KARAKTERISASI BUNGA MANGGA (Mangifera indica L.) HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 DAN PODANG URANG

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISASI BUNGA DAN BUAH MANGGA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 (A) X SWARNARIKA (S), ARUMANIS-143 (A) X HADEN (H) AND

Buana Sains Vol 14 No 1: , 2014

IDENTIFICATION MORPHOLOGY DIVERSITY OF MANGO LEAF (Mangifera indica L.) IN CROSS PLANTS BETWEEN ARUMANIS 143 VARIETIES AND PODANG URANG 2 YEARS

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

Induksi Pembungaan, Kompatibilitas dan Karakterisasi Semai Hibrida Persilangan Antar-Kultivar Mangga (Mangifera indica L.)

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keras (jawa: pelok) dan enak di makan. Di dalam daging buah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

SKRIPSI. ANALISIS KEKERABATAN BEBERAPA TANAMAN MANGGA (Mangifera sp.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN. Oleh

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

HASIL DAN PEMBAHASAN

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

FORMULIR DESKRIPSI VARIETAS BARU

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

Karakter Morfologis dan Beberapa Keunggulan Mangga Podang Urang (Mangifera indica L.)

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

KERAGAAN FENOTIPE BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI PADA GENERASI F 2 BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril.) S K R I P S I OLEH :

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

TEKNIK PERBANYAKAN SAMBUNG PUCUK MANGGA DENGAN CARA PENGIKATAN TALI LANGSUNG SUNGKUP. Oleh RUSJAMIN JADI ALI DAN FARIHUL IHSAN

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan

MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

Universitas Muhammadiyah Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

KEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KAJIAN KLONALISASI MANGGA PODANG URANG UMUR PRODUKTIF SECARA SAMBUNG PUCUK KLONALISASI STUDY OF PODANG URANG MANGO PRODUCTIVE AGE IN PUCUK CONNECT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

STUDI KEKERABATAN KULTIVAR KAMBOJA (Plumeria sp.) DENGAN TEKNIK RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

DESKRIPSI VARIETAS BARU

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN MANGGA (Mangifera sp.) DI KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

KERAGAMAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DAN KABUPATEN SITARO

JURNAL KLASIFIKASI JENIS TANAMAN MANGGA BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

Eksplorasi dan Karakterisasi Buah Spesies Kerabat Mangga Kalimantan Tengah

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F2 PADA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBUNGKUSAN PADA KANDUNGAN PIGMEN KULIT BUAH MANGGA HIBRIDA HASIL SILANGAN ARUMANIS DENGAN LIAR ( Cg-48xCg 299/1)

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DI DESA BATUSUYA DAN LABEAN KABUPATEN DONGGALA

Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kabupaten Tanah Datar

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun Balai Benih Induk Hortikultura Provinsi

I. PENDAHULUAN. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH NAGA SUPER RED (Hylocereus contrasinences) DI KABUPATEN PELALAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

iptek hortikultura VIOLETA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan ordo Rutales dan famili Rutaceae.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan

PENGARUH PERSILANGAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) STRAIN GIFT DENGAN STRAIN NIFI TERHADAP NILAI HETEROSIS PANJANG, LEBAR, DAN BERAT BADAN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

Transkripsi:

KARAKTERISASI BUNGA MANGGA (Mangifera indica L.) HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 DAN PODANG URANG MANGGO FLOWER CHARACTERIZATION (Mangifera indica L.) AS THE RESULT OF CROSSING BETWEEN ARUMANIS-143 AND PODANG URANG Ismuha Nasution, Tatik Wardiyati dan Moch Nawawi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia E-mail: villa_nasution@yahoo.com ABSTRAK Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah. yang mempunyai keragaman genetik yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui karakterisasi bunga mangga (Mangifera indica L.) hasil persilangan Arumanis-143 dan Podang Urang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Induk Hortikultura (KBBIH) Pohjentrek yang beralamat di Kota Pasuruan Jawa Timur, pada bulan Juni 2013 sampai dengan September 2013. Percobaan ini dengan metode observasi dengan pengumpulan data langsung. Parameter pada karakter morfologi bunga mangga meliputi cluster bunga 1 pohon, jumlah bunga 1 cluster, saat muncul bunga, jumlah buah per cluster, persentase fruit set, warna tangkai bunga, warna petal bunga dan warna bakal buah. Hasil pada parameter jumlah cluster dan jumlah bunga memiliki nilai kemiripan yaitu 53,34 dengan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143 dan 7 pohon memiliki kemiripan pada pohon induk Podang Urang, karakter yang diturunkan yaitu jumlah cluster per 1 pohon dan jumlah bunga per cluster. Parameter jumlah buah dan fruit set memiliki nilai kemiripan 44,94 dengan 5 pohon yang memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang dan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143, karakter yang diturunkan yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. Kata kunci: Keturunan mangga, Arumanis-143, Podang Urang, Karakterisasi bunga manga ABSTRACT Mango (Mangifera indica L.) a fruit crop. that have a high genetic diversity. The research was conducted to obtained the characterization of mango flowers (Mangifera indica L.) the result of a cross betwen Arumanis-143 x Podang Urang reciproc. The research in Horticultural Seed Gardens (KBBIH) Pohjentrek. Located at Pasuruan East Java, from June 2013 until September 2013. The method of experiment was observation to 70 plants proqeny. The parameters of observation were morphology of manggo flowers, total flowers in one cluster, total cluster of flowers in one tree, total fruits per cluster, percentage of fruit set (%), flower stalk color, flower petal color and ovary color. The result showed that total flowers in one cluster and cluster in one tree indicated similarity value 53,34 % with 7 trees that have similarities to the parent Arumanis-143 and 7 trees has similarities to the parent of Podang Urang. The character that is inhereted were total flowers in one cluster, cluster of flowers in one tree, flower stalk color and flower petal color. The parameters of observation, total fruits per cluster and percentage of fruit set have the value of the similarity 44,94% with 5 trees that have similarities to the parent Podang Urang and with 7 trees that have similarities to Arumanis-143, the character that inhereted, were total fruits per cluster and fruit set. Keywords: Mango progeny, Arumanis-143, Podang Urang, Characterisation of flower

181 Nasution, dkk, Karakterisasi Bunga Mangga... PENDAHULUAN Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah yang potensial dikembangkan karena mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan agroklimat Indonesia, disukai oleh hamper semua lapisan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produksi mangga tahun 2011 sebesar 2.129.000 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 0,84 juta ton (65,55%) dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2010, Indonesia memproduksi mangga sebanyak 1.287.287 ton. Kenaikan produksi mangga dari tahun 2010 ke tahun 2011 terjadi di Pulau Jawa sebesar 0,75 juta ton (94,55%) dan di luar Pulau Jawa sebesar 0,1 juta ton (19,66%). Kenaikan produksi mangga tahun 2011 disebabkan kondisi iklim yang baik untuk tanaman mangga dan tidak terjadi serangan hama, namun dari jumlah tersebut hanya 1.485 ton yang diekspor pada tahun 2011 (Badan Pusat Statistik, 2012). Volume ekspor mangga di Indonesia menurun disebabkan oleh kualitas mangga yang tidak dapat bersaing di pasar global, atau konsumen yang telah jenuh dengan varietas yang ada. Ketidak sesuaian spesifikasi kualitas mangga Indonesia dengan permintaan pasar dunia, belum adanya sistem pengujian kebenaran bibit yang bisa menjamin keseragaman produksi, belum adanya program pemuliaan yang mantap dan berkeseimbangan, serta belum adanya suatu sistem kelembagaan yang memadukan komponen agribisnis tanaman mangga dilaporkan juga sebagai penyebab menurunnya permintaan ekspor mangga (Rusnan, 2000). Jenis mangga yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia sangat beragam yang memiliki keunggulan untuk dibuat produk olahan, antara lain Arumanis 143, Podang Urang, Golek, Madu, Kopyor, Gadung dan masih banyak lainnya. Masingmasing jenis mangga tersebut memiliki ciri yang berbeda antara tanaman yang satu dengan lainnya (Depkominfo, 2009). Juliano (1934) menyatakan biji mangga dibedakan menjadi 2 tipe yaitu mangga monoembrional mempunyai biji yang mengandung hanya satu embrio, bila biji tumbuh menjadi tanaman baru akan menghasilkan hanya satu tanaman dan biji poliembrional mempunyai biji yang mengandung lebih dari satu embrio. Tanaman mangga Arumanis-143 memiliki bentuk tajuk tanaman piramida tumpul, letak daun mendatar, warna batang kecoklatan, bentuk buah yang besar, rasa yang manis dan aroma yang kuat tetapi memiliki kelemahan pada kulit buahnya yang berwarna hijau, sehingga terlihat kurang menarik (Purnomo dan Tegopati, 1986). Buah mangga Podang Urang memiliki warna kulit merah jingga dan daging buah kuning dan sedikit berse-rat. Tetapi pasar kurang menerima manga jenis ini karena buah mangga Podang Urang memiliki rasa yang kurang enak dan masih mengandung astringen (sengir). Upaya yang dilakukan untuk menghasilkan varietas baru sesuai dengan permintaan pasar adalah dengan melakukan persilangan (Handajani dan Winarno, 1985). BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Balai Benih Induk Hortikultura (KBBIH) Pohjentrek yang beralamat di Kota Pasuruan Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai September 2013. Percobaan ini dengan metode obser-vasi dengan pengumpulan data pada pengamatan langsung. Pengamatan yang dilakukan pada karakter morfologi bunga terdapat 2 karakter pengamatan yaitu pengamatan kuantitatif dan pengamatan kualitatif. Pengamatan kuantitatif ditampilkan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan analisis cluster menggunakan dendogram. Data kuantitatif yang disajikan diantaranya yaitu: saat muncul bunga, jumlah bunga dalam 1 cluster, cluster bunga 1 pohon, jumlah buah per cluster dan persentase fruit set. Karakter kualitatif disajikan dalam bentuk gambar dan tidak dianalisis menggunakan dendogram. Karakter kualitatif diantaranya yaitu warna tangkai bunga, warna petal bunga dan warna bakal buah. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan analisis cluster untuk karakter kuantitatif menggunakan

182 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 180-189 softwer MVSP (Multi Variate Statistical Package). Analisis cluster adalah suatu analisis statistik multivariate yang bertujuan untuk mengetahui struktur data dengan menempatkan kesamaan objek observasi ke dalam satu kelompok data sehingga dapat dibedakan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain atau dengan cara memisahkan kasus atau obyek ke dalam beberapa kelompok yang mem-punyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain (Roslim et al., 2003). Hasil olahan data analisis cluster yaitu dendogram. Dendogram adalah suatu format sederhana untuk menggambarkan jarak genetik yang ditampilkan dalam bentuk diagram pohon (Kovach, 2007). Fungsi dari penggunaan diagram dendogram ialah untuk meng-gambarkan hubungan kekerabatan antar sampel yang diamati (Santika et al., 2010). Selanjutnya dendogram tersebut di interpretasikan dalam bentuk kelompok (cluster) yang menggambarkan kedekatan masing objek. Dalam satu dendogram terdapat beberapa cluster (kelompok) sesuai kedekatan data yang memiliki nilai mirip atau hampir sama dalam satu kelompok. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Hubungan Kekerabatan Jumlah Cluster dan Jumlah Bunga Analisis dendogram pada para-meter kuantitatif jumlah cluster 1 pohon dan jumlah bunga per cluster (Gambar 1) memiliki nilai kemiripan 53,34% dan terbagi menjadi 2 cluster besar. Cluster 1 nilai kemiripan 69,68% yang terbagi menjadi 2 sub cluster dengan total 20 pohon. Cluster 2 nilai kemiripan 79,89% terbagi menjadi 2 sub cluster dengan total 50 pohon. Tingkat kemiripan genetik suatu populasi dapat digambarkan oleh jarak genetik dari individu anggota populasi tersebut. Semakin kecil jarak genetik antar individu maka semakin sera-gam populasi tersebut. Sebaliknya semakin besar jarak genetic individu dalam suatu populasi maka anggota yang semakin be-ragam (Pandin, 2009). Pada sub cluster 1 (Tabel 1) dari cluster 1 dengan total 15 pohon untuk parameter jumlah cluster 1 pohon memiliki nilai paling dominan sama dengan rata-rata dengan bernilai 59 cluster hingga 92 cluster. Untuk parameter jumlah bunga per cluster, nilai dominan ialah sama dengan rata-rata yang bernilai 1453 bunga hingga 1472 bunga. Pada sub cluster 2 (Tabel 2) dari cluster 1 dengan total 5 pohon, pada parameter jumlah cluster 1 pohon memiliki nilai paling dominan sama dengan rata-rata bernilai 74 cluster hingga 109 cluster dengan total 4 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata. Untuk parameter jumlah bunga per cluster, nilai dominan sama dengan rata-rata yang bernilai 1699 bunga sampai 1759 bunga dengan 3 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata. Gambar 1 Hasil Dendogram dari 70 pohon persilangan Arumanis-143 x Podang Urang (AP) dan kedua induknya. Keterangan: Warna Merah: Sub Cluster 1 dari Cluster 1; Warna Oranye: Sub Cluster 2 dari Cluster 1; Warna Hijau: Sub Cluster 1 dari Cluster 2; Warna Biru: Sub Cluster 2 dari Cluster 2

Tabel 1 Sub Cluster 1 dari Cluster 1 Hasil Dendogram 183 Nasution, dkk, Karakterisasi Bunga Mangga... JCP JBC WTB WPB 1 A 92 1527 142A 8C 2 AP 23.2 52 1468 141D 8C 3 AP 26 63 1452 142A 8C 4 AP 32.2 6 1353 144D 8C 5 AP 45.3 22 1418 142B 8C 6 AP 47.1 8 1381 142A 8C 7 AP 52.1 5 1467 144D 8C 8 AP 53.4 82 1572 142C 8C 9 PA 8.1 89 1375 49A 51B 10 PA 8.2 91 1538 54C 51A 11 PA 10.2 56 1472 49A 51B 12 PA 12 97 1358 40D 43D 13 PA 18.1 104 1472 181C 32A 14 PA 20 58 1469 49A 51B 15 PA 22.2 74 1483 54D 51A Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 142A: Hijau Kuat Kekuningan; 32A: Oranye Nyata Kemerahan; 49A: Merah muda Kuat; 51A: Merah Kuat; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 54D:Merah muda ModeratKeunguan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 143D: Hijau Moderat Kekuningan;144D:Hijau Terang Kekuningan; 8C:Kuing Terang Kehijauan. Tabel 2 Sub Cluster 2 dari Cluster 1 Hasil Dendogram JCP JBC WTB WPB 1 AP 12.1 109 1759 141D 51A 2 AP 13 78 1783 138C 8C 3 AP 15.1 11 1618 142B 8C 4 AP 35 87 1683 142B 8C 5 AP 45.5 87 1652 143D 16D Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 142A: Hijau Kuat Kekuningan; 32A: Oranye Nyata Kemerahan; 49A: Merah muda Kuat; 51A: Merah Kuat; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 54D:Merah muda ModeratKeunguan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 143D: Hijau Moderat Kekuningan;144D:Hijau Terang Kekuningan; 8C:Kuing Terang Kehijauan. Cluster 2 memiliki jumlah 50 pohon yang terbagi menjadi 2 sub cluster (bagian dari cluster besar). Pada sub cluster 1 (Tabel 3) dengan total anggota 30 pohon, nilai yang dominan pada parameter jumlah cluster 1 pohon ialah sama dengan ratarata yaitu dengan nilai 47 cluster hingga 76 cluster dengan jumlah 16 pohon dari 50 pohon yang memiliki nilai sama dengan rata-rata. Untuk parameter jumlah bunga per cluster, nilai yang dominan ialah sama dengan rata-rata yaitu bernilai 1214 bunga sampai 1196 bunga dengan 15 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari 50 pohon. Pada sub cluster 2 (Tabel 4) dari cluster 2 dengan total anggota 20 pohon terlihat bahwa untuk parameter jumlah cluster 1 pohon memiliki nilai yang paling dominan sama dengan rata-rata bernilai 36 cluster hingga 59 cluster dengan 14 pohon dari 20 pohon untuk parameter jumlah cluster 1 pohon dari hasil persilangan Arumanis-143 x Podang Urang (AP) dan Podang Urang x Arumanis-143 (PA). Untuk parameter jumlah bunga per cluster, nilai yang dominan ialah sama dengan rata-rata yaitu bernilai 1036 bunga - 1078 bunga dengan 10 pohon dari 20 pohon untuk parameter jumlah bunga per cluster. Dari total 70 pohon pada parameter kuantitatif jumlah cluster 1 pohon dan jumlah bunga per cluster terdapat 7 pohon yang memiliki kemiripan dengan

184 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 180-189 pohon induk induk Arumanis-143, karakter yang diturunkan yaitu jumlah cluster per 1 pohon, jumlah bunga per cluster, warna tangkai bunga dan warna petal bunga. Sedangkan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang, karakter yang diturunkan yaitu jumlah cluster per 1 pohon, jumlah bunga per cluster, warna tangkai bunga dan warna petal bunga. Menurut Meta (2011) bahwa tanaman asal biji akan mempunyai variasi genetik yang beragam, sebagian akan mengikuti sifat induk jantan, sebagian mewarisi sifat induk betina, dan sebagian lagi akan membawa sifat gabungan antara sifat induk jantan dan sifat induk betina. Tabel 3 Sub Cluster 1 dari Cluster 2 Hasil Dendogram JCP JBC WTB WPB 1 P 26 1175 54C 51A 2 AP 6 4 1126 142C 8C 3 AP 14.1 75 1147 142A 10C 4 AP 22.2 6 1152 142B 8C 5 AP 29.2 24 1247 144D 8C 6 AP 32.1 2 1147 142B 8C 7 AP 39.1 38 1185 179D 16D 8 AP 45.2 9 1185 142C 12C 9 AP 47.2 46 1147 142B 8C 10 AP 49.2 7 1196 142B 8C 11 AP 52.3 56 1243 142D 14D 12 AP 53.1 10 1257 144D 8C 13 AP 53.2 62 1123 142A 12C 14 AP 53.3 14 1209 144D 8C 15 AP 66.1 76 1145 181C 51A 16 AP 66.3 63 1196 35C 51A 17 AP 72.1 31 1163 54C 51A 18 PA 1.1 76 1253 54C 32A 19 PA 1.3 64 1263 54C 51A 20 PA 2.1 89 1273 40D 43D 21 PA 2.2 85 1146 49A 51B 22 PA 2.3 102 1186 181C 51B 23 PA 4.2 64 1257 49A 51B 24 PA 5.1 58 1261 141D 16C 25 PA 9 42 1247 54D 51A 26 PA 14.4 86 1287 54C 51A 27 PA 17.1 22 1153 48C 51A 28 PA 17.2 54 1137 54D 51A 29 PA 21 36 1175 35C 51C 30 PA 22.1 94 1214 40D 48C Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 51A: Merah Kuat;142A: Hijau Kuat Kekuningan; 149A: Hijau Brillian Kekuningan; 35B:Oranye Moderat Kemerahan; 51B: Merah muda; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 171B: Oranye Kecoklatan; 8C: Kuing Terang Kehijauan; 12C: Kuning Terang; 16C:Kuning Terang Kekuningan; 48C: Merah muda Kuat; 51C: Merah muda Gelap; 54C: Merah muda Kuat; 149C:Hijau Brillian Kekuningan; 179C: Oranye Moderat Kemerahan; 181C: Merah Moderat; 16D: Kuning Pucat Keoranyean; 40D:Merah muda Kuat Kekuningan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 8C: Kuing Terang Kehijauan.

Tabel 4 Sub Cluster 2 dari Cluster 2 Hasil Dendogram 185 Nasution, dkk, Karakterisasi Bunga Mangga... JCP JBC WTB WPB 1 AP 1.2 89 1063 48C 51A 2 AP 5 9 1057 142A 8C 3 AP 7.1 52 984 142B 8C 4 AP 12.2 13 983 142A 16D 5 AP 22.1 58 1073 142C 14D 6 AP 24.1 25 957 142A 16C 7 AP 27.1 34 1043 142A 8C 8 AP 39.2 22 1093 142A 10C 9 AP 40.2 34 1027 142B 12C 10 AP 49.1 12 987 140C 8C 11 AP 54.2 5 986 181C 51A 12 AP 59.1 97 1086 144D 8C 13 AP 67.1 53 1021 171B 51A 14 AP 67.2 4 1047 142D 51A 15 AP 72.2 63 1083 171B 51A 16 PA 4.1 22 1077 35B 48B 17 PA 14.1 43 1068 181C 51A 18 PA 14.3 84 1023 179C 39B 19 PA 18.2 14 1085 48C 51A 20 PA 19 4 987 54C 51A Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 51A: Merah Kuat;142A: Hijau Kuat Kekuningan; 149A: Hijau Brillian Kekuningan; 35B:Oranye Moderat Kemerahan; 51B: Merah muda; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 171B: Oranye Kecoklatan; 8C: Kuing Terang Kehijauan; 12C: Kuning Terang; 16C:Kuning Terang Kekuningan; 48C: Merah muda Kuat; 51C: Merah muda Gelap; 54C: Merah muda Kuat; 149C:Hijau Brillian Kekuningan; 179C: Oranye Moderat Kemerahan; 181C: Merah Moderat; 16D: Kuning Pucat Keoranyean; 40D:Merah muda Kuat Kekuningan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 8C: Kuing Terang Kehijauan. Analisis Hubungan Kekerabatan Jumlah Buah dan Fruit Set Analisis dendogram pada parameter kuantitatif jumlah buah per cluster dan fruit set (Gambar 2) memiliki nilai kemiripan 44,94% dan terbagi menjadi 2 cluster besar yaitu cluster 1 memiliki nilai kemiripan 70,93% dengan total 42 pohon dan Cluster 2 memiliki nilai kemiripan 75,00 dengan total 8 pohon. Pada sub cluster 1 (Tabel 5) dari cluster 1 dengan total anggota 19 pohon terlihat bahwa untuk parameter jumlah buah per cluster memiliki nilai yang paling dominan sama dengan rata-rata yaitu bernilai 3 buah 4 buah dengan 10 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari 19 pohon. Untuk para-meter fruit set, nilai yang dominan ialah sama dengan rata-rata yang bernilai 0,24 %- 0,32% dengan 14 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari 19 pohon hasil persilangan Arumanis- 143 x Podang Urang dan Podang Urang x Arumanis-143. Pada sub cluster 2 (Tabel 6) dari cluster 1 dengan total anggota 23 pohon terlihat bahwa untuk parameter jumlah buah per cluster memiliki nilai yang paling domi-nan sama dengan rata-rata yang bernilai 1 buah 2 buah dari 18 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari 23 pohon. Untuk parameter persentase fruit set nilai yang dominan ialah sama dengan ratarata yang bernilai 0,11% 0,18% dengan 16 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari 23.

186 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 180-189 Gambar 2 Hasil Dendogram dari 50 pohon hasil persilangan Arumanis-143 x Podang Urang (AP) dan kedua tetuanya. Keterangan: Warna Merah: Sub Cluster 1 dari Cluster 1; Warna Hijau: Sub Cluster 2 dari Cluster 1; Warna Biru: Cluster 2. Tabel 5 Sub Cluster 1 dari Cluster 1 Hasil Dendogram JBC Fruitset (%) WTB WPB WBB 1 A 4 0.26 142A 8C 149A 2 P 3 0.25 54C 51A 149B 3 AP 1.2 4 0.37 48C 51A 149C 4 AP 22.1 3 0.28 142C 14D 142A 5 AP 26 3 0.2 142A 16D 141D 6 AP 27.1 3 0.28 142A 8C 141D 7 AP 35 4 0.23 142B 8C 142A 8 AP 45.5 3 0.18 143D 16D 149A 9 AP 53.2 3 0.26 142A 12C 149A 10 AP 72.1 3 0.25 54C 51A 149B 11 PA 1.1 4 0.31 54C 32A 141D 12 PA 2.2 3 0.26 49A 51B 149C 13 PA 2.3 4 0.34 181C 51B 149B 14 PA 4.2 4 0.31 49A 51B 149C 15 PA 5.1 4 0.31 141D 16C 141D 16 PA 8.1 4 0.29 49A 51B 149C 17 PA 9 4 0.32 54D 51A 149B 18 PA 10.2 3 0.2 49A 51B 149C 19 PA 22.1 4 0.32 40D 48C 149B Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 51A: Merah Kuat;142A: Hijau Kuat Kekuningan; 149A: Hijau Brillian Kekuningan; 35B:Oranye Moderat Kemerahan; 51B: Merah muda; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 171B: Oranye Kecoklatan; 8C: Kuing Terang Kehijauan; 12C: Kuning Terang; 16C:Kuning Terang Kekuningan; 48C: Merah muda Kuat; 51C: Merah muda Gelap; 54C: Merah muda Kuat; 149C:Hijau Brillian Kekuningan; 179C: Oranye Moderat Kemerahan; 181C: Merah Moderat; 16D: Kuning Pucat Keoranyean; 40D:Merah muda Kuat Kekuningan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 8C: Kuing Terang Kehijauan.

Tabel 6 Sub Cluster 2 dari Cluster 1 Hasil Dendogram 187 Nasution, dkk, Karakterisasi Bunga Mangga... JBC Fruitset (%) WTB WPB WBB 1 AP 7.1 2 0.18 142B 8C 149A 2 AP 12.2 2 0.2 142A 16D 149A 3 AP 13 2 0.11 138C 8C 149A 4 AP 14.1 1 0.17 142A 10C 149A 5 AP 15.1 1 0.06 142B 8C 141D 6 AP 23.2 2 0.13 141D 8C 149A 7 AP 24.1 1 0.1 142A 16C 141D 8 AP 39.1 2 0.16 179C 16D 142A 9 AP 40.2 2 0.19 142B 12C 149B 10 AP 47.1 2 0.14 142A 8C 149B 11 AP 47.2 2 0.17 142B 8C 142A 12 AP 49.1 1 0.1 140C 8C 149B 13 AP 52.3 2 0.16 142D 14D 142A 14 AP 53.4 2 0.12 142C 12C 149A 15 AP 59.1 2 0.18 144D 8C 149A 16 AP 66.1 2 0.17 181C 51A 149A 17 AP 66.3 2 0.16 35C 51A 149C 18 AP 72.2 1 0.09 171B 51A 149A 19 PA 1.3 2 0.15 54C 51A 149A 20 PA 14.1 2 0.18 181C 51A 149A 21 PA 14.4 2 0.15 54C 51A 149B 22 PA 17.2 2 0.17 54D 51A 149B 23 PA 22.2 2 0.13 54D 51A 142B Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 51A: Merah Kuat;142A: Hijau Kuat Kekuningan; 149A: Hijau Brillian Kekuningan; 35B:Oranye Moderat Kemerahan; 51B: Merah muda; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 171B: Oranye Kecoklatan; 8C: Kuing Terang Kehijauan; 12C: Kuning Terang; 16C:Kuning Terang Kekuningan; 48C: Merah muda Kuat; 51C: Merah muda Gelap; 54C: Merah muda Kuat; 149C:Hijau Brillian Kekuningan; 179C: Oranye Moderat Kemerahan; 181C: Merah Moderat; 16D: Kuning Pucat Keoranyean; 40D:Merah muda Kuat Kekuningan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 8C: Kuing Terang Kehijauan. Pada cluster 2 (Tabel 7) untuk parameter jumlah buah per cluster memiliki nilai di bawah rata-rata yaitu bernilai 5 buah dari 3 pohon memiliki nilai di bawah rata-rata dari 8 pohon hasil persilangan Arumanis- 143 x Podang Urang. Untuk parameter fruit set nilai yang dominan ialah sama dengan rata-rata yang bernilai 0,4% 0,51% dengan 5 pohon memiliki nilai sama dengan rata-rata dari total 8 pohon. Dari 50 pohon hasil persilangan, terdapat 5 pohon yang memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang. Karakter yang diturunkan yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. Sedangkan pohon hasil persilangan yang memiliki kemiripan dengan induk Arumanis- 143 yaitu AP 35, PA 1.1, PA 4.2, PA 5.1, PA 8.1, PA 9 dan PA 22.1. Karakter yang diturunkan oleh induk Arumanis-143 ialah jumlah buah per cluster dan fruit set.

