey B. Kotak saran 1. Kotak saran 2. Alat Tulis (Boldpoint dan Kertas) 6

C. Temu Muka 1. Panduan Temu Muka 2. Ruangan Pertemuan 3. Notulen 4. Media AVA (wireless microphone : 2 buah, Speaker, LCD, Laptop) 5. Alat Rekaman BAB IV TATA LAKSANA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT A. Lingkup Kegiatan Kegiatan dalam pelaksanaan Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat mencakup : 1. Upaya membangun kesadaran kritis masyarakat, dimana masyarakat diajak berfikir untuk menyadari kebutuhan dan harapannya terhadap UKM. 2. Perencanaan partisipatif merupakan proses untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan UKM. 3. Pemberdayaan masyarakat dalam memberikan masukan terhadap kebutuhan dan harapan pelayanan UKM 4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh PJ UKM dan masyarakat B. Metode 1. Survey 2. Kotak Saran 3. Temu Muka C. Langkah Kegiatan 1. Persiapan : a. Desiminasi Informasi dan data situasi UKM 7

b. Membentuk Tim identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat 2. Perencanaan a. Merencanakan teknis kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat c. Menyusun jadwal pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat 3. Pelaksanaan a. Menetapkan metode/pendekatan dalam melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah di susun dalam melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat 4. Monitoring dan evaluasi a. Monitoring pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat BAB V LOGISTIK Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap UKM, direncanakan dalam Lokmin Bulanan sesuai dengan tahapan dan metode identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat. BAB VI KESELAMATAN SASARAN Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat perlu diperhatikan keselamatan sasaran, kerahasian dengan 8

melalakukan identifikasi terhadap risiko kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksaaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. BAB VII KESELAMATAN KERJA Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat perlu diperhatikan keselamatan sasaran, kerahasian dengan melalakukan identifikasi terhadap risiko kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksaaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Kinerja pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap UKM dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut : 1. Ketepatan pelaksaaan kegiatan sesuai jadwal 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Ketepatan metode yang digunakan 4. Tercapainya indikator target, SPM atau PKP. BAB IX PENUTUP Dengan adanya pedoman ini diharapkan sebagai acuan bagi karyawan puskesmas, PJ UKM dan pengelola UKM dan Pelaksana UKM dalam pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dapat efektif dan efisien. 9