BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pada abad ke-20. Saat ini hampir 60% pasangan usia. wanita di Negara berkembang tidak memiliki cara mencegah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi, karena seluruh komponen yang lain sangat

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang tenaga kesehatan. dalam pelayanan mempengaruhi kualitas hasil dam melayani pasien.

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB I PENDAHULUAN. Peran Keluarga Berencana dalam Kesehatan Reproduksi adalah. untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting dalam kesehatan reproduksi karena apabila ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang sehat dan akan menjadi generasi yang kuat. Ibu yang sehat juga menciptakan keluarga sehat dan bahagia (Anonim. 2013). Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup, serta Angka Kematian akibat melahirkan sebesar 20/1000 kelahiran hidup. Dari data daerah, jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang dan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak. Sedangkan target MDGs Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 23/1000 kelahiran hidup dan target angka kematian akibat melahirkan sebesar 14/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Republik Indonesia. 2014). 1

2 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (Sarwono. 2009; hal : 89). Semakin bertambahnya umur kehamilan maka semakin banyaknya rasa tidak nyaman yang di alami oleh seorang wanita hamil seperti mual muntah, saliva berlebihan, keletihan, nyeri punggung bagian atas dan bawah, sekresi vagina dalam jumlah besar, peningkatan frekuensi berkemih, susah buang air besar, hemoroid, kram tungkai, varices, oedema pada kaki, nyeri saat berhubungan seksual, susah tidur, sesak nafas, kesemutan. Apabila ketidaknyamanan tersebut tidak di atasi maka akan berlanjut menjadi komplikasi yang ibu alami selama hamil. Ketidaknyamanan tersebut terjadi dari trimester pertama sampai trimester ketiga (Varney. 2007; hal : 536). Setelah ibu melewati masa masa kehamilan, maka selanjutnya ibu akan mengalami proses persalinan dimana ibu merasakan kenceng kenceng yang menjalar dari punggung sampai ke perut depan, merasakan adanya kontraksi yang semakin sering dan semakin kuat, keluar lendir darah, dalam pemeriksaan terjadi proses membuka dan menipisnya serviks, janin turun ke dalam jalan lahir, janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir, hal tersebut terjadi pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu (Sarwono. 2009; hal : 100).

3 Dalam proses persalinan ibu akan melewati empat kala, yaitu kala I dimana terjadi pembukaan dari 1 cm sampai 10 cm, kala II dari pembukaan 10 cm sampai pengeluaran janin, kala III dari pengeluaran janin sampai lahirnya plasenta, dan kala IV dari lahirnya plasenta sampai 2 jam setelah persalinan. Setelah ibu melewati proses melahirkan maka lahir bayi yang berada dalam kandungan. Ketika bayi baru lahir maka langsung nilai tangisan bayi, tonus otot, dan warna kulit. Neonatus yaitu kehidupan pertama diluar rahim sampai 28 hari. Saat kehidupan pertama diluar rahim terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Bayi yang awalnya bergantung pada ibunya, dan merasakan kehangatan di dalam rahim, ketika bayi diluar rahim suhu lingkungan berbeda dengan suhu di dalam rahim maka sebaiknya bayi tetap di jaga kehangatannya agar tidak kehilangan panas, karena apabila kehilangan panas maka bayi bisa terkena hipotermi dan bisa sampai meninggal. Selain itu, dalam masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem (Icemi Sukarni. 2013; hal : 277). Sesudah kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta, ibu mengalami suatu periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologis. Periode ini berlangsung mulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan enam minggu berikutnya. Selama nifas terjadi proses involusi, pengeluaran lochea, dan laktasi (Bahiyatun. 2009; hal : 2). Keluarga akan bahagia apabila telah melahirkan anak, tetapi suatu keluarga akan lebih berkualitas apabila mengikuti program keluarga

4 berencana. Didalam keluarga berencana terdapat macam macam metode kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang cocok untuk ibu menyusui atau ibu setelah melahirkan yaitu metode amenorea laktasi (MAL), pil progestin (mini pil), suntikkan progestin (suntik 3 bulan), implant, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) (Bahiyatun. 2009; hal : 85). Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan harus berpedoman dengan standar kompetensi bidan dan standar pelayanan kebidanan serta Permenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010 yang menerangkan batas-batas kewenangan dan kompetensi yang harus dimiliki seorang bidan sebagai tenaga kesehatan. Kewenangan seorang bidan dalam memberikan pelayanan, yaitu bidan dalam menjalankan tugasnya harus kompeten dalam memberikan asuhan pada kasus fisiologis dan kegawatdaruratan yang dilanjutkan dengan rujukan. Pelayanan diberikan kepada wanita selama daur siklus hidupnya, yang dalam hal ini terkait pada kehamilan, bersalin, masa nifas dan kewenangannya terhadap bayi baru lahir serta keluarga berencana (Depkes RI, 2009). Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Bayi baru lahir, Nifas, dan Keluarga Berencana pada Ny.L umur 30 tahun G2P1A0 di Puskesmas 1 Punggelan Kabupaten Banjarnegara. Diharapkan penulis mampu memberikaan asuhan kebidanan yang baik terhadap ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan pengkajian tentang : Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny.L umur 30 tahun G2P1A0 di Puskesmas 1 Punggelan Kabupaten Banjarnegara? C. Tujuan 1. Tujuan umum Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana dengan menggunakan SOAPIE. 2. Tujuan khusus a. Mampu mengumpulkan data subyektif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. b. Mampu mengumpulkan data obyektif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. c. Mampu membuat diagnosa berdasarkan data subyektif dan data obyektif. d. Mampu menyusun rencana asuhan yang menyeluruh dengan tepat. e. Mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh. f. Mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan kepada ibu.