188 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 180-189 Tabel 7 Cluster 2 Hasil Dendogram JBC Fruitset (%) WTB WPB WBB 1 AP 12.1 6 0.34 141D 8C 142A 2 AP 67.1 5 0.48 171B 51A 142B 3 PA 2.1 7 0.54 40D 43D 142B 4 PA 8.2 6 0.39 54C 51A 149C 5 PA 12 7 0.51 40D 43D 142B 6 PA 14.3 5 0.48 179C 39B 141D 7 PA 18.1 6 0.4 181C 32A 149B 8 PA 20 5 0.34 49A 51B 149B Keterangan: JCP: Jumlah Cluster 1 Pohon; JBC: Jumlah Bunga per Cluster; WTB: Warna Tangkai Bunga; WPB: Warna Petal Bunga; 51A: Merah Kuat;142A: Hijau Kuat Kekuningan; 149A: Hijau Brillian Kekuningan; 35B:Oranye Moderat Kemerahan; 51B: Merah muda; 142B: Hijau Brillian Kekuningan; 171B: Oranye Kecoklatan; 8C: Kuing Terang Kehijauan; 12C: Kuning Terang; 16C:Kuning Terang Kekuningan; 48C: Merah muda Kuat; 51C: Merah muda Gelap; 54C: Merah muda Kuat; 149C:Hijau Brillian Kekuningan; 179C: Oranye Moderat Kemerahan; 181C: Merah Moderat; 16D: Kuning Pucat Keoranyean; 40D:Merah muda Kuat Kekuningan; 141D: Hijau Kuat Kekuningan; 8C: Kuing Terang Kehijauan. KESIMPULAN Hasil analisisis dendogram pada parameter jumlah cluster dan jumlah bunga menunjukkan nilai kemiripan yaitu 53,34%. Dari 70 pohon hasil persilangan terdapat 7 pohon (10%) yang memiliki kemiripan dengan pohon induk induk Arumanis-143 (A), karakter yang diturunkan oleh induk Arumanis-143 (A) yaitu jumlah cluster per 1 pohon, jumlah bunga per cluster, warna tangkai bunga dan warna petal bunga. Sedangkan 7 pohon (10%) memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang (P), karakter yang diturunkan dengan pohon induk Podang Urang (P) yaitu jumlah cluster per 1 pohon, jumlah bunga per cluster, warna tangkai bunga dan warna petal bunga. Pada parameter jumlah buah dan fruit set memiliki nilai kemiripan 44,9%. Dari 50 pohon terdapat 5 pohon (10%) yang memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang (P), karakter yang diturunkan dengan pohon induk Podang Urang (P) yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. Sedangkan 7 pohon (14%) memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis- 143 (A), karakter yang diturunkan dengan pohon induk Arumanis-143 (A) yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Buah-buahan Menurut Provinsi (Ton). http://bpshq@bps.go.id. Depkominfo. 2009. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Balitbang Teliti Rekayasa Teknologi Genetik Mangga Ekspor. http://webadmin[at]depkominfo.go. id. Handajani dan M. Winarno. 1985. Biologi bunga mangga (Mangifera indica). Hortikultura. Jurnal Agrivita 14 (3) : 1-4. Juliano, J. B. 1934. Origin of Embryos in The Strwaberry Mango. Philippine Journal of Science 6(1): 553-563. Kovach, W. L. 2007. MVSP: A Multivariate Statistical Package for Windows, ver. 3.1. Kovach Computing Services. Pentraeth. Wales. U. K. Journal Statistic 6 (4) : 125-129 Meta. 2011. Memilih Jenis Varietas Tanaman Buah Mangga (Mangifera indica). Jurnal Agronomi 6 (1): 61-68. Pandin, D. S. 2009. Keragaman Genetik Kultivar Kelapa Dalam Mapanget (DMT) dan Dalam Tenga (DTA) Berdasarkan Penanda Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Jurnal Agronomi 5 (1): 31-36.

189 Nasution, dkk, Karakterisasi Bunga Mangga... Purnomo, S dan B. Tegopati. 1986. Efek Ethrel, Atonik Dan Pengairan Terhadap Ranting Produktif Dan Hasil Mangga (Mangifera indica L. Arumanis). Jurnal Agronomi 6 (2) : 24-28. Roslim, D. I., H. Alex dan Suharsono. 2003. Kemiripan Genetika Tiga Populasi Kelapa Tipe Dalam Berdasarkan Tiga Metode Analisis Data Penanda RAPD. Jurnal Agronomi 10 (1): 12-18. Rusnan. 2000. Pengembangan Buahbuahan unggulan Indonesia. PKBT Institut Pertanian Bogor p.153. Santika, I. W. M., M. A. W. Darma, A. A. Kt. Sri Trisna Dewi W. dan I. Nyoman K. W. 2010. Analisis Karakterisasi Kromatogram Senyawa Aktif Tablet Ekstasi Dengan Metode Hptlc-Spektrofotodensitometri. Jurnal Agrivita 7 (1): 35-39.