6 D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran dalam studi kasus ini adalah Ny. L umur 30 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu normal. 2. Tempat pengkajian Pengambilan kasus ini dilaksanakan di Puskesmas 1 Punggelan Kabupaten Banjarnegara. 3. Waktu a. Penyusunan proposal dimulai pada tanggal 20 November 2014. b. Pengambilan kasus ini dilaksanakan pada tanggal 7 April 2014. c. Penyusunan KTI dimulai tanggal 27 Februari 2014. E. Manfaat 1. Manfaat teoritis a. Buat penulis Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. b. Buat instansi pendidikan kesehatan Dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

7 2. Manfaat praktis a. Bagi instansi pelayanan kesehatan Dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan komprehensif kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. b. Bagi masyarakat Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan asuhan kebidanan pada kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana, dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan komprehensif dan dapat mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari - hari sehingga angka kejadian kematian ibu, kematian bayi dan ledakan penduduk berkurang. F. Metode Penulisan Dalam pengambilan kasus penulis akan menggunakan metode SOAPIE, yaitu meliputi pengkajian data subyektif, data obyektif, asessment, planning, implementasi, dan evaluasi. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan data skunder. 1. Data Primer a. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang peneliti (responden) atau bercakap- cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmojdo. 2010; hal : 139).

8 b. Pemeriksaan Fisik Menurut Muttaqin (2010; hal : 12 19). Penulis mengumpulkan data dengan pemeriksaan fisik. 1) Inspeksi Inspeksi adalah suatu proses observasi, pengalaman diperlukan untuk mengenali variasi normal diantara klien. 2) Palpasi Palpasi menggunakan kedua tangan untuk menyentuh bagian tubuh untuk membuat suatu pengukuran sensitif tanda khusus fisik. 3) Perkusi Perkusi merupakan tekhnik pemeriksaan fisik dengan melibatkan pengetukan tubuh dengan ujung - ujung guna mengevaluasi ukuran, batasan, dan konsistensi organ - organ tubuh yang bertujuan menemukan adanya cairan didalam rongga tubuh. 4) Auskultasi Auskultasi adalah tekhnik pemeriksaan fisik dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan tubuh. c. Pelaksanaan Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan penanganan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

9 d. Pengamatan (observasi) Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoadmodjo. 2010; hal : 131). 2. Data Sekunder Menurut Mutaqqin (2010; hal : 22) data sekunder meliputi : a. Dokumentasi Penulis menggunakan rekam medis yang ada kaitannya dengan pasien, contohnya status pasien. b. Studi Pustaka Penulis mencari sumber informasi melalui beberapa sumber dan referensi atau literatur yang berhubungan dengan kasus yang diambil yaitu tentang kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. Memperoleh informasi yang terdahulu dengan menggunakan data primer dan data sekunder dengan menyelusuri literatur yang ada. c. Media Elektronik Membuka Website, jurnal, dan buku yang terkait dengan kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

10 G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan (tujuan umum dan khusus), ruang lingkup, manfaat, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis Berisi: a. Kehamilan : definisi, tanda tanda, diagnosis banding, perubahan fisiologis, perubahan psikologis, masalah yang terjadi dalam kehamilan, standar asuhan kebidanan, asuhan trimester III. b. Persalinan : definisi, tanda gejala, proses, faktor yang mempengaruhi, diagnosis banding, asuhan. c. Bayi baru lahir : definisi, perawatan, asuhan, kehangatan, nutrisi, infeksi, reflek. d. Nifas : definisi, tanda gejala, perubahan fisiologis, perubahan psikologis, tujuan asuhan, bahaya, dampak, keadaan abnormal, kunjungan. e. Keluarga Berencana : definisi, tujuan, efektifitas metode kontrasepsi, penapisan kontrasepsi, macam macam kontrasepsi. B. Tinjauan Asuhan Kebidanan Memuat tentang manajemen kebidanan dengan menggunakan SOAPIE : data subyektif, data obyektif, asessment, planning, implementasi secara efisien dan aman, dan evaluasi.

11 C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan Peraturan - peraturan, kompetensi bidan, dan standart pelayanan kebidanan yang berkaitan dengan kasus yang diambil. BAB III TINJAUAN KASUS Memuat keseluruhan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan. Asuhan kebidanan ditulis sesuai dengan urutan SOAP, yaitu mulai pengkajian data subyektif sampai evaluasi. S : data subyektif O : data obyektif A : analisa P : penatalaksanaan I : implementasi E : evaluasi BAB IV PEMBAHASAN Berisi perbandingan antara teori dengan kenyataan pada kasus yang disajikan sesuai dengan langkah - langkah manajemen kebidanan yaitu mulai dari pengumpulan data subyektif sampai mengevaluasi. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN